Rahman memasuki sebuah hotel dengan buket bunga di tangan nya, wajah nya yg datar dan sifat nya yg dingin membuat nya menhadi lelaki yg misterius bagi kaum hawa yg bertemu atau berpapasan dengan nya..
Kali ini Rahman menuju sebuah kamar hotel yg ada di sana.. Semua staf memberi nya hormat saat kedatangan bos muda itu ke tempat mereka, ada satu orang wanita yg menghampiri nya ketika dia hendak menaiki lift khusus pekerja.. "Tuan nona Shafira ada di hotel ini juga, tadi dia datang bersama seorang pria.. Dan sekarang sedang berada di kamar no 117" ucap nya Rahman terdiam..
Ia tidak berjanji menemui kekasih nya di kamar hotel ini.. dan Rahman juga belum memberi tahukan tentang kedatangan nya ke jakarta pada wanita itu.. Ia berniat memberi nya kejutan pada gadis yg dia cintai itu..
"Bersama seorang pria..? Siapa? Apa kau tidak mengenal nya?!, " tanya nya.. Pelayan wanita itu menggeleng, seingat Rahman ia mengenal hampir seluruh keluarga Shafira, dan hotel ini juga termasuk milik nya, jadi seluruh pekerja di hotel ini sudah mengenal dan tahu siapa Shafira.. Rahman berusaha acuh dia ingin mempercayai wanita nya, namun rasa penasaran nya tidak bisa dia tutupi..
Kini Rahman dan pelayan wanita itu sudah berada di depan lift.. Rahman terdiam ia tidak tahu harus berbuat apa, namun rasa ingin tahu nya yg tinggi mendorong nya, untuk mencari tahu dengan siapa Shafira kini berada..
"Berikan cadangan kartu akses ke kamar itu pada saya, saya akan memberi nya kejutan..!" ucap nya, wanita yg kini ada di samping nya itu tersenyum lalu mengangguk, ia memberikan satu buah kartu hitam yg bisa langsung Rahman gunakan ke kamar itu..
Rahman mengambil nya. Ia kini sudah berada di dalam lift itu.. Perasaan nya gundah dan juga bingung, apa kah dia harus masuk ke sana atau tidak. Namun lagi -lagi rasa penasaran nya mengalahkan segala nya..
"Apa pun yg terjadi aku harus melihat nya sendiri.." batin nya Rahman kini sudah menekan tombol lantai yg akan dia tuju... Kamar itu ada di lantai tiga hotel itu.. Ia berjalan ke pintu yg bertulis kan nomor 117.. Terdengar suara pekikan dan juga desahan dari kamar itu.. Perasaan nya hancur seketika, namun dia harus melihat nya sendiri..
Rahman menggesekan kartu akses itu, seketika pintu itu terbuka.. Ia masuk ke dalam sana, sebuah pemandangan yg sudah dia bayang kan sebelum nya... Ia mencoba menutup mata nya, ingin rasa nya ia tidak percaya, namun itu yg kini dia lihat..
Shafira gadis yg kini ada di bawah laki-laki itu terkejut saat melihat Rahman yg kini melihat mereka, saling memadu kasih di depan nya, gadis itu mendorong tubuh laki -laki itu hingga laki -laki itu terjatuh dan melepas kan kungkungan nya.
"Rahman..!! In-i.. Ini tidak seperti yg kau lihat..!" ucap nya terbata, Rahman membuang buket bunga yg tadi dia beli.. tanpa fikir panjang ia pergi dari kamar itu tanpa menoleh lagi ke arah Shafira..
Gadis itu dengan cepat nya mengabil kimono yg ada di depan nya, lalu ia langsung memakai nya dan berusaha untuk mengejar Rahman. "Rahman tunggu, tunggu dulu, dengarkan dulu penjelasan ku" ucap nya menangis, Rahman menghentikan langkah nya, ia berbalik menatap Shafira..
Rahman meraih bagian kimono yg terbuka dan memperlihat kan bukit kembar milik shafira.. Ia menutupi bagian tubuh yg terbuka itu.. Dengan suara yg bergetar Rahman mulai bicara..
"Tidak ada lagi yg harus kau jelas kan, aku sudah melihat semua nya, aku juga mengerti, jika aku masih kurang untuk mu.. Kau tidak usah menjelas kan lagi apa -apa.. Anggap aku tidak perbah melihat ini semua, silahkan lanjutkan bersama laki -laki itu, aku pergi, dan mulai sekarang hubungan kita sudah selesai.. Aku tidak akan lagi mengganggu mu, dan aku juga minta kau jangan pernah lagi muncul di hadapan ku, jika kau merasa aku masih kurang pantas untuk mu itu masalah mu, aku sudah menjadi diri ku sendiri, aku sudah menjaga mu aku berusaha untuk tidak menyentuh diri mu, aku sudah menjaga dan memberikan mu segala nya, namun aku masih kurang di mata mu, kini aku tahu, kau wanita seperti apa.. Lupakan semua tentang kita, anggap saja, kita tidak pernah menjalin hubungan selama ini" ucap nya.
Rahman pergi meninggal kan Shafira dengan hati yg terlukq, ia tidak lagi melihat ke arah nya, Sementara Shafira, dia menangis dan kembali ke kamar hotel itu.. "Rahman sudah memutus kan hubungan nya dengan ku.. ! Hiks.. Hiks..!!" ucap nya terbata..
Laki - laki yg masih tidak menggunakan pakaian itu hanya terdiam.. "YA, sudah kan ada aku..! Jangan bilang kau juga mencintai nya..,? Bukan nya dari awal pun kau berniat hanya untuk memanfaat kan duit nya saja.. Biar lah dua tahu tentang kita, aku juga tidak bisa lagi berbagi diri mu dengan nya" ucap nya. Shafira terdiam.. ia menghapus air mata nya dan langsung melumat bibir laki -laki itu..
"Ya kau benar, aku tidak perlu lagi berpura -pura manis di depan nya, aku juga sudah dapat banyak dari nya, dan yg terpenting black Card nya tidak dia ambil dari ku" ucap nya sambil tersenyum.
Sementara Rahman ia kembali ke mobil nya, ia terdiam sendiri.. ia mengambil ponsel nya dan langsung menghubungi seseorang di sana.. "Tolong non aktifkan seluruh akses yg berhubungan dengan Shafira Alea, dan blokir Black Card yg ada pada nya" ucap nya tanpa menunggu waktu lama, semua akses yg pernah di berikan oleh Rahman pada Shafira di ambil lagi oleh Rahman..
"Kita kembali saja pak, ke apartemen.." ucap nya, sang sopir itu hanya menuruti saja perintah bos besar nya itu..
Sepanjang perjalanan Rahman banyak diam, ia memijat mijat kepala nya yg terasa berat..
"Tega nya kau pada ku.. Aku tidak menyangka kau akan tega menghianati ku seperti ini.." ucap nya sendiri.. Sopir pribadi nya hanya menatap kasihan pada Rahman, tanpa bicara apa -apa..
Sesampai nya di apartemen ia langsung membuang foto nya bersama Shafira, "Aku kecewa sekali pada mu, aku benar - benar terluka karena mu.." ucap nya sendiri, ia kini terlihat membakar seluruh barang yg pernah Shafira berikan untuk nya, ia tidak ingin ada kenangan yg akan membuat nya terluka..
Rahman melihat kotak Cincin yg dia beli.. Tadi nya ia akan melamar Shafira malam ini, namun semua nya tidak jadi ia lakukan, karena Shafira menghianati nya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments