17 kekanakan

"Tuan besar sangat mengharapkan cucu diusia senjanya dan hampir 70 tahun, yang kini sedang sakit-sakitan, namun tuan Arta sangat sulit untuk move on dari mantan kekasihnya, kini beliau menginjak usia 35 tahun, jika Aku bisa memberikan cucu untuk tuan besar, mungkin Aku akan merasa sedikit berguna?"ujar Ken sambil memeluk istrinya.

"Kau akan mengatakan kebenarannya kepada ayah angkatmu itu?"tanya Laras.

"Tidak! Anak ini, adalah anak kita, aku akan membawanya menghadap sebagai keturunanku."jelas Ken.

"Tapi kadang maksudnya Tuan besar ingin menggendong cucu adalah ingin pewaris bisnis keluarga."ujar Laras.

"Ya, setidaknya aku bisa membiarkan mereka menggendong cucu angkat sebelum hadir cucu kandung."jawab Ken.

Laras yang berada dalam posisi anak angkat mengerti perasaan Ken yang ingin membahagiakan orang tua angkat, menjadi luluh dan menyetujui membesarkan janinnya.

"Yang penting jangan sampai dia tahu." Ujar Laras.

"Tentu, itu pasti, karena tuan muda memang melarangku memiliki kekasih duluan, walaupun hanya bercanda, Aku mengerti rasa takut tuan muda, yang akan didahului adik angkat sepertiku."jelas Ken.

"Dia melarangmu menikah duluan gitu,"tanya Laras.

"Sebenarnya dalam hal apapun, aku tidak berani melampaui beliau, karena Tuan muda lah yang membawaku masuk kedalam keluarga besar itu."jelas Ken.

"Hingga kau pergi dariku tanpa berpamitan, gitu?."sindir Laras.

"Tapi aku sudah mengatakan sesuatu sebelum kita berpisah kan?"jawab Ken.

Iya, walaupun Ken tidak berpamitan terlebih dahulu kepada Laras, tapi hari-hari sebelumnya, dia selalu mengatakan rencananya untuk pergi jauh dan bekerja demi masa depan mereka berdua.

"Kakak berencana pergi mencari pekerjaan ke luar kota yang agak jauh dari sini."ujar Ken kecil.

"Kakak akan pergi meninggalkan laras."tanya Laras kecil.

"Kakak pasti akan kembali, menjemput Laras bila waktunya tiba."jawab Ken berlutut dengan menggenggam tangan Laras.

"Lalu bagaimana dengan Laras?"tanya Laras cemas, karena takut kehilangan.

"Laras bisa tunggu kakak kan?"tanya Ken dengan sangat memohon.

"Baiklah, Laras akan setia menunggu Kakak, tapi kakak harus datang dengan membawa banyak harta Karun, paham?"sanggup Laras dengan sebuah syarat.

Hingga saat Ken bekerja menjadi pemulung, dia berjumpa dengan Arta yang sedang diculik di gedung terbengkalai.

Dengan langkah cerdasnya, Ken menyelamatkan Arta dengan memanggil bantuan polisi tanpa mengorbankan nyawa.

"Apa kau tahu, kau baru saja menyelamatkan nyawa anak orang kaya, aku adalah tuan muda terpandang di kota pusat." Ujar Arta.

"Senang mendengar Tuan muda bisa selamat."jawab Ken.

"Hei adik kecil, kau kerja untukku saja, sebagai asisten pribadiku, atau sebagai adikku, cukup jangan melampauiku, itu sudah cukup."ajak Arta.

"Terima kasih Tuan muda,"ujar Ken sangat bersyukur.

"Panggil aku kakak!"suruh Arta.

"Saya tidak berani."jawab Ken.

"Hahaha, kau menyebalkan."tawa Arta.

Dan sekarang Laras sedikit bisa tersenyum dalam pelukan Ken suaminya.

"Ada apa?"tanya Ken yang juga ikut tersenyum

"Apa kau tahu gosip yang beredar dikalangan masyarakat? Kau lebih ganteng dan berkarisma dibandingkan Tuan mudamu itu."jawab Laras menjelaskan.

"Oh ya, kalau begitu jangan sampai Tuan muda tahu,"ujar Ken, sambil mengelus rambut Laras.

"Apa yang akan terjadi jika dia tahu?"tanya Laras.

"Dia tidak akan berhenti mengomeli ku hingga dia puas."jawab Ken.

"Memang pernah ya.?" Tanya Laras.

"Ya, waktu itu kami lomba pacuan kuda, dan aku menang secara tidak sengaja,"cerita Ken dengan antusias.

"Bagaimana bisa menang secara tidak sengaja."tanya Ken.

"Aku terlalu senang saat itu, hingga lupa untuk selalu mengalah dari tuan muda, alhasil dia menyindirku tanpa henti."ujar Ken.

"Bagaimana katanya?"

"Ya,, seperti ini 'Kau mau tebar pesona hah? Kalau begitu, kau saja yang jadi tuan muda, menyebalkan' katanya, bahkan untuk beberapa hari lamanya dia menyetir mobil untukku dengan berkata ' kau duduk di tempatku! Aku tau kalau kau ingin merasakan bagaimana jadi tuan muda, iya kan? Menyebalkan' katanya."jawab Ken.

"Hahaha Kekanak-kanakan."ujar Laras.

"bahkan dia juga menyuruhku duduk di kantor CEO dengan alasan yang sama."ujar Ken.

"hahaha ternyata dia sangat pendendam ya, hahaha."tawa Laras.

"Sudah merasa lebih baik?"tanya Ken.

"Ya."jawab Laras.

"Aku akan minta izin kepada tuan muda untuk hari ini.agar bisa menjagamu."ujar Ken

"Jangan, jangan bermalas-malasan, pergilah kerja sana, ada ibu bersamaku."tegah Laras.

"Baiklah, kalau begitu, Ratuku istirahat ya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!