Episode 6

𝐄𝐋𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐀𝐑𝐀𝐇𝐀𝐍

Eli menangis dengan ucapan Bagas di kantin itu.

Bagas melangkah pergi, namun Eli menarik tangan Bagas yang langsung ditepis Bagas dan pergi meninggalkannya.

"Mas, aku tidak melakukan apa-apa" Eli berlari hendak menyusul suaminya. namun ia menabrak sudut meja.

Membuat meja terbalik dan menumpahkan isinya.

"PRAANK"

Membuat Eli terjatuh mengenai lantai.

Dan seisi meja tepat mengenai perutnya. dengan sigap Om Irfan meraih tubuh Eli.

Ada darah yang menetes dari dalam roknya.

Mengalir ke arah kaki.

Hal ini membuat Om Irfan menjadi panik. orang yang berada di dalam kantin pun mencoba menolong.

Membantu mengangkat tubuh Eli.

Mirna pun keluar dari persembunyiannya." Kak, kak Eli"

Mata Eli perlahan terpejam.

Namun telinganya masih bisa mendengar suara panggilan Mirna.

Walaupun samar karena semakin lama matanya semakin mengantuk hingga tak sadarkan diri.

"Maaf anda siapa?" Om Irfan mengangkat tubuh Eli menggendongnya.

"Aku adiknya Kak Eli"

"Oh iya kebetulan Kalau begitu, mari ikut ke mobilku"

Sedangkan Mey yang mendengar ada keributan,langsung berlari ke arah kantin.

"Astaga? kenapa sama Eli Om?"

"Mari ikut aku ke rumah sakit" Om Irfan setengah berlari menggendong Eli masuk ke dalam mobil.

diikuti Mirna, dan Mey. dengan cepat Mey masuk ke dalam mobil.

Duduk di kursi belakang di mana Di situ ada Eli.

Ia pun memangku kepala Elis.

Sedangkan Mirna duduk di samping kursi sopir.bersama Om Irfan.

Mobil melaju dengan cepat.

Tak sampai 15 menit, telah tiba di depan rumah sakit terdekat.

Om Irfan memarkir mobil dengan sembarang tempat.

Di depan ruang IGD.

ia memanggil perawat yang berdiri di luar ruangan IGD.

Dengan cepat, perawat mengambil brankar.

Mendorong mendekati mobil.

Om Irfan menarik dan menaikkan tubuh Eli ke atas brankar.

didorong ke ruang IGD.

Masih ada beberapa ruang kosong.

Mey, aku ke kasir dulu, tolong jaga Eli."

"Baik-Om."

Om Irfan melangkah keluar ruangan.

Di mana Di situ sesosok Mirna sedang menunggu

"Om Irfan, bisa minta nomor wa nya? siapa tahu nanti ada hal yang penting mengenai kakakku" Mirna menyerahkan ponsel ke tangan Om Irfan,yang langsung mengetik nomor ponselnya.

Dan menyerahkan kembali.

"Di miscall saja ya"

"Oke om, Terima kasih."

Mirna masuk ke dalam menghampiri Mey.

"Kak Mey, Aku pulang dulu ya, masih ada kerjaan di rumah."

"Oke Mir, aku yang jaga kakakmu di sini, kamu pulang saja." Sambil Mei merapikan selimut ke tubuh Eli.

Mirna pun melangkah keluar dan menghubungi nomor Mamanya.

"Iya Mirna.. Ada apa?"

"Mama datang yah,ke rumah sakit, Harapan, kak Eli pendarahan"

"Apa Mir? Kenapa bisa pendarahan?" terdengar suara Mama agak keras

"Enggak tahu, Mama datang saja ya, di ruang IGD"

"Sebentar lagi mama ke sana."

Mirna menutup ponselnya dan melanjutkan perjalanannya.

Selesai menyelesaikan administrasi,

Om Irfan bermaksud kembali ke ruang IGD.

Melihat dokter melewatinya,ia menghalanginya.

"Dok,apa yang terjadi dengan pasien bernama Eliana?"

"Oh iya... Eliana ya... Pasien hanya butuh istirahat total.karena Pendarahan yang cukup banyak. maka janinnya mengalami keguguran.maaf kami tidak dapat membantu lebih banyak lagi pada janinnya.apa anda suaminya?"

"Saya suaminya" Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang Om Irfan.

Dia adalah Bagas, dengan menatap Irfan sinis.

Membuat lawannya bergegas pergi.

"Baik, anda suami pasien Eliana.akan kami Jelaskan kondisi pasien saat ini hanya butuh istirahat.dan untuk janin di rahimnya, kami tidak bisa berbuat lebih banyak lagi.karena pendarahan dan benturan keras yang dialami istri bapak.maka istri bapak mengalami keguguran."

"Keguguran? keguguran dok?"

"Iya pak, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Sesampai istri bapak ke sini, janinnya sudah tidak dapat diselamatkan"

Perlahan butir bening menetes dari pelupuk mata Bagas.

Bagas melangkah masuk ke ruang di mana Di sana sudah terlihat orang tua Eli dan Mey juga Erin.

"Bagas Apa kata dokter?Bagaimana dengan kandungannya ?" Tanya Mama Eli.

"Eli mengalami keguguran Ma"

semua tersontak kaget.

Terlebih Eli yang merasa Terpukul.

"Sudah puas Mas?" Eli menangis.

Bagas hanya tertunduk dan akhirnya pamit keluar.

"Bagas keluar dulu Ma... Pa... sampai hati Eli merasa tenang"

Terasa tubuhnya melemas,seakan Tanpa Tulang yang menyangga tubuhnya.

Tak henti menyalakan dirinya sendiri.bahkan mengutuknya.

Apa ini salahku? dosa aku sendiri?

seperti yang dikatakan Haikal temanku.

Aku menanam masalah di atas masalah.

Menumpuk beban di atas beban.

Tak ada lagi bayi yang aku idamkan selama ini.

Mungkin Eli terlalu banyak beban pikiran. dan aku menumpuk beban di atas beban istriku.

Bagas pun tiba di kantin yang terletak di belakang rumah sakit.

Duduk seakan tak bersendi sambil mengela nafas berat.

"Om... Tante... Mey ke kantin dulu ya"

"Oh iya,Silakan" Papa Eli mempersilakan Mey pergi.

"Terima kasih Mey... Sudah mengantar Eli ke sini"

"Sama-sama Om"

Kini hanya ada mama yang mengambilkan air untuk minum Eli.

Dan Erin yang duduk di samping ranjang. juga Papa yang menatap erat ke mata anaknya yang terbaring lemah.

"Kalau kamu berat dengan keberadaan Mirna,kamu Jangan memaksakan diri Nak.. Karena Papa tahu persis seperti apa Mirna. Biar nanti papa bawa Mirna pulang "

"Kenapa Pa? Eli nggak keberatan kok pa.. Biar saja, biar Mirna di rumah Elly, nggak masalah Pa" suara Eli masih terdengar lemah, tangan papanya masih mengusap rambutnya.

"Papa sudah dengar semuanya dari Erin Nak... Papa tidak ingin rumah tanggamu hancur karena Mirna"

"Nggak apa-apa... Biar Mirna di rumah Eli saja sampai dia menikah. karena Eli nggak tahu, apa tujuan hidup Mirna "

"Aah.. kak Eli ngalah terus Ma. Padahal Kak Mira sudah ambil U...."

Eli langsung menutup mulut Erin.

"Uuuuuuts.... Jangan ngadu macam-macam kamu Rin"

"Ada apa ini Eli?tanya Mama penasaran.

"Tidak Ma..Tidak ada apa-apa.Erin saja yang berlebihan.sudah Ma..Mama Papa pasti capek." Eli mengalihkan.

"Iya nak, kalau ada apa-apa menyangkut Mirna, kamu harus bilang ke mama ya, besok mama papa ke sini lagi, sambil menunggu kamu dipindahkan ke ruang rawat"

Mama Eli meraih tangannya dan mengusapnya dan terus menghibur anaknya.

Hingga malam tiba. Mereka pun pulang meninggalkan Eli bersama Mei.

yang kini Eli dipindahkan ke kamar rawat

"Kamu pulang saja, Mey, nanti malah kamu yang sakit kecapekan" Eli menyuruh Mey agar istirahat.

"Aku di sini saja El, biar aku tetap jaga kamu" Mey tetap dengan pendiriannya.

karena selama ini Eli sudah terlalu membantunya dalam pekerjaan.

Maupun melepaskan curhatnya.

Eli yang selalu terzalimi dengan Adiknya sendiri.

Tidak rela kalau sahabatnya selalu menderita.

"Tapi Mey..?'

"Sudahlah El..kamu nggak usah khawatirkan aku, lihat nih.. Aku sehat-sehat saja. Toh besok kamu sudah pulang kok"

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!