9 Terngiang-ngiang

POV Rara

"bukan begitu, hanya saja jika aku sudah kotor begini mana berani aku masih mengharapkan hidup bersama sekertaris Ken, membayangkan nya saja, aku tidak berani, tapi lain halnya jika aku memang jadi menikah dengannya , satu kali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, hehe."ujar ku sedikit kikuk, dengan alasan ngasalku.

toh mana mungkin sekertaris Ken mau sama aku.

"Ngaco!" jawab tuan muda Arta.

tapi memang benar ngaco sih, hati kecilku tidak bisa membantah.

"bukannya anda tidak suka bertele-tele? jadi ya sudah,jika memang sekertaris Anda menuruti semua perintah anda,maka suruhlah dia menikahiku sekarang juga, jika tidak begitu, hemmm berarti anda secara tidak langsung menginginkan untuk menikahi saya."

"Ptttt hahahaha..Ken nikahi dia sekarang juga waktumu setengah hari, sebelum meeting sudah harus kembali ke sini."

Mustahil sekertaris dingin itu menyanggupi, pasti dia akan berontak, siapa yang mau sama bebek buruk rupa ini.

"Baik tuan muda."

Duarrrrrr

Apa dia mau begitu saja,apa sekertaris ini sudah tanda tangan kontrak kematian dengan majikannya.

"Setelah itu terserah kamu,mau diceraikan, di buang, di bunuh, itu terserah padamu, tak usah beritahu aku lagi, mengerti."

"Baik tuan muda."

ZDAAAARRRRRRR

"Baiklah, berarti masalah selesai, aku mau pergi istirahat." ujar tuan muda Arta sambil berlalu keluar.

Kemudian pandangan ku beralih kepada sekertaris Ken yang masih sibuk dengan hpnya.

lalu tidak lama kemudian dia beranjak bangun dan menghampiriku.

deg

apa yang akan dilakukan sekertaris Ken padaku.ucapan tuan Arta terngiang-ngiang di telingaku,'Setelah itu terserah kamu,mau diceraikan, di buang, di bunuh, itu terserah padamu'

"mari berangkat nona, waktu kita tidak banyak."ujar sekertaris Ken begitu ramah, sesaat aku merasa rasa ketakutan barusan tidak pernah ada.

"ba baik." Jawabku ragu.

Aku pun turun dari ranjang rumah sakit. dan merasakan ngilu dibagian bawah sana.membuatku meringis.

"hiss !" ringisku.

"Anda tidak apa-apa?"tanya pria baik di samping ku ini.

"tidak tidak, saya baik-baik saja."jawabku sambil melangkahkan kakiku.

Namun keseimbanganku hilang saat menahan rasa sakit yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, membuatku terjerembab ke depan.

Dengan sigap sekertaris Ken memelukku agar tidak Jatuh, rasanya canggung sekali.

"biarkan saya membantu jika anda tidak keberatan."ujar sekertaris Ken.

kenapa aku merasa lelaki ini sangat romantis.

"baik."

Tiba-tiba dia menggendongku dengan mudahnya dan membawaku keluar.

"sungguh adegan yang hanya ada di film."batin ku.

di sepanjang perjalanan menuju ke luar rumah sakit kami berdua tidak bertemu dengan siapapun, mungkin ini karena usaha orang yang sedang menggendongku ini.

hingga akhirnya sekertaris Ken memasukkanku ke dalam mobil yang sering dia pakai berpergian bersama tuan muda nya.

dari awal masuk ke mobil, sekertaris Ken menyetir dengan sebelah tangan dan menggunakan sebelah tangannya lagi untuk mengoperasikan hp nya.

sama sekali tidak ada celah untuk ku berbicara sama sekali, padahal aku berniat meluruskan kejadian hari ini.

"kita sudah sampai nona,"

namun tempat tujuan perjalanan ku bersama sekertaris Ken membuatku terkejut.

"KUA?" Tanyaku keheranan.

...

"Gila" batin ku.

inilah kekuatan uang sesungguhnya, padahal sesaat sebelum ini aku duduk di kursi ini dengan kaget melihat tujuan perjalananku.

tapi sekarang aku duduk dikursi ini setelah masuk dan keluar lagi dengan digendong pria di sampingku dengan membawa buku nikah.

melihat sekertaris Ken yang masih sibuk menyetir dan mengetik, seperti mengacuhkan ku, membuat rasa cemas beberapa menit lalu kembali menyerang perasaanku.

dan kalimat mengerikan itu pun kembali terngiang-ngiang ditelingaku 'diceraikan, dibuang, dibunuh.'

deg

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!