Aira masuk lebih dulu ke dalam gedung, ia tidak ingin jika ada orang yg melihat nya datang bersama Rahman, Apa lagi jika dia ketahuan naik mobil mewah milik Rahman, bisa -bisa semua orang menggunjing nya..
Pagi itu di awali oleh aira dengan penuh ketenangan, dia nampak santai mengerjakan pekerjaan nya, sampai jam istirahat tiba, Aira merasa ada yg janggal dari ketenangan itu.. "Tumben sekali hari ini tidak ada yg menggagu ku..?" batin nya, tapi dia buru -buru menepis fikiran itu, dia kini melanjutkan makan siang nya di kantin yg ada di sana,
Tiing... Ponsel nya berbunyi.. Ia sekilas melirik pesan pada notifikasi nya.. "Agh... Tidak ada ketenangan di hidup ku, walau pun itu hanya sekedar makan siang saja, seharus nya tadi aku tidak berfikir tentang ketenangan, mereka pasti akan tetap mengganggu ku.." ucap nya sendiri, ia mengusap air di wajah nya..
Terlihat Rahman yg baru saha datang untukk makan siang di kantin yg sama seperti Aira, ia berniat untuk mendatangi meja aira dan makan bersama nya, namun ia mengurungkan niat kala melihat gadis itu pergi setelah menyelesaikan makan nya..
Rahman melihat ke anehan dari gelagat aira, "Ada apa..? Mau kemana dia? Bukan nya itu arah gudang tempat menyimpan barang..?" batin nya, Rahman penasaran dengan apa yg ajan gadis itu lakukan di sana, ia diam -diam mengikuti aira di belakang nya..
Aira kini sudah berada di depan gudang itu.. Ia Ragu untuk masuk... Tapi akhir nya ia masuk juga ke sana.. Terlihat ada empat orang di sana, dua wanita dan dua pria..
Dua wanita itu menghampiri Aira yg menunduk, ia tidak ingin melihat wajah mereka.. Dua wanita itu menjambak Aira di sana.. Sehingga membuat wajah Aira mendongak dan terpaksa melihat ke arah mereka semua..
"Kenapa kau tadi pagi tidak mau memberi absen untuk ku.? Kau tahu, Aku jadi di narahi oleh kepala bagian ku, karena terlambat.. Bukan nya kartu absen ku ada pada mu hah..! Apa guna nya kau jika kau tidak mau melakukan itu..? Bukan nya semalam aku sudah memberi tahu mu, jika hari ini aku akan telat datang..! Gara -gara kau gaji ku di potong dan aku dapat surat peringatan dari kepala bagian ku.." teriak salah satu wanita yg kini ada di depan Aira..
Aira terdiam wajah nya tidak bergeming.. Lebih terlihat datar tanpa expresi.. "Aku sengaja melakukan nya, aku tidak mau lagi melakukan yg kalian suruh.. Itu sama saja kalian makan gaji buta,. Jika gaji mu di potong itu urusan mu, bukan aku..! Aku tidak mau lagi di peralat oleh kalian.. Kalian bukan bos ku, kalian juga bukan yg menggaji aku kan..'' jawab nya,
Aira memutar tangan gadis yg menjambak nya, sehingga wanita itu mengerang kesakitan.. Aira mengambil kartu absen mereka berempat dan melempar kan nta ke hadapan nya.. "Mulai sekarang lakukan sendiri, aku tidak mau lagi..!" ucap nya,
Ia berbalik dan hendak meninggal kan ruangan itu, namun tiba-tiba saja seorang pria menarik tangan nya, hingga wajah mereka berhadapan.. PLAAK.. Laki -laki yg bernama Arhan itu menampar pipi Aira, aira hanya meringis merasakan panas di pipi nya..
Ke dua wanita itu tersenyum.. "Kau sudah berani melawan kami ya..? Kau tidak takut di pecat,? Aku bisa saja membuat mu kehilangan pekerjaan di sini..! Kau tidak mau melakukan perintah yg Nayra dan Kayla suruh pada mu..! Kau herhadapan dengan ku..'' ucap nya,
Ia menarik rambut Aira dan menyeret nya, "ini hukuman untuk mu,.. Karena melawan ku.." ucap nya, ia menduduk kan Aira di lantai.. arhan lalu membuka sahuk yg dia pakai, dan membuka celana nya, sehingga memperlihat kan kejantan nya.. Aira memalingkan wajah nya..
