Aira bergegas hendak menaiki mobil Rahman saat itu, namun tiba -tiba saja Rafa menghadang Aira dan ia naik lebih dulu di bangku depan sebelah Aira.. Rahman terlihat kesal pada nya.. Ada rasa kecewa menghinggapi perasaan nya.. "Biar saya yg menyetir pak, pak Rahman duduk saja di belakang.." ucap nya, Rafa mengambil alih kemudi mobil itu, Ceo tampan itu tidak bisa menolak lagi...
Aira kini duduk di sebelah Rafa, ia melihat baju rafa yg kotor terkena darah nya tadi.. "pak Rafa, kenapa dengan baju bapak..? Kotor sekali..?!'' tanya nya, Aira memang tidak tahu jika Rafa yg tadi menolong nya..
Rahman juga baru sadar jika rafa belum mengganti pakaian nya.. "Baju Rafa kotor karena tadi dia yg menolong mu.. lalu aku menyuruh nya, untuk mencari pelaku nya, dan aku yg membawa mu ke rumah sakit Aira, Rafa yg menemukan mu lebih dulu tadi.." jawab Rahman.. Aira terkejut mendengar nya..
"Terima kasih pak Rafa, Sudah menolong ku.. Aku tidak tahu jika pak Rafa yg menemukan ku, aku fikir pak Rahman.." jawab nya polos.. Rafa tersenyum.. "Tidak apa -apa Aira, melihat mu baik -baik saja, aku sudah lega.." jawab nya..
Aira tersenyum "Terima kasih lagi pak.." jawab nya.. Rafa juga tersenyum melihat Aira tersenyum pada nya, membuat hati nya bergetar hebat.. "bisa tidak mulai sekarang jangan panggil aku pak Rafa lagi, panggil saja aku Rafa..! Kita mulai sekarang akan bekerja bersama, dan akan lebih sering bertemu, jadi mulai sekarang panggil aku Rafa saja, bisa ya..! Supaya tidak ada rasa canggung lagi" ucap Rafa..
Aira terdiam.. Ia mengangguk.. "Baiklah pak Rafa.. Hmmm maksud ku Rafa..!" jawab nya malu -malu.. Rahman terlihat kesal melihat semua itu entah ada perasaan menggelitik di hati nya melihat Aira tersenyum pada laki -laki lain selain dia..
"Ekhm...!!" Rahman berdehem.. Aira dan Rafa langsung terdiam.. "Hmm Rafa kenapa kamu tiba -tiba ikut mobil saya..? Kemana mobil mu..?" tanya nya.. Rafa menghela nafas panjang.. "Aku tidak membawa nya pak.. Mobil ku di tinggal di kantor, tadi aku ke sini ikut dengan mobil polisi itu, untuk memastikan jika Nayra dan kayla tidak kabur" jawab nya..
Rahman terdiam, ia terlihat tidak suka melihat Rafa yg seperti nya ingin mendekati Aira.. Rahman membuang wajah nya ke jendela.. Ia tidak ingin melihat Aira duduk di sebelah laki - laki lain, namun ia tidak bisa meminta Aira pindah ke belakang bersama diri nya, ia juga tidak mengerti dengan perasaan nya saat ini pada gadis itu..
setengah jam berlalu, mobil itu sudah berada di depan sebuah kos-kosan kecil milik Aira, gadis itu langsung turun dari mobil itu.. Ia berterima kasih pada Rafa dan juga Rahman karena telah menolong nya hari ini.. "Rafa, Apa pakaian mu, mau aku cuci kan?" tanya nya
Belum juga rafa menjawab Rahman sudah menjawab nya lebih dulu.. "Jika kau yg mencucikan baju nya, dia pulang sekarang pakai apa aira? Mau bertelanjang Dada?" tanya Rahman ketus.. Aira terkejut dengan perubahan sikap Rahman pada nya tadi.. "Tidak usah Aira, aku bisa mencuci nya sendiri..." jawab Rafa kemudian.. Ia melihat ke arah rahman dengan tatapan sinis nya, Rahman Hanya diam di mobil nya saja, "Ya sudah sekali lagi terima kasih karena telah menolong ku.. Aku mau masuk dulu" ucap nya, Rafa mengangguk.. Ia kini kembali ke mobil nya setelah memastikan Aira sudah masuk ke dalam..
