Pertama kalinya ke rumah suami

"Ma." Panggil Altaf ketika kedua orang tuanya terdiam.

"Ehm adek yah? Kan Qiara adeknya Altaf, umurnya lebih muda beberapa bulan dari Altaf. Jadi, Altaf sudah punya adek." Jelas Aletta sembari mengusap lembut pipi Altaf.

Altaf mengerutkan keningnya, Qiara bukanlah adek yang dirinya maksudkan. Saat dirinya akan kembali berbicara, tiba-tiba Yovan membuka suara. "Ayo kita pulang!" Seru Yovan. Lalu, membawa Altaf ke gendongannya.

Aletta menghela nafas pelan, untung saja Yovan menghentikan Altaf yang ingin kembali membahas tentang adik. Jangankan memberikan adik untuk Altaf, dia saja masih bingung menjalani pernikahan nya yang bagaimana. Sementara itu, di sekolah Qiara tampak menulis sesuatu di buku tulisnya. Sampai tiba-tiba teman kelasnya mencubitnya dengan keras.

"TAMBAH, KULANG ATAU BAGI?!" Serunya.

Wajah Qiara sudah memerah menahan kesal, dia menarik tangan temannya itu dan balas mencubitnya dengan sangat kencang. Tak lama, dia melepaskan nya. Teman nya itu kemudian mengusap lengannya yang baru saja di cubit oleh Qiara.

"Cakit nda cubitanna?!" Pekik Qia dengan tatapan tajam.

"Cakit tau!" Pekik teman Qiara.

"Aku juga kecakitan tau nda! Nda ada kali pikilanmu itu ya. Helan," ujar Qiara dan berlalu pergi. Meninggalkan temannya yang terkejut karena respon Qiara yang terkesan ketus.

"Olang cuman main juga." Gumam nya.

Tak terasa, bell sekolah sudah berbunyi. Qiara langsung membereskan barang-barangnya dan memasukkan ke dalam tasnya. Setelah dia pamit dengan gurunya, Qiara pun keluar kelas dan berjalan menuju gerbang.

"QIA!" Qiara yang tadi berjalan menunduk seketika mengangkat kembali pandangannya, matanya membulat sempurna saat melihat Yovan dan Aletta datang menjemput nya.

"Mama, Papa." Gumam Qiara dengan tatapan tak percaya.

Senyuman Qiara mengembang, dia langsung berlari ketika Yovan merentangkan tangannya. Anak menggemaskan itu memekik senang saat Yovan mengangkatnya ke dalam gendongannya. "Uhh, anak papa." Yovan meng3cup pipi Qiara yang mana membuat anak itu menjauhkan wajahnya.

"Papa jemput Qia? Qia kila pak Cupil lagi yang jemput kayak kemalen." Ujar Qiara sembari menatap ke arah Yovan.

Kemarin Yovan sibuk di kantornya, sementara Aletta menjaga Altaf yang tak ingin di tinggal. Terpaksa, Yovan meminta supirnya untuk menjemput Qiara. Walau, awalnya anak itu sempat merajuk. Tapi, Yovan berhasil membujuknya dengan memberikan coklat padanya.

"Maafkan Papa yah, sekarang kan Papa dan Mama yang jemput," ujar Yovan.

Qiara mengangguk sembari tersenyum, dia memeluk leher Yovan dengan raut wajah yang terlihat sangat bahagia. Melihat pemandangan indah di depannya, membuat hati Aletta menghangat. Dirinya pikir, putrinya tak akan mendapatkan perhatian dari seorang papa. Namun, Yovan membuktikan ketulusannya pada Qiara. Haruskah, Aletta kembali membuka hatinya untuk suaminya itu?

"Kak Yovan, dia terlihat tulus dengan Qiara." Batin Aletta.

"Ayo." Ajak Yovan.

Reflek, Yovan ingin menggapai tangan Aletta dan menggenggam nya. Membuat, keduanya yang langsung tersadar dan melepaskan tangan mereka. "Maaf, aku reflek saja tadi." Ujar Yovan dengan canggung.

Aletta mengangguk, dia lebih dulu memasuki mobil. Sementara Yovan, dia membawa Qiara masuk ke kursi belakang. Saat pintu terbuka, raut wajah Qiara masih tersenyum senang. Setelah Qiara duduk dengan nyaman, Yovan kembali menutup pintu mobilnya itu.

"Haaahh panas cekali cuaca di lual." Celoteh Qiara sembari mengibas rambut pendeknya. Tatapan mata Qiara beralih ke sampingnya, betapa terkejutnya dia saat melihat musuh bebuyutannya sedang duduk di sebelahnya sembari menatapnya.

"HEEEE! BICANA KAU DI CINI ATAP LUMAH?!" Pekik Qiara yang mana membuat Altaf menatapnya kesal.

"Belicik kali kau centong cayul." Sahut Altaf dan langsung mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Mendengar jika Altaf menyebutnya centong sayur, membuat Qiara tak terima. Dia langsung menarik baju Altaf, agar anak laki-laki itu menghadap ke arahnya.

"CENTONG CAYUL KAU BILANG?! CEMBALANGAN KALAU NGOMONG! KAU BUAT TELTEKAN KALI DILIKU HAH! NDA ADA PIKILANMU ITU YAAAAHH?!" Sentak Qiara.

Altaf menoleh sinis, "Nda cadal mukamu cepelti centong cayul? Masih untung nda ku bilang bulung beo. Nda ada tantikna juga." Ledek Altaf.

"KAU ...,"

"Qia, jangan berteriak sayang." Bujuk Aletta.

"Dia duluan!" Pekik Qiara sembari melipat tangannya di depan d4da.

Aletta menghela nafas pelan, dia beralih menatap Yovan yang sepertinya sibuk dengan ponselnya. Sejenak, Aletta bingung. Mengapa ketika Qiara dan Altaf bertengkar. Yovan jarang sekali menengahi keduanya.

.

.

.

Mobil Yovan memasuki gerbang rumahnya. Rumah Yovan terlihat sangat besar, dan halamannya pun luas. Membuat Aletta merasa takjub dengan rumah milik suaminya itu. Begitu pun dengan Qiara, bocah itu menempelkan wajahnya di jendela mobil. Dia tengah merasa takjub ke arah rumah megah milik papa barunya itu.

"Becaall kali lumahnaaa!" Seru Qiara. Mendengar itu, Yovan terkekeh pelan. Dia merasa lucu dengan celotehan putrinya. Sementara Altaf yang Mendengar celotehan Qiara pun menatapnya sinis.

"Iya lah, becal lumahna. Memangna lumah mu, cempit kali." Celetuk Altaf yang mana membuat Qiara menatap tajam padanya.

"LINGAN KALI MULUTNA! MAU DI JEWEL BIBILMU LUPANAAA!" Omel Qiara.

"Cuman bilang lumahmu cempit doang, gitu aja malah." Kesal Altaf.

Qiara mengelus d4danya, dia mencoba mengatur emosinya yang terkesan naik turun.

"Cabaaall ... cabaall." Gumam Qiara.

Mobil Yovan terhenti di depan teras pintu utama. Pria itu langsung membuka sabuk pengamannya dan menoleh pada Aletta. "Ayo." Ajak Yovan.

Aletta mengangguk, dia turun dari mobil bersamaan dengan Yovan. Begitu pun dengan dua bocah yang ada di belakang. Setelah semuanya keluar, mereka sudah di sambut oleh bodyguard yang berjaga di pintu utama.

"Kalian, keluarkan koper dari dalam bagasi." Titah Yovan pada bodyguard. Selepas memerintah, Yovan menoleh pada Aletta yang masih melihat ke arah sekeliling rumahnya.

"Ada apa? Kau tidak nyaman dengan lingkungannya?" Tanya Yovan yang mana membuat Aletta menggeleng cepat.

"Tidak, rumah kak Yovan sangat besar. Aku jadi merasa ... tidak pantas untuk tinggal disini." Ujar Aletta dengan suara lirih.

Yovan menarik nafasnya dalam, dan menghembuskan nya dengan kasar. Dia sudah menebaknya, Aletta adalah wanita yang selalu merasa tak pantas. "Tidak pantas apa nya? Kamu istriku, dan rumah ini akan menjadi milikmu nantinya. Ayo masuk." Ajak Yovan.

Aletta mengangguk kaku, dia pun mengikuti Yovan masuk ke dalam. Suaminya itu mengajaknya ke sebuah kamar yang ada di lantai satu. "Ini kamar Qiara." Ujar Yovan sembari membuka pintu kamar itu.

"KAMAL QIAA?! QIAA PUNYA KAMAAL?!" pekik Qiara sembari mendekat ke arah Yovan.

Yovan menggeser dirinya, dia terkekeh saat melihat betapa antusiasnya anak itu. Bahkan, bocah itu langsung masuk dan memekik senang. Bagaimana tidak? Kamar itu di desain khusus untuk anak perempuan. Tembok bercat merah muda, di tambah banyaknya boneka yang ada di lemari.

Jangan lupakan ranjang yang terlihat seperti kereta cinderalla. Sungguh, Aletta sampai tak menyangka jika Yovan akan menyiapkan ini untuk putrinya. "Kak, ini ... Sepertinya sangat berlebihan." Cicit Aletta dengan perasaan tak enak.

Senyum Yovan luntur, dia menatap Aletta dengan tatapan serius. "Tidak ada yang berlebihan untuk putriku. Kau tidak lihat? putriku sangat senang dengan kamar barunya, itu sudah membuatku juga ikut senang melihatnya." Sahut Yovan

"Iya tapi ...,"

"Syutt, biarkan Qiara menjelajahi isi kamarnya. Lebih baik kita pergi dari sini. Akan ku tunjukkan di mana kamar kita." Ajak Yovan.

"Apa?! Kamar kita?!" Pekik Aletta yang mana membuat Yovan yang tadinya akan beranjak pergi seketika mengurungkan niatannya.

"Ya, kamar kita. Ada apa? Kenapa kamu merasa terkejut? Bukankah suami istri itu tidur sekamar?" Heran Yovan dengan kening mengerut. Pria seakan tak masalah jika dia dan Aletta tidur bersama.

"Seka ...,"

"YOVAAAANN! ADEK KESAYANGANMU DATENG INIIII!"

Teriakan seorang pria membuat Yovan memejamkan matanya. Sementara Altaf yang tadinya berdiri di sebelah Aletta langsung berlari masuk ke dalam kamar Qiara. "Kenapa kau? Cepelti di kejal lentenil?" Bingung Qiara saat melihat raut wajah ketakutan Altaf

"Cembunyikan aku! cembunyikan aku!" Panik Altaf sembari mencari tempat perlindungan.

"Cembunyi dimana lupana?" Seru Qiara yang turut panik dengan kehebohan Altaf

"ALTAAAFF?! PONAKAN OM YANG TAMPAN! DIMANA KAMU? SAMBUTLAH OM TAMPAN MU INI PULANG!" Seru orang itu lagi, yang mana membuat raut wajah Altaf menjadi pucat pasi.

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Ya nma nya jg anak2 jd biarin lh , pusing pusing dh lu 😅😅

2024-05-04

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Iya ni helan ni sma qia judes bngt😂😂

2024-05-04

0

Rita

Rita

hmmm???

2024-02-16

3

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!