Cyra melepas nafas panjang saat mulai lelah. Otaknya seperti memanas dan mulai tidak bisa bekerja dengan baik. Ini artinya ia harus mengistirahatkan sejenak otaknya.
Huh!
Hari libur begini pun ia masih harus berkutat dengan buku. Semua gara-gara Zaki. Semenjak pria itu muncul di kampus, banyak kejadian absurd yang membuat Cyra menjadi seperti orang tolol.
Tapi untung saja, dismaping cantik, Cyra termasuk salah satu mahasiswi yang otaknya di atas rata-rata, masih banyak orang bloon yang kerjanya nyontek, entah karena males atau memang tidak mau belajar.
Bahkan di awal semester, Cyra tidak pernah mencontek sewaktu ujian. Dia tidak perlu ke dukun minta dijampi-jampi kayak yang dilakukan si Kiwol hanya demi mencari nilai bagus. Awal semester kebanyakan adalah mata kuliah dasar umum, dan Cyra masih bisa mengikuti dengan baik.
Sekarang, di semester akhir, dengan materi yang mayoritas orang kesulitan menguasai, Cyra pun demikian. Kerasnya bangku kuliah semakin Cyra rasakan. Tugasnya bejibun. Materi kuliahpun semakin sulit ia kuasai. Tingkat kesulitan materi kuliah makin bertambah akut. Lumayan bikin stress. Jadi pengen cepet-cepet lulus dan meninggalkan bangku kuliah. Namun Cyra, gadis keras kepala yang tahan banting itu tidak mau mneyerah, tetap berusaha memahami, khususnya saat menjalankan tugas dosen baru. Walau bagaimana pun, Cyra adalah orang yang telah membuat Zaki kesal. Mudah-mudahan kekesalan Zaki akan meluntur seiring dengan berjalannya waktu.
Kalau mengingat-ingat kejadian di bioskop waktu itu…Heheee…Cyra mulai nyengir dan mesem-mesem.
Kayaknya otak Cyra sudah mulai tidak konsentrasi, pikirannya terbang kemana-mana. Ia meletakkan pena dan meninggalkan meja belajarnya.
Saatnya mandi. Cyra masuk ke kamar mandi lalu mengguyur tubuhnya dengan shower. Ternyata benar, air mampu membuat otak dan tubuhnya menjadi segar.
Usai mandi, masih mengenakan handuk yang melilit dada sampai paha, Cyra menuju ke balkon. Biasanya dia memang begitu, lebih suka mengeringkan sisa-sisa air yang menempel di tubuh dan rambut yang basah dengan berdiri di balkon. Angin kencang yang meniup akan membuat air yang menempel di tubuhnya mongering dalam waktu singkat.
“Heih?” Cyra terkejut melihat sosok pria di balkon rumah seberang jalan, tepat berada di lantai dua, sama seperti dirinya yang juga berada di lantai dua. Zaki menatap ke arahnya.
Cyra langsung lari ngibrit masuk ke kamar dan menutup pintu rapat-rapat. Setelah itu, dia mengintip keluar melalui pintu balkon yang terbuat dari kaca dengan sedikit menyibakkan tirainya.
Lah, kok makhluk jadi-jadian itu bisa ada di rumah itu? Cyra menggaruk pelipisnya sambil mengamati Zaki yang masih setia pada posisinya.
Cyra menatap tubuhnya sendiri. Jadi tadi Zaki melihatnya dalam keadaan yang hanya terlilit handuk begitu? Kali ini Zaki yang kena zina mata setelah kemarin Cyra yang menjadi korban zina mata. semoga otak Zaki tidak ngeres setelah melihat lilitan handuknya tadi.
Segera Cyra turun ke lantai bawah setelah mengenakan pakaian rapi. Kupingnya mendengar suara saling sahut orang sedang mengobrol saat melintasi ruang tamu. Ia melihat mamanya sedang asik mengobrol dengan wanita asing yang menurut Cyra penampilannya narsis banget. Pagi-pagi gini memakai kaca mata hitam yang ditaruk di atas kepala. Ngalah-ngalahin anak gaul.
“Iya lho Al, nggak nyangka kita bisa ketemu. Aku tuh kaget pas ngeliat kamu tadi, kupikir siapa, eeeh rupanya temen lama.” Mamanya Cyra berbicara dengan sangat antusias.
“Iya aku juga nggak nyangka loh. Ini kebetulan banget.”
Heboh banget emak-emak kalau udah ketemu temen lama. Cyra geleng-geleng kepala.
“Cyra, sini dulu!” Andini memanggil putrinya.
Langkah Cyra terhenti di ambang pintu dan menoleh. Ia mendekati mamanya sambil mendengus. Setiap kali memanggilnya, tidak ada hal lain yang mamanya lakukan kecuali memerintah atau menyuruhnya melakukan ini dan itu.
“Kenalin ini temen lama mama, temen kuliah dulu. Namanya tante Alya.” Andini memperkenalkan dengan penuh semangat.
“Cyra.” Sebut Cyra sambil menyalami Alya.
“Tante Alya tinggal di depan rumah kita, loh.”
Penjelasan Andini membuat Cyra terbelalak. Artinya tante Alya yang disbeut sebagai temen lama oleh mamanya itu adalah mamanya Zaki? Yassalam. Ortu sahabatan, anak musuhan.
Cyra tersenyum ramah dib alas dengan senyum lebar oleh Alya.
“Anakmu cantik banget, Din. Masih sekolah?” komentar Alya menatap kecantikan Cyra.
“Iya, kuliah. Anakmu mana?”
“Ada di rumah.”
“Masih sekolah?”
“Dia dosen.”
Iya, itu dia dosenku, mak! Cyra nyengir.
Dering ponsel memutus perbincangan ala emak-emak. Alya menjawab telepon kemudian berpamitan.
“Ini nih anak semata wayang nelepon, katanya mau ngajak masak bareng. Aku belum masak nih. Gara-gara ngeliat kamu tadi pas jemur pakaian, jadinya langsung kemari. Jemur pakaiannya aja belum selesai,” terang Alya.
“Loh, nggak ada asisten rumah tangga?”
“Ada tapi baru satu. Bawaan dari rumah lama. Udah capek banget dia beres-beres rumah. Anakku memang hobi masak, jadi ya gitu, suka ngajakin masak. Ya udah aku pulang dulu.” Alya melenggang pergi diantar oleh Andini sampai ke teras.
Sepeninggalan Alya, Andini kembali melengkingkan suaranya memanggil Cyra, membuat Cyra yang baru saja memasuki ruang makan kembali lagi menemui mamanya.
“Duh, mama kenapa sih? Manggil-manggil mulu?”
“Sini ikut mama!” Andini menggeret lengan Cyra menuju ruang makan.
“Nah, kan Cyra balik lagi ke ruang makan.”
Andini tidak mengomentari gerutuan Cyra. Dengan cekatan ia memasukkan lauk-pauk ke rantang yang baru saja ia sambar dari rak. Ia menyusun dua rantang tersebut dengan cara menumpuknya dan menutup bagian atasnya.
“Hmmm… Nyami!” Andini mencium aroma rantang berisi semur jengkol dan ayam kentaki beberapa potong yang masih hangat.
Cyra geleng-geleng kepala melihat tingkah mamanya. Semur jengkol kok nyami?
Andini memberikan rantang tersebut kepada Cyra, membuat mata Cyra membelalak heran.
“Ini kenapa dikasih ke Cyra?” protes gadis itu bingung.
“Anterin ke rumah Tante Alya. Dia kan tadi bilang belum masak, nah ini akan jadi kejutan untuk dia.”
Glek!
Cyra menelan saliva sangat kuat. Itu artinya ia mengantar makanan untuk Zaki? Apa komentar Zaki jika ia mengantar makanan yang memiliki mudhorot itu. baunya, sumpah. Bisa untuk parfum WC.
“Ya ampun mama, malu-maluin ih, masak sih semur jengkol yang dianter buat tetangga? Ayam aja deh. Semur jengkolnya nggak usah.” Cyra meletakkan salah satu rantang yang berisi semur jengkol.
“E eh, jangan! Pokoknya kamu harus bawa itu. Yang masak semur jengkol itu mama, lho. Tante Alya itu sama kayak mama, hobi banget makan semur jengkol. Nggak tau apa tadi pagi mama bela-belain bangun pagi Cuma buat masak semur jengkol.” Andini kembali menumpuk rantang dan menguncinya dengan pengait rantang. “Udah, bawa sana!”
Cyra mendengus dan terpaksa membawa rantang menuju keluar.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
Isyeu Lismaya
cinta dan benci beda tipis, dah lah cocok
2022-11-08
0
Nai야
lucu thor, wkwkwk
2022-06-13
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
emang enak disuruh-suruh 🤪🤪🤪🤪🤪 ketemu si ganteng siiih, tapi kan lagi musuhan, mode on, wkwkwk 🤣🤣🤣
2022-01-26
0