Episode 10

          "Drrrrrt...Drrrrrt... "

          Mirna mengambil ponselnya di atas nakas.

Satu pesan tertera di notifikasi yang melayang di layarnya

          "Dari Edo.. Ada apa?" gumam Mirna.

Lalu menggeser ke bagian WA.

"Mir, Alex kecelakaan, sekarang di IGD.

Di Rumah Sakit Harapan.

kamu ke sini ya."

Tangan Mirna langsung mengetik balasan.

          "Iya Do, Habis ini aku ke sana"

Mirna menggeser pindah aplikasi ojek online

selesai menekan pesan, ia langsung ganti pakaian dan mengambil tasnya.

Berlari kecil keluar menemui Mas ojek yang sudah menunggu.

Beberapa detik, lalu motor melaju dengan kecepatan sedang.

Karena Mas ojek tidak mau melanggar peraturan lalu lintas atau peraturan di dalam undang-undang ojek online, yang akan berakibat suspend.

Hanya 15 menit, motor online tiba di rumah sakit.

          "Sesuai aplikasi ya Mas"

          "Baik Kak"

Mirna melangkah di kebagian ruang IGD, dengan langkah setengah berlari, tanpa sengaja ia menabrak brankar yang berisi pasien wanita setengah baya.

Mata Mirna spontan menoleh ke arah suara tersebut, yang ternyata Papa Mamahnya.

"Papa? Mama? kok ada di sini? Terus ini siapa?"

Mirna coba mengingat-ngingat kembali, kejadian di warung, yang mana wanita seperti pengemis, memaksa minta uang.

"Ini... Ini kan pengemis yang waktu itu." Ujar Mirna menjadikan wajah Papa Mama Mirna berubah warna menjadi merah dalam keadaan gugup.

"Ii... Iii.. Ini teman Mama Mir.." jawab Mama.

"Teman Mama? Seperti ini? Mirna menunjuk pasien yang terbaring di atas brankar.

"I... Iya.. Ini teman Mama" jawab Mama Mirna, atau biasa dipanggil Bu Anom yang masih agak gugup

"Kenapa dia mah?"

"Tadi dia diserempet mobil.. Ya sudah, Mama antar ke dalam dulu"

Brankar kembali didorong perawat menuju ruang IGD.

Di iringi mama dan papa Mirna.

Juga Mirna bertujuan sama melanjutkan ke ruang IGD.

Papa yang sejak tadi hanya diam kini mulai membuka ucapannya

"Kamu sendiri? Ngapain di sini mir?"

"Teman Mirna kecelakaan Pa" jawab Mirna sedikit Acu.

Masih menyimpan pertanyaan, Sejak kapan orang tuanya mempunyai teman pengemis.

"Ah... sudahlah, urusan orang tua, bukan urusanku" gumam hatinya.

Mereka pun sampai di ruangan IGD yang masih ada beberapa ruang kosong dan Beberapa pasien sudah terbaring di sana. Edo menghampiri Mirna, menarik tangannya keluar ruangan.

"Mir... Begini Mir... Kita butuh uang buat perawatan Alex.. gue cuma bisa bantu dikit. bisa nggak luh Bantuin. mungkin biayanya 4 sampai 5 juta.

Karena tadi Dokter bilang ada tindakan serius di kaki Alex. Please bantu Gue Mir... Please..." Edo memohon-mohon membuat hati Mirna meleleh.

"Gimana ya Do? Gue uang dari mana? kerja juga kagak" kepala Mirna merunduk.

"Tapi gue coba usahakan ya Do.. Siapa tahu ada rezeki nomplok"

"Yes... Oke Mir.. Gue tunggu. Urgent ini.

"Baik Do... gue pikir-pikir lagi ya, uang dari mananya?"

Edo dan Mirna kembali masuk ke ruangan di mana Alex mendapatkan perawatan. karena masih belum sadarkan diri.

Sesekali mata Mirna melirik ke sebelah.

Di mana Di situ terbaring wanita setengah baya ditemani orang tuanya.

Wanita itu sudah siuman, bahkan matanya kini menatap Mirna secara misterius.

membuat Mirna salah tingkah dan bergumam sendiri

"Iiiiih, Ada apa sih, lihatin aku terus sampai segitunya?"

**

𝐌𝐢𝐫𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐨𝐩𝐞𝐫 𝐤𝐞 𝐎𝐦 𝐑𝐢𝐤𝐨

Ruang "Irvan Efendy" tertulis di pintu kantor Irfan.

"Akhirnya selesai juga pekerjaan ini" Senyum Irfan merekah di bibirnya.

Sambil tangannya mengangkat telepon yang berdering.

"Halo, Pak Irfan, Apa kabar?" terdengar suara di seberang sana.

Seorang pria lansia kepala 6.

Tapi mempunyai Ambisi yang cukup besar. kerabat Irfan, yang sudah beberapa kali di servisnya di luar kantor, dengan gadis-gadis belia.

"Baik Pak Riko, alhamdulillah, hahaha, Terima kasih Pak Riko, sudah menyelesaikan proyek kami dengan sebaik-baiknya, bahkan sampai gol" Irfan melanjutkan tawanya

Di balas tawa Riko di sana.

"Sama-sama Pak Irfan, hahaha"

"Ah... Yah.. Sebagai tanda terima kasih saya, Pak Riko minta yang seperti apa nih?"

Semakin keras tawa Pak Riko.

"Aduh Pak Irfan, jangan repot-repot.. Apa sajalah yang penting mengkel hahaha"

"Baik, Pak Riko, akan kami siapkan besok, sudah disiapkan staminanya? biar lebih hot, nggak malu-maluin. Hahaha" mereka tertawa terbahak-bahak.

Sampai akhirnya Irfan menutup gagang telepon.

Bersiap untuk pulang, sambil memikirkan Siapa yang bisa disuguhkan untuk kerabatnya.

**

Selesai mandi, Mirna mengotak-atik ponselnya

"Mau minta uang ke Mas Bagas? enggak enak... Apa aku minta sama Om Irfan saja ya?" tangannya menulis sesuatu, chat ke Om Irfan.

"Malam Om... Lagi apa?"

"Malam juga sayangku Mirna.. Om lagi ngelamunin kamu nih..."

"Ngelamunin apa Om" Tanya Mirna dengan hati berbunga-bunga.

"Ngelamunin waktu kita berdua"

"Hmmmmm... Om genit, hehehe.."

"Om mau lagi?"

"Mau banget Mir... Tapi sayangnya kerjaan banyak yang numpuk..."

"Habis? kapan dong Om?" Mirna, seakan merengek meminta sesuatu.

"Memangnya Mirna sudah nggak tahan?" tanya om Irfan memancing, karena akan diarahkan ke lain sisi.

"Iya Om, Mirna nggak tahan" pancing Mirna.

Namun di hatinya, harus dapatkan uang untuk mengambil kesempatan melalui tubuh mulusnya.

"Om benar-benar sibuk saat ini Mir.. Gimana ya? beneran kamu sudah nggak tahan?"

"Iya Om... Mirna kepingin banget Om." senyuman Mirna melebar mengucap kecil. "Gua kepingin uang luh dodol"

Baru semenit ponsel bergetar lagi.

Balasan Wa Om Irfan membuat Mirna bingung.

"Gini Mir, gimana kalau sama teman Om saja..orangnya baik loh. Jangan khawatir.. nanti semua Om yang jamin. Yang penting kamu temani Dia.."

"Temannya Om gigit nggak?" Irfan spontan saja tertawa geli.

"Pasti gigit lah Mir.. Gigit itunya kamu"

"Iiiiih si Om mah"

"Gimana Mir? Apa kamu mau? nanti Om kasih uang jajan 2 kali lipat dari kemarin."

Mirna langsung bangun dari ranjangnya, menulis pesan balasan.

"Baik kalau begitu Om, Siapa Takut?"

"Dasar anak nakal"

Irfan tersenyum lega, membuat lesung pipitnya semakin masuk ke dalam pipinya. ternyata buah mengkel sudah tersedia untuk disajikan ke Pak Riko besok.

"Ya sudah Mir, kamu bobok dulu ya, Ingat, jangan nakal, harus bikin lebih puas lagi ke teman Om, namanya Om Riko, nanti juga dia pasti kasih kamu uang jajan lebih, apalagi kalau kamu sanggup membuatnya lebih puas, pasti kamu dapat lebih lagi."

"Iya Om, jadi kapan Om?"

"Besok sayang, besok Om telepon lagi, kalau sudah dapat tempat yang sesuai besok.'

"Mirna sama teman Om, terus sama Omnya, kapan dong?" Mirna mencoba merayu

Dan langsung mendapat balasan.

"Nanti ya Sayang, kalau pekerjaan Om sudah selesai, pasti Om kabari ke kamu"

"Iya Om, aku tunggu ya"

"Baik Mirna, Kamu bobok ya, Om juga sudah mulai ngantuk.. Mungkin tadi di kantor kelelahan"

"Iya Om... Nigth

"Nigth...."

Irfan tertawa. "Mirna... Mirna... Kamu sekandung dengan Eli, tapi kok beda karakter ya? hahaha"

sedangkan Mirna langsung menggeser dari kontak Om Irfan ke kontak Edo.

"Edo, besok mungkin gua sudah dapatkan uangnya"

5 menit Edo membalas

"Baguslah kalau begitu Mir. karena harus secepatnya"

Mirna pun menutup ponselnya.

Membaringkan tubuhnya ke atas ranjang.

Terpopuler

Comments

Yusuo Yusup

Yusuo Yusup

Ceritanya sangat kreatif dan menantang imajinasi. Semangat terus, thor!

2023-11-17

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17 BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18 Episode 18 Mirna Melahirkan
19 BAB 𝟏𝟗
20 BAB 𝟐𝟎
21 Episode 𝟐𝟏
22 Episode 22
23 Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31 EPISODE 31 Mirna Menikah
32 EPISODE 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 Episode 39
40 EPISODE 40 Alex Selingkuh
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45 Episode 45
46 EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47 EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48 EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49 EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50 EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54 EPISODE 54 Indra di rampok
55 EPISODE 55 Edo Party
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 Mirna dan Indra
58 EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62 EPISODE 62 Detektif Haris
63 EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64 EPISODE 64 Pengakuan Indra
65 EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66 Episode 66
67 EPISODE 67 Edo di tangkap
68 EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 BAB 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16 Masuknya perangkap Irvan
17
BAB 𝟏𝟕 Mirna Di Tahan
18
Episode 18 Mirna Melahirkan
19
BAB 𝟏𝟗
20
BAB 𝟐𝟎
21
Episode 𝟐𝟏
22
Episode 22
23
Episode 23 Temukan video Mirna dan Bagas.
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30 kembalinya Sosok Bagas
31
EPISODE 31 Mirna Menikah
32
EPISODE 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
Episode 39
40
EPISODE 40 Alex Selingkuh
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44. Mirna di jebak Edo
45
Episode 45
46
EPISODE 46 Cek DNA Amora Bagas
47
EPISODE 47 Mirna vs Teman-teman Edo
48
EPISODE 48 Mirna Menyaksikan Adegan Alex
49
EPISODE 49 Ingatan Bagas Mulai Membaik
50
EPISODE 50 Terungkap Amora Anak Siapa?
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53 Erin dan Adam Menikah
54
EPISODE 54 Indra di rampok
55
EPISODE 55 Edo Party
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 Mirna dan Indra
58
EPISODE 58 Edo melakukan KDRT
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61 Anak Mirna di culik
62
EPISODE 62 Detektif Haris
63
EPISODE 63 Mirna hamil anak Indra
64
EPISODE 64 Pengakuan Indra
65
EPISODE 65 Edo menjebak Eli
66
Episode 66
67
EPISODE 67 Edo di tangkap
68
EPISODE 68 17 tahun kemudiam
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84 Dewi,Ibu Mirna meninggal
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
BAB 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!