Laras juga berpikir jika saja dia bisa mengambil gambar tempat itu, untuk kenang-kenangan, maka mungkin dia akan melakukannya, tapi apalah daya, sekolah saja hanya bermodalkan beasiswa.
Untuk sekarang Laras merasa, lebih baik dia pulang ke rumahnya dan menikmati makanan yang dihadiahkan pihak restoran untuk pemenang lomba yang sudah dibawa pulang duluan oleh ibunya.
...
beberapa hari pun berlalu dan suara bising mesin proyek perusahaan Arta pun mulai terdengar di sekitaran taman yang sebentar lagi akan hilang dan berganti dengan gedung tinggi pecakar langit.
"akhirnya waktunya pun telah tiba, setidaknya si kakak buruk rupa dulu tidak akan pernah ku lupa walaupun tempat kita bertemu sudah tidak ada." ucap Laras menitikkan air mata.
lalu Laras mengingat kejadian pertemuannya bersama seorang anak laki-laki yang selalu merenung di pinggir taman kota mati yang sepi.
"kakak ngapain di sini?" tanya Laras.
"kamu siapa?" tanya laki-laki itu dingin.
"Aku bukan orang jahat." Jelas Laras.
"namamu siapa?"
"Namaku Laras kalau nama kakak?"
"namaku Kenzo."
"kak kenzo pergi sendiri ke sini?"
"kakak tidak punya siapa-siapa lagi."jawab Kenzo kembali tertunduk.
"Laras punya satu ibu, eh,,, tunggu dulu."ucap Laras mengeluarkan selembar poto dan menyobeknya.
"yah telinganya kepotong, tapi nggak apa-apa deh....kak kenzo ini Poto Laras, ibu bilang kalau Laras kangen ibu, lihat potonya,jadi nggak merasa kesepian. sekarang kak kenzo punya Laras sebagai teman, jadi nggak bakal kesepian."
Kenzo yang melihat kepolosan Laras sambil menyodorkan sepotong Poto itu pun menerimanya.
"ini konyol, tapi aku merasa sedikit senang."batin Kenzo.
Setelah kejadian itu Laras si anak TK dan Kenzo yang kerja menjadi seorang pemulung sering berjumpa di bawah pohon rindang dipinggir danau yang sepi hanya untuk sekedar mengisi waktu sore.
"Laras cantik ya, kita nggak cocok soalnya kakak kayak itik buruk rupa."ujar Kenzo tersenyum pahit.
"itik nggak buruk rupa kok kak, Laras suka itik kalau itiknya itu adalah siluman, yang berubah menjadi kak kenzo, Laras akan perihara dengan penuh kasih sayang hingga dia besar, hingga dia bertelur, banyak anak, banyak cucu."ujar Laras kecil dengan menggerakkan tangan mungilnya.
"Laras lucu ya."
Namun entah apa yang terjadi setelah itu, Laras tidak pernah berjumpa lagi dengan Kenzo.
beberapa hari Laras bersabar menunggu, namun hingga bertahun-tahun berlalu bahkan sampai tamannya pun sudah tidak ada, Kenzo tidak pernah kembali.
akhirnya bell masuk kelas pun berbunyi, menandakan Laras harus segera bergegas masuk ke kelas.
Saat Laras hendak membuka pintu kelas untuk mulai belajar.
feelingnya sedikit aneh, membuat Laras mengurungkan niatnya dan pura-pura membenarkan tali sepatunya, hingga Pak Guru pun melewatinya.
"cepat nak udah lewat 5 menit nih!" Desak Pak Guru.
ceklek
pak guru membuka pintu.
"TEMBAAK!" teriak salah satu siswa.
ceplok
puk
prak
bau busuk tanah selokan, telur mentah dan sampah organik lainnya bercampur di udara.
"Yee.."
"huuuh!"
"berhasil!"
"tunggu, tunggu guys!."
suara gaduh di dalam kelas berlanjut hanya beberapa detik saja, namun tiba-tiba setelah itu semuanya diam.
mereka sadar telah salah sasaran.
....
Acara kelulusan pun tiba, Laras menjadi juara dengan nilai tertinggi di sekolah itu.
dan mendapatkan beasiswa untuk calon mahasiswa yang ditanggung oleh perusahaan Arta.
Dan sekarang 3 orang siswa berprestasi sedang berhadapan dengan perwakilan
Dari perusahaan Arta untuk serah terima beasiswa.
"setelah 3 Minggu berlalu, akhirnya aku berjumpa lagi dengan sekertaris Ken, senangnya."batin Laras.
Namun Laras menolak beasiswa itu dengan halus.
"waduh, padahal ini adalah kesempatan bagus loh nak,"ujar pak kepala sekolah.
"Nggak apa-apa pak, sudah waktunya saya membantu ibu saya bekerja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments