Episode 3

𝐏𝐎𝐏 𝐌𝐈𝐑𝐍𝐀

Sudah menjadi kebiasaanku ngumpul bersama teman-teman yang semuanya adalah putus sekolah.

Namun mereka semua bersahabat denganku.

Dimulai dari coba-coba lintingan kepulan asap yang ku hirup sampai tenggorokan, sampai ke minuman keras menjadi rutinitas kebiasaanku.

Yang membuat Papa marah adalah mencium bau asap di kamarku.

Apalagi seringnya Aku pulang malam. sering Aku bolos sekolah hanya untuk ngumpul bareng teman-teman yang selalu memaksa.

Tanpa ampun Papa mengusir aku dari rumah.

Di situ Aku bingung mau ke mana.

ke rumah teman mereka pun masih tinggal dengan orang tuanya masing-masing. hanya Edo yang tinggal sendirian di kos.

Tidak mungkin aku tinggal berdua Edo dalam satu kamar.

Walaupun aku pernah tidur berdua dengannya, itu hanya untuk kesenangan belaka,suka sama suka.

Dalam kebimbangan aku harus ke mana, kak Eli menelponku dan menyuruh aku tinggal di rumahnya.

"Sekarang juga Kamu ke sini ya Mir, biar kamu tinggal sama kakak aja di sini"

"Tapi bagaimana dengan Mas Bagas" Tanyaku ragu.

"Biar nanti Kakak coba bicarakan sama Mas Bagas. pasti setuju kok... Dia orangnya enggak rewel"

Aku terlonjak senang.

Ternyata kak Eli mau menerima aku. Walaupun Sebenarnya aku iri padanya.

Dia selalu mudah mendapatkan pria tampan dan apapun yang dia mau akan terwujud.

Sedangkan aku? begitu sulit untuk mendapatkan pria tampan.

aku akui. Kak Eli memang cantik.lebih cantik dariku walaupun dari segi kulit aku yang teratas dibanding kak Eli.

kami pun tinggal bersama. aku, kak Eli Mas Bagas dan Erin adikku.

Tapi entah kenapa ada perasaan iri melihat kebahagiaan kak Eli bersama Mas Bagas. Mas Bagas pria tampan dan baik hati begitu mudah didapat Kak Eli.

Seperti siang itu,Mas Bagas pulang lebih awal.

Sedangkan kak Eli masih di tempat kerjanya.

Aku berusaha bersikap baik pada Mas Bagas.

Aku seduhkan kopi dan menyodorkan ke Mas Bagas.

"Terima kasih" Mas Bagas langsung meminumnya.

Entah mungkin karena memang haus atau kelelahan sehabis bekerja atau perjalanan.

"Mas" Panggil ku membuka pembicaraan.

" Ya?" Mas Bagas menatapku.

"Aku mau bicara apa Mas percaya?"

"Bicara apa? bicaralah"

"Mas Bagas percaya tidak kalau kak Eli bersama pria lain ?"

"Hah?" Kulihat mata mas Bagas hampir copot dari tempatnya

"Maksud kamu apa"

Membuat aku ragu untuk melanjutkan perkataanku.

"Iya Mas, aku lihat sendiri kak Eli dengan pria lain kemarin di cafe...Ganteng loh mas, pria itu"

"Kamu serius? di cafe mana?"

"Cafe Shangrila Mas, kelihatannya mereka sudah akrab kok"

"kamu nggak salah lihat kan?"

"Ya mana mungkin aku salah lihat Mas,mata Aku Masih normal,Aku pikir tadinya lelaki itu Mas Bagas, setelah aku perjelas, ternyata pria lain, malah sampai gandengan juga"

Ucapanku membuat Mas Bagas menatapku tajam.

"Kamu serius?"tanya Mas Bagas masih tidak percaya.

"Iya, Kalau mas tidak percaya, nanti kalau mereka ketemu lagi, aku videoin ya Mas, kemarin itu aku lupa videoin, saking tidak percaya, makanya aku lupa,"

Aku berusaha meyakinkan Mas Bagas.

Aku lihat dia mulai percaya.

Karena tampak tangannya mengepal.

"Ya sudah, Lain kali, kalau kamu harus ingat, kalau melihat itu lagi, Kamu harus videoin.

"Iya Mas, tapi Mas, tolong jangan bilang-bilang lagi ke kak Eli, aku takut, pasti kak Eli marah kalau tahu, aku yang bilang, Mas, janji ya" jari kelingking ku mencuat untuk kulingkarkan ke jari kelingking Mas Bagas.

Dan Mas Bagas pun melingkarkan jari kelingkingnya ke jariku.

Namun yang kudengar malamnya, sepulang ke Eli dari kerja, ada keributan di kamar kakakku bersama Mas Bagas.

keributan yang membuat Mas Bagas pergi entah mana.

Seperti Malam ini aku belum bisa memejamkan mata

Otakku masih mencari dan mencari sesuatu.

Tapi kenapa aku malah terbayang sosok Mas Bagas.

pria tampan berlesung Pipit dengan senyum tak membosankan.

"Kenapa aku tidak pernah bisa mendapatkan apa yang aku mau?

Kenapa terasa dunia tidak adil untukku?"

jariku menggeser kontak ponsel bernama Mas Bagas.

"Mas lagi apa mas?"

tidak sampai 5 menit mendapat balasan dari Mas Bagas.

"Lagi nonton... Gimana kabar kamu dan kak Eli?"

Spontan aku kembali mengetik.

"Aku baik-baik saja Mas, sama kak Eli juga baik, Mas nggak pulang"

"Nantilah Mas pulang, sekarang, masih galau"

Aku tersenyum puas dengan galaunya Mas Bagas.

"Pulanglah Mas, kan Mas bisa Maafkan kesalahan kak Eli"

Tidak ada balasan dari Mas Bagas.

Aku pun mengetik kembali.

"Tuhan saja memaafkan umatnya, masa Mas nggak mau memaafkan, mungkin waktu itu kak Eli khilaf"

Masih tidak ada balasan.

Aku penasaran, aku ketik lagi.

"Mas, besok ketemu yuk, siapa tahu Mas lagi suntuk, bisa curhat sama aku"

"boleh?"

akhirnya Mas Bagas balas juga chat aku. Aku tersenyum.

"Di cafe shangrila ya Mas, nanti aku kasih tahu di meja mana kak Eli waktu itu duduk bersama pria ganteng"

"Jam?"

"Jam 7 malam ya Mas"

"Iya, besok Mas ke sana ya, Kamu tunggu"

Seperti janji Mas Bagas, tepat waktu, datang ke cafe Shangrila.

Aku bersama Alex dan Edo, yang mana mereka membawa pasangan.

Hanya aku yang sengaja tidak membawa pasangan.

Mas bagas lah yang akan menjadi pasanganku malam ini.

Mas Bagas duduk di sampingku.

"Cie-cie" Alex meledekku dengan kehadiran Mas Bagas.

Lalu mereka menjauh, membiarkan aku dan Bagas berdua di meja sudut yang terlihat remang sedikit penerangan.

"Mas minum ini ya aku sudah siapkan dari tadi loh"

Aku menyodorkan segelas minuman beralkohol

"Terserah kamu saja" Jawab Mas Bagas tersenyum.

"Mas"

Aku melingkarkan tanganku di pundak Mas Bagas.

"Lihat di meja sudut yang itu, waktu itu kak Eli duduk di situ" Ujar ku asal menunjuk saja kemeja sudut.

Mas Bagas mereguk minumannya.

"Kamu sering ke sini Mir" tanyanya tidak semangat.

"Seringlah Mas,makanya aku sempat lihat kak Eli sama lelaki ganteng itu."

"Hmmmmm" Mas Bagas berdehem sambil meminumnya kembali.

Aku semakin merapatkan tanganku yang masih melingkar di pundaknya.

Tak lama kemudian tangan Mas Bagas pun membalas melingkar di perutku.

"Hmmmm... Ini kesempatan yang tidak boleh aku sia-siakan" gumam hatiku.

Kudekatkan wajahku ke wajahnya sampai pada akhirnya bibir kami menyatu dengan mata yang sama-sama terpejam.

kami sama-sama melumat bibir ke bibir lebih dalam lagi dengan lidah yang menari-nari.

Hingga tanganku turun kebawah bagian yang tersembunyi.

kami nikmati adegan cemburu dengan hasrat yang meningkat.

"Yuk" suaraku lirih menahan gejolak di sekujur tubuhku.

Mas Bagas mengangguk perlahan dengan mata setengah memejam.

"Di sini ada penginapan kita nginap malam ini yah Mas" Aku masih mendesah di telinganya menahan gairahku.

dibalas anggukan Mas Bagas.

Kami pun meninggalkan kafe itu, dan pamit dengan temantemanku, dan menuju hotel yang bersebelahan dengan Cafe. Setelah membayar di kasir, kami melangkah menuju kamar.

Mas Bagas mulai jalan dengan terhuyung, separuh hilang keseimbangan.

Aku memapahnya masuk ke dalam kamar. ku Arahkan langkahku ke tempat tidur bernuansa serba putih.

Aku habiskan malam itu bersama Mas Bagas.

Aku tidak peduli kalau ia adalah kakak iparku.

Yang terpenting aku bisa dapatkan apa yang aku mau.

Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali kami menghabiskan waktu di penginapan.

Hingga kami berdua tertidur dengan lelahnya

Hingga matahari pagi menembus kisi-kisi jendela menyeruak masuk membangunkan kami berdua untuk kembali pulang.

Terpopuler

Comments

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

.

2023-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!