Dafa membawa Aira pergi dari tempat itu.. wajah nya
terlihat sangat kesal pada seluruh teman –teman nya itu.. ketika sudah cukup
jauh berjalan Aira melepas kan genggaman tangan nya.. Dafa terkejut ketika Aira
berusaha melepas kan tangan nya itu.. “Daf tolong lepasin.. kita udah cukup
jauh dari mereka..! kenapa kau bersikap seperti ini..? tolong lepas kan aku..”
ucap nya.. Dafa tidak menyadari jika ia masih menggegam erat tangan Aira… ia
buru-buru melepas kan itu.. “maaf kan aku..!” ucap nya gugup.. sembari melepas
kan genggaman tangan nya.., Aira terdiam ia tidak menjawab nya, ia berfikir
jika dafa sama seperti Arhan dan yg lain nya, walau pun Dafa terlihat tidak
pernah ikut andil dalam menindas orang –orang Dafa juga tidak pernah mengganggu
nya seperti yg Arhan lakukan.. Aira
menatap ke dua mata nya.. “terima kasih karena telah membantu ku tadi..!! tapi
apa tidak apa-apa bila kau berbuat seperti itu tadi..?” Tanya Aira.. Dafa
tersenyum.. “tidak akan terjadi apa-apa pada ku..! tenang saja, Arhan tidak
mungkin berani menyentuh ku.. sebenar nya, au juga sudah muak dengan mereka,
mereka selalu berbuat se’enak nya pada semua orang termasuk kau.. aku sudah
tidak bisa lagi menolerasi mereka…! Apa lagi perbuatan Arhan yg tadi..! aku sangat marah, dan ingin sekali melawan
mereka, tapi aku terlambat.. keburue pria tadi datang menolong mu..!!” jawab
nya.. Aira terdiam ia tidak mengerti pada sosok pria yg kini ada di depan nya
itu, biasa nya Dafa tidak banyak bicara, tapi kali ini dia berbeda.. “kenapa tidak menolong ku tadi..? kenapa kau hanya
diam saja, ketika Arhan hendak meleceh kan ku.?” Tanya nya.. Dafa terdiam..
Aira juga terdiam.. mereka terdiam untuk beberapa detik.. “maaf kan aku..!!
mulai sekarang aku tidak akan membiar kan Arhan menyentuh mu dan berbuat sesuka hati nya lagi.. aku sejujur nya juga
tidak tahu, jika Arhan akan melakukan itu, aku terkejut hingga aku tidak bisa
berbuat apa-apa sangking terkejut nya.. sekali lagi maaf kan aku..!!” ucap nya
pada Aira.. gadis itu terdiam.. “sudah
lah semua sudah terjadi, tidak apa-apa beruntung tadi Rahman menolong ku..!
Dafa, jika kau memang tidak suka dengan mereka, kenapa malah berteman dengan
mereka..? kau itu orang baik Daf.. kau tidak boleh merusak diri mu dengan
bergabung bersama mereka..” jawab aira.. Dafa tersenyum.. “mulai sekarang, aku
akan menjauhi mereka.! Tapi siaapa laki-laki yg kau sebut nama nya tadi..? aku
belum pernah melihat nya..!! apa dia karyawan baru juga..?” Tanya nya.. Aira
terdiam, ia bingung untuk mencari
jawaban nya.. Hanya dengan sebuah Anggukan saja ia menjawab pertanyaan itu..
“Daf, kalau begitu aku harus pulang, iniu sudah terlalu sore..!!” ucap Aira
pamit, sebenar ya ia hanya mencari alas an saja, agar Dafa tidak banyak bertanya tentang Rahman, ia
juga tidak mungkin memberi tahu kan pada Dafa siapa Rahman sebenar nnya.. dafa tersenyum.. “apa kau mau aku antar
pulang..?” Tanya nya.. dengan ccepat aira menggeleng menolak.. “tidak usah
Dafa, aku bisa pulang sendiri.. lagi pula, aku tidak pulang ke rumah, aku harus
ke rumah sakit..” jawab nya, dafa terkejut mendengar nya.. “rumah sakit..?memang nya sakit Ra..?" jawab nya,.. "Adik ku yg sakit Dafa, sudah ya, aku harus pergi..! Terima kasih sudah membantu ku tadi..!" jawab Aira, ia pergi meninggal kan Dafa di sana.. Dafa hanya menatap kepergian nya..
Sementara itu Arhan menemui ayah nya di kantor nya sore itu... "Pah.. Apa papah sibuk..?! Aku ingin bicara..!" ucap nya, Pak Yana hanya menatap nya, ia melihat wajah putra nya di tekuk seperti itu..
"Ada apa..? Kenapa wajah mu begitu.?" tanya nya tanpa beralih dari layar laptop nya.. Arhan terlihat mengeluar kan satu buah foto yg dia bawa.. "Aku ingin papah memecat nya,. Nama nya Aira, papah juga kenal dengan nya, dia satu bagian dengan ku.. Tadi dia hampir saja menggoda ku, dia hampir saja..!" ucapan nya terhenti tiba-tiba saat seorang pria masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi..
Rahman sudah berdiri di hadapan mereka berdua.. Dengan senyuman datar nya, ia menatap tajam Arhan.. "Kau mau melapor kan jika Aira hampir melecehkan mu..? Kau mau memutar balikan fakta?" ucap nya pada laki - laki itu..
Arhan tersenyum melihat Rahman dengan licik nya.. Ia berdiri dari bangku nya dan siap melawan Rahman tanpa takkut dan tahu siapa sebenar nya dia.. "KAU INI BICARA APA..? AKU PUNYA SAKSI JIKA SI AIRA YG LEBIH DULU MENGGODA KU.! KAU TIDAK BISA MEMBELA WANITA LICIK ITU, DAN KAU ITU SIAPA, BERANI - BERANI NYA KASUK KE RUANGAN PAPAH KU TANPA IZIN KURANG AJAR SEKALI.." ucap Arhan..
"Kau tidak tahu, papah ku sebentar lagi akan jadi manager di sini..? Jadi kau harus menjaga sikap mu pada nya" teriak nya.. Rahman ikut tetawa miring "Kau yg tidak tahu siapa aku.." jawab nya membuat Arhan dan papah nya terdiam..
"Masuk..!!," ucap nya pada seseorang yg sudah menunggu perintah dari Rahman untuk masuk ke ruangan itu juga.. Terlihat seseorang yg memakai jas putih masuk ke dalam. Pak yana dan Arhan terkejut melihat nya..
"pak Rafa,.. Ada apa bapa datang ke sini..? Apa ada masalah yg serius di sini..? Sehingga membuat pak Rafa datang ke sini" tanya Pak Yana, segan ia menunduk memberi salam pada Rafa yg baru saja datang..
Rahman kini maju ke depan nya Rafa.. "Raf.. Ini yg aku maksud tadi, sampah -sampah yg harus di bersihkan dari perusahaan kita.. Dia tadi hampir saja melecehkan karyawan wanita di sini, dan di siini juga sering ada penindasan terhadap pekerja di sini.. Dan semua itu dia bersama teman -teman nya yg melakukan.." ucap Rahman..
Pak Yana terkejut mendengar ucapan Rahman.. "Tidak mungkin Arhan melakukan itu..? Dia anak yg baik, dan dia bekerja juga sangat baik, tidak mungkin jika anak ku melakukan itu, jika wanita itu tidak menggoda nya lebih dulu.." jawab Yana tentu saja membela anak nya..
"Siapa kau..? Kenapa karyawan rendahan seperti mu bisa mbicara tidak sopan pada wakil CEO KITA..!! DAN KAU BERANI MEMFITNAH ARHAN PUTRA KU...!!!" teriak Yana... Rahman tersenyum..
"Aku tidak memfitnah nya! Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri..! Rafa, apa kau mau terus membiarkan sampah masyarakat seperti mereka berada di perusahaan ini..? Apa perlu aku tunjukan bukti semua kejahatan kalian..?" ucap Rahman mengancam..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments