PUKUL 10.00 MALAM. Tiga jam telah berlalu semenjak pelelangan dimulai, dengan total barang yang telah diperlihatkan sebanyak lebih dari 70 barang.
Sejauh ini, belum ada yang menarik perhatian Night. Benda yang ia beli hanyalah katana di awal lelang, katana yang ia yakini bahwa penciptanya juga berasal dari bumi, sama seperti player lainnya.
Tetapi dengan jalur Reinkarnasi. Meskipun kecil, Night ingin mengunjunginya dan bertanya bagaimana bisa dia bereinkarnasi.
Merasa bosan, Night hendak berdiri dari tempat duduknya tetapi...
"Terjual! selamat kepada anda karena telah mendapatkan ramuan penetralisir racun dengan harga 30 koin tembaga." kata Riel, masih bersemangat. "Nah, selanjutnya adalah kumpulan beberapa barang aneh, yang kami temukan secara tidak sengaja di dalam hutan."
Seorang gadis dengan penutup wajah berjalan masuk, membawa kota kaca berisi batu berbentuk lingkaran sempurna dengan warna merah gelap.
Melihat barang yang baru saja datang, membuat Night terkejut. Dia kembali duduk di kursi miliknya dan melihat dengan serius barang yang saat ini ada di samping Riel.
Tidak salah lagi, Itu adalah batu rune dengan efek area. Terlebih lagi warnanya yang agak gelap membuktikan bahwa itu adalah skill yang cukup langka. Pikir Night.
"Lily, dimana kalian menemukan batu seperti itu?" tanya Night.
"Menurut data yang atasan berikan kepada kami, itu... Mereka mendapatkannya dari mayat seekor monster bernama Hydra. Cuma itu yang diberi tahukan pada kami." jawab Lily.
"Aku menginginkan batu itu."Kata Night. "Lily, siapa pun yang menawar batu itu, tawarlah 2 kalipat dari harganya."
"b-baik." Lily tergagap. "berapa jumlah maksimal yang ingin Anda keluarkan tuan?"
"Batasnya sampai... Aku mendapatkan batu itu."
"Baik."
...Sementara itu di Lantai 1...
***
Pelelangan ini sudah hampir mencapai puncaknya. Aku sebagai pejabat lelang telah berdiri selama kurang lebih 3 jam dipanggung ini.
Meskipun keuntungan yang dihasilkan kali ini cukup banyak, rupanya hanya 1 barang yang berhasil menarik perhatian satu dari keempat VVIP. Itupun adalah senjata terbaik yang dibuat oleh tuan Amel sebagai hadiah atas hubungan pertemanan kami.
Barang yang akan diperlihatkan selanjutnya hanyalah kumpulan barang aneh yang ditemukan secara kebetulan. Jadi, aku tidak akan berharap banyak pada mereka.
Saya menepuk tangan sekali. Barang aneh yang pertama kami lelang adalah batu dengan lingkaran sempurna, kami tidak tahu apa-apa tentang batu ini, karena yang membawanya ke tempat ini juga menyembunyikan identitasnya.
Seharusnya batu ini bisa terjual dengan harga 30 koin tembaga dan dijadikan sebagai aksesoris ruangan. Jadi... Mari jual dengan harga awal 20 koin tembaga.
"Barang aneh yang pertama kami perlihatkan adalah, batu berwarna merah gelap dengan lingkaran sempurna. Benda ini cocok untuk menjadi aksesori di ruangan rumah, dan bisa juga di pahat untuk menjadi patung dengan bentuk yang anda inginkan. Harga awal yang kami pasang untuk batu ini adalah 20 koin tembaga." kataku.
"20 koin tembaga? Bukankah itu terlalu tinggi untuk sebuah batu?" komentar datang dari orang-orang di lantai 1.
"Kau benar. Harganya terlalu tinggi untuk sebuah batu."
"Haha, memangnya siapa juga yang mau membeli batu seperti itu. Sungguh lelucon."
"Hm... Karena tidak banyak orang yang menginginkannya, kurasa aku akan menawar."
"Haa... Sebuah batu. Skip."
Sementara lantai 1 datang dengan komentar yang cukup pedas. Lantai 2 sepertinya punya pandangan yang sedikit berbeda.
Karena lantai 2 adalah kelompok bangsawan, mereka sepertinya cukup tertarik dengan aksesoris seperti batu dengan lingkaran sempurna sebagai pelengkap ruangan.
"Hm, menarik. Kurasa aku akan membelinya untuk melengkapi koleksiku."
"Jika aku menjadikan batu itu sebagai patung dengan model istriku, mungkin itu akan indah."
"Warna batu itu menarik. Kurasa aku akan menawar hingga batas tertentu."
...5 menit berlalu...
Sekarang, tawaran untuk batu dengan lingkaran sempurna ini telah mencapai 70 koin tembaga. Ini jelas sebuah keberuntungan.
Awalnya, aku mengira kalau harga maksimal dari batu ini hanya akan berakhir di 40 koin tembaga. Tetapi, berkat ketertarikan orang-orang dilantai dua dengan batu ini, membuatku untung 30 koin tembaga untuk barang yang kuanggap tidak terlalu berguna.
"70 koin tembaga! Apa itu akan mengakhiri harga untuk batu ini! Mulai ketukannya!" kataku, menoleh menuju bawahanku yang bertugas untuk memukul palu.
Ketuk!
Ketuk!
Tetapi, sebelum pukulan ketiga terdengar, suara gadis dari lantai VVIP sebelah timur bergema.
"Tunggu. Saya menaikkannya menjadi 140 koin tembaga." katanya dari atas.
Aku mengenali suara itu, dia adalah Lily yang bertugas sebagai asisten di tempat VVIP timur. Dan...
Kalau tidak salah, VVIP yang ada di sebelah timur bernama Night. Dia juga orang yang sama yang membeli katana milik tuan Amel. Bagus Lily! Aku pastikan kamu mendapat kenaikan gaji. Pikirku dalam hati dengan senang.
"Ow! 140 koin tembaga!" kataku. "Mulai ketukannya." menoleh sekali lagi menuju bawahanku.
Ketuk!
"Tunggu. Saya menaikkan harganya menjadi 200 koin tembaga."
Suara gadis terdengar sekali lagi dari lantai VVIP. Kali ini, suara itu datang dari VVIP bagian barat.
Oww...! Nina! Aku pastikan kamu juga mendapatkan kenaikan gaji hari ini. Kataku dengan senang sekali lagi.
"200 koin tembaga! Apa akan berakhir di sini?!"
"400 koin tembaga." kata Lily.
"... 450 koin tembaga." balas Nina setelah sedikit jeda. Dia sepertinya membahas jumlah yang dia akan naikkan dengan VVIP yang ia layani terlebih dahulu.
"900 koin tembaga." kata Lily tanpa jeda sedikitpun.
"... 5 koin perak." Nina menaikkan harga dengan luar biasa. Tetapi, tanpa rasa gentar sedikitpun. Lily membalas.
"10 koin perak."
Se-sepuluh koin perak?! Gilaaaa!! pikirku sangat terkejut.
"... 30 koin perak." kata Nina.
"60 koin perak." balas Lily.
Benda yang awalnya sama sekali tidak kulihat sebagai sebuah harta, sekarang telah menjadi permata.
Hanya dengan 60 koin perak itu, sudah melampaui semua barang yang dilelang sebelumnya.
Ini gila.
Tidak berhenti di sana, tawar menawar terus terjadi di kedua kubu, antara timur dan barat.
"... 65 koin perak." kata Nina.
Sekarang aku yakin dia bukanlah penipu, Karena dia menaikkan harganya cuma dengan 5 koin itu berarti dia sungguh bersungguh-sungguh dengan pelelangan ini. Pikir Night, menatap kaca yang jauh didepannya.
"Bagaimana tuan Night?" tanya Lily.
"Teruskan."
"Baik."
"130 koin perak." kata Lily.
"..." jawaban tidak lagi datang, dan dengan ini kemenangan tuan Night sudah bisa dipastikan.
"130 koin perak!! Mulai ketukannya!" kataku dengan girang.
Ketuk!
Ketuk!
Ketuk!
"Selamat untuk anda, VVIP timur." kataku membungkuk dengan sopan ke kaca di atas.
"Wow! Itu gila! Sebuah batu terjual dengan harga 130 koin perak? Bukankah itu sebuah pemborosan?!" kata seseorang dari lantai 1.
"hei, ayolah. Mereka adalah VVIP, 130 koin perak bukankah sesuatu yang sulit dikeluarkan untuk mereka." jawab rekannya.
***
Berhasil mendapatkan batu rune itu, Membuatku tidak sabar untuk menggunakannya.
Menoleh ke arah Lily, aku berkata. "Bawa batu itu sekarang."
"Baik tuan." Lily membungkuk lalu pergi.
10 menit berlalu. Lily kembali dengan batu seukuran bola sepak di pelukannya. Dia meletakkan bola itu di depanku lalu mundur beberapa langkah kebelakang.
Melihat sekilas, ukuran dari batu rune ini sedikit abnormal.
Tapi, tanpa pikir panjang. Aku menaruh tanganku di atasnya dan mulai menyerap batu rune. Dan setelah kurang lebih 30 detik, notifikasi sistem datang.
[ Rune berhasil di serap ]
[ Anda mendapatkan skill Domain darah ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments