Rahman sudah berbicara pada dokter tadi, dan dokter itu pun mengizinkan Aira untuk pulang, setelah mendengarkan penjelasan Rahman, kini Rahman tengah mengurus segala Adrimistrasi nya, ia sudah membayar semua pengobatan Aira hari ini.. Rahman sudah kembali ke kamar perawatan aira.. "Bagaimana pak..? Apa aku boleh pulang..?" tanya nya.. Rahman mengangguk.. "ya, kau boleh pulang..! Aku akan mengantar mu pulang sekarang.." ucap nya.. Aira mengangguk.. "Terima kasih pak.." jawab nya..
Rahman merangkul Aira, berjalan ke lobi "Hati -hati.. Tadi dokter bilang bila kau merasakan sakit di kepala mu, kau harus datang lagi ke sini untuk cek up, bila itu terbadi katakan pada ku.., tunggu aku dulu di sini.. Aku akan mengambil mobil dulu'' ucap nya, Aira hanya mengangguk..
Sementara Rahman pergi mengambil mobil nya, "Kenapa nasib ku selalu buruk sekali.." batin nya.. Aira hanya bisa menghela nafas berat.. Tidak lama kemudian Rahman datang, ia turun dari mobil nya dan membantu Aira berjalan lagi.. "aku tidak apa-apa pak.. aku bisa sendiri kok...!" ucap nya, namun Rahman tetap bergeming, ia tetap memapah Aira hingga ke mobil.
Aira sudah berada di dalam mobil, Rahman kini sedang memasangkan sabuk pengaman untuk gadis itu, lagi -lagi ke dua mata mereka bertemu dan kini merena berdua saling tatap untuk beberapa detik.. Aira menatap sayu pada wajah tampan atasan nya itu, jantung nya berdetak kencang.. Tiba -tiba saja wajah nya memerah.. Rahman melihat itu, dia terkejut sekali saat melihat wajah merah Aira.. Ia menjulurkan tangan nya dan menyentuh dahi nya.. "Kau Demam..! Seharus nya kau tetap di rawat saja di sana, apa kita harus kembali ke rumah sakit saja?" ucap nya khawatir..
Aira menggeleng. "Tidak usah pak.. Aku tidak Apa-apa..! Aku hanya perlu istirahat saja, dan minum obat ku" jawab nya seketika, ia mengalihkan pandangan nya.. Ia tidak ingin mata mereka beradu tatap lagi.. Rahman hanya terdiam ia tidak menjawab dan mulai menjalan kan mobil nya...
Di tengah perjalanan itu.. Tiba -tiba saja ponsel Rahman berdering, ia melihat siapa yg menghubungi nya, "Ya. Rafa..! Sudah kau temukan siapa pelAku nya?" tanya nya.. "Sudah pak, pelakunya Nayra dan juga Kayla, kini mereka sudah di tahan, tapi pihak kepolisian harus meminta keterangan dari Aira,.." jawab nya.. "Baiklah, saya dan Aira akan ke kantor polisi sekarang.." jawab nya.. Rafa terdiam ia sedikit lega setelah mendengar aira baik -baik saja.. "halo Rafa.. Kau masih di sana,? Kita bertemu saja di kantor polisi lima belas menit lagi" ucap Rahman.. "Baik pak" jawab nya, lalu sambungan telepon pun terputus..
Aira menoleh ke arah Rahman.. "Apa mereka juga harus di penjara pak..? Seperti Arhan..? Apa tidak apa-apa?" tanya nya.. Rahman melirik nya sekilas.. "mereka harus di hukum Aira, kita terutama kau tidak boleh membiarkan mereka bebas begitu aaja, karena apa,.! Jika mereka di biarkan begitu saja, mereka pasti akan terus melakukan itu lagi dan terus menindas mu, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi lagi" jawab nya, Aira hanya terdiam..
Mobil itu berhenti tepat di depan kantor polisi, Aira sebenar nya enggan untuk turun, tapi karena menghormati atasan nya, ia akhir nya turun juga dari mobil itu.. Aira mengikuti Rahman di belakang nya, begitu ia masuk ke dalam, ia terkejut ketika melihat nayra dan juga Kayla yg juga sudah berada di sana..
Aira hanya terdiam ia tidak berani untuk menatap mereka berdua,.. "ayo kita beri kesaksian dulu.. saya akan menemani mu.." ucap Rahman sedikit berbisik... Aira hanya mengangguk dan mengekor di belakang Rahman.. "jangan takut ada saya di sini." ucap nya seraya menenangkan Aira, gadis itu hanya mengangguk...
Tidak menunggu waktu lama, satu orang petugas datang dan kini ia sudah berada di hadapan Aira dan juga Rahman, ia mulai menanyakan kejadian yg sebenar nya terjadi, Aira di dampingi oleh Rahman menceritakan semua yg terjadi pada nya dan apa saja yg ke dua gadis kembar itu lakukan pada nya..
Setengah jam berlalu, aira sudah memberi keterangan sebagai korban ia kini akan segera pergi dari tempat itu, ada perasaan tidak enak di hati nya karena dia harus memenjarakan Nayra dan juga kayla, namun apa yg di katakan oleh Rahman ada benar nya, jika mereka memang harus di beri pelajaran agar tidak mengulangi lagi perbuatan mereka..
"Aku ingin menghubungi ayah ku..! Dia pasti tidak akan membiarkan putri nya di penjara, tolong izin kan aku menelepon ayah.." ucap kayla yg sudah mulai ketakutan, sementara nayra dia hanya diam saja, Aira melewati mereka begitu saja, nayra tanpa sengaja melihat Aira yg baru saja melewati mereka..
Ia berlari mengejar Aira dan langsung menjambak rambut nya di sana, aira hanya meringis kesakitan.. "Gara-gara ku, gue jadi di tahan di sini.. Awas saja lu Aira, gue ga akan pernah lepasin lu.." ucap nya mengancam..
Rahman terkejut melihat nya, ia langsung melepas kan tangan Nayra yg masih menjambak rambut Aira... "Lepaskan tangan mu..! Kau memang tidak ada takut nya.. Ini kantor polisi nayra..!! LEPASKAN DIA..." teriak Rahman, ia mendorong tubuh nayra hingga terjatuh..
Aira hanya menatap nya, ia tidak mengatakan apa pun, Rahman menghampiri nya,. "Kau tidak Apa -apa Ra..?" tanya nya, Aira menggeleng, "aku ingin pulang pak" jawab nya.. Rahman mengangguk.. "Ayo kita pulang, pak tolong hukum wanita itu seberat mungkin.." ucap nya pada polisi itu..
Sementara Nayra ia sudah di aman kan dan langsung di masukan ke dalam sel penjara, ia masih terus berteriak -teriak.. Tidak terima jika dia di tahan, sementara Kayla ia hanya duduk diam, ia berhasil menghubungi ayah mereka, dan sebentar lagi ayah nya akan datang ke sana..
Aira dan Rahman sudah keluar dari kantor polisi itu.. Kini mereka berjalan ke arah mobil mereka, terlihat satu mobil yg baru saja terparkir dan seorang pria paru baya keluar dari mobil itu.. .
Pria itu dan juga Aira berpapasan di tempat parkir di sana, Aira tanpa sengaja melihat laki -laki itu yg sedikit berlari masuk ke dalam.. "Ayaah....!!" teriak Kayla, ketika laki -laki itu baru saja masuk ke dalam.. Aira terpaku melihat laki -laki yg tadi berpapasan dengan nya itu.. "kenapa wajah laki -laki itu tidak asing bagi ku..? Apa aku pernah melihat nya, atau apa aku pernah bertemu dengan Nya?" batin nya... Lamunan nya di sadarkan oleh suara Rahman yg memanggil namanya,. "Aira ayo masuk..," ucap Rahman menyadarkan nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments