Rafa menatap tajam pada kedua gadis kembar itu, ia tahu aira terluka karena perbuatan mereka... "Apa kalian ingin bernasib seperti Arhan..?! Kalian mau di penjara juga..?! aku tahu itu ulah kalian..! walau pun kalian tidak terekam Cctv, tapi hanya kalian yg mampu melakukan itu..! Jika kalian tidak mau mengakui perbuatan kalian, aku akan pastikan menghukum kalian lebiH berat lagi.. hanya kalian berdua yg bisa melakukan hal itu, orang lain tidak akan mungkin mencelakai Aira seperti itu, jika bukan karena dendam.. Kau dendam pada nya karena Arhan di penjara gara ,-gara dia kan.. Kalian akan mendapat hukuman yg setimpal, bukan hanya di pecat dari perusahaan ini,, kalian juga tidak akan pernah bisa mendapat pekerjaan dari perusahaan lain nya, Ceo kami akan menghancurkan kalian, hingga kalian dan keluarga kalian kesulitan , tidak hanya sampai di situ saja, kalian juga Akan di penjara untuk waktu yg lama..! Kalian tidak mungkin bisa bebas begitu saja.. Baik jika kalian memang tidak mau mengakui nya, kita tunggu sampai Aira sembuh, dia sendiri yg akan melaporkan kalian ke polisi.. Setidak nya, jika kalian mengakui sekarang, hukuman kalian tidak berat..!!" ucap Rafa menjebak.. Tentu saja kebohongan harus di lawan dengan kebohongan lain nya.. Rafa kini mencoba untuk menahan emosinya..
Nayra bergeming namun berbeda dengan kayla, ia terlihat gelisah dan takut, rafa jelas melihat ketakutan di mata gadis itu.. "Ayo cepat jawab,.. Jika kalian tidak ingin aku membuat hidup kalian hancur.." ucap nya lagi.. Nayra retap bergeming, ia tidak menjawab nya, Rafa kini terus memperhatikan gerak gerik Kayla, dia yakin jika kayla akan mengakui nya...
Gadis itu melihat ke arah Rafa, "JIKA NAY MENGATAKAN TIDAK, ITU BERARTI TIDAK PAK RAFA, KAMI TIDAK.MELAKUKAN NYA..!!". Ucap kayla tiba -tiba.. Rafa tersenyum sinis. "Kau yakin..? Jika nayra dan kau tidak melakukan itu..? Lalu kenapa kau begitu gelisah hah..!!" ucap nya..
nayra melirik ke Arah Kayla, benar saja yg di karakan oleh Rafa, jika adik nya itu terlihat gelisah dan tidak nyaman.. "Ah bodoh, jika sikap nya terus seperti utu, kita akan ketahuan.. Dasar bodoh" batin nya, nayra terlihat berfikir, ia tidak ingin jika semua nya terungkap begitu saja, karena ke bodohan adik nya..
Nayra menyikut tangan kayla agar dia bisa lebih tenang dan Rafa tidak mencurigai mereka kayla terkejut di buat nya ia mengerti jika kini nayra sangat marah pada nya.. Rafa mengerti yg terjadi.. Ia tersenyum sinis...
"Sudah lah, percuma. Mengintrogasi kalian, tadi nya saya akan bicara baik -baik pada kalian, tapi kalian tetap diam.. Baiklah terpaksa saya menghubungi polisi untuk menangkap dan memenjarakan kalian, siapa tahu saja, kalian bisa bertemu dengan Arhan di sana" ucap nya, ia mengambil ponsel nya dan menghubungi polisi di depan gadis kembar itu, nayra terlihat tidak takut, sikap nya seolah menantang pada Rafa, berbeda dengan Kayla yg gelisah dan terlihat ketakutan nya..
Rafa benar -benar menghubungi polisi, dan meminta untuk datang ke kantor nya.. Sementara Nayra dan juga Kayla dia diam kan di ruangan itu.. "kalian itu bodoh.. bagaimana pun kalian menutupi kejahatan kalian, DNA. Kalian tetap akan ada di tempat kejadian, jadi kalian tidak akan mungkin bisa lolos dan berkelak seperti ini terus," ucap Rafa,..
Sementara itu Rahman kini sudah membawa aira ke rumah sakit, ia langsung di beri perawatan untuk luka -luka nya, namun Aira masih belum sadarkan diri nya, "bisa -bisa nya di perusahaan ku terjadi hal begini. Mereka juga tidak takut dan kapok melihat Arhan di penjara juga gara - gara hal ini.. Aku harus benar -benar membereskan masalah ini. Jika pelaku nya terus di biarkan seperti ini, mungkin kejadian ini akan terus terjadi..." ucap nya sendiri, ia memijat kepala nya yg berat, baru hari pertama nya, menjabat sebagai CEO sudah ada kejadian seperti ini..
Para dokter dan juga perawat keluar dari ruang perawatan.. Mereka menghampiri Rahman yg menungu di depan ruang perawatan.. "bagaimana dok..? apa ada yg serius..?!" tanya nya.. Para dokter itu tersenyum ramah..
"Syukurlah luka nya tidak serius, dan tidak ada luka dalam juga, semua nya aman.. luka di kepala nya juga tidak terlalu serius, kami hanya perlu menjahit nya saja, keadaan pasien juga stabil, dia hanya perlu istirahat saja, untuk memulih kan luka nya" jelas dokter itu..
Rahman terlihat lega.. "Baiklah dokter terima kasih.." jawab nya, ia kini menghampiri Aira yg sudah siuman.. "Bagaimana keadaan mu Aira..? Apa sudah lebih baik..!!" tanya nya.. Gadis itu mengangguk pelan..
"Pak apa boleh aku pulang saja, aku tidak ingin di rawat di rumah sakit ini..? Aku tidak punya uang untuk membayar nya.." ucap nya.. Rahman tersenyum.. "Kau tidak usah memikirkan itu, biayaya perawatan mu, sudah di tangung oleh perusahaan.. Kau terluka karena kelalaian kami, jadi kau harus di rawat walau hanya semalam, untuk memastikan keadaan mu baik - baik saja" jawab nya.. Aira tidak bisa membantah atasan nya itu, yg dia fikirkan hanyalah Adik nya, bagaimana bila dia di rawat siapa yg akan menjaga adik nya malam ini.. fikir nya
Aira hanya terdiam ia tidak menjawab nya.. "Tapi pak sebenar nya keadaan ku sudah baik - baik aja.. Bisa kah aku pulang saja, dan beristirahat di rumah..?!" tanya nya.. Rahman juga tidak bisa menolak lagi, Aira memaksa ingi. Pulang ke rumah nya..
"Baik.. Baik aku akan bertanya pada dokter apa kau boleh pulang dari sini atau tidak, tapi jawab dulu pertanyaan ku..?!" ucap nya, Aira hanya mengangguk.. "Kenapa kau begitu ingin pulang, dan tidak mau di rawat di sini..? Dan siapa yg melakukan ini pada mu?'' tanya nya..
Aira menarik nafas panjang nya.. "aku harus merawat adik ku pak, adik ku juga sakit keras dan sekarang di rawat di rumah sakit, dia terkena kanker, jika aku di sini siapa yg akan menjaga nya malam ini.. Dan yg malakukan ini pada ku itu nayra dan juga kayla, mereka marah pada ku karena Arhan di penjara" jawab nya..
Rahman terdiam ia tidak menyangka jika gadis seperti aira mempunyai beban yg berat.. "Jadi mereka berdua yg melakukan itu, Akan aku pastikan mereka di tahan... Baiklah aku akan menemui dokter dulu dan bertanya apakah kau harus di rawat atau tidak di sini" ucap nya, Aira hanya mengangguk.. Sementara Rahman ia pergi meninggalkan Aira untuk menemui dokter yg tadi merawat Aira...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments