BAB 𝟐𝟎

Pria tampan ala Korea itu datang kembali ke salon Mey.

" Hai Mbak"

"Halo Indra,mau diapakan rambutnya ?"Sapa Eli.

"Cuma mau di creambath aja Mbak."

"Oh iya,Kelihatannya sudah mau lahiran nih" canda Indra.

"iya, sudah 8 bulan, sudah persiapan"Eli tertawa sambil membawa Cream untuk creambath rambut Indra.

"Mau pakai alpukat atau ginseng?"

"Ginseng juga boleh" jawab Indra.

Setelah Eli mencuci dan membilas rambut Indra

langsung dipersilakan duduk di kursi kerajaannya untuk dilayani Eli.

Pijatan demi pijatan jari jemari Eli membuat Indra terbuai dengan rasa relaksasi di kepalanya.

Membuat pikirannya melamun kalau jari yang memijatnya adalah istrinya. Memijatnya dengan lembut,menciumnya,memeluknya,dan mengangkatnya ke atas ranjang.

Tiba-tiba matanya berkejap-kejap.

"Aaah..rupanya cuma ilusi."

Gumam hatinya.

"Aku menyukainya, namun dia sudah bersuami ,Tapi apa salahnya kalau aku sebatas menyukainya? Aku nge fans banget dengan wanita ini"

Eli masih dengan pijatannya, yang membuat lama-kelamaan Indra tertidur dengan relaksasi yang dirasakannya.

Dan terbangun kala Elis selesai dalam tugasnya. Eli tertawa melihat mata merahnya Indra,karena keasikan tidur.

"Rupanya Ada yang menikmati."

" Iya Mbak,abis enak banget pijatannya"

"Bisa saja kamu Dra"

Eli kembali tertawa.

"Mbak, ini kartu nama aku, kalau mbak membutuhkan pertolongan medis, Aku siap membantu"

Indra menyerahkan kartu namanya.

Eli membaca tulisan di kartu nama itu.

Dokter Indra Sanusi, SP.P.D.

"Kamu seorang Dokter? Wow,"

Eli terkejut.

"Boleh dibilang seperti itu Mbak"

"Terima kasih ya Dok, kartu namanya" Eli tersenyum

"Eh eh eh.... Jangan panggil aku Dokter, panggil nama saja"

"iya-iya..."

Eli melanjutkan tawanya.

"Ya sudah, aku balik dulu"

Indra memberi uang tips seperti biasanya dengan beberapa lembar ratusan ribu.

**

𝐃𝐞𝐰𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐞𝐧𝐠𝐮𝐤 𝐌𝐢𝐫𝐧𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢

""saudari Mirna, ada yang membesuk Anda"

Polwan tinggi semampai membuka kunci gembok pintu sel.

Mirna pun keluar menemui tamunya.

"Ibu? Ngapain Ibu datang lagi?"

"Ibu mau bawakan makanan buat kamu Mirna"

Dewi membuka kotak Tupperware, memberikan kepada Mirna.

"Makanlah Nak"

Mirna melahapnya,karena makanan sel tidak cocok untuknya.

Jarang-jarang Mirna merasakan makanan enak yang dibawa dari luar tahanan.

Mirna memakan masakan Dewi hingga habis.

"Enak nggak masakan ibu?"

"Enak banget Bu, Ibu masak sendiri?"

"Iya, Ibu masak sendiri"

"Ibu pintar masak dong?" tanya Mirna.

"Ibu memang hobi kalau masak.Andai saja, anak Ibu mau nerima ibu sebagai anaknya, ibu senang banget"

"maksudnya Ibu?"

"Ibu tidak tahu, apa, anak Ibu, mau terima ibu atau tidak"

"Memangnya anak Ibu di mana?"

"Di sini" jawab Dewi"

"Lah? anak ibu di penjara juga"

"Anak Ibu di sini Mirna, sama ibu sekarang"

"Maksud ibu?" tanya Mirna masih tidak mengerti.

"Anak ibu itu kamu Mirna" Dewi meneteskan air matanya.

Mirna tersontak kaget,dengan mata membeliak lebar.

"Ibu, jangan ngaco, Ibu berlebihan, Mama, aku itu Mama Anom, Bukannya ibu,"

"Ibu tidak bohong Mir, Ibu berani Sumpah"

Tiba-tiba Di belakang Dewi sudah berdiri Pak Karsa dan Bu Anom.

"Benar Mirna, ibumu yang sebenarnya adalah ibu ini, dia bernama Dewi, pernah bekerja di rumah Papa Mama sebagai pembantu rumah tangga" jelas Pak Karsa.

Mirna semakin terkejut.

"Jadi Papa selingkuh dengan pembantu?"

tapi papa dan mama Mirna tertawa.

"papamu bukan selingkuh Mirna"

"Habis apa?"

Mirna masih penasaran.

Akhirnya Bu Anom menceritakan 22 tahun yang lalu, di mana Dewi menyerahkan seorang bayi ke rumahnya.

Bu Anom bercerita, sampai selesai di lanjut cerita De𝐰𝐢.

Hal itu membuat Mirna menangis, patah hati, karena dia merasa dirinya anak haram.

Anak gado-gado.

"Kenapa nasibku sebegitu Malangnya"

"Papa Mama bohong" teriak Mirna masih tidak percaya.

"Mir, Papa tidak bohong, kalau kamu tidak percaya,kamu berdua ibumu, cek DNA, karena sudah sepantasnya kamu tahu hal ini, kamu sudah dewasa"

"Tidak Pa..Mirna tidak percaya,Papa Mama jahat, sudah bikin cerita palsu"

Mirna menangis dan berlari ke dalam sel.

Dewi Pun Menangis.

sebagai ibu yang tidak diakui anaknya.

"kamu yang sabar dew, kita ikuti saja, Ke mana arahnya." Bu Anom mengusap pundak Dewi yang masih menangis.

**

Irfan mengangkat ponselnya di atas meja kantor.

"ternyata Riko." 𝐠𝐮𝐦𝐚𝐦𝐧𝐲𝐚

"Halo Pak Riko"

"Selamat siang Pak Irfan. Bagaimana kabarnya."

" baik Pak, Bapak sendiri bagaimana kabarnya?"

"Seperti yang anda ketahui, saya hidup seorang diri, oh iya, saya ingin meminta bantuan pada bapak"

"bantuan apa Pak?" tanya Irfan sambil memindahkan gagang telepon ke telinga kiri.

" Bapak kan tahu sendiri, Saya tidak diberikan anak pada istri 𝐬𝐚𝐲𝐚"

" lantas Bapak mau punya anak? Bapak sudah dapat calon istri yang bisa diberikan anak begitu?"

" oh bukan, bukan, itu begini Pak, Saya menginginkan bayinya Mirna, dengan begitu dia akan merasakan tersiksa, karena saya masih menyimpan sakit di hati saya Pak"

"Oh begitu, Bapak serius?" tanya Irfan tidak percaya.

" Iya Pak, saya minta orangnya Bapak mencari tahu di mana keberadaan bayi Mirna, saya akan merawat bayi Mirna hingga dewasa, dengan begitu, saya ada yang menemani untuk hari tua ke depannya"

"baik kalau begitu saya akan usahakan ya pak"

"Baik Pak Irvan,Terima kasih banyak"

Riko menutup gagang teleponnya.

"hahaha, bagus kau Mirna, Kamu memang tidak pantas mempunyai anak, karena anakmu nanti pasti malu mempunyai Ibu bekas Napi"

**

Bagas menggendong bayinya Mirna.

"TOK TOK TOK "

"siapa?" Bu Anom membuka pintunya.

"Hai, rupanya, kalian..tumben, kalian datang kemari"

"Iya Ma, Bagas ngajak aku kesini.mau lihat bayi Mirna katanya."

"Ya sudah, ayo masuk"

Mereka pun masuk langsung menuju ranjang bayi.

"Hmmm cantiknya"

Bagas mengusap pipi bayi yang tertidur di atas box bayi.

"Iya, cantik sekali, kira-kira seperti siapa ya?" gumam Eli.

"Ya seperti Mamanya lah, masa seperti aku" jawab Bagas tertawa.

walau hatinya masih bertanya-tanya, Apakah benar ini anaknya atau anak yang lain, tapi tidak mungkin Mirna bohong dengan berani bersumpah dan cek DNA.

"Mah..sudah diberi nama belum?" tanya Eli.

"Sudah...namanya Tasya.

"Ooooh nama yang bagus, tapi kenapa tanda lahirnya semakin kelihatan, nyata ya Mah"

Eli memegang tangannya yang mempunyai tanda lahir berwarna hitam setengah coklat.

" Yaitu berarti rezeki" jawab Bu Anom tertawa.

"Ma, Bagas boleh gendong nggak?" tanya Bagas.

"Iya boleh, tapi hati-hati."

lalu Bagas mengangkat tubuh kecil itu ke lengannya menggendong dengan hati-hati.

"Aaah Anakku."gumam hati Bagas.

""Seandainya kamu terlahir dari rahim istriku, Elly, aku benar-benar bahagia"

Bagas mencium lembut Pipi bayi bernama Tasya, lalu mendekatkan ke perut Eli.

"ini adikmu, kelak, kalau kalian dewasa, jangan berantem, jangan rebutan, hehehe" Eli ikut tertawa.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!