"tuan muda Arta adalah korbannya, lalu kemana sekertaris Ken."
"iya, sebelum para wartawan datang."
"dan sebelum sekertaris Ken pulang dari luar negeri."
"kau benar."
Tanpa berpikir panjang, sebelum mereka berdua masuk kedalam lift membawa Arta, Laras segera berteriak.
"sebelah sini sekertaris Ken!"
Ting
tepat saat pintu lift terbuka
"celaka bro kabur."
mereka berdua terbirit-birit masuk ke dalam lift dan meninggalkan Arta sendirian.
Laras yang sudah tahu gudang tempat penyimpanan alat untuk bersih-bersih, dia pergi membawa Arta ke gudang itu, dan membaringkannya di tempat yang mungkin di sana.
gudang yang terletak di sebelah kiri lift di setiap lantai itu memang berguna, pikirnya.
"Aku heran, kenapa tidak ada seorang pun yang lewat di lorong ini, tenaga uang memang benar-benar hebat." ujar Laras sambil mengintip keluar.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara wartawan berlari.
"cepat-cepat! jangan sampai ketinggalan berita berharga."
"iya cepat."
Laras yang mengintip dari balik pintu pun bernafas lega.
Namun saat berbalik Laras dikejutkan oleh sesuatu diluar nalar.
"hmp!" Arta memagut bibir Laras dengan begitu bringas dan kedua tangannya merangkul tubuh Laras dengan sangat erat.
mereka berdua terjerembab ke lantai, Laras tidak bisa mendorong tubuh kekar yang mengunci pergerakannya itu.
kemudian Laras yakin bahwa ada sesuatu yang aneh dengan Arta,setelah beberapa saat kemudian, Arta melepaskan pagutan bibirnya.
Laras mengambil nafas dalam-dalam, dan menyaksikan Arta sedang melepas pakaiannya sambil terduduk diatas tubuh Laras.
Dari sana Laras mencoba berontak sekuat tenaga, setelah menyadari Arta yang berada dihadapannya dalam pengaruh obat perangsang.
...
POV Arta
Aku terbangun di kamar hotel dengan keadaan sakit kepala, dan coba mengingat kejadian apa yang terjadi sebelumnya namun tidak bisa.
"Selamat pagi tuan muda."Sapa Ken sekertaris setia ku.
"Apa yang terjadi Ken?"Tanyaku sambil masih memegang kepalaku.
"Anda terkena obat perangsang, saat di acara pesta semalam."
"****, lalu apa yang terjadi setelah itu."
"Dari CCTV di hotel, sudah diketahui jika ini adalah rencana nona Mona Yang ingin menciptakan skandal **** dengan Anda dengan membawa anda ke kamarnya dan memanggil wartawan ilegal."
"celaka! jadi bagaimana sekarang?"
"namun ada yang menggagalkan rencananya dengan membawa anda ke gudang peralatan OB di hotel ini."
"Aku mau lihat semua rekaman CCTV nya Ken."
"Baik tuan muda."
Satu persatu rekaman video itu aku simak dari laptop di setelah sampai di video terakhir aku dikejutkan dengan kelakuan biadab ku.
"Sial, Kau tidak melaporkan semuanya Ken,tadi kau tidak bilang kalau aku menyetubuhi seorang OB."ujarku merasa kecewa kepada sekertarisku.
"saat itu Anda berada dalam pengaruh obat perangsang Tuan muda."jelas Ken dengan nada memaklumi.
"Sialan, keperjakaanku tetap hilang begitu saja, menyebalkan." ujar Arta kesal.
Ucapku masih memperhatikan layar laptop dihadapanku.
"cih, apa dia tidak kenal siapa aku, hanya seorang OB saja, begitu bersikeras melawan sentuhanku."lanjutku merasa terhina.
"cih, sombong sekali OB ini, dia tetap berontak hingga akhir."ujarku semakin kesal sambil menutup laptop dan memberikannya kembali kepada Ken.
"Dimana OB ini sekarang Ken?"Tanyaku penasaran.
"Di kamar sebelah tuan muda." jawab Ken.
"Ayo kita jumpai dia, apa maksudnya merasa jijik padaku seperti ini."Aku sudah tidak sabar ingin memberinya pelajaran, karena merendahkan ku.
Lalu Ken pun mengikuti langkahku dari belakang, dengan perasaan menggebu-gebu aku sudah tidak sabar ingin memaki OB sialan itu.
Namun saat aku sudah di kamar sebelah dan melihat siapa dia.
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments