Episode 2

"Mey, Aku pulang dulu ya"

kulihat jam tanganku pukul 20.00"

Oke El, hati-hati Ya"

Mei menepuk pundakku.

Aku melangkah ke halaman parkir motor, siap menstarter kendaraan roda duaku.

Ku lambaikan tangan ke arah Om Irfan yang ternyata masih di dalam mobil.

Om Irfan pun membalas lambaian tanganku.

motorku melaju kecepatan standar menuju rumah.

Tidak sampai 15 menit, aku sudah tiba di halaman rumahku.

Ku parkir motor, dan mengambil bungkusan makanan untuk Erin, yang tadi sore aku sempatkan beli di toko kue sebelah.

Aku langsung memasuki ruangan makan.

Di situ Erin seperti sudah menunggu kedatanganku.

"Mirna, belum pulang Rin?" tanyaku sambil meletakkan bungkusan ke arah Erin.

"𝖡𝖾𝗅𝗎𝗆 kak, mana mungkin Dia pulang jam segini"

Erin mencebik.

"Ini ada kue-kue basah, tadi Kakak beli di toko sebelah"

aku membuka bungkusan itu dan ikut memakannya

"𝖬au bicara apa Rin? Kakak jadi penasaran?"

Tanyaku kembali, karena masih menyimpan tanda tanya.

"Kak.. Erin mau tanya dulu, apa Kakak pernah merasa ada yang hilang nggak?" pertanyaan Erin membuat aku mengernyitkan keningku.

"𝖬emangnya kenapa?"

"Yaaa.. Kakak jawab dulu, apa Kakak ada kehilangan?"

Aku mencoba mengingat-ingat.

"Ah iya, uang makan seminggu Kakak Rin, tapi mungkin Kakak yang sembrono, lupa taruh di mana."

Jawabku membuat Erin bangun dari duduknya.

"Apa mungkin Kak Mirna yang ngambil Kak?"

"Huus? jangan bicara Sembarangan, mana mungkin dia ambil uang Kakak, Pintu selalu Kakak kunci kok, mau masuk dari mana?" jawabku.

Memang tidak yakin kalau Mirna yang ambil uangku, apalagi dia tahu aku cari nafkah untuk siapa.

Aku cari nafkah, untuk kedua adik-adikku, Erin masih sekolah, tapi Mirna, sejak diusir dengan papa, aku tidak sampai hati, kalau Adik perempuanku ini menjadi Gelandangan pinggir jalan.

Masuk akal Kalau Papa sampai tega mengusir Mirna.

Karena kebiasaan buruk Mirna, pulang malam, yang membuat Papa marah.

Sudah kesekian kali orang tuaku menasehati Mirna, tapi tidak sedikitpun masuk ke telinganya.

Sempat tangan Mama melayang ke wajahnya, Mirna sempat menangis, Tapi keesokan harinya, Mirna kembali pulang malam lagi.

Dengan nafas sesak, Papa mengusir Mirna.

Dan aku menyuruh Mirna tinggal di rumahku saja.

Tapi dengan tinggalnya Mirna di rumahku, beliau tidak lagi mau sekolah.

Aku sempat bingung, mau aku Arahkan ke mana langkah hidupnya.

"Kak!!!"

Suara Erin membuatku tersentak kaget.

"i.. 𝖨..i𝗅 𝖨ya.. 𝖸ah..."

"Kakak kok malah diam aja"

"Kagak.. 𝖪akak gak melamun. 𝖧ehehe"

"𝖸ang bilang melamun siapa Kak"

Erin menarik lenganku

"Ada apa sih Rin?'

"𝖪e sini saja, ikut aku Kak"

Erin menarik lenganku lebih keras lagi, menuju halaman samping, di mana jendela kamarku terletak di halaman samping. Biasanya kami menjemur pakaian di sini.

Tepatnya depan jendela kamar aku.

Sesampainya kami di depan jendela, Erin menunjuk ke daun jendela

"𝖳iga hari lalu, 𝗄ak Mirna naik dari sini Kak, dia naik ke jendela dan masuk kamar Kakak, sepertinya dibuka pakai obeng, karena aku lihat di tangan Kak Mirna ada obeng Kak"

Terlihat daun jendela sedikit terbuka, dan ada beberapa goresan, aku membukanya, Ternyata begitu mudahnya dibuka.

Ah, benar saja, daun jendela ini bisa dibuka dengan mudah.

Aku masih tidak yakin atas perbuatan Mirna yang sudah sampai hati padaku.

𝖣ia tahu aku kerja dari pagi hingga malam, untuk kebutuhannya juga.

"Kakak masih tidak percaya, Rin," ada perasaan sesak di 𝖽𝖺𝖽𝖺𝗄𝗎.

"𝖸a sudah Rin, kalau Kak Mirna segitu teganya sama kakak, biar Kakak serahkan sama Tuhan 𝗌𝖺𝗃𝖺."

"Iya 𝗄𝖺𝗄, kakak harus lebih hati-hati 𝖪𝖺𝗄, sebaiknya 𝖻esok suruh si Mamang benerin 𝗃𝖾𝗇𝖽𝖾𝗅𝖺𝗇𝗒𝖺. 𝖳𝖺𝗉𝗂 Kakak jangan bilang-bilang lagi sama Kak Mirna 𝗒𝖺, aku takut" jawab Erin penuh harap.

"Ya sudah, Kakak Tidak akan bilang-bilang lagi, besok, Kakak panggil si Mamang, 𝖡iar dibenarkan jendelanya"

Aku langsung masuk menuju ke ruang makan, yang mana makanan sudah disiapkan Erin untukku.

Erin memang pandai memasak, dan menjadi suatu hobinya.

Kami hanya makan berdua, tanpa Mirna, dan tanpa Mas Bagas.

Aku langsung Teringat Apa Yang Mas Bagas bilang pesan di ponselku, orang dekat?

Siapa? orang dekat yang berani mengkambing hitamkan aku dan Mas Bagas.

Ada masalah apa aku dan orang itu? selama ini, aku tidak pernah membuat masalah pada siapapun. Kenapa begitu 𝗍𝖾𝗀𝖺 fitnahan yang ditujukan padaku.

Papa dan Mama begitu mendukung pernikahanku dan Mas Bagas. 𝖳idak mungkin mereka mau fitnah anaknya sendiri.

kedua adikku pun masih terlihat polos, tidak mungkin mereka sudah menyebarkan isu negatif untukku.

Lalu siapa?

"Hei, kak." 𝖳eriak Erin, sambil tangannya mengibas di wajahku.

Aku terhenyak gelagapan menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"𝖪ok jadi melamun Ayo 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇."

Erin memberi aku nasi di piringku.

"Iya Rin Kakak nggak ngelamun"

Aku jadi gugup membuat Erin tertawa.

"Ya sudah dimakan dulu pasti kakak lapar kan?"

Ku balas ketawa Erin.

Lalu kami pun makan bersama.

sambil sesekali bercerita keadaan dan lingkungan sekolah Erin,di mana adanya guru tercupu yang membuat kami berdua kembali tertawa.

Setelah pukul 22.10 Aku menuju kamar untuk tidur karena memang ada keletihan setelah seharian bekerja.

Belum sempat kakiku melangkah masuk kamar,terdengar ketukan pintu membuat aku berbalik arah menuju pintu

"𝖲iapa sih malam-malam gini"

Aku langsung membuka anak kunci di pintu dan sempat membuatku terkejut melihat Siapa yang berdiri di balik pintu.

"Mas Bagas"

Aku balikan badanku masuk ke dalam, diikuti langkahnya Mas Bagas.

Lalu aku masuk ke dalam kamar, tetap saja langkah Mas Bagas mengikutiku.

"El... 𝖬aafin Mas ya" Dia menarik tanganku.

Aku menghela nafasku 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆-𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆.

"Ya sudah Mas, tidak perlu dibahas lagi, sudah berlalu... 𝖸ang penting Mas harus jujur, siapa yang sudah memfitnah aku, dan membuat cerita bohong pada Mas "

jawabku dengan malas.

"Iya El, 𝗇anti juga kamu tahu sendiri ya.. 𝖳idak perlu aku bilang"

"Ya sudah Mas, kalau Mas nggak mau bilang, nggak apa-apa, aku mau tidur, ngantuk,"

jawabku sambil melepaskan genggaman tangannya.

Lalu ku hempaskan tubuhku ke atas ranjang.

Tanpa mengacuhkan Mas Bagas yang masih menatapku, dan menundukkan kepalanya.

Seperti ada sesuatu yang membuatnya merasa bersalah.

Entah aku sendiri tidak tahu apa yang tersimpan di dalamnya.

Ada perasaan sakit bila ingat, Mas Bagas menuduhku yang tidak ada bukti apapun. Apalagi dia sudah mengetahui kalau aku sedang mengandung anaknya.

"Kenapa seakan kita belum bisa menyatu dalam pernikahan," gumam hatiku, Sambil mencoba menutup mataku.

Dan mencoba tidur.

Tidak Aku perdulikan dengan suamiku saat ini.

Terpopuler

Comments

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

..

2023-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!