𝐁𝐚𝐠𝐚𝐬 𝐤𝐞 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐤𝐨𝐭𝐚
"Aku berangkat ya sayang"
Bagas memeluk Eli erat.
Dan mendapatkan balasan dari istrinya.
"Ya sayang, kamu harus jaga diri di sana ya, kalau lagi nggak ada kerjaan, kamu Mainlah ke rumah papa mamamu" jawab Eli.
Karena Bagas akan dikirim ke luar kota mengurus proyek yang sudah dijadwalkan Kantornya.
yang kebetulan di kota yang sama dengan kediaman orang tuanya.
Serasa berat untuk Eli membiarkan Bagas pergi.
Untung saja dia tugaskan Di kota Di mana orang tuanya tinggal.
Rasanya mereka tidak rela kalau harus berjauhan.
Tapi apa daya, tugas tetap tugas yang tidak dapat dielakkan
"Mas, kalau aku kangen, gimana?" mata Eli mulai berkaca-kaca
"Ya, kita kan bisa saling WA?"
Mata Bagas menatap Eli.
Seakan Ia pun enggan dengan tugasnya.
kembali Eli memeluk suaminya erat.
beberapa detik pelukannya tak lepas. Hanya air bening yang terlepas dari matanya.
Eli menangis Entah kenapa terasa berat membiarkan suaminya pergi.
"Aku sayang kamu Mas"
"Aku juga sayang kamu El"
"Mas, setelah sampai nanti kasih kabar ya"
"Iya sayang. Pastilah Mas kasih kabar.
Bagas mendorong kopernya menuju ke mobil milik kantor yang sudah beberapa menit lalu menunggu di halaman rumahnya.
Dibantu dengan Eli membawa koper yang akan dibawa ke sana.
Eli mencium punggung telapak tangan Bagas, dan Bagas mencium pelan kening Eli.
Lalu masuk ke dalam mobil.
**
"Suster.... Suster... Pasien yang di sini ke mana ya?"Tanya Edo dengan tangan kanannya menunjuk ke arah ranjang yang kemarin alex tempati.
"Atas nama pasien siapa Pak"
"Atas nama Alex Gunawan sus"
"Oh... Pasien Alex Gunawan sudah kami pindahkan ke ruang rawat bougenvil 1 Pak. Dari sini lurus ke kiri lalu ke kanan ya Pak"
Dengan cepat Edo berjalan ke ruang rawat yang diarahkan suster.
Dan memasuki ruang bougenvil 1.
Di sana ada tiga ranjang, tapi hanya satu yang terisi, yaitu hanya Alex yang mengisi ranjang yang letaknya dekat jendela.
"Hai Sob... Gimana kabarnya?" tanya Edo sambil meletakkan bungkusan ke atas meja.
"Baik Sob.. Kabar baik.. Besok juga diperbolehkan pulang kok" Alex bangun dan duduk di ranjang sambil merapikan infusannya.
"Gimana Do? berhasil?" tanya Alex penuh harap jawaban Edo.
"Belum lah Sob... Baru juga dimulai rencana kita.. Sabar aja sob" Edo tertawa.
"Tenang sob, pasti berhasil"
"Yaaa jangan lama-lama Sob, ikuti Terus Ke mana dia pergi" bisik Alex ke telinga Edo.
"Baru tahap 1, bosku, hahaha." Edo kembali tertawa.
"Pokoknya rencana kita pasti berhasil. Ayo dimakan dulu, Aku bawakan bubur buatmu, tadi beli di mang Asep" tangan Edo membuka bungkusan yang di dalamnya Tupperware berisi bubur.
"Ternyata kalian di sini?" spontan kedua mata Edo dan Alex Menoreh ke arah asal suara tersebut.
ternyata Mira.
"Hai Mir, sini Duduk" Edo menarik kursi, menyodorkan ke Mirna.
"Pasti capek ya" Edo mengerdipkan mata ke Alex.
"Ya capek lah,kan perlu uang secepatnya kan?"
Mirna menghentakkan pantatnya ke kursi.
"Memangnya sudah ready uangnya Mir?" tanya Edo berbisik.
"Sudah dong" Mirna tersenyum lepas, sambil mengeluarkan puluhan Lembar ratusan ribu.
"ini ada 3 juta" diletakkan amplop coklat ke pangkuan Edo.
"Nah gitu dong, ini baru yang namanya sohib"
Edo tertawa menoleh ke Alex, dan Alex pun membalas dengan kedipan matanya ke arah Edo.
Seakan ada sesuatu dari kedipannya.
Edo, Alex dan Mirna temanan baru setahun lalu.
Mirna mengenal mereka di cafe.
Edo dan Alex yang pada saat itu ada sedikit masalah yang harus dirundingkan di cafe.
Mereka melihat Mirna yang duduk sendirian sambil menarik-narik sedotan di minumannya.
"Mungkin bete" Alex melirik Edo.
"Iya Do, Yuk, kita samperin"
Mereka pun berdiri dan menghampiri Mirna.
Alex menyapa lebih dulu.
"Boleh kenalan Nona, nama aku Alex" Alex menyalami tangan Mirna.
di susu Edo.
"Aku Edo." Mirna pun membalas.
"Aku Mirna"
"Boleh kami duduk?"
Alex masih menatap Mirna.
"Silahkan." Jawab Mirna.
kedua pria itu pun duduk.
"Sepertinya kamu ada masalah ya?" tanya Alex.
"Iya, aku diusir Papa" jawab Mirna masih menunduk.
"Aduh... anak Papa rupanya." canda Edo.
"Bukan, tapi, aku bolos sekolah terus"
"Oh gitu, ya sudah, kita minum dulu yuk"
Setelah order minuman, mereka bertiga tertawa, bercanda, seolah sudah berteman lama.
Dari situ, Mirna bersahabat dengan Alex dan Edo.
Mereka bertiga menjadi sahabat.
kemanapun mereka suka selalu bertiga.
Mirna seperti kecanduan dengan dunianya seperti bersama kedua teman prianya.
marasa bangga Apabila salah satu dari temannya merayu Terasa terbang ke awan yang paling tinggi.
Terbuai dan tidak menyadari kalau dirinya sedang diperdaya.
Antrian pun dijadwalkan satu persatu tiap minggu di kamar Edo.
kedua pria putus sekolah melepaskan hasratnya kepada umpannya yang kini sudah masuk perangkatnya.
**
wanita cantik setengah baya berjalan ke ruang kantor Riko.
Di perusahaan ini, Riko menjabat sebagai manajer operasional.
Dan keseluruhannya adalah milik orang tua dari istri Riko.
Wanita itu memasuki ruangan yang disitu Riko sedang mengetik di laptopnya.
Wanita itu melemparkan sesuatu ke arahnya.
Membuat Riko tersentak sesaat.
"Apa ini?" tanya Riko.
"Lihat saja sendiri!"
Lia, istri Riko menahan panas di matanya.
"Itu foto kamu kan Pak? Lalu siapa wanita itu?"
Riko membelakan matanya.
"Ini editan Mah!!!"
Diam!!! aku sudah memeriksanya, itu asli... 20 juta!!! aku beli foto itu!!!"
"Foto dari mana?"
"Tidak perlu kamu tahu dari mana? ngaku saja Pa" Lia menahan butiran bening yang hampir jatuh dari netra nya.
"Ma, Dengar aku dulu."
"Tidak perlu Pa, aku mau cerai"
"Tunggu dulu Mah, dengar dulu penjelasanku."
"Nggak perlu." Akhirnya jatuh juga air mata Lia untuk kesekian kalinya.
"Itu foto dulu Ma"
"Dulu apa? jelas di situ ada tanggalnya!"
"Besok aku urus surat cerai kita!'
Lia membalikkan tubuhnya berjalan keluar ruang Riko.
"Ma... Dengar dulu!"
Riko tidak dapat menahan kepergian istrinya.
"Siapa yang menyebarkan foto ini? Lalu memeras istriku" gumamnya sambil mengepalkan tangannya.
Selama 2 bulan ini Ia memang menjalin hubungan dengan Mirna.
dalam sebulan ini, sudah 4 kali bertemu, berkencan, di dalam hotel.
Sedangkan di foto itu ada dia, dan Mirna. memasuki kamar hotel.
"Siapa? akan ku selidiki, atau jangan-jangan pacar Mirna sudah memeras istriku?Hmmmmmm.
Awas aja kalau terbukti kamu yang sudah memeras istriku tidak akan aku biarkan kamu hancurkan Rumah tanggaku Mirna!"
Aku akan bikin hidupmu lebih hancur lagi dari padaku. Perempuan Ja-lang!!! Aku akan bikin kamu menderita seumur hidup. Tidak akan aku beri ampun!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments