Cyra menutup pintu dan menyandarkan punggung di pintu tersebut. Matanya terpejam, dadanya naik turun seiring dengan detakan jantungnya yang berdegup-degup tak karuan. Ritmenya begitu cepat.
“Cyra! Ngapain nyender di pintu senyum-senyum sambil megangin bibir?” tegur Andini.
Sontak Cyra membuka mata. Aih, entah sejak kapan telapak tangannya menempel di bibir, bahkan senyum-senyum nggak jelas gini. Cepat-cepat Cyra mengembalikan posisi bibir ke posisi semula. Senyumnya hilang.
“Mm.. anu … nggak tau ih.” Cyra melewati mamanya yang berdiri di tengah-tengah ruangan. Ia menaiki anak tangga dan langsung masuk ke kamarnya. Melempar tubuhnya ke kasur. Dengan posisi menelungkup, ia membenamkan wajah ke bantal.
“Zaki!” Cyra tersenyum menyebut nama itu. Peristiwa yang barusan Zaki ciptakan membuatnya terus terngiang. Zaki begitu lembut dan… wangi. Cyra teringat saat Zaki mengatakan agar mereka memulai sebuah hubungan spesial.
Ting!
Pesan masuk ke ponsel Cyra. Segera Cyra mengambil ponsel dan membuka pesan.
“Heih? Zaki kirim pesan?” Cyra menelentang. Menelungkupkan ponsel ke dada. Kira-kira apa isi pesan yang Zaki kirim setelah mereka memutuskan untuk menjalin hubungan khusus? Kok, Cyra jadi kesengsem begini? Kok, Cyra tiba-tiba senang sekali mendapat pesan dari Zaki?
Dag dig dug…
Jantung Cyra berdentuman. Pelan tangan Cyra mengangkat ponsel dan membaca pesan.
Zaki
Besok pagi kamu ke kampus nggak numpang sama Alfa lagi, kan?
Cyra membelalak. Maksud dari pertanyaan Zaki apa sih?
***Cyra
Mobilku udah diambil dari bengkel, kok
Aku pergi sendiri
Zaki
Good
Cyra
Jadi, kita pacaran sekarang, ya?”
Zaki
Lebih tepatnya taarufan
Cyra
Kalau taarufan nggak ada istilah ciuman
Cuma pacaran yang ada istilah ciuman
Zaki
Oke. Maaf, aku khilaf
Cyra
Dimaafin. Heheee…
Zaki
Kamu pernah pacaran***?
***Cyra
Belum.
Zaki
Berarti aku yang pertama
Cyra
Iya. Kamu sendiri?
Zaki
Udah, tapi waktu SMA. Cuma cinta monyet.
Kalau ketemuan rame-rame
Nggak pernah ketemu berduaan
Cyra***
***Oohh…
Terus, soal tugas itu gimana?
Zaki
Gimana apanya?
Cyra
Bisa dikurangin nggak? Masak sama calon halal nggak ada pengertian
Zaki
Nanti kukirim tugas yang baru, yang tadi delete aja
Cyra
Oke oke… Duuh seneng banget
Zaki
Ya udah. Met bobok
Cyra
Ok. Makasih***.
Cyra menscrol pesan keatas dan kembali ke bawah. Mengulang-ulang membaca pesan. Sebenarnya tidak ada isi pesan yang istimewa, tapi kenapa perasaan Cyra girang bukan main? Bahkan ia tidak bosan membaca pesan berulang-ulang.
Sementara Zaki melenggang menaiki anak tangga menuju lantai dua. Ia membaca pesan terakhir yang dikirim Cyra.
Duk!
Saking matanya fokus ke ponsel, kening duluan yang nyosor dan kejedot pintu kamar.
“Sial!” Zaki memukul pintu.
* * * * * * * * * * * * * * * * ** ** ** **
Cyra memarkirkan mobil di parkiran kampus. Ia turun sembari menyangkutkan tas selempangannya ke bahu kanan. Sebentar ia berhenti dan menatap mobil di sisi mobilnya. Itu kan mobilnya Zaki? Kok nggak sengaja banget bisa bersisian gitu? Mobilnya aja jodoh, apa lagi orangnya? Cyra nyengir lebar usai memikirkan kekonyolan di kepalanya.
Langkahnya gemulai menuju ke gedung kampus. Lgi-Lgi, Cyra harus menelan bongkahan saliva saat melihat sosok pria berjalan ke arahnya. Sbentar lagi mereka pasti berpapasan. Kenapa sih mesti ketemu Zaki? Setelah status merek berubah, Cyra kini malah jadi grogi mulu setiap kali ketemu Zaki. Apa ini pengaruh dari perubahan status, atau pengaruh dari aksi terakhir Zaki di malam kemarin?
Cyra melirik ke samping, sepanjang koridor yang akan dilaluinya hanya ada dinding. Kalau ia menemukan pintu, ia pasti memilih belok dan menghindari Zaki. Sekarang ini dia harus kemana untuk menghindari Zaki? Nggak mungkin nembus dinding? Emangnya kuntilanak? Nggak mungkin juga puter balik? Ketauan banget ngehindar.
Ya udahlah, Cyra jalan terus. Sesekali Cyra menatap Zaki yang semakin mendekat ke arahnya. Pria itu juga terlihat menatapnya. Saat mata beradu pandang, kenapa ngaruh sampai ke jantung. Jleduk. Rasanya kayak dipompa.
“Kancing bajumu kebuka,” bisik Zaki di telinga Cyra saat melintas tepat di sisi gadis itu.
“Weh?” Cyra kaget dan pandangannya gelagapan menatap ke arah dadanya sendiri. Benar, kancing kemeja atasnya terbuka. Ya ampun, suer Cyra malu setengah mampus. Seketika perut pening dan kepala mules-mules akibat teguran Zaki. Rasanya pengen nyakar-nyakar kasur. Cyra langsung mengancing bagian yang terbuka. Sekilas menoleh ke arah Zaki yang kini sudah ada di belakangnya. Pria itu tidak sekalipun menoleh ke arahnya, terus melenggang menuju ke ruangannya.
Cyra berjalan masuk ke ruangannya dengan muka memerah. Ia langsung meletakkan tas ke meja da duduk di kursi, kepala diletakkan ke meja.
“Apaan sih lo, pagi-pagi udah ngegeletak aja?” Rere menepuk lengan Cyra sembari menghempaskan diri di sisi Cyra.
* * * * * * * * * * * * *
T o b e c o n t i n u e d
A u t h o r N o t e :
K a l a u s u ka cerita ini, k l i k like dwongs.
K a l a u ada tip koin, boleh dong disumbangin untuk cerita ini.
W k W k W k W k..
T e n g s b u a t k a l i a n yang udah sedekahin koin.
L o v e ,
E m m a S h u
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
Dyah Oktina
😂😅😂😅😂😅😂😅😜😜😜😜.. bisa ae thor kepala mules2... perut jd pening
2023-05-28
0
Sholeha Mssrh
💪
2022-08-02
0
Arifah
😂😂 kalau aq perutku yg sakit gara² ketawa Mulu...
2022-04-18
0