Aku Harus Berpikir

Kini Putri Kasandra berada di depan pintu kamar Ibu Ambar di mana dirinya melihat Ibu Ririn sedang berlutut di hadapan Ibu Ambar yang sedang duduk di bangku di mana Ibu Ririn mengeluarkan air mata buayanya.

"Ibu, huhuhuhuhu ... Tolong bantu Aku." Ucap Ibu Ririn sambil menangis.

Ibu Ambar yang melihat menantunya berlutut langsung berdiri dan berjalan ke arah Ibu Ririn dan memapahnya agar berdiri.

"Ririn bangun, bagaimana bisa kamu berlutut? Ingat sekarang kamu lagi hamil jadi tidak boleh berlutut." Ucap Ibu Ambar dengan wajah kuatir.

"Ibu, Albert telah terinfeksi virus yang sangat berbahaya dan bisa menularkan orang lain terlebih bisa menularkan kita. Apakah Ibu tahu tentang virus mematikan itu?" Tanya Ibu Ririn dengan mata berkaca - kaca.

"Ibu tahu dan pernah mendengarnya." Jawab Ibu Ambar.

"Aku bukan orang yang egois, Ibu. Tapi virus itu sangat berbahaya dan siapapun yang terkena virus akan mudah menulari orang lain dan berakhir dengan kematian. Awalnya Kak Alex berencana untuk mengirim Albert ke rumah di pinggiran hutan akan tetapi Kak Angelica tidak setuju dan berusaha mempengaruhi Kak Alex agar merubah rencananya." Ucap Ibu Ririn sambil mengeluarkan air mata buayanya.

"Aku berusaha untuk membujuknya tapi Kak Alex sama sekali tidak mendengarkanku bahkan memarahiku. Bukan itu saja Kak Angelica membentakku dan Kak Alex sama sekali tidak memarahi Kak Angelica. Sepertinya Kak Alex tidak menginginkan anak ini." Sambung Ibu Ririn sambil membelai perutnya yang sudah membuncit.

"Kak Alex mengatakan kalau halaman belakang di isolasi untuk tempat tinggal Albert. Walau di isolasi tapi seluruh keluarga dan juga janin yang Aku kandung akan mengalami resiko yang sangat besar di mana kami bisa saja tertular." Sambung Ibu Ririn.

Brak

"Betapa bod*hnya Alex! Minta Alex untuk datang dan menemuiku!" Perintah Ibu Ambar sambil menggebrak meja dan menahan amarahnya.

"Baik, Nyonya." Ucap pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

Pelayan itupun keluar dari ruangan tersebut membuat Putri Kasandra kembali bersembunyi sambil menunggu kedatangan Ayah Alex. Dua menit kemudian Ayah Alex dan Ibu Angelica datang kemudian masuk ke dalam ruangan milik Ibu Ambar. Putri Kasandra yang tidak melihat ada orang kembali mendengarkan percakapan mereka.

"Selamat malam, Ibu." Ucap Ayah Alex dan Ibu Angelica dengan serempak sambil memberikan hormat.

Ibu Ambar melempar cangkir yang berisi teh ke arah Ibu Angelica membuat Ayah Alex menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya agar istrinya tidak terluka. Sedangkan Ibu Ririn yang melihat kejadian tersebut menahan amarahnya karena suaminya sangat menyayangi dan melindungi istri pertamanya.

"Dasar menantu tidak tahu diri, kamu mempengaruhi putraku agar Aku cepat mati!" Teriak Ibu Ambar.

Ayah Alex yang melihat istrinya ketakutan dan mengeluarkan keringat sambil memejamkan matanya membuatnya tidak tega.

"Ibu, mengapa Ibu mengatakan hal itu? Baik Angelica dan Aku sangat berharap agar Ibu panjang umur dan bahagia." Ucap Ayah Alex yang wajahnya basah karena tersiram teh hangat.

"Bahkan jika kamu berpikir seperti itu tapi istri pertamamu tidak mungkin berpikir seperti itu." Ucap Ibu Ambar dengan nada dingin.

"Ibu, Aku selalu tulus dan berbakti terhadap Ibu jadi Aku mohon Ibu jangan salam paham." Mohon Ibu Angelica sambil menatap Ibu mertuanya dengan tatapan sendu.

"Jika memang benar kamu menginginkan Aku baik - baik saja lalu kenapa kamu menghentikan Alex untuk mengirim Albert ke pinggiran hutan?" Tanya Ibu Ambar dengan nada dingin.

"Selama ini kamu terlihat sangat baik dan berbudi luhur tetapi bagaimana bisa kamu egois pada saat kritis seperti ini? Tanya Ibu Ambar dengan nada kesal.

"Aku ..." Ucap Ibu Angelica menggantungkan kalimatnya dengan tubuh gemetar.

"Sekarang kemasi barang - barang milik Albert dan bawa barang - barang yang dibutuhkan oleh Albert malam ini juga. Lalu atur kereta untuk membawanya ke rumah di pinggir hutan besok pagi - pagi sekali dan minta beberapa dokter yang sangat pintar untuk menjaga Albert di sana!" Perintah Ibu Ambar.

Ibu Angelica yang awalnya menunduk langsung mengangkat wajahnya untuk menatap Ibu Ambar bersamaan air matanya keluar karena dirinya tidak ingin putranya mati jika dipindahkan ke rumah di pinggir hutan.

 "Ibu, semua orang di rumah itu sudah terinfeksi. Albert akan mati jika di kirim ke sana." Ucap Ayah Alex.

Ayah Alex menolak permintaan Ibunya sedangkan Ibu Angelica hanya menatapnya sambil mengeluarkan air matanya tanpa berhenti. Hatinya sangat sakit dan separuh jiwanya hilang jika seandainya Albert dipindahkan dan meninggal di rumah di pinggiran hutan.

"Tidak bisa dinegosiasikan dan kalian berdua keluar dari ruangan ini!" Perintah Ibu Ambar.

"Ibu, Aku mohon tolong pikirkan. Bagaimanapun Albert adalah cucu kesayangan Ibu." Ucap Ibu Angelica sambil berusaha membujuk Ibu mertuanya.

"Pelayani!" teriak Ibu Ambar.

"Maaf Tuan dan Nyonya, silahkan pergi." Ucap kepala pelayan sambil membuka pintu dengan lebar bersamaan Putri Kasandra kembali bersembunyi.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... " Isak Ibu Angelica.

Suaminya hanya bisa memeluk pinggang istrinya sambil memejamkan matanya sesaat untuk menahan kesedihannya yang teramat sangat. Ayah Alex sangat sedih karena dirinya sangat menyayangi putra sulungnya namun dirinya tidak bisa melawan keinginan Ibunya. Mereka berdua pergi meninggalkan tempat tersebut kemudian pintu kembali di tutup dengan rapat bersamaan Putri Kasandra kembali mendengarkan.

"Ibu, istirahatlah dengan baik dan Aku akan pergi sekarang untuk istirahat karena saat ini Aku sedang hamil." Ucap Ibu Ririn sambil menundukkan kepalanya tanda hormat.

"Baiklah dan istirahatlah karena Aku tidak ingin cucuku kenapa - napa." Ucap Ibu Ambar.

"Baik Ibu." Ucap Ibu Ririn.

Ibu Ririn pergi dari tempat tersebut sambil tersenyum menyeringai karena rencana jahatnya berhasil sesuai yang diinginkannya. Ibu Ririn berjalan ke arah rumahnya sambil bersenandung karena dirinya sangat bahagia tanpa mengetahui kalau Putri Kasandra diam - diam mengikutinya dari balik pohon.

"Angelica, mari kita lihat bagaimana kamu bisa melawanku tanpa Albert di sini." Ucap Ibu Ririn sambil tersenyum devil.

"Setelah ini giliran Kasandra dan setelah Kasandra mati maka kamu akan sangat sedih dan racun yang selama ini Aku berikan akan menggerogoti tubuhmu lalu kamu menyusul kedua anakmu." Sambung Ibu Ririn.

"Dan Aku ... Aku dan putriku Valena akan menjadi kesayangan suamimu. Hahahahaha ..." Ucap Ibu Ririn sambil tertawa jahat.

"Maaf Nyonya nanti ada yang mendengarkannya." Ucap pelayan kepercayaannya.

"Tidak mungkin ada orang yang mendengarnya karena ini sudah sangat malam dan semua orang sudah tidur terlebih kita berada dirumahku di mana semuanya adalah orang kepercayaanku." Ucap Ibu Ririn sambil masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh pelayan setianya.

Bugh

"Wanita itu sangat kejam." Ucap Putri Kasandra sambil memukul batang pohon melampiaskan amarahnya.

 "Aku harus berpikir bagaimana caranya agar Aku bisa menyelamatkan Kak Albert karena besok pagi - pagi sekali Kak Albert akan pergi dari rumah ini. Aku tidak ada waktu untuk membuat penawarnya karena sudah sangat malam, apa yang harus Aku lakukan?" Tanya Putri Kasandra sambil berpikir.

Terpopuler

Comments

Dewi Citra

Dewi Citra

dari pada nguping pembicaraan ayah ma ibu mu Kasandra bagus kau buat obat penawar kak mu. percuma di kasih kehidupan ke2 tp gak bisa mengatasi nya.

2025-01-06

0

Cahaya yani

Cahaya yani

lelet

2024-11-10

0

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

jadi malas baca aku kira ceritanya bagus ternyata omong kosong.. sudah tau ibunya sudah lama diracuni bukannya balas ibu tiri..

2024-01-27

4

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Angelica, Aku .....
3 Aku Bukan Kakakmu
4 Tusuk Konde
5 Virus Mematikan
6 Aku Akan Ke Sana
7 Aku Harus Berpikir
8 Dua Daun
9 Tiga Tanaman
10 Pangeran Ke 9 dan Edward
11 Pangeran Ke 9 dan Edward 2
12 Awal Pertemuan
13 Berciuman
14 Awal Pertemuan 2
15 Bertanya Satu Hal
16 Apakah kamu menyesal melakukannya?
17 Harta Yang Sangat Berharga
18 Surat Dari Rumah
19 Istana Kerajaan Galuh
20 Rumah Perdana Mentri Alex
21 Bertemu Dengan Pangeran Ke 3
22 Pluit
23 Makanlah Yang Banyak
24 Ahli Master Pengobatan
25 Membongkar Kejahatan Ibu Ririn
26 Raja Gempita dan Ratu Gempita
27 Tunggu
28 Hanya ada satu cara
29 Dekati Pangeran Ke 3
30 Aku Bersujud
31 Satu Tumbuhan
32 Akan Terus Menyelidikinya
33 Putri Kalista dan Putri Julia
34 Kamu Mau Kemana?
35 Hentikan
36 Kemudian .....
37 Kami Hanya Di Suruh
38 Masih Hidup
39 Menggunakan Tanganmu
40 Di Hukum
41 Sangat Jahat
42 Sangat Sombong
43 Gawat
44 Kenapa kamu mencegat jalanku?
45 Gara - Gara Ulahmu
46 Putri Valena dan Pangeran Ke 3
47 Roh Jahat
48 Dalang
49 Kita Terlahir Kembali
50 Kesya
51 Kesempatan Kedua
52 Waduh
53 Aku Tidak Setuju
54 Air Mata
55 Kekasih Pangeran Ke 9
56 Ramuan
57 Akar Pohon Ukuran Mini
58 Draft
59 Cinta Banget Sama Aku
60 Terlahir Kembali
61 Putri Elona
62 Kematian Putri Valena
63 Curiga
64 Pernikahan Pangeran Ke 9 dengan Putri Kasandra
65 Tamu Bulanan
66 Lima Hari Kemudian
67 Laki - Laki
68 Kebahagiaan dan Kemarahan Pangeran Ke 9
69 Apa Yang Terjadi Edward?
70 Karma
71 Karma 2
72 Apa Yang Sakit
73 Putri Elona
74 Apa Yang Akan Kamu Katakan?
75 Laporkan
76 Kematian Pangeran Ke 3
77 Membunuh Ratu Jahat
78 Awas
79 Bau apa ini?
80 Ratu Meninggal Dunia
81 Beberapa Petunjuk
82 Festival Berburu Binatang Di Hutan
83 Kecurigaan Penjaga Bayangan
84 Sangat Penting
85 Berita Penting
86 Aku Tidak Menyangka
87 Tamat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Mula
2
Angelica, Aku .....
3
Aku Bukan Kakakmu
4
Tusuk Konde
5
Virus Mematikan
6
Aku Akan Ke Sana
7
Aku Harus Berpikir
8
Dua Daun
9
Tiga Tanaman
10
Pangeran Ke 9 dan Edward
11
Pangeran Ke 9 dan Edward 2
12
Awal Pertemuan
13
Berciuman
14
Awal Pertemuan 2
15
Bertanya Satu Hal
16
Apakah kamu menyesal melakukannya?
17
Harta Yang Sangat Berharga
18
Surat Dari Rumah
19
Istana Kerajaan Galuh
20
Rumah Perdana Mentri Alex
21
Bertemu Dengan Pangeran Ke 3
22
Pluit
23
Makanlah Yang Banyak
24
Ahli Master Pengobatan
25
Membongkar Kejahatan Ibu Ririn
26
Raja Gempita dan Ratu Gempita
27
Tunggu
28
Hanya ada satu cara
29
Dekati Pangeran Ke 3
30
Aku Bersujud
31
Satu Tumbuhan
32
Akan Terus Menyelidikinya
33
Putri Kalista dan Putri Julia
34
Kamu Mau Kemana?
35
Hentikan
36
Kemudian .....
37
Kami Hanya Di Suruh
38
Masih Hidup
39
Menggunakan Tanganmu
40
Di Hukum
41
Sangat Jahat
42
Sangat Sombong
43
Gawat
44
Kenapa kamu mencegat jalanku?
45
Gara - Gara Ulahmu
46
Putri Valena dan Pangeran Ke 3
47
Roh Jahat
48
Dalang
49
Kita Terlahir Kembali
50
Kesya
51
Kesempatan Kedua
52
Waduh
53
Aku Tidak Setuju
54
Air Mata
55
Kekasih Pangeran Ke 9
56
Ramuan
57
Akar Pohon Ukuran Mini
58
Draft
59
Cinta Banget Sama Aku
60
Terlahir Kembali
61
Putri Elona
62
Kematian Putri Valena
63
Curiga
64
Pernikahan Pangeran Ke 9 dengan Putri Kasandra
65
Tamu Bulanan
66
Lima Hari Kemudian
67
Laki - Laki
68
Kebahagiaan dan Kemarahan Pangeran Ke 9
69
Apa Yang Terjadi Edward?
70
Karma
71
Karma 2
72
Apa Yang Sakit
73
Putri Elona
74
Apa Yang Akan Kamu Katakan?
75
Laporkan
76
Kematian Pangeran Ke 3
77
Membunuh Ratu Jahat
78
Awas
79
Bau apa ini?
80
Ratu Meninggal Dunia
81
Beberapa Petunjuk
82
Festival Berburu Binatang Di Hutan
83
Kecurigaan Penjaga Bayangan
84
Sangat Penting
85
Berita Penting
86
Aku Tidak Menyangka
87
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!