“Tabib Ma, lama tidak berjumpa!” sapa Xuan Ji menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat kepada Tabib Ma yang sedang melakukan pengobatan pada murid yang sakit menggunakan tehnik akupuntur.
Tabib Ma melirik Xuan Ji tanpa mengucapkan sepatah katapun, tetapi alisnya sempat terangkat, yang berarti ia terkejut dengan kedatangan Xuan Ji.
Mungkin ia berpikir Xuan Ji hendak membujuknya lagi agar mau memberikan sumberdaya gratis, hanya karena dirinya seorang Penatua Sekte Pedang Abadi.
Karena Tabib Ma sibuk mengobati pasiennya, Xuan Ji tidak mengajaknya berbicara. Dia segera duduk di kursi tamu sembari berbincang-bincang dengan Zi Rouyan.
Setelah mendengar percakapan Guru dan murid itu, akhirnya Tabib Ma mengetahui tujuan Xuan Ji datang ke Paviliun Sumberdaya ternyata untuk membuka segel di Dantian muridnya.
“Butuh biaya Seratus Koin Emas membuka segel tersebut, karena aku harus menggunakan beberapa sumberdaya tingkat tinggi agar saat membuka segel itu tidak mencederai Dantian-nya,” kata Tabib Ma sembari menyimpan jarum-jarum akupunturnya.
“Masalah biaya tidak masalah Tabib Ma,” sahut Xuan Ji, “aku bukan seperti yang dulu lagi. Kini aku telah memiliki beberapa donatur di Kota Long Yuan.”
“Oh, akhirnya kau turun juga,” kata Tabib Ma sembari menggenggam pergelangan tangan Zi Rouyan dan mengalirkan energi spiritualnya.
Tabib Ma terkejut saat energi spiritualnya memasuki Dantian Zi Rouyan.
“Master Ji hebat sekali menyadari bakat surgawi ini. Dengannya, Sekte Pedang Abadi kita akan menuju puncak kejayaan di masa depan,” kata Tabib Ma tersenyum lebar. “Usianya juga sangat muda, bagaimana kalau kau serahkan saja dia pada Master Chen atau Ketua Sekte. Sangat disayangkan bila bakatnya sia-sia ditanganmu.”
“Hei, jangan anggap remeh aku, Tabib Ma,” sahut Xuan Ji kesal dengan perkataan Tabib Ma. “Murid pertamaku, Xiao Yue adalah yang terkuat kedua di Sekte ini walaupun ia belum pernah ikut kompetisi tahunan.”
“Oh, iya, aku hampir lupa kau sudah memiliki murid pertama,” kata Tabib Ma. Namun, karena Xiao Yue jarang turun gunung, banyak yang lupa dengan keberadaannya padahal basis Kultivasinya tertinggi kedua setelah Qing He dan usianya juga masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Masa depannya masih cerah dan dalam seratus tahun nanti mungkin akan mencapai Ranah Kaisar Bumi. “Baiklah, mari kita urus dulu masalah Dantian murid dengan bakat surgawi ini. Aku akan menggunakan semua sumberdaya terbaik untuk membuatnya agar dapat berkultivasi,” katanya lagi.
Detak jantung Zi Rouyan berdegup kencang, gugup apakah segel yang mengekang Dantian-nya dapat dilepaskan.
“Santai saja Rouyan‘er, selama ada Aku, maka kamu akan baik-baik saja.” Xuan Ji menyemangati Zi Rouyan.
“Baik guru,” sahut Zi Rouyan mengepal erat tangannya sembari mengikuti Tabib Ma memasuki kamar.
Tabib mengeluarkan berbagai sumberdaya tingkat tinggi dari cincin dimensinya, kemudian meramu obat herbal dan menyuruh Zi Rouyan meminumnya.
Zi Rouyan hampir memuntahkan ramuan herbal itu, karena rasanya sangat pahit. Namun, ia kembali menelannya setelah teringat ini satu-satunya cara dia untuk menjadi kuat dan melakukan balas dendam kepada Klan Duan yang telah membinasakan Klan Zi-nya.
Tabib Ma menyuruh Zi Rouyan duduk bersila sembari memejamkan mata memasuki mode meditasi. Kemudian Tabib Ma mulai menusukkan jarum-jarum akupuntur ke berbagai titik penting di tubuh Zi Rouyan.
Tabib Ma menggunakan tehnik penghancur segel sembari mengalirkan energi spiritualnya.
Zi Rouyan tiba-tiba kejang-kejang, darah menyembur dari mulut dan hidungnya. Sementara Tabib Ma dipenuhi cucuran keringat karena menggunakan sangat banyak energi spiritual.
Setengah batang dupa kemudian, segel yang mengekang Dantian Zi Rouyan retak dan lama-lama retakannya semakin luas. Ini adalah waktu paling krusial, karena bisa saja Segel itu melukai Dantian Zi Rouyan.
“Sial! pecahan segelnya mengarah ke dalam Dantian-nya,” gerutu Tabib Ma sembari mengeluarkan sumberdaya paling berharga miliknya. “Kau harus membayar ini Master Ji!” serunya dengan suara keras.
“Tenang saja, lakukan saja! Masalah biaya hitung nanti!” sahut Xuan Ji ikutan panik, karena Zi Rouyan terus berteriak histeris dengan mata terbelalak.
“Masukkan Kristal Ratu Siluman Ular Utara ini ke dalam mulutnya dan gunakan energi spiritualmu menyalurkannya ke dalam tubuhnya!” seru Tabib Ma.
Xuan Ji terkejut yang dikeluarkan oleh Tabib Ma ternyata Kristal Ratu Siluman Ular. Itu sangat mahal, di wilayah tengah Benua Tianlong dihargai 100.000 Koin Emas.
Kristal itu memancarkan energi spiritual Es yang sangat dingin.
Xuan Ji langsung memasukkan Kristal itu ke dalam mulut Zi Rouyan dan mengalirkan energi spiritualnya agar kristal itu masuk ke dalam tubuh Zi Rouyan.
Dantian Zi Rouyan tiba-tiba membeku diselimuti oleh energi spiritual Es. Tabib Ma menggunakan energi spiritual besar untuk menghancurkan Segel yang telah mengalami retakan menganga lebar tersebut.
Segel itu tiba-tiba hancur berkeping-keping dan melukai area disekitar Dantian Zi Rouyan. Namun, Dantian-nya terlindungi oleh balutan energi spiritual Es dari Kristal Ratu Siluman Ular Utara.
Tabib Ma segera memasukkan ramuan penyembuh ke dalam mulut Zi Rouyan agar luka-luka di sekitar Dantian-nya sembuh.
“Dia akan pingsan selama beberapa hari,” kata Tabib Ma sembari menghela napas lega, karena Segel yang mengekang Dantian Zi Rouyan berhasil dihancurkan. “Gunakan ramuan penyembuh ini hingga luka disekitar Dantian-nya sembuh, mungkin dalam tiga atau empat hari lagi anak itu akan sadar kembali.”
“Terimakasih Tabib Ma,” sahut Xuan Ji sembari menangkupkan tinju dan menyimpan botol-botol berisi ramuan penyembuh yang diberikan oleh Tabib Ma.
“Hmm, apa kau akan berpura-pura tidak ingat?” tegur Tabib Ma, karena Xuan Ji hanya menyerahkan Seratus Koin Emas saja
Xuan Ji tersenyum masam sembari menaruh Lima Ribu Koin Emas diatas meja. “Sisanya minta saja kepada Ketua Sekte. Dia pasti akan membayar sisanya bila Tabib Ma menceritakan tentang bakat surgawi Zi Rouyan.”
“Hmm, apa kamu tidak takut dia akan meminta muridmu sebagai kompensasinya?” sahut Tabib Ma yakin Xuan Ji sebenarnya ingin merahasiakan bakat surgawi Zi Rouyan.
“Tidak ada yang bisa mengambil muridku dariku. Bukankah Tabib Ma sudah mendengar rumor, kalau aku adalah Penatua kesayangan Ketua Sekte ha-ha-ha.” Xuan Ji tertawa terbahak-bahak sembari membawa Zi Rouyan terbang keluar melalui jendela Paviliun Sumberdaya.
Tabib Ma hanya menggelengkan kepala dan menghela napas panjang. Dia merasa sia-sia murid berbakat itu jatuh dalam pengajaran Penatua berwatak gila tersebut.
Saat Tabib Ma menemui Ketua Sekte dan memberitahu biaya pengobatan Zi Rouyan yang harus dibayar oleh Sekte Pedang Abadi, Tang San sangat terkejut mendengarnya, bahkan teh yang baru ia tenggak sampai menyembur membasahi wajah Tabib Ma.
Tang San langsung mengumpat kata-kata kotor yang tertuju kepada Xuan Ji, padahal selama ini serumit apapun masalahnya, ia selalu terlihat tenang. Namun, mendengar Tabib Ma menagih 95.000 Koin Emas, ia tidak peduli lagi dengan sopan-santun atau harga dirinya.
Tabib Ma kemudian meminta Tang San untuk tenang dan menceritakan tentang pengobatan Zi Rouyan, serta anak itu memiliki bakat surgawi.
Barulah Tang San tersenyum, tetapi sesaat kemudian ia kembali mengerutkan keningnya karena Tabib Ma memberitahu kalau Xuan Ji yang akan mendidik Zi Rouyan dan tidak ada yang bisa mengambil Zi Rouyan darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
xi ochen
Apakah master Ji memiliki BPJS agar operasinya gratis?
2025-02-20
0
xi ochen
Yg lg elus2 jenggot, skrng jadi kebakaran jenggot 🤣
2025-02-20
0
kang baca
alama' jatuh miskin lagi ini
2025-02-03
0