Di dalam perjalan pulang mereka, Rafa dan Rahman saling diam, ada perasaan canggung di antara mereka berdua.. Kini mobil itu sudah sampai di depan sebuah apartemen Rahman, mereka turun bersama, Rafa juga tinggal di gedung apartemen yg sama dengan Rahman..
mereka berjalan beriringan.. "Aku kira lu ga tinggal di sini..!" tanya Rafa.. "Kalau ga tinggal di sini, gue mau tinggal di mana?!" jawab Rahman.. Rafa hanya tersenyum.. Rafa dan Rahman selalu begitu, karena mereka bersahabat dekat gaya bahasa mereka juga berubah ketika di luar kantor dan di luar pekerjaan nya, jika di dalam kantor, Rafa harus berbicara formal pada Rahman sebagai atasan nya..
Rahman melihat Raka yg sedang menunggu kedatangan nya di depan unit apartemen nya.. "Itu adik lu kan..?" tanya Rafa, Rahman hanya mengangguk.. "Entah akan ada keributan apa lagi kini, rasa nya gue udah cape banget hari ini" ucap nya pada Rafa.. Rafa hanya menepuk bahu nya.. "SABAR BRO..!" jawab nya terkekeh, mereka masuk ke unit yg berbeda.."Hai Ka..!" sapa Rafa, ketika ia hendak masuk ke dalam apartemen nya, Raka hanya tersenyum ..
Rahman membuka pintu itu dan kini kakak beradik itu masuk ke dalam bersama, Rahman membuka ikatan pada dasi nya, dan menyimpan jas nya di atas sofa, sementara Raka ia langsung duduk di sofa, yg ada di sana..
"Ada apa kau datang ke sini.?" tanya Rahman sambil memberikan minuman kaleng pada adik nya itu.. Raka ragu untuk bicara, kini Rahman sudah duduk di sebelah nya, "Jika kau datang untuk berdebat, lebih baik kau tahan dulu, aku lelah sekali hari ini.." ucap Rahman..
Raka hanya tersenyum.. "Aku datang bukan untuk mengajak mu berdebat bang.. Aku ke sini untuk minta maaf, karena perkataan ku tempo hari sudah keterlaluan.." jawab nya..
Rahman mengernyitkan dahi nya, ia sudah melupakan itu.. "Perkataan yg mana..?" tanya nya.. Raka menghela nafas panjang.. "mengenai Shafira, saat kita makan malam bersama waktu itu!!" jawab nya. Rahman terdiam.. "Sudahlah, aku juga sudah melupakan nya, aku juga sudah tidak perduli lagi pada wanita itu, kau tidak perlu minta maaf, memang benar kata mu, aku memang tidak bisa menjadi apa yg dia mau, tapi aku juga bersyukur sudah melihat nya seperti itu, jika aku tidak tahu apa - apa tentang dia, mungkin sampai sekarang, aku masih berhubungan dengan wanita yg mau di sentuh oleh siapa saja, seperti dia" jawab nya..
Raka menepuk bahu Rahman.. "Abang harus bersyukur, karena di tunjukan Shafira wanita seperti apa oleh Tuhan..! Jika tidak, abang akan terus di manfaatkan oleh nya!, jadi abang kini sudah memaafkan ku kan..?!" tanya Raka..
Rahman mengangguk.. "Ya, aku memaafkan mu..!" jawab nya, Raka hanya tersenyum.. Kakak beradik itu akhir nya berbaikan. Raka memang seseorang yg berani mengakui kesalahan nya jika dia bersalah..
Sementara itu di rumah Aira, gadis itu nampak merenung, mengingat laki -laki paru baya yg tadi dia temui di kantor polisi itu. "Ayah Nayra dan juga Kayla, mengingatkan ku pada seseorang, tapi siapa..?" batin nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments