Perkara panggilan, jadi salah paham

Di mobil, Aleta dan Yovan menjadi canggung setelah kejadian tadi saat di kamar. Berbeda dengan kedua bocah yang sedang berceloteh senang karena Yovan akan mengajak mereka ke mall. Terlebih Qiara, jarang sekali dia ke mall. Bukan hanya jarang, bahkan hampir tidak pernah. Aletta melirik ke arah Yovan, terlihat pria itu masih fokus menyetir. Merasa ada yang melihatnya, Yovan pun memalingkan pandangannya pada Aletta.

"Kenapa kamu melirikku?" Tanya Yovan.

"Tidak." Jawab Aletta dan melempar pandangannya ke arah jendela. Satu sudut bibir Yovan terangkat, dia beralih menatap ke arah jalanan. Saat mobilnya berhenti di lampu merah, barulah Yovan kembali menatap ke arah Aletta.

"Apa kau masih terngiang-ngiang dengan kejadian tadi pagi?" Tanya Yovan yang mana membuat Aletta seketika membulatkan matanya.

"Apa sih kak!" Pekik Aletta dengan kesal.

Yovan tertawa, raut wajah Aletta terlihat sangat menggemaskan untuknya ketika istrinya itu sedang kesal. Pria itu pun kembali menatap ke ayah jalan. Tak lama, matanya menangkap ada seorang anak kecil yang menjajakan bunganya pada setiap mobil. Namun, bunga itu terbuat dari kertas.

Yovan membuka kaca jendela mobilnya, dia melambaikan tangannya ke arah anak itu agar mendekat padanya. Dengan senang, anak itu berlari menuju Yovan.

"Berapa bunga nya?" Tanya Yovan.

"Cuman sepuluh ribu Om." Seru anak itu. Yovan mengeluarkan dompetnya, dia mengambil beberapa uang berwarna merah dan menyerahkannya pada anak itu. Hal yang di lakukan Yovan, membuat anak itu menatap bingung ke arahnya.

"Ini terlalu banyak Om, ada uang pas?" Tanya anak itu.

"Ambil untukmu semua." Jawab Yovan sembari tersenyum. Lalu, pria itu mengambil setangkai mawar merah dan kembali menutup jendela kacanya. Setelah itu, Anak itu pun pergi dengan hati yang senang karena Yovan memberikannya banyak uang padanya.

"Paaa! Banak kali uang melahna!" Seru Qiara dengan tatapan berbinar.

Yovan tersenyum, "Uang itu akan dia berikan untuk keluarganya. Kalau Qia punya uang lebih, bisa di kasihkan pada orang yang membutuhkan bantuan," ujar Yovan memberikan pengertian. Qiara mengangguk cepat, bibirnya melengkungkan senyuman lebar. Berbeda dengan Altaf yang justru mengerutkan keningnya.

"Memangna nanti becal kau jadi olang kaya? Lima tambah cepuluh caja kamu jawab cembilan dua. Nda pintal juga." Celetuk Altaf yang mana membuat Qiara melototkan mata padanya.

"ATAP LUMAAAAHH! JANAN KAU PANCING EMOCIKUU! HIII! CETLES KALI LACANAA!" Teriak Qiara. Yovan menghiraukan perdebatan kedua anak itu di belakang, dia fokus menatap mawar merah yang ada di tangannya. Lalu, dia mengarahkan mawar itu pada Aletta.

"Untukku?" Tanya Aletta dengan kening mengerut.

"Bukan, untuk istri baruku," ujar Yovan dengan raut wajah kesal.

Mendengar itu, Aletta tersenyum. Dia meraih bunga mawar yang Yovan berikan untuknya. Lalu, Aletta menciumnya aromanya yang sangat wangi aroma parfum. Walaupun itu hanya kertas, tapi Aletta sudah sangat bahagia karena Yovan telah memahami kalau dia alergi dengan bunga asli.

"Catu doang bunga na?" Tanya Qiara yang mana membuat Yovan menoleh menatapnya.

"Dih, nda kelen kali papa ini. Mama loh, pelnah di kacih banak bunga bawal melah cama cuamina tetangga." Seru Qiara yang mana membuat Yovan langsung beralih menatap Aletta dengan tajam. Aletta menjadi salah tingkah, dia menatap Qiara yang menatapnya dengan tatapan polos. Untung saja anak sendiri. jika tidak, Aletta mungkin akan menggigit pipi bulat bocah yang kelewat cerewet.

"Bukan, dia cuman iseng aja. Lagian, yang di kasih waktu itu bunga asli kamu tahu sendiri aku alergi bunga." Jawab Aletta dengan gugup.

Yovan tak menyahut, dia kembali menjalankan mobilnya saat lampu sudah kembali hijau. Aletta yang merasakan suasana di dalam mobil menjadi panas pun, langsung menenangkan suasana. Dengan cara, tangannya mengelus tangan Yovan yang memegang gigi mobil.

"Terima kasih dengan bunganya, aku sangat menyukainya,' ujar Aletta dengan lembut. Suasana hati Yovan membaik, pria itu bisa kembali tersenyum. Walaupun hanya sekedar senyuman tipis.

"Kasih hadiah udah, apa sebentar lagi Aletta akan mencintaiku?" Sorak Yovan dalam hatinya.

.

.

.

Yovan memakai maskernya dan juga kaca mata hitamnya sebelum dia turun dari mobil mewah miliknya. Setelah keluar, dia membantu kedua anaknya untuk turun. "Kau gecel dulu! Kacih Qia tempat dulu!" Seru Qiara sembari menarik kerah belakang baju Altaf agar anak itu mengalah.

"Hiii! Cabaaal! Di kila nda cempit na aku." Balas Altaf tak kalah kesal. Yovan hanya bisa menggelengkan kepalanya, matanya menatap lesu ke arah dua bocah itu terus bertengkar. Lama kelamaan pasti akan membuatnya sakit kepala.

"Sudah kan? Satu sama Papa, satu sama mama. Altaf, sini sama Papa." Ajak Yovan.

Bukannya menurut, Altaf justru berlari mendekati sang mama dan meraih tangannya. Melihat putranya yang bertingkah seperti itu, membuat Yovan menghela nafas pelan. "Yasudah, Qiara sama Papa sini." Ajak Yovan.

Sejenak, Qiara menatap ke arah Altaf. "Yaudah deh." Pasrah Qiara.

Akhirnya, keluarga kecil itu pun memasuki mall internasional. Mall tersebut sangat besar, banyak dari kalangan atas yang berkunjung ke sana. Karena memang, mall ini adalah tempat dimana barang-barang dengan harga yang sangat tinggi. "Kita cari bajumu dulu." Ajak Yovan.

"Satu saja yah kak," ujar Aletta yang mana membuat Yovan menghentikan langkahnya.

"Kamu bilang ingin menjadi sekretarisku bukan? Tidak mungkin kamu pakai celana bahan dan baju kaos atau kemeja biasa. Sudahlah, pokoknya kau harus memakai pakaian, yang rapih!" Titah Yovan tak dapat di bantah. Aletta menghela nafas pelan, dia pun pasrah saat Yovan membawanya memasuki sebuah kota pakaian wanita. Di sana semua model pakaian tersedia, bahkan terlihat sangat cantik. Sesekali, Aletta berhenti untuk melihat beberapa baju yang akan dirinya beli.

"Yang merah itu bagus, tidak terbuka juga." Celetuk Yovan saat Aletta memegang dress cantik berwarna merah. Aletta tak menyahut, dia justru mencari label harga dari baju tersebut. Setelah dapat, Aletta pun melihatnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat harga yang tertera.

"Baju ginian aja lima juta?! Pake bahan terbuat dari apa memangnya? Harimau?!" Kaget Aletta.

"Ada apa? Apa bajunya kurang menarik?" Heran Yovan saat melihat istrinya sedang mengoceh sendiri. Aletta menggeleng sembari meringis, dia mengembalikan baju itu dan menatap Yovan dengan tatapan takut.

"Kak Yovan, dengar ... baju disini sangat mahal. Mending kita beli di pasar saja, seratus ribu sudah dapet yang bagus. Bagaimana?" Seru Aletta yang mana membuat Yovan menatap kesal padanya. Pria itu tak mengiyakan saran Aletta, dia justru memanggil pramuniaga toko untuk datang menghampirinya. Dengan solan, pramuniaga itu menyapa Yovan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pramuniaga itu.

"Tolong carikan baju yang pas untuknya, dua puluh sampai tiga puluh saja dulu. Tapi, jangan yang terbuka. Pastikan, baju itu terlihat cantik di pakainya." Titah Yovan

"KAAAK!" Pekik Aletta dengan menatap tajam Yovan.

"Tolong carikan," ujar Yovan.

Pramuniaga itu mengangguk, "Baik tuan, saya akan memilihkan baju yang cocok untuk adik anda " Ujar pramuniaga itu yang mana membuat Yovan membulatkan matanya.

"APA?! ADIK?! KAU ....!"

"Adiknya kan? Tadi dia memanggil anda kakak." Sahut pramuniaga itu dengan khawatir. Tatapan Yovan beralih menatap tajam ke arah Aletta. Di tatap seperti itu, membuat nyali Aletta menciut.

"Bisa kah, kau tidak memanggilku kakak? orang-orang pada salah paham pada kita." Bisik Yovan dengan penuh penekanan.

"Tapi kak ...,"

"Atau ... malam ini, ku minta hakku saja. Bagaimana? Biar kamu hamil dan orang percaya kamu istriku."

Degh!

Terpopuler

Comments

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

yaaa gak gitu konsep nya pak yovan,, berjuang nya gitu doang..wkwkwk

2024-04-29

1

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

ngacam niyeee pak Yovan 😃😃😃😃

2024-05-12

0

Emak Aries

Emak Aries

modus bet dah si Yovan😂😂

2024-03-24

3

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!