19 salad buah

"nak! bisakah kita memastikan siapa pasien yang dimaksud, karena ini berhubungan dengan nyawa."pinta Bu Marni.

"baiklah Bu,"jawab Laras.

"kak Angel apa bisa melakukannya?" pinta laras agar menyelidiki kebenarannya.

"kita tunggu di mobil saja, kalau-kalau dia bukan yang dimaksud, maka kita bisa langsung pulang."ujar Laras.

"apa Kamu tidak ingin berjumpa dengannya sama sekali?"tanya ibu Marni,

"untuk apa Ibu? aku hanya merasa tidak ada orang lain selain ibu yang bersamaku selama ini."ujar Laras karena merasa kecewa.

"tapi bagaimanapun dialah yang melahirkan mu anakku."bujuk Marni.

"baiklah."

namun ternyata seorang pasien itu bukanlah Viani ibu kandungnya Laras.

sehingga merekapun segera pulang ke rumah.

...

"Kenapa harus menungguku di luar, bagaimana dengan kesehatanmu nantinya, tunggu di dalam saja."ujar Ken mengecup kening istrinya.

"aku maunya di sini, lagian apa hubungannya dengan kesehatan ku, huh sebbel deh."ujar Laras.

"ya udah nggak apa-apa, bagaimana kabar anak papa di dalam."tanya Ken, membuat Laras mengerti kalau yang dikhawatirkan nya adalah kondisi Laras yang sedang hamil.

"mereka baik,ayo masuk."ujar Laras sambil menggandeng sebelah tangan Ken.

saat di kamar, Laras meminta Ken untuk menyelidiki tentang ibu kandungnya, Ken seketika menyanggupinya.

"terimakasih."ujar Laras.

"sudah seharusnya."jawab Ken.

"lalu bagaimana dengan hubungan kita yang tertunda."tanya Laras.

"kita lanjutkan nanti."jawab Ken tenang.

"kapan?"tanya Laras menahan emosi.l

"bila sudah aman untuk bayi kita."jawab Ken.

"jadi mulai dari sekarang hingga saat itu tiba, kau tidak akan menyentuhku sama sekali."tanya dengan nada semakin tinggi.

"hanya sebentar, tunggu hingga janinnya berusia sekitar 3 bulanan..."

"..apa!? ternyata kau memang tidak mau menyentuh ku sama sekali.menyebalkan"

"sebenarnya apa yang membuat istriku begini, apapun keadaanmu aku tidak akan pernah meninggalkanmu, percayalah."peluk Ken dari tubuh belakang Laras.

"aku hanya ingin menghapus jejak lelaki itu, aku hanya ingin menjadi milikmu."ujar Laras.

Ken berpikir sedikit keras.

"bagaimana kalau berciuman?"tanya Ken.

Laras mengangguk.

dan akhirnya merekapun berciuman hingga keduanya tertidur.

pagi harinya Laras bangun tidur bersama Ken, saat Ken pergi mandi, Laras membuatkan bekal untuk Ken , sebuah salad buah.

"bawalah ini untuk ngemil di kantor!" suruh Laras memberikan setoples salad kepada Ken yang baru masuk ke dalam mobil.

Ken menerimanya dengan tersenyum senang.

"baik istriku."ujar Ken.

"jangan kau bagi dia, ingat!"perintah Laras.

"baik istriku."jawab Ken.

"jika dia bertanya itu dari mana, kau bilang saja pembantu yang membuatnya.mengerti!?"ujar Laras.

"baik istriku."sanggup Ken dengan patuh.

"dan jangan lupa bawa pulang kembali toplesnya ya."ujar Laras kemudian.

"baik istriku."jawab Ken.

"ya sudah sini.cup cup cup cup." kini Laras yang mencium muka Ken dengan menarik paksa keluar kepala Ken dari pintu mobil.

membuat supir dan kedua perempuan di belakang Laras menahan tawa tanpa Terkecuali Ken sebagai korban.

"dadah.."ujar Laras kemudian.

....

"apa itu Ken?" tanya Arta yang melihat sebuah toples di atas meja kerja Ken.

"salad" jawab Ken singkat.

"darimana?"tanya Arta.

"rumah."jelas Ken.

"kau seperti sudah beristri saja ken, bawa makanan dari rumah."ejek Arta sambil membuka tutup toples tersebut dan menusuk sepotong buah kiwi.

"hmm lumayan enak juga, cukup segar untuk cuaca panas begini."ujar Arta sambil manggut-manggut Dengan mulut yang mengunyah santai.

tring

dering pengingat di hp nya Ken berbunyi.

"sudah saatnya meeting tuan muda."ujar Ken hendak mengambil alih salad tersebut.

"ya sudah ayo." jawab Arta berbalik dengan membawa toples tersebut.

rupanya Arta membawa toples salad tersebut ke ruang meeting.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***