Tabib itupun mengambil kertas yang di pegang oleh Putri Kasandra kemudian melihat gambar tiga tanaman tersebut.
"Aku pernah melihat ketiga tanaman ini di belakang rumah yang kita tempati." Jawab tabib.
"Apakah tabib yakin?" Tanya Putri Kasandra.
"Saya sangat yakin Nona. Tapi kenapa Nona menanyakan ketiga tanaman itu?" Tanya tabib tersebut.
"Nanti tabib akan tahu. Sekarang Aku minta sama tabib untuk menjaga Kak Albert dan Aku akan pergi ke belakang rumah kita untuk menemukan ketiga tanaman tersebut." Ucap Putri Kasandra sambil berjalan meninggalkan kamarnya.
"Baik Nona." Jawab tabib tersebut.
Putri Kasandra berjalan ke arah hutan sambil memegang tongkat kayu untuk berjaga - jaga kalau ada hewan buas menyerangnya.
"Matahari hampir terbenam tapi Aku baru menemukan dua tanaman yang Aku cari dan tinggal satu lagi yang belum Aku temukan." Ucap Putri Kasandra sambil menghentikan langkahnya karena dirinya sangat lelah.
'Apa jangan - jangan tabib hanya melihat dua tanaman yang Aku gambar? Sedangkan gambar satunya lagi tabib tidak melihatnya.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil melihat sekeliling hutan.
Putri Kasandra kembali melanjutkan langkahnya untuk mencari tanaman yang ketiga sekaligus tanaman yang terakhir hingga akhirnya Putri Kasandra melihat tanaman yang dicarinya.
'Akhirnya Aku menemukannya.' Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum bahagia.
Putri Kasandra berlari ke arah tanaman tersebut sambil tersenyum bahagia karena sebentar lagi dirinya, Kak Albert dan orang - orang yang terkena virus mematikan akan segera sembuh dan bisa kembali pulang ke rumah masing - masing. Namun tiba - tiba terdengar suara mendesis membuat Putri Kasandra sangat terkejut.
Putri Kasandra melihat ular piton yang sangat besar membuka mulutnya dengan lebar membuat Putri Kasandra berjalan mundur hingga tanpa sengaja Putri Kasandra mengijak kerikil membuat Putri Kasandra jatuh terguling - guling.
"Akhhhhhhhhhh ...." Teriak Putri Kasandra kesakitan.
Tidak jauh dari tempat tersebut seorang pemuda tampan bersama pengawal setianya mendengar teriakan Putri Kasandra.
"Edward, apakah kamu mendengar suara gadis berteriak kesakitan?" Tanya pemuda tampan tersebut.
"Saya mendengarnya Pangeran Ke 9 tapi mengapa seorang gadis berada di dalam hutan yang sangat sunyi dan berbahaya?" Tanya Edward.
Ternyata pemuda tampan tersebut bernama Pangeran Ke 9 bersama pengawal setianya. Mereka berdua tahu kalau hutan ini sangat sunyi dan banyak dihuni oleh binatang buas baik ular, harimau, singa, beruang dan lain sebagainya.
"Mungkin gadis itu di serang singa atau harimau jadi kita harus menolong." Ucap Pangeran Ke 9
"Tapi yang mulia, kita harus pergi sekarang karena kondisi Pangeran Ke 9 sangat buruk jika kita lama tinggal di sini." Ucap Edward.
"Aku sangat sakit bahkan tabib kerajaan di ibukota tidak dapat menyembuhkanku, Kembali lebih awal tidak akan membuat perbedaan jadi lebih baik kita tolong gadis itu." Ucap Pangeran Ke 9 sambil berjalan ke arah sumber suara.
"Aku lebih baik menghilang di hutan terpencil ini daripada membuat Ibuku kuatir." Sambung Pangeran Ke 9 sambil masih berjalan.
"Baik Tuan." Jawab Edward.
"Suaranya tidak terdengar lagi Pangeran, mungkin sudah di makan binatang buas." Sambung Edward.
"Kalau begitu kita lanjutkan perjalanan kita." Ucap Pangeran Ke 9.
"Baik Pangeran." Ucap Edward.
Ketika mereka berjalan tiba - tiba muncul dua pria berpakaian serba hitam kemudian berlutut sambil memberikan hormat ke Pangeran Ke 9.
"Salam Pangeran Ke 9. Maafkan kami terlambat datang." Ucap penjaga bayangan.
"Bangunlah. Aku tidak bisa menyalahkanmu hari ini." Ucap Pangeran Ke 9.
"Tidak ada yang bisa menyangka kalau Kakak ke 3 akan mengirim mata - matanya yang sudah terkena virus mematikan, di mana orang itu menyusup menjadi pelayan kita. Hingga hampir semua pengawalku dan Aku tertular virus yang sangat mematikan." Sambung Pangeran Ke 9.
Pangeran Ke 9 menatap ke arah penjaga bayangan sambil menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya.
"Aku memintamu dan semua pasukan bayangan untuk memberikan Kakak ke 3 pelajaran." Ucap Pangeran Ke 9.
"Baik, Pangeran." Jawab penjaga bayangan.
"Oh ya, bagaimana keadaan pengawalku?" Tanya Pangeran Ke 9.
"Sebagian di rawat di rumah milik Pangeran ke 9 dan sebagian lagi di rawat di rumah milik orang tua Tuan Albert." Jawab penjaga bayangan.
"Aku dengar Albert juga terkena virus." Ucap Pangeran Ke 9.
"Benar Pangeran. Bahkan adiknya Tuan Albert yang bernama Nona Kasandra juga terkena virus." Jawab penjaga bayangan.
Pangeran Ke 9 hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian penjaga bayangan berpamitan lalu menghilang dari pandangan Pangeran Ke 9 dan Edward.
"Kita kembali ke rumahku dan besok kita pergi ke rumah milik orang tua Albert untuk mengunjungi Albert dan adiknya." Ucap Pangeran Ke 9.
"Baik Pangeran." Ucap Edward.
Mereka berdua pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke rumah milik Pangeran Ke 9 di mana rumahnya tidak begitu jauh dengan rumah milik Ayah Alex sekaligus orang tuanya Kak Albert dan Putri Kasandra.
Di tempat yang tidak jauh dari Pangeran Ke 9 Putri Kasandra berbaring di tanah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Di mana ketika tubuhnya terguling kepala Putri Kasandra terbentur batu hingga mengeluarkan darah segar dan langsung tidak sadarkan diri.
Hingga dua puluh menit kemudian Putri Kasandra menggerakkan tangannya lalu berusaha untuk duduk sambil memegangi kepalanya yang sangat sakit.
"Kepalaku sangat sakit." Ucap Putri Kasandra.
Putri Kasandra melihat sekeliling ruangan dimana dirinya berada di dalam hutan yang sudah mulai gelap.
'Aku harap ular piton itu tidak mengejarku lagi.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra berusaha bangun kemudian melihat tasnya di mana bunga yang tadi dipetiknya sudah hancur membuat Putri Kasandra menghembuskan nafasnya dengan berat. Tanpa membuang waktu Putri Kasandra berjalan untuk mengambil tiga tanaman herbal karena kedua tanaman yang tadi dipetiknya sudah hancur.
'Ini hampir gelap dan Aku tidak tahu apakah Kak Albert sudah bangun atau belum. Aku harus secepatnya mengambil ketiga tanaman itu.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra mencari ketiga tanaman tersebut hingga akhirnya Putri Kasandra menemukan ketiga tanaman tersebut di tempat yang tidak begitu jauh.
'Dengan obat ini, Aku akan menyembuhkan Kak Albert, Aku dan orang - orang yang terkena virus mematikan.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra pergi meninggalkan tempat tersebut dan berjalan dengan bantuan tongkat karena jalannya agak pincang. Putri Kasandra tidak meperdulikan rasa sakit karena yang terpenting Kak Albert dan orang - orang yang terkena infeksi segera diobati secepat mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-11-11
0
Sumawita
lanjut kak
2023-11-11
0