Putri Kasandra berlutut bukan karena menghormati pelayan namun tubuhnya seperti tidak bertulang. Putri Kasandra tidak ingin di kehidupan kedua ini Kakak kesayangannya meninggal dunia seperti kehidupan pertama, sungguh dirinya akan merasa bersalah dan tidak sanggup jika harus kehilangan Kakaknya.
"Jangan kuatir Putri Kasandra karena Tuan Besar sudah mengirim dokter. Tuan Muda Albert pasti baik - baik saja." Ucap pelayan tersebut sambil menyentuh bahu Putri Kasandra.
"Kamu benar. Kakakku pasti baik - baik saja karena Aku tidak akan membiarkan apapun yang terjadi pada Kakak kesayanganku." Ucap Putri Kasandra sambil berdiri.
"Ambilkan mantelku karena Aku akan menemui Kakak kesayanganku." Sambung Putri Kasandra.
"Baik, Putri Kasandra." Ucap pelayan tersebut sambil masuk ke dalam kamar Putri Kasandra untuk mengambil mantel.
Selesai memakai mantel mereka berdua pergi ke kamar Kak Albert yang tidak begitu jauh dari kamarnya namun ketika di depan pintu mereka dihalangi oleh dua orang penjaga yang satu milik Ayah Alex dan yang satunya milik Ibu Ririn.
"Berhenti!" Perintah salah satu penjaga milik Ibu Ririn.
"Kenapa kamu menghentikaku?" Tanya Putri Kasandra sambil menatap tajam ke arah penjaga tersebut seakan ingin membunuhnya.
"Maaf, Putri Kasandra. Tuan Besar Alex mengatakan siapapun tidak boleh masuk ke kamar Tuan Muda Albert." Jawab penjaga milik Ayah Alex dengan nada sopan.
"Di mana Ayahku?" Tanya Putri Kasandra dengan nada masih dingin.
"Ke dua orang tua Putri Kasandra ada di ruang kerja Tuan Besar Alex." Jawab penjaga milik Ayah Alex.
Putri Kasandra menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah ruang kerja milik Ayah Alex dan diikuti oleh pelayan. Sampai di depan pintu Putri Kasandra mengarahkan tangannya untuk mengetuk pintu namun tidak jadi dikarenakan dirinya mendengar percakapan orang tuanya.
"Kak Alex, Albert masih muda dan tidak ada yang merawatnya jika seandainya Albert di kirim ke rumah yang berada di pinggiran hutan. Karena di sana banyak orang yang terkena virus yang sangat mematikan dan mereka hanya menunggu ajal menjemputnya dan Aku sebagai seorang Ibu tidak ingin putra kita meninggal dunia jika di antar ke sana." Ucap Ibu Angelica sambil mengeluarkan air mata karena hatinya sangat sedih melihat putranya terkena virus mematikan.
Putri Kasandra melihat pintunya tidak tertutup dengan rapat membuat Putri Kasandra mengintip untuk melihat siapa saja yang ada di ruangan tersebut.
"Sayang, jangan menangis karena Aku tidak bisa melihatmu menangis. Aku berjanji untuk tidak mengirim Albert ke sana." Ucap Ayah Alex sambil memeluk bahu istrinya.
"Kak Alex, Albert tidak bisa tinggal di sini." Ucap Ibu Ririn dengan nada kesal.
"Tapi ..." Ucapan Ayah Alex terpotong oleh Ibu Ririn.
"Kalian kan tahu kalau saat ini Aku lagi hamil. Bagaimana jika virus yang mematikan itu menginfeksi putri kita Kasandra dan Valena? Di tambah Kak Angelica, Ibu Ambar, Kak Alex dan Aku. Jika Albert tinggal di sini yang ada kita semua akan mati, apakah itu yang Kak Alex inginkan? Apa Kak Alex tidak menyayangi kami dan Ibu Ambar?" Tanya Ibu Ririn beruntun.
"Kak Angelica egois hanya mementingkan dirinya sendiri." sambung Ibu Ririn yang berbicara tanpa jeda.
"BAGAIMANA MUNGKIN KAMU MENGATAKAN HAL ITU? JANINMU ADALAH KEHIDUPANMU, BEGITU PULA DENGAN PUTRAKU ADALAH KEHIDUPANKU!" Teriak Ibu Angelica dengan suara menggelegar untuk pertama kalinya.
"Kak Angelica, Aku ..." Ucap Ibu Ririn menggantungkan kalimatnya.
"Cukup! Kepala pelayan, isolasi halaman belakang karena Albert akan tinggal di sana sampai Albert sembuh!" Perintah Ayah Alex.
"Baik Tuan Besar." jawab kepala pelayan dengan patuh kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.
Putri Kasandra yang mengintip dari balik pintu dan melihat kepala pelayan berjalan ke arahnya membuat Putri Kasandra menarik pelayannya untuk bersembunyi. Setelah Kepala pelayan pergi menjauh Putri Kasandra kembali mendengarkan percakapan orang tuanya dengan Ibu tirinya yang bernam Ibu Ririn. Namun sebelumnya Putri Kasandra meminta pelayannya untuk kembali agar bisa istirahat.
"Tidak ada yang diijinkan untuk berbicara tentang mengirim Albert ke rumah di pinggir hutan!" Perintah Ayah Alex.
Ayah Alex sangat menyayangi putranya karena Kak Albert adalah satu - satunya laki - laki yang akan menggantikan dirinya jika dirinya sudah pensiun sebagai perdana mentri.
Selesai berbicara Ayah Alex duduk di bangku kemudian menarik istri pertamanya yang bernama Ibu Angelica agar duduk di pangkuannya sedangkan Ibu Ririn hanya berdiri sambil menatap mereka dengan penuh kebencian yang teramat sangat.
'Kak Alex, semakin kamu membela istri pertamamu dan kedua anakmu maka Aku akan semakin membuat mereka menderita. Jangan salahkan Aku karena Aku wanita yang sangat kejam dan tidak punya perasaan.' Ucap Ibu Ririn dalam hati sambil menatap mereka dan menahan amarahnya.
'Fiuhhhhhhh ... Untunglah Kak Albert tidak di usir oleh Ayahku.' Ucap Putri Kasandra dalam hati dari balik pintu.
'Sepertinya Aku harus membuat penawarnya secepat mungkin agar Kak Albert dan orang - orang bisa Aku sembuhkan.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.
Putri Kasandra melihat Ibu Ririn dan pelayan setianya berjalan ke arah pintu membuat Putri Kasandra bersembunyi yang tidak jauh dari ruang kerja Ayahnya.
"Siapkan beberapa hadiah yang sangat mahal setelah itu kita pergi menyambut Ibu Ambar." Ucap Ibu Ririn dengan pandangan mata menggelap karena menahan amarahnya terhadap Ibu Angelica.
"Baik, Nyonya Muda." Jawab pelayan kepercayaannya dengan patuh.
"Wanita jahat itu kini berpaling ke Nenek untuk meminta dukungan agar Kak Albert dipindahkan ke rumah di pinggiran hutan. Jadi Kak Albert akan ..... Akhhhhhhhh ... Sia*an!' ucap Putri Kasandra dalam hati sambil menahan amarahnya terhadap Ibu tirinya.
'Aku akan kesana untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan wanita jahat itu.' Ucap Putri Kasandra setelah beberapa saat dirinya berpikir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Asmi Pandansari
ternyata kasandra ini tidak berguna, banyak ngomong doang tidak ada tindakan.
2024-01-27
5
Raine
ayok mc jangan cuman nyusun rencana tapi lambat pelaksanaannya,, semua meninggoy baru sadar
2023-11-28
1
Lydia
lah kasandra knp punya rencana sendirian aja n bicara dlm hati aja. sehrsnya cerita sm ibunya n kakaknya
2023-11-11
0