Rahman yg melihat dan mendengar itu geram..ia mengepal kan tangan nya, "Hisap..!!" ucap nya memberi perintah pada Aira, itu jelas pelecehan terhadap nya.. "Aku tidak mau...!!" ucap Aira...
Namun Arhan tetap memaksa nya.. ''HISAP MU BILANG.. CEPAT,, JIKA TIDAK KAU LAKUKAN, SUDAH KU PASTIKAN BESOK KAU TIDAK LAGI BEKERJA DI SINI...!! KAU JUGA. TAHU AKU SIAPA....!! AKU ANAK DARI KEPALA BAGIAN MU, DIA AYAH KU, DAN DIA BISA SAJA MEMECAT MU SEKARANG JUGA". Ucapp nya berteriak..
Air mata Aira menetes jika ia tidak membutuhkan uang, dia tidak mau melakukan nya.. Rahman tidak bisa lagi menahan emosi nya... BRAAK... Pintu itu di tendang nya, semua orang yg ada di sana terkejut melihat nya.. Termasuk aira..
"Pak Rahman..!" lirih aira pelan.. Ia tidak menyangka jika Rahman ada di sana.. "APA YG KALIAN LAKUKAN DI SINI HAH..! APA YG KALIAN PERBUAT PADA AIRA..! BISA -BISA NYA KALIAN MENINDAS ORANG DI SINI..,? AIRA BANGUN.. KEMARILAH..!" ucap nya seraya melindungi gadis itu..
Aira langsung berdiri dan mendekat pada Rahman ia kini berlindung di belakang nya.. Terlihat Arhan yg merapikan celana nya, tanpa takut dia terus menatap tajam pada Rahman..
"SIAPA KAU...? BERANI - BERANI NYA MENGGANGGU KESENANGAN KAMI..!" TERIAK NYA, Arhan langsung menghampiri nya dan hendak memukul Rahman.. Namun dengan cepat Rahman menghindarinya..
"Ini tempat kerja, bukan hotel... Aku tidak percaya di perusahaan ku ada sampah masyarakat seperti kalian, mengandal kan koneksi dan jabatan untuk menindas orang, juga memanfaat kan mereka, aku bisa saja langsung memecat kallian semua, bukan hanya memecat saja, tapi aku bisa saja melaporkan kalian ke polisi, apa lagi aku sudah melihat semua kejadian ini..! Makan gaji buta..! tidak mau bekerja, dan menipu dengan kehadiran palsu.. Itu semua sudah.bisa jadi alasan kuat untuk mengeluarkan kalian.." ucap nya..
Rahman menatap wajah Aira yg masih ketakutan dan menangis, ia menggegam tangan nya dan pergi dari sana, "Urusan kita belum selesai.." ucap Rahman pada Arhan. Dan yg lain nya..
Mereka semua tidak tahu siapa Rahman, bahkan mereka baru pertama kali melihat nya.. "AGH ARHAN.. BAGAIMANA JIKA LAKI -LAKI ITU SERIUS DENGAN UCAPAN NYA? GIMANA KALAU DIA BENAR -BENAR MELAPOR KAN KITA SEMUA, AKU TIDAK MASALAH JIKA HANYA DI PECAT, TAPI JIKA DI PENJARA, GUE GA MAU..!! LAGIAN KENAPA JUGA LU ARHAN HARUS SAMPAI MELAKUKAN ITU TADI..!'" ucap Nayra dan Kayla bersahutan.. setelah memastikan Aira dan Rahman pergi..
Arhan terdiam ia juga bingun harus berbuat apa bila ucapan Rahman benar ada nya.. "Tenang saja, aku akan membicarakan nya dengan ayah ku..! dia pasti mau membantu mita, tidak mungkin jika dia membiarkan aku di penjara" jawab nya.. "Tapi siapa laki -laki tadi!!". Ucap nayra heran..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments