Dua Daun

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan kini sudah jam empat pagi di mana di halaman rumah Kak Albert sudah ada kereta untuk membawa Kak Albert ke rumah yang berada dipinggiran hutan.

Pagi - pagi sekali Ibu Angelica dan kepala pelayan yang paling setia berada di depan pintu putra sulungnya kemudian mengetuk pintu. Tidak berapa lama pintu terbuka dengan lebar membuat Ibu Angelica dan kepala pelayan sangat terkejut melihat Putri Kasandra yang membuka pintunya.

"Kenapa Kamu di sini?" Tanya Ibu Angelica dengan wajah terkejut.

"Kasandra sangat merindukan Kakak karena itu Kasandra menginap di kamar Kak Albert." Jawab Putri Kasandra.

Putri Kasandra menggunakan masker agar Ibunya dan pelayan ibunya tidak tertular virus yang mematikan. Putri Kasandra mengingat kejadian semalam di mana saat itu ....

xxxxxxxxx Flash Back On xxxxxxxxxxxx

Putri Kasandra yang bingung mau melakukan apa akhirnya mempunyai ide yaitu menginap di kamar Kak Albert agar dirinya juga terkena infeksi virus yang mematikan. Hal itu supaya dirinya bisa menemani Kakaknya sekaligus mencari obat di dalam hutan karena ada beberapa tanaman obat yang sulit ditemukan.

Putri Kasandra kemudian kembali ke kamarnya untuk mengambil buku pengobatan dan beberapa stell pakaian serta beberapa botol obat yang dibuatnya kemudian dibungkusnya dengan menggunakan kain.

Putri Kasandra kembali keluar kemudian meloncat dari pohon pertama ke pohon kedua dan begitu seterusnya seperti tupai hingga Putri Kasandra berada di atas pohon dekat kamar Kak Albert.

'Ada dua penjaga jika Aku masuk maka Aku akan ketahuan.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil berpikir.

Putri Kasandra akhirnya menemukan ide kemudian Putri Kasandra mengambil dua daun yang ada di dahan di mana saat ini dirinya berdiri di atas dahan pohon yang sangat rindang.

Whushhhhhhhhh

Whushhhhhhhhh

Bruk

Bruk

Putri Kasandra melempar dua daun tersebut ke arah ke dua penjaga tersebut dan tepat mengenai kedua kepalanya. Hal itu membuat mereka berdua tidak sadarkan diri. Setelah itu barulah Putri Kasandra turun dari atas pohon kemudian berjalan ke arah kamar kak Albert melewati dua penjaga yang tertidur dengan pulas akibat ulah dirinya.

Putri Kasandra kemudian masuk ke dalam kamar Kak Albert di mana saat itu Kak Albert berbaring di ranjang dengan tubuh lemah seperti tidak bertenaga. Kak Albert menatap adiknya dengan wajah terkejut sambil berusaha mengangkat tangannya agar tidak berjalan ke arahnya.

"Stop ... Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ... Jangan dekati Kakak karena Kakak tidak ingin kamu tertular." Ucap Kak Albert sambil terbatuk - batuk dan menurunkan tangannya karena sangat sakit ketika digerakkan.

"Aku tidak perduli Kak. Sekarang Kakak untuk sementara minum obat ini untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorakan." Ucap Putri Kasandra.

Putri Kasandra meletakkan bungkusan yang tadi dibawanya untuk diletakkan di atas meja dekat pintu kemudian mengambil satu botol obat kemudian berjalan ke arah ranjang untuk duduk di sisi ranjang. Sampai di ranjang Putri Kasandra membantu Kakaknya untuk duduk namun Kak Albert menggelengkan kepalanya.

"Kakak tidak kuat kalau duduk karena badan Kakak seperti tidak ... Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ... Bertulang." Ucap Kak Albert sambil masih terbatuk - batuk.

"Kalau begitu Aku akan angkat kepala Kakak agar Kakak meminum obat ini." Ucap Putri Kasandra.

Kak Albert hanya menganggukkan kepalanya kemudian Putri Kasandra mengambil botol obat ukuran kecil lalu membuka tutup botolnya. Setelah terbuka Putri Kasandra mengangkat kepala Kak Albert kemudian memasukkan ujung botol ke dalam mulut Kak Albert.

Kak Albert yang sangat percaya dengan adiknya langsung meminumnya tanpa ragu sedikitpun karena Kak Albert percaya adik kesayangannya tidak mungkin meracuni dirinya.

'Untung beberapa hari yang lalu Aku meracik obat untuk mengurangi rasa sakit akibat virus yang mematikan ini.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.

Putri Kasandra sengaja meracik obat untuk berjaga - jaga jika ada salah satu anggota keluarganya terkena penyakit yang mematikan. Sebenarnya Putri Kasandra ingin membuat penawarnya namun beberapa tanaman yang dibutuhkan tidak ada membuat Putri Kasandra hanya meracik obat agar kondisi pasien tidak semakin parah.

VIrus tersebut awalnya menyerang tenggorakan kemudian berlanjut menyerang sistem kekebalan tubuh membuat tubuh semakin lemah dan akhirnya meninggal dunia jika tidak segera diobati.

Putri Kasandra meletakkan tutup botol tersebut di atas meja kemudian mengambil gelas yang berisi air mineral. Kak Albert meminumnya hingga habis tanpa sisa sedikitpun kemudian menyelimuti Kak Albert.

"Sekarang Kak Albert tidur karena besok pagi Kak Albert akan pergi ke rumah kita yang ada dipinggir hutan." Ucap Putri Kasandra.

"Darimana kamu tahu?" Tanya Kak Albert dengan wajah terkejut pasalnya dirinya saja tidak tahu.

Putri Kasandra menceritakan apa yang tadi didengarnya namun tidak semuanya diceritakan sedangkan Kak Albert hanya diam dan tidak bisa marah dengan Ibu tirinya karena Kak Albert mengerti kenapa Ibu tirinya melakukan hal itu.

"Sekarang Kakak sudah mendingan jadi kamu pergilah karena Kakak tidak ingin kamu sakit." Ucap Kak Albert yang tidak ingin menulari virusnya ke adik kesayangannya.

"Aku baik - baik saja Kak dan Aku akan di sini menemani Kakak disini, jadi lebih baik Kakak tidur saja." Ucap Putri Kasandra.

'Gawat ... Aku tertular karena tenggorakkanku tiba - tiba sangat sakit.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.

Putri Kasandra berjalan ke arah meja dekat pintu untuk membuka bungkusan karena dirinya ingin mengeluarkan botol satunya lagi karena saat ini dirinya membawa satu lusin botol berukuran kecil.

"Tapi Kakak ... Uhuk ... Uhuk ... Tidak ingin kamu tertular." Ucap Kak Albert.

"Aku sudah uhuk ... Uhuk ... Uhuk ... Tertular Kak." Ucap Putri Kasandra sambil masih berjalan ke arah meja dekat pintu yang lumayan jauh.

"Maafkan Kakak karena gara - gara Kakak kamu tertular." Ucap Kak Albert sambil berusaha untuk bangun dengan perasaan bersalah.

Kak Albert memaksakan diri untuk turun dari ranjang karena melihat Putri Kasandra berjalan sempoyongan. Dengan di bantu Kak Albert, Putri Kasandra sampai di meja dekat pintu kemudian mengambil botol tersebut lalu meminumnya hingga habis tanpa sisa.

"Sekarang kita istirahat Kak agar obatnya bekerja." Ucap Putri Kasandra.

Kak Albert hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah ranjang kemudian mereka tidur bersama dan tidak membutuhkan waktu lama Putri Kasandra tertidur dengan pulasnya. Berbeda dengan Kak Albert di mana Kak Albert memandangi wajah cantik adiknya dimana Kak Albert merasa bersalah.

"Maafkan Kakak. Seharusnya sebagai seorang Kakak melindungi adiknya tapi Kakak tidak bisa melindungimu malah gara - gara Kakak, kamu tertular virus yang mematikan. Semoga saja kita bisa disembuhkan karena Kakak ingin melindungimu dan juga ingin melindungi Ibu kita dari orang yang berniat jahat." Ucap Kak Albert sambil menyentuh kepala Putri Kasandra.

Tidak berapa lama Kak Albert menarik tangannya yang tadi menyentuh kepala adiknya kemudian memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Kak Albert tertidur dengan pulas.

Sedangkan Putri Kasandra yang mendengar suara dengkuran halus Kakaknya perlahan membuka matanya. Walau Putri Kasandra sudah tertidur dengan pulas namun jika ada yang menyentuh dirinya atau mendengar suara gerakan seseeorang maka Putri Kasandra langsung terjaga.

Karena itulah ketika kepalanya di sentuh oleh Kak Albert membuat Putri Kasandra langsung terjaga namun Putri Kasandra pura - pura tidur. Putri Kasandra mendengarkan ucapan Kak Albert sampai Kak Albert tertidur dengan pulas akibat efek obat yang diberikan oleh Putri Kasandra.

'Akupun juga akan melindungi Kakak dan Ibu dari orang yang berniat jahat terlebih Ibu Ririn, Valena dan Pangeran Ke 3 karena merekalah yang membuat kita menderita dikehidupan kita sebelumnya.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.

Putri Kasandra kembali memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Putri Kasandra tertidur dengan pulas karena efek obat yang di raciknya di mana obatnya mengandung obat tidur.

Putri Kasandra sengaja memberikan tambahan obat tidur karena penderita virus yang mematikan sangat sulit untuk tidur. Hal itulah yang menyebabkan kondisi pasien semakin memburuk dan berakhir dengan kematian mengenaskan.

Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana dua pengawal yang menjaga Kak Albert perlahan membuka matanya dan mereka sangat terkejut karena dirinya tidur di halaman depan rumah.

"Kenapa Aku tidur di sini?" Tanya mereka berdua dengan serempak.

"Jangan - jangan ..." ucap salah satu pengawal menggantungkan kalimatnya sambil berjalan ke arah jendela untuk mengintip.

Pengawal tersebut melihat Kak Albert tertidur dengan pulas membuat pengawal tersebut menghembuskan nafasnya dengan lega karena Kak Albert masih ada karena jika tidak ada maka dirinya akan mendapatkan hukuman dari Ibu Ririn. Hingga dirinya melihat Putri Kasandra tidur di samping Kak Albert membuat dirinya terkejut sekaligus tersenyum devil.

"Nyonya Ririn pasti sangat senang melihat ini, di mana Nona Muda Kasandra akan tertular virus mematikan karena berdekatan dengan Tuan Muda Albert. Besok Aku akan sampaikan kabar bahagia ini karena sebentar lagi mereka berdua akan mati." ucap pengawal tersebut.

"Apa yang kamu katakan?" Tanya temannya yang merupakan pengawal Tuan Alex.

Tuan Alex sebenarnya tidak mau menyuruh pengawalnya menjaga putranya namun dirinya tidak berdaya dan terpaksa menuruti ketika salah satu pelayan Ibunya datang ke rumahnya untuk menyuruh salah satu pengawalnya menjaga putranya.

"Lihatlah Nona Muda Kasandra tidur bersama Tuan Muda Albert dan bisa dipastikan Nona Muda Kasandra tertular virus yang mematikan." Ucap pengawal tersebut.

Pengawal tersebut menggeserkan tubuhnya agar temannya bisa melihatnya dan ketika temannya ingin masuk ke dalam kamar Kak Albert, pengawal tersebut menarik tangannya.

"Mau kemana?" Tanya pengawal tersebut.

"Aku akan membangunkan Nona Muda Kasandra karena Aku tidak ingin Nona Muda Kasandra tertular virus yang berbahaya." Ucap temannya tersebut.

"Dasar bo*oh, kamu juga akan ikut tertular." Ucap pengawal tersebut.

"Tapi ..." Ucapan temannya terpotong oleh pengawal.

"Kamu jangan bo*oh, ingat kamu punya istri dan anak serta orang tuamu. Memangnya kamu tidak sayang dengan mereka?" Tanya Pengawal tersebut.

"Tapi Aku tidak tega jika Nona Muda Kasandra tertular." Ucap temannya.

"Percuma kamu tolong karena Aku sangat yakin Nona Muda pasti sudah tertular karena virus itu cepat menulari orang yang berdekatan dengan orang yang terkena virus." Ucap pengawal tersebut.

Temannya menghembuskan nafasnya dengan berat sedangkan pengawal tersebut menarik temannya untuk berjaga dan tidak memperdulikan apa yang terjadi. Temannya hanya menganggukkan kepalanya kemudian kembali berjaga. Tanpa sepengetahuan mereka kalau percakapan mereka di dengar oleh Putri Kasandra.

'Aku akan membuat pengikut setia Ibu Ririn menderita satu demi satu.' ucap Putri Kasandra dalam hati sambil memejamkan matanya kembali.

'Lebih baik Aku tidur agar kondisiku tidak selemah ini.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.

Tidak berapa lama Putri Kasandra kembali tertidur dengan pulas hingga empat jam kemudian dirinya mendengar suara ketukan pintu membuat Putri Kasandra bangun dan membuka pintunya. Putri Kasandra melihat Ibunya dan pelayan setia ibunya berdiri menatapnya dengan tatapan bingung.

xxxxxxxxx Flash Back Off xxxxxxxxxxxx

"Tapi kamu jadi tertular." Ucap Ibu Angelica dengan wajah sedih karena kedua anaknya terkena virus.

Kak Albert yang mendengar suara Ibu Angelica berjalan ke arah pintu di mana dirinya baru saja selesai mandi namun sebelumnya dirinya menggunakan masker.

"Maafkan Albert, Ibu. Gara - gara Albert membuat Kasandra tertular." Ucap Kak Albert merasa bersalah.

"Kakak tidak salah tapi Aku yang salah jadi jangan salahkan Kak Albert." Ucap Putri Kasandra yang tidak ingin Kakak kesayangannya dimarahi.

"Ibu tidak menyalahkan kalian tapi Ibu sangat senang meihat kalian akur dan saling perduli." Ucap Ibu Angelica sambil mengarahkan tangannya ke arah wajah Putri Kasandra.

"Apa yang akan Ibu lakukan?" Tanya Putri Kasandra dengan wajah terkejut sambil memundurkan tubuhnya

"Ibu ingin ikut kalian dan menemani kalian karena Ibu tidak sanggup melihat kalian menderita." Ucap Ibu Angelica sambil mengarahkan tangannya ke arah wajah Kak Albert.

Terpopuler

Comments

Yan

Yan

Yg aku tidak faham di sini ini crita jaman dlu atau jaman modern? dan apakah tokoh nya dri cina atau barat? BINGUNG baca nya tanpa spoil yg mmbuat org lbih fhm gmana gitu ! krna byk novel yg sudah aku bca ada pmberitahuan bhwa ianya jmn kuno atau modern gitu ..bgitu juga tokoh2 nya apakah dri asian cina atau barat kek gitu.

2023-12-19

4

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih 😀

2023-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Angelica, Aku .....
3 Aku Bukan Kakakmu
4 Tusuk Konde
5 Virus Mematikan
6 Aku Akan Ke Sana
7 Aku Harus Berpikir
8 Dua Daun
9 Tiga Tanaman
10 Pangeran Ke 9 dan Edward
11 Pangeran Ke 9 dan Edward 2
12 Awal Pertemuan
13 Berciuman
14 Awal Pertemuan 2
15 Bertanya Satu Hal
16 Apakah kamu menyesal melakukannya?
17 Harta Yang Sangat Berharga
18 Surat Dari Rumah
19 Istana Kerajaan Galuh
20 Rumah Perdana Mentri Alex
21 Bertemu Dengan Pangeran Ke 3
22 Pluit
23 Makanlah Yang Banyak
24 Ahli Master Pengobatan
25 Membongkar Kejahatan Ibu Ririn
26 Raja Gempita dan Ratu Gempita
27 Tunggu
28 Hanya ada satu cara
29 Dekati Pangeran Ke 3
30 Aku Bersujud
31 Satu Tumbuhan
32 Akan Terus Menyelidikinya
33 Putri Kalista dan Putri Julia
34 Kamu Mau Kemana?
35 Hentikan
36 Kemudian .....
37 Kami Hanya Di Suruh
38 Masih Hidup
39 Menggunakan Tanganmu
40 Di Hukum
41 Sangat Jahat
42 Sangat Sombong
43 Gawat
44 Kenapa kamu mencegat jalanku?
45 Gara - Gara Ulahmu
46 Putri Valena dan Pangeran Ke 3
47 Roh Jahat
48 Dalang
49 Kita Terlahir Kembali
50 Kesya
51 Kesempatan Kedua
52 Waduh
53 Aku Tidak Setuju
54 Air Mata
55 Kekasih Pangeran Ke 9
56 Ramuan
57 Akar Pohon Ukuran Mini
58 Draft
59 Cinta Banget Sama Aku
60 Terlahir Kembali
61 Putri Elona
62 Kematian Putri Valena
63 Curiga
64 Pernikahan Pangeran Ke 9 dengan Putri Kasandra
65 Tamu Bulanan
66 Lima Hari Kemudian
67 Laki - Laki
68 Kebahagiaan dan Kemarahan Pangeran Ke 9
69 Apa Yang Terjadi Edward?
70 Karma
71 Karma 2
72 Apa Yang Sakit
73 Putri Elona
74 Apa Yang Akan Kamu Katakan?
75 Laporkan
76 Kematian Pangeran Ke 3
77 Membunuh Ratu Jahat
78 Awas
79 Bau apa ini?
80 Ratu Meninggal Dunia
81 Beberapa Petunjuk
82 Festival Berburu Binatang Di Hutan
83 Kecurigaan Penjaga Bayangan
84 Sangat Penting
85 Berita Penting
86 Aku Tidak Menyangka
87 Tamat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Mula
2
Angelica, Aku .....
3
Aku Bukan Kakakmu
4
Tusuk Konde
5
Virus Mematikan
6
Aku Akan Ke Sana
7
Aku Harus Berpikir
8
Dua Daun
9
Tiga Tanaman
10
Pangeran Ke 9 dan Edward
11
Pangeran Ke 9 dan Edward 2
12
Awal Pertemuan
13
Berciuman
14
Awal Pertemuan 2
15
Bertanya Satu Hal
16
Apakah kamu menyesal melakukannya?
17
Harta Yang Sangat Berharga
18
Surat Dari Rumah
19
Istana Kerajaan Galuh
20
Rumah Perdana Mentri Alex
21
Bertemu Dengan Pangeran Ke 3
22
Pluit
23
Makanlah Yang Banyak
24
Ahli Master Pengobatan
25
Membongkar Kejahatan Ibu Ririn
26
Raja Gempita dan Ratu Gempita
27
Tunggu
28
Hanya ada satu cara
29
Dekati Pangeran Ke 3
30
Aku Bersujud
31
Satu Tumbuhan
32
Akan Terus Menyelidikinya
33
Putri Kalista dan Putri Julia
34
Kamu Mau Kemana?
35
Hentikan
36
Kemudian .....
37
Kami Hanya Di Suruh
38
Masih Hidup
39
Menggunakan Tanganmu
40
Di Hukum
41
Sangat Jahat
42
Sangat Sombong
43
Gawat
44
Kenapa kamu mencegat jalanku?
45
Gara - Gara Ulahmu
46
Putri Valena dan Pangeran Ke 3
47
Roh Jahat
48
Dalang
49
Kita Terlahir Kembali
50
Kesya
51
Kesempatan Kedua
52
Waduh
53
Aku Tidak Setuju
54
Air Mata
55
Kekasih Pangeran Ke 9
56
Ramuan
57
Akar Pohon Ukuran Mini
58
Draft
59
Cinta Banget Sama Aku
60
Terlahir Kembali
61
Putri Elona
62
Kematian Putri Valena
63
Curiga
64
Pernikahan Pangeran Ke 9 dengan Putri Kasandra
65
Tamu Bulanan
66
Lima Hari Kemudian
67
Laki - Laki
68
Kebahagiaan dan Kemarahan Pangeran Ke 9
69
Apa Yang Terjadi Edward?
70
Karma
71
Karma 2
72
Apa Yang Sakit
73
Putri Elona
74
Apa Yang Akan Kamu Katakan?
75
Laporkan
76
Kematian Pangeran Ke 3
77
Membunuh Ratu Jahat
78
Awas
79
Bau apa ini?
80
Ratu Meninggal Dunia
81
Beberapa Petunjuk
82
Festival Berburu Binatang Di Hutan
83
Kecurigaan Penjaga Bayangan
84
Sangat Penting
85
Berita Penting
86
Aku Tidak Menyangka
87
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!