𝐏𝐎𝐕 𝐁𝐀𝐆𝐀𝐒
Awalnya Rumah tanggaku bersama Eli baik-baik saja.
Tidak pernah ada masalah apalagi keributan.
Orang tua Eli pun Merestui Pernikahan kami.
Juga orang tuaku yang jauh-jauh datang hanya untuk pernikahanku.
Karena aku memang berasal dari seberang kota.
Awalnya aku mengenal Elis saat aku tidak dengan sengaja menabraknya.
Saat ia berjalan sambil tangannya membawa bungkusan besar yang membuat bungkusan besar itu jatuh.
cepat-cepat aku mengambilnya dan menyerahkan padanya.
"Maaf... Maaf aku tidak sengaja"jawabku sedikit gugup.
Eli terpaku diam, yang mungkin karena keterkejutannya.
"Sekali lagi maaf"
"tidak apa-apa" jawab Elly melemparkan senyumnya.
Membuat aku Terkesima melihat senyumnya, membuat jantungku sedikit berdebar.
"Boleh kenalan?Namaku Bagas" aku mengulurkan tanganku.
Pesona Eli membuat penasaran untuk mengikuti sampai rumah orang tuanya. tanpa sepengetahuannya.
Seminggu kemudian aku menunggu di luar rumah Eli.
yang ternyata dia keluar dari rumah, lalu pergi dengan motornya.
Aku tetap mengikutinya.
Sampai Eli berhenti di sebuah salon.
"Ah ternyata dia kerja di salon ini"gumamku perlahan.
"Baiklah aku akan potong rambut di sini"
Eli sempat terkejut melihat kehadiranku di salon ini.
Jadilah aku menjadi langganan tetap Eli.
Sampai pada akhirnya kami menikah.
Tidak sampai setahun pernikahanku Eli hamil.
Aku sangatlah bahagia tentunya.
Sampai pada suatu hari kedatangan Mirna di rumah kami.
yang Eli bilang kalau Mirna akan tinggal di rumah kami.
Bagiku tidak ada masalah,karena mereka adalah saudara kandung.
Namun beberapa bulan Mirna tinggal di rumah kami,Dia mengatakan kalau Istriku selingkuh.
Sempat Aku tidak percaya,namun ucapan Mirna sangatlah meyakinkan.
Apalagi Mirna adalah adik Eli.
Mana mungkin Mirna berbohong.
Malam itu Aku tidak tahan menahan emosi atas pengaduan Mirna.
Apalagi Eli sempat mengelak dengan tuduhanku.
Aku bersikeras kalau itu adalah kenyataan, bukan fitnah, seperti yang Eli katakan," itu fitnah Mas,"
Aku tidak mau tahu, aku pergi dari rumah, dan tidak pulang lagi ke rumah ini.
Malam itu, ada chat dari Mirna.
Awalnya hanya basa-basi.
Namun kemudian Mirna membuat janji.
Ketemuan besok di Cofee.
Aku mengiyakan.
Besokkannya, sepulang aku dari kantor, aku menepati janji datang ke cafe yang kami buat janji.
Terlihat Mirna bersama beberapa teman-temannya yang sedang tertawa dan minum.
Dan Mirna melihat kehadiranku, dan langsung menarikku duduk di sampingnya. Bersamaan itu, teman-teman Mirna menyingkir kemeja lain.
Seolah mereka Paham.
Mina memberikan minuman yang dia bilang sudah dipesannya sejak tadi.
Seolah kami sudah mengenal lama. tangannya melingkar ke pundakku.
Namun emosiku kembali naik saat melihat cerita tentang adanya Om Irfan.
"Aaaaa...Kenapa istriku berubah jadi liar?gumam hatiku.
Ada perasaan ingin membalas perbuatan istriku dan melampiaskannya pada Mirna.
Entah kenapa kepalaku sedikit pening. Tubuhku agak panas.
Dan sepertinya si tongkat Perkasaku nggak mau turun juga.
Aku meluapkan hasratku dengan ******* bibir Mirna.
Sepertinya Mirna paham dengan kondisiku yang menggebu.
Begitu lama bibir kami beradu.
membangkitkan gejolak Kami berdua.
Di mulai dari remasan ke remasan.
Pada akhirnya Mirna memberi isyarat ajakannya ke sebuah hotel di sebelah Cafe.
Kepalaku seakan semakin pening dengan minuman keras yang tidak biasa aku minum.
atau karena ada hal lain?
Karena terasa seluruh tubuhku yang berbeda.
Tidak seperti biasanya.
Seakan tubuh ini bergetar.
Sesampai di kamar hotel Mirna langsung memburuku.
Aaaaaa...begitu liar jari jemarinya memainkan sesuatu di daerah sentive aku.
Aku tidak tahu apakah dia sudah terbiasa melakukan hubungan suami istri?
Aku tidak peduli,yang aku rasakan begitu nikmat bersenggama dengannya yang begitu liarnya.
Berbeda dengan Eli Istriku yang memang lembut dalam hal apa pun.
Remasan demi remasan datang bertubi-tubi dan kubalas juga berapi-api.
begitu lincahnya Mirna memainkan sesuatu di setiap titik-titik kelemahanku.
kenikmatan yang aku rasakan, membuat aku lagi dan lagi
Mirna pun memberi pelayanan yang sangat dan sangat memuaskan hasratku.
walau usianya masih belia, tapi mampu memberikan apa yang aku mau.
"Sepertinya Mirna sudah terbiasa melakukan ini"hatiku bergumam sendiri.
Entah sudah berapa pria yang dia layani seperti ini.
" Aaaaaa...Aku tidak perduli.yang terpenting aku sudah terpuaskan hasratku bersama Mirna.untuk membalaskan perselingkuhan Eli istriku" gumam hatiku .
Aku ******* habis apa yang ada pada Mirna.
Dan Mirna pun membalasnya yang sama.
Malam ini kami habiskan tanpa Sedetik pun yang tersisa kekosongan.
Aku sangat mengagumi permainan Mirna. Beruntung hari ini hari Minggu.
Selesai melepas hajat bersama Mirna,aku kembali pulang ke rumah orang tuaku.
namun di hati kecilku masih dipenuhi tanda tanya.
Benarkah Eli seorang istri berselingkuh? selama ini kami saling mengenal dan kami pacaran,Aku tidak pernah melihatnya pergi ke cafe.
Setidaknya Dia pernah bercerita.
Pernah dua kali berpacaran cinta monyet dan Cinta Pertamanya yang kandas karena ditentang Papa Mamanya.
Kalau Eli tidak melakukan apa-apa tentang perselingkuhan,sungguh aku yang berdosa dan mengotori pernikahan kami.
Lalu apa maksud Mirna membuat fitnah?Apakah Mirna yang masih belia itu mampu menciptakan Fifna terhadap Kakaknya sendiri Eli istriku?
Lalu Apa untungnya?
Kepalaku tiba-tiba pening.
Dan aku langsung membuka ponsel mengetik tulisan untuk Eli.
Ada perasaan bersalah apabila Eli tidak melakukan perselingkuhan.
Apalagi saat ini Eli sedang mengandung anak kami.
Ada rasa rindu rumah, rindu pulang bersama istriku
Aku mencoba mengirim ketikan Pertamaku hanya dibaca saja dengan Eli.
Dan aku mengirim ketikan kedua pun tetap sama,hanya dibaca.
Mungkin Eli masih marah.
"Ya sudahlah, Nanti malam aku segera pulang saja menemui Eli"
Diselimuti beribu-ribu bimbang.
Antara percaya atau tidak, aku akan mencari tau kebenarannya dengan mata kepalaku sendiri.
Dan aku akan mencari tahu mengenai Om Irfan yang katanya sedang dekat dengan istriku.
Aku akan menyuruh Mirna memata-matai Eli.
Malam ini, aku akan pulang ke istriku untuk melihat gelagatnya. siapa tahu ada yang mencurigakan atau tidak.
Mungkin ada tanda-tanda yang berbau perselingkuhan.
Atau tanda-tanda Mirna berbohong padaku.
Seharusnya aku tidak langsung menuduh istriku dengan pengaduan Mirna. Seharusnya aku mencari tahu dengan mata kepalaku sendiri.
Tapi waktuku di kantor memang padat, Apalagi bulan ke depan, kantor menugaskanku keluar kota.
Sungguh waktuku tidak ada lagi untuk urusan keluarga.
Tapi kalau memang Elly berselingkuh, aku sudah membalaskannya bersama Mirna. yang pasti akan terasa berlipat-lipat sakitnya bila Eli tahu hubunganku dengan Mirna.
Tidak terasa mataku mulai meredup menahan kantuk.
Aku pun tertidur hingga malam.
karena aku akan langsung pulang ke istriku .
Walaupun Eli tidak menyambutku dengan baik.
Mungkin aku tidak akan menegur mengenai Om Irfan.
Aku akan mencari tahu bersama Mirna setelah aku pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
🌞
2024-01-25
0