Karena tidak ada pilihan lain akhirnya Putri Kasandra mengambil mangkok tersebut kemudian meminum ramuan yang sangat pahit namun tidak ditelannya.
Setelah mulutnya penuh air, Putri Kasandra mengarahkan wajahnya ke wajah Pangeran Ke 9 dan entah kenapa jantungnya berdetak kencang.
'Kenapa jantung ku berdetak kencang? Ingat Kasandra jangan jatuh cinta karena laki-laki itu sama saja kecuali Kak Albert. Anggap saja kamu menolongnya karena itu melakukan ini.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra membuka bibir Pangeran Ke 9 kemudian mengarahkan bibirnya ke bibir Pangeran Ke 9. Setelah dekat Putri Kasandra memasukkan air yang ada di mulutnya ke dalam mulut Pangeran Ke 9 dan ternyata cara yang dipakainya efektif.
'Ciuman pertamaku.' Ucap Putri Kasandra dalam hati setelah selesai memasukkan obatnya ke dalam mulut Pangeran Ke 9.
'Sudahlah jangan dipikirkan lagi karena yang terpenting obat ini harus masuk ke dalam tubuh Pangeran Ke 9.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra kembali memasukkan mulutnya yang berisi ramuan kemudian memasukkan kembali ke mulut Pangeran Ke 9 hingga ramuan itu habis tanpa sisa.
'Fiuhhhhhh .... Akhirnya kelar juga.' Ucap Putri Kasandra sambil menghembuskan nafasnya dengan lega.
Putri Kasandra melihat ada air hangat dan handuk kemudian Putri Kasandra menlap wajah, tangan dan kaki Pangeran Ke 9 agar bersih setelah selesai air yang ada di balkon di buang di kamar mandi.
"Hoam ... Sudah selesai sekarang Aku mau mandi setelah itu Aku mau tidur." Ucap Putri Kasandra sambil sesekali menguap.
Putri Kasandra membersihkan tubuhnya yang lengket setelah hampir dua puluh dua menit Putri Kasandra sudah selesai mandi dan memakai pakaian tidur.
"Aku tidur di mana? Ranjang ini hanya cukup untuk satu orang. Aku hanya bisa tidur di kursi, sudahlah Aku tidur di kursi saja dan kepalaku Aku sandar kan di ranjang." Ucap Putri Kasandra sambil menarik tusuk konde bersamaan rambutnya tergerai panjang.
Putri Kasandra duduk di kursi dekat ranjang kemudian membaringkan setengah tubuhnya di ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama Putri Kasandra tertidur dengan pulas.
Malam menjelang pagi perlahan Pangeran Ke 9 menggerakkan tangannya dan tanpa sengaja menyentuh rambut Putri Kasandra membuat Pangeran Ke 9 membuka matanya sambil menatap rambut Putri Kasandra. Di mana Pangeran Ke 9 belum menyadari kalau Putri Kasandra menyandarkan kepalanya di sisi ranjangnya.
Biasanya Putri Kasandra selalu waspada dan langsung bangun jika ada gerakan sekecil apapun walau Putri Kasandra sudah tertidur dengan pulas. Namun entah kenapa ketika dirinya tidur bersama Pangeran Ke 9 tidurnya nyenyak seakan dirinya aman jika bersama Pangeran Ke 9.
'Eh ... Rambut siapa ini?' Tanya Pangeran Ke 9 sambil menarik rambut Putri Kasandra.
"Dasar mesum! Kenapa kamu menarik rambutku?" Tanya Putri Kasandra dengan nada kesal sambil menarik rambutnya agar tidak terlalu sakit.
Pangeran Ke 9 yang mendengar suara teriakan Putri Kasandra sangat terkejut dan diam beberapa saat sambil melepaskan tangannya yang menarik rambut Putri Kasandra. Kemudian Pangeran Ke 9 duduk di sisi ranjang dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.
"Maaf, Aku tidak sengaja menarik rambutmu tapi bagamana mungkin kamu menyebutku mesum?" Tanya Pangeran Ke 9 sambil menatap ke arah Putri Kasandra.
Putri Kasandra yang rambutnya sudah di tarik langsung duduk kemudian menggeliatkan tubuhnya dengan cara menarik ke dua tangannya ke atas untuk menghilangkan rasa pegal pada tubuhnya. Maklumlah selama ini baru kali ini dirinya tidur dengan posisi duduk dan tentu saja tubuhnya terasa pegal - pegal.
"Lupakan apa yang tadi Aku katakan. Aku lihat Pangeran sudah sehat jadi Aku pergi dulu." Ucap Putri Kasandra sambil berdiri.
"Tunggu dulu, jadi kamu yang menyelamatkanku?" Tanya Pangeran Ke 9 karena tubuhnya sudah tidak sakit lagi seperti waktu dirinya terkena virus mematikan.
"Lebih tepatnya Kak Albert yang menyelamatkan Pangeran Ke 9 ketika Pangeran Ke 9 tidak sadarkan diri di jalan dan membawanya ke rumah milik orang tuaku sedangkan Aku hanya orang yang menjaga Pangeran Ke 9." Jawab Putri Kasandra berbohong sambil kembali duduk.
"Darimana kamu tahu kalau Aku Pangeran Ke 9? Apakah kita pernah bertemu?" Tanya Pangeran Ke 9 dengan wajah terkejut.
"Kak Albert yang mengatakan padaku kalau Anda adalah Pangeran Ke 9." Jawab Putri Kasandra.
"Apakah Dia kekasihmu? Ceritakan tentang keluargamu?" Tanya Pangeran Ke 9 penasaran.
'Kenapa hatiku sakit jika seandainya gadis ini sudah menikah?' Tanya Pangeran Ke 9 dalam hati.
"Bukan, Kak Albert adalah Kakakku. Aku Putri Kasandra, adik kandung dari Kak Albert yang bekerja sebagai pengawal Pangeran Ke 9 dan Ayahku bernama Alex bekerja sebagai perdana mentri kerajaan sedangkan Ibuku bernama Angelica. Kak Albert dan Aku terkena virus mematikan jadi kami di kirim ke rumah milik Ayah kami untuk pemilihan." Jawab Putri Kasandra panjang lebar.
Putri Kasandra tidak menceritakan kalau dirinya mempunyai adik tiri dan Ibu tiri hal itu dikarenakan mereka sangat jahat dan tidak pantas di sebut keluarga.
"Jadi Kamu adik dari Albert? Albert sering menceritakan tentang adiknya yang sangat suka belajar. Biasanya para gadis lebih suka jalan - jalan dan menghamburkan uang serta bermalas - malasan tapi kenapa kamu malah sukanya belajar?" Tanya Pangeran Ke 9 penasaran.
"Apakah ada yang salah dengan itu?" Tanya Putri Kasandra balik bertanya.
"Tidak ada yang salah. Oh ya, omong - omong obat apa yang kamu berikan padaku? Sebelumnya tubuhku sangat sakit dan tidak bertenaga tapi sekarang Aku merasa jauh lebih baik. Obat apa yang kamu berikan padaku? Oh ya bagaimana kondisi pengawalku?" Tanya Pangeran Ke 9 yang tiba - tiba teringat dengan pengawal setianya.
Pangeran Ke 9 menanyakan hal itu karena dirinya ingin menyelamatkan anak buahnya dan rakyatnya yang terkena virus yang sangat mematikan.
"Tabib yang meresepkan obat dan membuatnya. Jadi Aku sama sekali tidak tahu tentang kandungan obat yang diberikan untuk kami dan Pangeran Ke 9. Mengenai pengawal Pangeran Ke 9, sekarang berada di kamar Kak Albert karena kamar yang ada di rumah ini sudah penuh." Jawab Putri Kasandra.
"Karena itulah Pangeran Ke 9 tidur di kamarku jadi jangan mengira kalau Aku merayu Pangeran Ke 9 untuk tidur di kamarku." Sambung Putri Kasandra.
"Aku tidak mungkin berpikir seperti itu. Malah Aku sangat bersyukur karena Aku di rawat dan diijinkan tidur di ranjangmu." Ucap Pangeran Ke 9.
"Syukurlah." Ucap Putri Kasandra sambil berdiri.
"Mau kemana?" Tanya Pangeran Ke 9.
"Aku ingin menemui Kakakku." Jawab Putri Kasandra.
"Tunggu." Ucap Pangeran Ke 9.
"Ada apa?" Tanya Putri Kasandra.
"Bawa Aku ke tabib yang membuat resep setelah itu kita bisa bersama - sama menemui Kakakmu karena ada yang ingin Aku katakan." Ucap Pangeran Ke 9.
"Tapi ..." Ucapan Putri Kasandra terpotong oleh Pangeran Ke 9.
"Aku ingin menemuinya untuk meminta dibuatkan ramuan lagi karena pengawalku dan rakyatku banyak yang terkena virus mematikan." Ucap Pangeran Ke 9.
'Waduh.' Gumam Putri Kasandra pelan namun terdengar jelas oleh Pangeran Ke 9.
"Waduh, kenapa?" Tanya Pangeran Ke 9 penasaran.
"Tidak ada apa - apa." Jawab Putri Kasandra.
Putri Kasandra menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka berdua berjalan dengan santai menuju keruangan tabib di mana saat itu tabib tersebut sedang membaca resep obat zaman dulu.
"Tabib." Panggil Putri Kasandra.
Tabib tersebut melihat Putri Kasandra bersama Pangeran Ke 9 membuat tabib tersebut berdiri kemudian menundukkan tubuhnya sebagai tanda menghormati Pangeran Ke 9.
"Selamat pagi Pangeran Ke 9." Sapa tabin tersebut.
"Pagi. Aku mendengar bahwa tabib yang menciptakan obat untuk orang - orang yang ada di rumah ini." Ucap Pangeran Ke 9.
Tabib tersebut menatap ke arah Putri Kasandra dengan tatapan bingung pasalnya Putri Kasandra melambaikan tangannya sambil mengedipkan matanya di punggung Pangeran Ke 9. Tabib itu tidak mengerti maksud kode dari Putri Kasandra di mana artinya jangan mengatakan kalau Putri Kasandra yang menciptakan obat tersebut.
'Nona Muda Kasandra kenapa mengedipkan matanya padaku? Tidak mungkin kalau Putri Kasandra suka padaku. Aku penasaran apa maksud dari arti lambaian tangan dan kedipan mata.' Ucap Tabib tersebut dalam hati sambil berpikir.
"Tabib." Panggil Pangeran Ke 9.
"Ya." Jawab tabib tersebut dengan singkat.
"Aku mendengar bahwa tabib yang menciptakan obat untuk orang - orang yang ada di rumah ini." Ucap Pangeran Ke 9 mengulangi perkataannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-11-12
0
Sumawita
hahahah tabib salah sangka nih
2023-11-12
0