Episode 11

          Terlihat sosok Mirna duduk di sudut sebuah Cafe bernuansa klasik.

Seolah sedang menunggu seseorang.

          "Drrrrt...Drrrrt..."

Mirna mengambil ponselnya dalam tas. jarinya menggeser ke halaman chat.

          "Mir Apa kamu sudah di cafe"

Om Irfan rupanya.

Mirna cepat membalasnya.

          "Sudah Om.. kapan Om Riko ke sini"

          "Kamu tunggu di situ ya, sebentar lagi Riko datang. Ingat ya Mir, layani dia dengan baik. Om akan tambahkan komisimu.mengerti?"

         "Baik Om...Mirna mengerti"

Mirna menutup ponselnya.

          "Hai Nona..."

Mirna tersentak kaget dan menoleh ke asal suara tersebut di belakangnya.

          "Kamu mirnakan"

pria berusia setengah baya berkepala 6 tertawa pelan dan duduk di samping Mirna.

          "I...iya Om"

          "Kenalkan aku Riko"

Riko mengulurkan tangannya yang disambut Mirna.

          "Iya Om... Aku Mirna"

          "Iya,aku sudah tahu namamu.. Kamu mau pesan apa?

Tangan Riko menggandeng pundak Mirna.

          "Aku minum saja, Om"

sekali jentikan jemari Riko, pelayan pun menghampirinya memberikan menu

"Aku orange juice"

Riko memberikan menu ke Mirna

          "Ya sudah, aku macchiato"

Mirna memberikan menu ke pelayan yang sambil menulis di nota kecil.

          "Berapa usia mu Mir?"

pria berusia kepala 6, dengan rambut hampir keseluruhan memutih, melingkarkan tangannya ke punggung Mirna

          "21 Om, dan Om sendiri? berapa?"

           "kalau aku sudah kepala 6, harusnya sudah punya cucu. Hahaha, tapi sampai sekarang masih belum dikasih momongan."

Baru pertama mereka mengenal, sudah se akrab sekarang ini..

Apalagi Mirna yang terlihat cerewet dan agresip.

membuat Riko semakin berani meremas gemas lengan Mirna.

Tanpa terasa perbincangan mereka sudah lewat 30 menit.

Tanpa mereka sadari, ada Sepasang Mata memperhatikannya.

Sosok laki-laki duduk di belakang meja mereka, dengan memakai masker.

Sambil mengarahkan ponsel ke arahnya. Sepertinya sedang merekam aksi keduanya.

Menyaksikan Mirna dan Riko saling dekap dan berhimpitan.

Sampai pasangan itu berjalan saling gandeng.

Menuju sebuah hotel tepat bersebelahan dengan Cafe.

Pemuda itu masih mengarahkan ponselnya ke arah Mirna dan Riko.

          "Done...tunggu laporan selanjutnya"

Gumam pemuda itu.

**

          𝐌𝐢𝐫𝐧𝐚 𝐇𝐚𝐦𝐢𝐥

          "kenapa dari kemarin Perutku mual terus yah?Jangan-jangan beneran hamil?waktu testpack terakhir 2 bulan lalu hasilnya negative.Coba aku tes lagi deh. Untung masih ada sisa 1 testpacknya"

Mirna mengambil testpack dan masuk ke kamar mandi.

memasukkan urinenya di toples berukuran 60 cc.

Tak sampai 2 menit hasil sudah terlihat garis 2. Membuat Mirna kesenangan.

"Aku akan chat Mas Bagas nanti. Fotoin hasil tes aku yang positif. Pasti Mas Bagas senang dengarnya. Karena bayi kak Eli kan sudah keguguran. Pasti Mas Bagas pilih aku dan nikahin Aku. Bahagia banget di nikahi orang ganteng.hehehe" Mirna senyum-senyum sendiri.

"Aku juga mau dong.. Ada lelaki yang mencintai aku, menikahi aku, cukup Aku.. Bukan hanya Kak Eli aja yang bernasib baik. Apa sih hebatnya Kak Eli? Apa lagi kalau di atas ranjang, Akulah yang paling hebat dibanding Kak Eli. Huuuuh"

           "Sebaiknya aku simpan saja alatnya. Takut di lihat Kak Eli. Bisa-bisa aku yang di salahin Papa Mama"

Mirna menyimpan alat testpack di laci lemarinya. Dan langsung keluar menuju dapur mengambil makanan.

