Pangeran Ke 9 menatap Kak Albert dengan wajah kesal kemudian menatap ke arah wajah cantik Putri Kasandra dari arah samping untuk menunggu apa yang akan dikatakannya.
"Aku hanya minta doakan dengan tulus semoga Ibuku, Ayahku dan Kakakku selalu sehat dan bahagia. Hanya itu yang Aku minta karena bagiku doa itu sangat berharga bagiku." Jawab Putri Kasandra.
"Apa yang dikatakan adikku benar karena bagi kami doa yang sangat tulus itu sudah lebih dari cukup." Sambung Kak Albert.
"Semoga Tuan Besar Alex, Nyonya Besar Alex, Tuan Muda Albert dan Nona Muda Putri Kasandra selalu sehat dan bahagia." Ucap mereka dengan nada tulus.
"Amin. Terima kasih banyak atas doanya." Ucap Kak Albert dan Putri Kasandra dengan serempak.
"Sekarang kami mau pulang dulu." Pamit Kak Albert dan Putri Kasandra dengan serempak sambil memberikan hormat kemudian berlanjut ke Pangeran Ke 9.
Kak Albert, Putri Kasandra, tabib dan pelayan berjalan ke arah kereta untuk meninggalkan tempat tersebut sedangkan Pangeran Ke 9, Edward dan para prajurit menatap mereka menuju ke arah kereta.
"Kirim empat penjaga bayangan untuk menjaga mereka!" Perintah Pangeran Ke 9.
"Baik Pangeran." Jawab Edward.
"Aku akan pulang bersama mereka." Ucap Pangeran Ke 9.
"Baik, Pangeran." Jawab Edward dengan wajah terkejut karena biasanya Pangeran Ke 9 9 lebih suka naik kuda.
xxxxxxx
"Kita akan tiba di ibu kota menjelang sore, Kamu bisa beristirahat di dalam untuk sementara waktu." Ucap Kak Albert.
"Baik, Kak." Jawab Putri Kasandra sambil menguap.
Putri Kasandra masuk ke dalam kereta untuk beristirahat namun dirinya sangat terkejut melihat Pangeran Ke 9 ada di dalam keretanya.
"Ahhhhhhhhhhhhh ... Hantu!" Teriak Putri Kasandra.
"Apakah Aku mirip hantu?" Tanya Pangeran Ke 9.
"Maaf, kapan Pangeran Ke 9 masuk ke dalam kereta?" Tanya Putri Kasandra dengan wajah masih terkejut.
Pangeran Ke 9 hanya diam membuat Putri Kasandra menjulurkan kepalanya keluar di mana Kak Albert duduk di samping kusir.
"Kak Albert, kenapa Pangeran Ke 9 ada di sini?" Tanya Putri Kasandra penasaran.
"Pangeran Ke 9 menawarkan untuk ikut dengan kita ketika Pangeran Ke 9 mengetahui kalau kita akan kembali ke ibu kota di pagi hari." Jawab Kak Albert sambil tersenyum.
"Tapi kenapa Kakak tidak bilang? Akukan jadi kaget." Ucap Putri Kasandra.
"Jangan salahkan Kakakmu karena Aku yang memintanya untuk memberikanmu kejutan. Selain itu, penjagaku dan Aku dapat melindungi kalian dalam perjalanan pulang." Jawab Pangeran Ke 9.
Putri Kasandra yang mendengarkan ucapan Pangeran Ke 9 kembali duduk dengan tegak dan menatap sekilas ke arah Pangeran Ke 9.
"Jadi apalagi yang ingin kamu keluhkan, gadis kecil?" Tanya Pangeran Ke 9.
"Usiaku sudah delapan belas tahun dan Aku bukan gadis kecil. Pangeran Ke 9 salah paham denganku. Justru Aku sangat berterima kasih atas semua pertolongan Pangeran Ke 9 jadi bagaimana bisa Aku mengeluh tentang hal itu?" Tanya Putri Kasandra sambil tersenyum.
"Aku sangat senang melihat kalian berdua rukun satu sama lain." Ucap Pangeran Ke 9 sambil tersenyum.
Putri Kasandra hanya tersenyum lalu memejamkan matanya karena saat ini dirinya malu untuk menatap Pangeran Ke 9 sedangkan Pangeran Ke 9 membalas senyuman Putri Kasandra.
"Perjalan masih panjang jadi silahkan Pangeran Ke 9 dan Kasandra istirahat." Ucap Kak Albert.
"Kakak tidak istirahat?" Tanya Putri Kasandra tanpa membuka matanya.
"Kakak belum mengantuk." Jawab Kak Albert.
"Kalau mengantuk, Kakak harus tidur di dalam kereta." Ucap Putri Kasandra.
"Oke." Jawab Kak Albert dengan singkat.
Pangeran Ke 9 hanya mendengarkan percakapan Kakak dan adik sambil tersenyum hingga tidak ada percakapan lagi membuat Pangeran Ke 9 merasa bosan karena dirinya belum mengantuk.
Pangeran Ke 9 tiba - tiba teringat akan sesuatu membuat Pangeran Ke 9 tersenyum devil dan duduk di samping Putri Kasandra di mana awalnya Pangeran Ke 9 duduk saling berhadapan dengan Putri Kasandra.
"Kasandra, Aku merasa kamu berhutang penjelasan padaku." Ucap Pangeran Ke 9.
Putri Kasandra membuka matanya kemudian memundurkan tubuhnya karena Pangeran Ke 9 terlalu dekat duduknya.
"Maksudnya?" Tanya Putri Kasandra.
"Kamu bilang padaku kalau yang menemukan penawarnya adalah tabib tapi ternyata bukan berarti kamu telah membohongi Aku." Ucap Pangeran Ke 9.
"Bukannya tadi Aku meminta maaf?" Tanya Putri Kasandra.
"Memang benar tapi kenapa kamu harus berbohong?" Tanya Pangeran Ke 9.
"Aku sudah bilang kalau Aku tidak ingin orang lain tahu kalau Aku yang menemukan penawarnya." Jawab Putri Kasandra.
"Tapi Kasandra, membohongi anggota kerajaan akan mendapatkan hukuman." Ucap Pangeran Ke 9 sambil mendekati wajahnya ke wajah Putri Kasandra.
'Ini terlalu dekat.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil memalingkan wajahnya ke arah samping.
Kak Albert yang mendengar percakapan Pangeran Ke 9 dan Putri Kasandra masuk ke dalam kereta kemudian memberikan hormat ke Pangeran Ke 9.
"Salam Pangeran Ke 9." Ucap Kak Albert kemudian duduk saling berhadapan.
"Kak Albert." Ucap Putri Kasandra sambil duduknya pindah di samping Kak Albert kemudian memeluk lengan Kak Albert.
"Kasandra adalah gadis yang nakal jadi maafkan Kasandra jika telah melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk Pangeran Ke 9." Ucap Kak Albert sambil menyentuh kepala Putri Kasandra dengan lembut.
Pangeran Ke 9 menatap ke arah mereka berdua dan melihat Putri Kasandra memeluk lengan Kak Albert sedangkan Kak Albert menyentuh rambut Putri Kasandra. Entah kenapa dirinya cemburu dan ingin melarang mereka untuk tidak melakukan hal itu namun dirinya tidak berhak melakukannya.
"Tentu saja Aku tidak ada pikiran seperti itu. Kasandra cukup menarik sebagai seorang gadis dan Kasandra jauh lebih dewasa dan bijaksana daripada teman - temannya." Ucap Pangeran Ke 9 sambil memejamkan matanya karena tidak ingin melihat apa yang dilakukan mereka berdua tanpa menyadari kalau dirinya cemburu.
"Kasandra jatuh ke air kolam beberapa hari yang lalu. Kasandra telah bertingkah seperti orang yang berbeda sejak Kasandra terbangun dari komanya tapi Kasandra masih sangat imut." Jawab Kak Albert.
'Pantas saja Kasandra begitu waspada padaku. Ternyata Kasandra juga sudah melalui banyak hal, ini semakin menarik.' Ucap Pangeran Ke 9 dalam hati.
'Ternyata Kak Albert menyadari perubahanku sejak Aku terbangun dari koma.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.
"Oh ya, Aku ingin membawa obat yang di racik oleh Kasandra ke ibu kota dan membantu lebih banyak orang yang sakit." Ucap Pangeran Ke 9.
"Ini sangat menguntungkan negara dan rakyat. Saya sama sekali tidak keberatan Pangeran Ke 9. Tapi Kasandra bilang masih dalam tahap uji coba, jadi ..." Ucap Kak Albert menggantungkan kalimatnya.
"Jangan kuatir, Kak. Tabib dan Aku telah meningkatkan obatnya. Aku nanti akan menuliskannya untuk Pangeran Ke 9." Ucap Putri Kasandra.
"Terima kasih." Ucap Pangeran Ke 9 sambil tersenyum.
"Dengan senang hati Pangeran Ke 9. Hanya saja Aku minta jangan katakan kalau Aku yang menemukan penawarnya." Pinta Putri Kasandra.
"Aku tidak bisa janji karena Aku tidak suka berbohong." Ucap Pangeran Ke 9.
Ketika Putri Kasandra ingin berbicara bersamaan kereta berhenti membuat Pangeran Ke 9 turun dari kereta diiukuti oleh Kak Albert dan Putri Kasandra.
"Aku sudah sampai di tempat tujuan dan Aku akan kembali ke istana." Ucap Pangeran Ke 9.
"Albert dan Kasandra, Aku pergi." Sambung Pangeran Ke 9 sambil menatap ke arah Putri Kasandra.
"Hati - hati, Pangeran Ke 9." Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum.
'Cepatlah pergi dan Aku sangat senang jika Pangeran Ke 9 tidak pernah mucul dihadapanku lagi.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.
"Kasandra, Aku tahu kamu tidak ingin Aku pergi." Ucap Pangeran Ke 9 sambil memegang kepala Putri Kasandra.
Putri Kasandra sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Pangeran Ke 9 sedangkan Pangeran Ke 9 membalikkan badannya dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Pangeran Ke 9 sangat baik padamu dan sepertinya menyukaimu." Ucap Kak Albert.
"Aku tidak perduli." Ucap Putri Kasandra sambil membalikkan badannya dan masuk ke dalam kereta diikuti oleh Kak Albert.
'Kenapa Kasandra marah? Apa perkataanku ada yang salah?' Tanya Kak Albert dalam hati sambil duduk saling berhadapan dengan Putri Kasandra.
Kereta itupun kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumah orang tua mereka.
"Kasandra." Panggil Kak Albert sambil mengeluarkan surat dari balik pakaiannya.
"Iya Kak." Jawab Putri Kasandra.
"Maaf Kakak lupa memberitahukanmu kalau tadi pagi ada surat dari rumah dan isi surat ini berisi informasi kalau Ibu kita sakit parah dan meminta kita kembali ke ibu kota. Karena itulah Kakak setuju kita langsung pulang ke rumah untuk melihat keadaan Ibu kita." Ucap Kak Albert dengan wajah sendu.
Wajah Putri Kasandra langsung memucat sedangkan Kak Albert meminta kusir untuk mempercepat keretanya agar cepat sampai ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Yayuk Triatmaja
Sebentar lagi ketahuan
2023-11-13
0
Sumawita
Semoga ayahnya Kasandra secepatnya tau akan kebusukannya Ririn
2023-11-13
0