Hari ini Cyra ada jadwal asistensi tugas. Ia dan mahasiswa lainnya menyerbu ruangan salah seorang dosen untuk bertemu dosen pembimbing, tak lain Zaki. Cyra dan beberapa orang lainnya disuruh keluar terlebih dahulu karena diminta untuk bergiliran. Kalau diserbu begitu, rasanya Zaki jadi seperti tukang penjual obral.
Cyra dan lainnya yang menunggu di luar, berdiri dengan cemas. Sejurus pandangan mengarah pada Alfa, pria yang selama ini ditakar sebagai pria cerdas. Ia tersenyum penuh kepuasan. Tentu saja tugasnya dinilai baik oleh Zaki sampai-sampai mukanya secerah itu.
“Giliran lo, Ra. Mesti semangat, ya. Gue yakin lo berhasil. Malu dong kalo tugas ditolak sama Pak Zaki.” Alfa menepuk pundak Cyra.
Cyra mengesah. Jujur saja kini ia cemas. Takut Zaki akan mencari-cari kesalahannya. Ujung-ujungnya Cyra bakalan malu kalau benar tugasnya ditolak.
Dengan mengumpulkan nyali sebesar-besarnya, Cyra melenggang mendekati meja Zaki. Semoga saja dendam kesumat yang Zaki pendam akan segera meluntur.
Cyra menyerahkan kertas tugas kepada Zaki.
“Ini gambar pengukurannya?”
“Iya, Pak Zaki!” Kali ini Cyra harus sopan, memanggil pak dosen dengan sebutan ‘pak’.
“Saya suruh kamu kasih kketerangan yang jelas. Ini mana hasil perkaliannya? Trus potongan melintangnya mana?”
Nah loh, kan banyak salahnya? Padahal Cyra sudah mengantisipasi kesalhan seminimal mungkin. Ya Rabb, betapa susahnya berinteraksi dengan dosen yang emmang sudah bermasalah sejak awal.
“Keterangannya ada di halaman sebaliknya.” Cyra menjelaskan.
Zaki mengamati tugas yang diserahkan. “Kok, nggak kamu kasih satuan? Mana satuannya?”
“Kan udah, Pak. Ini.” Cyra menunjuk satuan yang dimaksud Zaki.
“Bukan. Yang ini mana?”
“Oh. Yang itu ketinggalan berarti.”
“Jadi satuannya apa?”
“Mm…”
“Kamu gambar sendiri, kan?”
“Iya.”
“Harusnya kamu cantumkan satuannya, karena yang ini beda satuan dengan yang lainnya.”
“Itu… Mmm…” Kok, Cyra jadi begok begini kalau sudah ditatap oleh mata tajam Zaki?
“Kenapa kamu nggak paham-paham juga?” Zaki menggertak keras.
“Iya, saya paham, kok.”
“Jadi apa?” bentak Zaki mulai naik pitam.
Semakin dibentak, akal sehat Cyra semakin melebur entah kemana. “Nggak bisa ya Bapak nggak pakai otot gitu?”
Pertanyaan konyol. Tentu saja Zaki bertambah kesal. Cyra tidak tahu apakah Zaki sedang marah beneran atau marah dibuat-buat hanya untuk sekedar menakut-nakuti dan membalakan dendamnya.
“Meter itu Pak.” Akhirnya Cyra asal nyeplos.
“Oh. Jadi ukuran lubang closed milikmu lima belas meter?”
Yah, salah! Alamak, kacau! Cyra tergugu.
“Hua ha ha haaa….” Zaki tergelak, membuat Cyra ikut-ikutan tertawa sumbang, dan tentu saja kikuk.
“Diam!” Zaki menggebrak meja, otomatis tubuh mungil Cyra terlonjak kaget. Jantungnya pun sampai jedar jeder. “Kenapa kamu ketawa?”
Sial sial sial! Kalau ada waktu luang, Cyra akan mengatakan kata sial lebih dari seribu kali. Ini waktunya mepet jadi tidak sempat membatin terlalu lama. Zaki benar-benar melampiaskan kekesalannya pada Cyra seenak udelnya saja. Sepertinya hanya Cyra yang diperlakukan sesadis itu oleh Zaki. Ketinggalan satu satuan saja mesti dibuli habis-habisan begini. Sebenarnya Cyra tahu satuan yang dimaksud Zaki, tapi entah kenapa Cyra jadi agak begok saat dibentak-bentak begitu. Seluruh kecerdasannya bertaburan tak tentu arah. Akhirnya menjawab pun belepotan.
Ini baru kasus sepele dan Zaki sudah marah-marah kayak banteng ngamuk, lalu bagaimana untuk urusan beberapa bulan ke depan? Pasti makin runyam. Perjalanan ngampus masih sangat lama. Zaki bakalan mempersulit keadaan Cyra, bahkan mempersempit kesempatan baik di mata kuliahnya, atau mungkin nilai Cyra akan sangat jelek untuk mata kuliah yang Zaki bombing. Sadis. Cyra benar-benar terpojok. Lalu apa yang harus Cyra lakukan untuk menaklukkan hati kerasnya Zaki?
“Saya nggak terima tugasmu ini.” Zaki melempar kertas milik Cyra.
Sedih. Sedih. Sedih. Cyra ingin mencakar muka Zaki saat itu juga, tapi ia menahan emosi. Kalau adegan cakarnya beneran terjadi, tentu saja nilainya akan semakin anjlok. Nggak lulus malah.
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
T o b e c o n t i n u e d
A u t h o r N o t e :
N g g a k l u p a a k u i n g e t i n j a n g a n l u p a k l i k t o m b o l l i k e .
D u k u n g p e n u l i s y a h.
S u k a n g g a k s a m a ceritanya?
K a l a u s u ka k l i k like dwongs.
K a l a u a d a tip koin, boleh disumbangin buat cerita ini.
W k W k W k W k..
S a ma k a y a k di H o l y M a r r i a g e, ada pembaca yang baik banget ngasih tip koin buat cerita holy marriage.
A k u dapet pemberitahuan dari Mangatoon daftar donator pemberi tip koinnya.
Ini dia mereka yang baik hati keliatan di profilku
T e n g s b u a t k a l i a n.
Semoga kebaikan kalian dibales dengan kebaikan oleh yang Maha Kuasa.
C e r i t a i n i kudedikasikan buat yang setia nge-like, buat readers yang baik hati, buat yang selalu mendukung, buat yang selalu setia.
A k u b a c a k o k setiap komen kalian.
D a n m a a f n g g a k bisa bales satu-satu, tapi suer kalian keren banget. Bisa bikin aku baper dan senyum-senyum sendiri pas baca komenan.
S e r i u s, a k u s u k a banget sama yang nggak males komen, contohnya yang punya nama akun Nani Nani.
H a l o, t h a n k s N a n i.
B u a t k a l i a n, semangat bacanya ya!
M a a f k a l a u n o t e ini bikin nyemak.
K a l i a n b o l e h a b a i k a n note ini kalau males baca berulang-ulang.
T h a n k s s o b a t ,
L o v e ,
E m m a S h u
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
Susilawati
jangan galak2 nanti jatuh cinta
2023-11-16
0
the loyal reader
jadi cyra itu cantik tapi begok ya thor hehhehe
2023-03-31
0
En Dik
si Zaky masih dendam kesumat sama Cyra
2022-04-23
0