"Tadi aku minta kalian untuk pergi dengan tenang, tapi kalian malah buat keributan seperti ini..? Jadi sesuai dengain perkataan ku tadi, aku akan mempermalu kan kalian berdua..! Ucapan ku tidak pernah main -main.. Polisi sebentar lagi akan datang, jadi semua orang bisa melihat kalian di tangkap dan di giring oleh mereka" bisik Rahman.
Arhan masih menatap nya tajam. "kau tidak akan pernah bisa menjebloskan ku, vidio itu tidak bisa di jadikan bukti apa pun.." ucap nya, sambil mengepal kan tangan nya, pak Yana hanya melirik ke arah putra nya.. "Berhenti... Kau sudah tidak bisa lagi membela diri mu Arhan, kau bersalah... Papa tidak habis fikir kenapa kau bisa berbuat hal seperti itu, itu memalukan.." ucap Yana, ia hanya bisa menunduk malu.. Ia kini tidak berani menatap Rahman yg masih berdiri di hadapan nya..
Tidak lama kemudian Rafa datang dengan surat pemecatan dan dua orang polisi di samping nya, para polisi itu memberi hormat pada Rahman.. "Selamat sore pak, kalian bisa bawa mereka berdua.. Bukti nya nanti Rafa tunjukan dan juga para saksi nya, pastikan mereka mendapat hukuman nya" ucap Rahman pada polisi itu.. Para petugas itu mengangguk.. Mereka langsung memborgol tangan Arhan dan juga Yana ayah nya..
Semua karyawan melihat mereka di giring polisi, ada yg terlihat senang dan ada juga yg penasaran sebenar nya apa yg terjadi pada mereka... Nayra melihat nya juga Arhan nampak tertunduk tidak berani melihat ke arah semua orang yg ada di sana..
Gadis itu mendekati Arhan yg sudah masuk di mobil polisi itu.. "Arhan apa yg terjadi.? Apakah ini karena kejadian itu?" tanya nya panik.. Laki -laki itu mengangguk.. "Semua ini karena Aira dan CEO. Baru itu. Tolong balas kan dendam ku, aku tidak akan membahas kalian bertiga, sementara kalian di sini, balas kan perbuatan Aira yg sudah mempermalukan ku seperti ini" ucap nya berbisik... Nayra mengangguk mengerti, mobil itu membawa Arhan dan juga pak yana pergi dari tempat itu..
Rafa dan juga Rahman hanya melihat mereka dari ruangan mereka yg berada di lantai paling Atas itu, "seperti nya sudah waktu nya Anda memperkenal kan diri Anda pak.! Sudahi penyamaran Anda, karena masalah yg menimpa perusahaan sudah selesai..'' ucap Rafa..
Rahman terdiam ia terlihat berfikir.. "Baiklah, besok saya akan mengumumkan pada seluruh karyawan dan pekerja di sini, jika saya adalah Ceo baru mereka, dan semua yg ada di sini ada dalam pengawasan saya.. Ah,, satu hal lagi saya ingin Airra, menjadi asisten pribadi saya, jika nanti dia datang dan kembali bekerja, langsung saja pindahkan ruangan nya'' ucap nya, Rafa hanya mengangguk..
Sementara itu Nayra dan juga Kayla mendatangi kantor polisi itu untuk bertemu dengan Arhan di sana.. Mereka kini tengah menunggu Arhan di salah satu ruangan khusus untuk tamu yg berkunjung..
Arhan hanya memandangi Nayra dan juga kayla yg terlihat sedih juga penasaran.. "Aku minta kalian untuk membalas kan semua nya, apa yg terjadi pada ku karena Aira, seperti nya ia srngaja menjebak kira saat itu.. Laki - laki yg datang dan menolongnya saat itu adalah CEO baru di sana, aku dan ayah ku, tidak berkutik melawan nya, aku menyimpulkan mungkin saja si Aira itu tahu siapa Rahman Eldrigo Aleandra itu sebenar nya!! Aku akan berusaha untuk keluar dari sini secrpat nya, Ayah ku juga tidak mungkin diam saja, jadi sebelum aku bebas, balas kan itu pada Aira, tapi jangan sampai Dafa tahu, jika dia tahu, dia pasti akan membantu si Aira itu, dia sangat menyukai Aira" ucap nya..
Nayra dan kayla mengangguk.. "Baiklah, aku tidak akan melepaskan wanita sialan itu, dia sudah membuat mu di penjara, dia tidak akan lepas dari ku.., ya kau bener Nay.. Dia juga sudah merebut dada dari ku, aku tidak akan membiarkan nya hidup tenang" ucap nayra dan kayla dengan sorotan mata yg berapi. - api..
Jam besuk sudah selesai, mereka hanya bisa menemui arhan selama lima menit saja.. Kini Nayra dan kayla kembali pulang... Saudara kembar itu sangat berapi-api ingin segera membalas kan dendam Arhan pada Aira.. "Aira tunggu saja pembalasan kami.." ucap nayra,
Sementara itu di rumah sakit Aira menatap sedih wajah adik nya yg terlihat pucat itu... Sesekali ia mengusap Air mata nya, ia tidak ingin adik nya melihat nya sedih..
Setelah sore itu dia bicara pada dokter yg menangani kondisi adik nya, membuat fikiran nya menjadi tidak menentu.
"Kondisi adik nona Aira, sudah parah, sell kanker nya sudah. menyebar, dan penyebaran nya, semakin hari semakin cepat. Kita harus bersiap untuk keadaan yg terburuk.." ucap dokter itu pada Aira..
Aira hanya bisa menangis mendengar nya, ia tidak pernah berharap hal buruk terjadi pada adik nya yg baru berumur 6 tahun itu.. "Kenapa ini harus terjadi pada adik ku.. Dia masih sangat kecil ya Tuhan, jika bisa tolong pindahkan sakit nya pada ku saja" batin Aira.. Ia menangis sendiri sore itu..
Aira terus menggegam tangan adik nya itu.. Tiba-tiba saja adik nya itu terbangun dari tidur nya.. "Kenapa kaka Aira menangis..? Apa karena aku..? apa sakit ku tidak akan bisa sembuh,? Jadi membuat kaka menangis?!" tanya nya dengan tatapan polos nya..
Dengan cepat dia menghapus air mata nya dan menggeleng.. "Tidak, semua penyakit itu pasti ada obat nya dan kaka yakin kau pasti sembuh kembali..! Kaka yakin kau pasti bisa bermain lagi seperti dulu... Kaka akan melakukan apa pun untuk mu membuat Tania sdmbuh lagi... Tania percayakan pada kaka?" ucap nya sambil mencoba untuk tersenyum..
Gadis kecil itu tersenyum... "Aku percaya pada kaka.. Tapi tadi Tania bermimpi.. Tania memiliki sayap seperti peri.. Dan Tania bisa terbang ke atas awan.." ucap nya, membuat Airra menangis mendengar nya..
"Tania,. Tania jangan pernah pergi meninggal kan kaka yah, kaka janji akan menjaga Tania dan memberikan apa yg tania mau, asalkan tania tidak pergi meninggalkan kak Aira" ucap nya..
Gadis itu mengangguk dan tersenyum.. "Ya Tuhan tolong cabut sakit nya, tolong sembuhkan dia,.. Aku belum siap kehllangan nya..! Kasihani dia Tuhan dia masih sangat kecil..! Aku berjanji aku akan menjaga nya dengan baik. Tolong jangan ambil dia dari ku Tuhan.. Hanya dia penyemangat hidup ku.." batin nya,
"Bu. Ibu di mana, Tania sakit..! Apa ibu akan terus menghilang seperti ini..? Apa ibu tidak perduli pada kami..?" batin Aira...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments