'Untuk menyingkirkan Ibu Ririn dan Valena, hal pertama yang harus Aku lakukan adalah menunjukkan kepada Ibuku siapa mereka sebenarnya.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil tersenyum menyeringai.
'Ibuku sudah mulai curiga dengan Ibu Ririn dan itu hanyalah awal dari rencanaku.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.
"Sudah cukup.' Ucap Ibu Ambar yang tidak suka keributan.
"Kasandra, kamu baru saja sembuh jadi kamu masih perlu lebih banyak istirahat. Kamu tidak perlu menyapaku setiap hari." Sambung Ibu Ambar.
"Ya, Nenek. Terima kasih atas perhatian Nenek." Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum.
"Aku sangat lelah. Angelica, bantu Aku masuk ke kamarku. Ada sesuatu yang harus Aku katakan." Ucap Ibu Ambar.
"Baik Bu," Jawab Ibu Angelica.
"Kalian bertiga boleh pergi sekarang." Ucap ibu Ambar.
"Baik Ibu / Nenek." Ucap Ibu Ririn, Putri Kasandra dan Putri Valena dengan serempak.
Mereka bertiga pergi meninggalkan ruangan tersebut hingga di lorong yang sepi Putri Valena memanggil Putri Kasandra.
"Kakak, tunggu." Panggil Putri Valena.
"Ada apa?" Tanya Putri Kasandra dengan nada dingin.
"Kakak, di kotak ini berisi obat - obat tan yang dikumpulkan Ibuku. Ibuku memintaku untuk memberikannya kepada Kakak dan salah satu obat ini bisa menghilangkan hawa dingin yang ada di tubuh Kakak." Jawab Putri Valena sambil tersenyum manis.
"Aku tidak butuh obat dari Ibumu." Ucap Putri Kasandra dengan nada dingin.
"Dan jangan memanggilku Kakak tapi Putri Kasandra karena kamu hanya putri dari seorang selir." Sambung Putri Kasandra.
"Ibuku sangat perduli padamu dan tidak ada maksud lain." Ucap Putri Valena sambil tersenyum dan menahan amarahnya.
"Sudah cukup obat yang diberikan Ibuku jadi Aku tidak butuh obat pemberian Ibumu." Ucap Putri Kasandra sambil menatap tajam ke arah Putri Valena.
'Aku ingat ketika Aku mengambil kotak yang berisi obat - obat tan dikehidupanku sebelumnya.Ayahku tidak hanya memarahiku dan melarangku keluar, tetapi desas desus juga mulai beredar bahwa Aku, putri sah Ayah telah menjadi kecanduan alkohol, meskipun usiaku masih muda.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra dikehidupan sebelumnya tidak tahu kalau obat - obatan tersebut jika di minum bisa mabuk dan bisa bikin orang kecanduan. Hingga akhirnya dirinya di hukum oleh Ayahnya dengan cara berlutut di aula leluhur untuk merenungi kesalahannya.
'Aku tidak akan jatuh ke perangkap mereka lagi kali ini dan sudah cukup dikehidupanku sebelumnya.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
"KASANDRA! JANGAN TERLALU TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH!" Teriak Putri Valena dengan suara menggelegar.
"Jaga lidahmu! Apakah Ibumu mengajari kamu berperilaku kasar?" Tanya Putri Kasandra sambil menatap Putri Valena dengan tatapan membunuh.
"Kamu ..." Ucap Putri Valena menggantungkan kalimatnya.
"Apakah kamu sudah selesai? Karena Aku harus pergi sekarang." Ucap Putri Kasandra.
"Oh ya, harap kamu ingat. Sebagai putri seorang selir, ketika kamu melihatku maka kamu harus berlutut dan menyambutku sesuai dengan aturan rumah ini!" Perintah Putri Kasandra kemudian membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Putri Valena.
"Kamu harus tetap berlutut kecuali Aku mengijinkanmu untuk berdiri!" Ucap Putri Kasandra sambil menghentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya.
"Harap di ingat panggil Aku Putri Kasandra karena Aku bukan Kakakmu." Sambung Putri Kasandra sambil kembali berjalan dan meninggalkan Putri Valena sendirian.
'S*alan kamu! Dasar p*lakor!' Ucap Putri Valena dalam hati kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut sambil menahan amarahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Siti nur Sumarni
dia tuh anak selir /istri kedua ya dia lah pelakor masa anak istri pertama di bilang pelakor sedeng banget /Facepalm/
2024-05-23
1
guntur 1609
pelakor teriak pelakor
2024-01-18
4
Ari Peny
bknnya yg pelakor ibunya
2024-01-12
0