13 Dadah

bibir ibu pun tersenyum senang melihat gambar di dalam poto itu adalah Laras kecil anaknya.

"lalu mana bekas luka itu?"tanya ibu.

"ini Bu, bekas luka di ibu jari ini adalah saat aku dan laras bermain api dengan membakar plastik, dan tanpa sengaja lelehan plastiknya jatuh di sini dan meninggalkan bekas."jelas Ken.

"jadi kamu benar adalah nak Kenzo teman main sewaktu nak Laras masih kecil."

"iya Bu."

"ini sudah cukup bagi ibu, sekarang, pergilah istirahat."

"baik Bu, ibu juga harus istirahat ,"ujar Ken sambil mengangkat tubuh Laras yang tertidur.

lalu Yulia mendorong kursi roda ibunya Laras.

mereka berpisah saat sudah sampai didepan kamar masing-masing.

Ken masuk ke kamarnya bersama dengan Laras yang masih tertidur.

sedangkan Angelina dan Yulia hanya mengantar ibunya Laras saja, dan kembali turun ke lantai bawah, lalu pergi ke bangunan di samping rumah besar itu, dimana disana terletak komplek pembantu khusus putri.

...

jam 3 dini hari, Laras merasa kehausan, kemudian dia hendak turun dari kasur, seketika Laras langsung tersadar, barusan Laras menyingkirkan tangan seseorang dari pinggangnya.

Laras juga baru sadar kalau semalam dia tidur di lantai di depan TV.

Lalu Laras melirik ke arah sampingnya di mana terbaring sosok yang dia tunggu selama ini.

Suaminya kini sedang tertidur dengan pulasnya. kemudian Laras melihat sesuatu di atas meja nakas, sebuah liontin yang terbuka dengan poto kecil di dalamnya.

karena masih merasa Haus Laras pergi keluar untuk mencari minuman botol agar bisa di bawa ke kamar, pikirnya.

saat Laras baru ke luar dari kamar, tiba-tiba lampu ruang utama menyala.

"selamat malam nyonya muda." sambut dua orang yang menjaga di depan pintu kamar itu.

ternyata jam segini masih ada orang yang berjaga.

"malam."jawab Laras sekenanya.

kemudian Laras berlalu melanjutkan tujuannya, setelah itu Laras pulang ke kamar dan berbaring kembali di samping Ken.Lalu meletakkan tangan Ken dipinggangnya lagi.

tanpa sepengetahuan Laras, bibir Ken tersenyum tipis, di belakang Laras.

...

pagi pun tiba, Laras terduduk diatas ranjangnya, melihat Ken yang sudah rapi dengan seragam kerjanya.

"ini masih pagi tapi kau sudah siap seperti ini,"ujar Laras menggisik matanya.

"ya, aku harus pergi ke rumah Tuan muda Arta dan sarapan pagi bersama keluarganya."ujar Ken.

"jadi biasanya kak kenzo tinggal di rumahnya gitu?"tanya Laras.

"tidak, memang setiap pagi selalu seperti ini,"jawab Ken.

"Apa bosmu masih menyuruhmu untuk menceraikan ku?"tanya Laras.

Ken berjalan dengan santai menuju ranjang dan mengelus pipi Laras.

"berhenti berpikir berlebihan! ok!"ujar Ken.

"atau membuangku?, membunuhku?." cerca Laras.

"stt cukup cukup! tidak ada yang seperti itu. aku akan berangkat sekarang, mau antar ke depan?"tanya Ken.

"ya, tapi digendong."ujar Laras membuka kedua tangannya lebar-lebar.

"baiklah."

mereka berdua pun keluar kamar dengan riang.

"Pagi nyonya muda"sambut Yulia dan Angelina di depan pintu kamar dan mengikuti majikannya dari belakang.

lalu Ken menurunkan Laras tepat di depan pintu mobil.

"malam ini aku akan begadang dan menunggu kepulanganmu."ucap Laras berteriak.

"baiklah, tapi ingat! jangan terlalu memaksakan diri, ok!"jawab Ken dari dalam mobil.

"ok, apa tak ada ciuman perpisahan?"tanya Laras.

"tentu,kesinilah!" Ken menekuk telapak tangannya ke dalam, isyarat agar Laras mendekat.

cup, cup, cup, cup.

di pipi kanan, pipi kiri, kening dan bibir.

"dadah!" ujar Laras yang tentu dibalas lambaian hangat oleh Ken.

Dan mobil Ken pun melaju menjauh, kemudian hilang di balik sebuah tinguan.

Terpopuler

Comments

Rizka Dea

Rizka Dea

so sweet

2023-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!