          "Erin... Kemana nih anak? Kak Eli kerja, Mas Bagas bukannya hari ini hari sabtu yah? Mas Bagas pulang setengah hari? Pasti Dia senang kalo tau aku hamil anaknya. Sebaiknya aku tunggu saja"

Sambil tidur-tiduran di lantai, Mirna nonton TV.

Hingga matanya mengantuk dan ia pun tertidur dengan dengkuran halusnya.

Tak terasa hari menjelang siang, membuat Mirna terbangun dari tidurnya.

Perutnya sudah krayak kruyuk. Ia menggoreng telur untuk makan siangnya.

Menikmati nasi dan telur dadar sambil mainkan ponselnya.

terdengar motor Bagas di halaman rumah.

Hari sabtu jam pulang kantor Bagas hanya setengah hari.

Bagas lebih awal pulang.

Di rumah hanya ada Mirna.

Erin ada Eskul di rumah temannya. Beberapa langkah kaki Bagas memasuki pintu rumah.

Mirna yang mendengar langkah kaki Bagas dari balik pintu, langsung menggandeng lengan Bagas. membuat Bagas spontan menepisnya.

          "Maaf Mir.. Mas Capek" ucap Bagas acuh tak acuh.

          "Ya sudah, aku siapkan minum ya Mas... Biar capeknya hilang."

Mirna mencoba merayu Bagas.

Tapi Bagas seakan sudah muak dengan nikmatnya dosa yang di lakukan bersama adik iparnya.

          "Aku ingin hidup tenang dalam Rumah tanggaku bersama Eli" Batin Bagas.

Mirna pun menghampiri Bagas sambil membawa secangkir teh

          "Tidak perlu Mir, aku bisa ambil sendiri"

Mirna melirik

          "Sudah lah Mas.. Diminum saja, kenapa sih, sensi banget hari ini?"

Mau gak mau Bagas pun meminumnya.

          "Aku pijitin ya Mas"

Tapi Bagas menepis tangan Mirna.

          "Jangan berlaku yang aneh-aneh Mir... Sudah cukup yah"

          "Eh, Mas ini kok yang aneh, kenapa sih, aku mau pijitin, kok malah dibilang aneh? sini?" Tangan Mirna meraih pundak Bagas lagi.

Tangan Mirna meremas pundak Kakak iparnya.

Dan kali ini juga Bagas menepis kasar.

          "Sudah ya Mir, kita lupakan hubungan kita, lupakan apa yang pernah kita lakukan waktu itu, jangan bertingkah aneh dan murahan"

Bagas mulai emosi.

Namun Mirna tak kalah sengit membalas bentakan Bagas.

          "Eh Mas, apa katamu Mas? lupakan? semudah itu. Enak banget yah! Jangan harap Mas bisa lupakan segampang itu.

Bagas hanya diam menahan emosi

Namun Mirna melemparkan sesuatu ke arah Bagas.

          "Apa itu? testpack? punya siapa? Mirna maksudnya?" gumam hati Bagas semakin tidak mengerti.

          "Ini Mas, ini.. Ini hasil yang Mas lakukan, aku hamil anak Mas?"

     Duuuuaaaaarr!

Seperti petir di siang bolong menimpa Kepala Bagas setengah tidak percaya.

Yang ia tahu, Mirna terlalu agresif, berani, murahan, entah Sudah berapa laki-laki yang ia perbuat di atas ranjang.

          "Apa?!! ngaku-ngakuan anak aku? sampai kapanpun, aku tidak pernah mau punya anak dari kamu Mir, apalagi sekarang ini, kamu terlalu murah, tiap malam, hura-hura dengan lain jenis, itu bukan anak aku!mengerti!!! Dasar perempuan penggoda!!!"

Bagas melangkah hendak masuk ke kamar, namun kembali tangan Mirna menahan lengannya.

          "Aku berjanji Mas.. Aku akan beri tahu Kak Eli masalah kita"

Mirna pun berjalan ke arah kamarnya.

Bagas menarik tangannya.

          "Ingat Mir, kamu itu hanya adik iparku, jadi tolong hargai kakakmu, tolong hargai pernikahan kami!"

          "Apa? Mas minta dihargai? Mas sendiri tidak pernah menghargai pernikahan Mas, Mas pun tidak pernah menghargai kak Eli, dengan tidur bersama. aku. Ingat ya Mas, aku tidak akan menghargai orang yang tidak pernah menghargai dirinya sendiri"

Mata Mirna melotot dengan langkahnya yang cepat meninggalkan Bagas dari hadapannya.

Membuat Bagas menghela nafas panjang,seakan dadanya sesak.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!