CELAMATKAN PIPIKU!

Aletta dan Yovan tengah duduk di sofa, di hadapan mereka sudah terdapat seorang pemuda tampan dengan gaya nya yang terlihat kekinian. Apalagi, rambutnya yang berwarna ungu. Membuat Aletta meringis melihatnya.

"Siapa kakak cantik ini? Kau menikah tidak bilang pada Papa Van?" Tanya pemuda itu dengan menatap Yovan dengan alisnya yang menukik tajam.

"Pria tua itu tidak perlu tahu. Menikahi ibumu saja dia tidak bilang padaku. Apa aku menikah juga harus mengabarinya?" Jawab Yovan dengan tatapan dinginnya. Mendengar itu, Aletta pun jadi bingung. Dia pikir, Yovan sudah tidak memiliki orang tua sama seperti dirinya. Namun, perkataan pria itu membuat Aletta berpikir. Dimana saat ini orang tua Yovan berada?

"Van, tapi kan Papa masih orang tua mu! Dia berhak untuk tahu pernikahan saat ini!" Sentak pemuda itu.

"Diamlah Zion. Jika dia merasa sebagai ayahku, tak mungkin dia menikah lagi dengan ibumu tanpa persetujuanku." Sentak Yovan.

Zion Prince Marven, merupakan adik tiri dari Yovan. Ibunya dan Yovan menikah saat Yovan berusia 19 tahun. Kini, Zion berusia 19 tahun. Dimana dia sedang berkuliah dan menggeluti karirnya sebagai selebgram.

"Bukankah itu sudah masa lalu? Kau sudah memiliki seorang putra. Seharusnya kamu sudah mengerti bagaimana posisi Papa." Seru Zion tak mau kalah.

"Beda! Aku menikah lagi karena putraku! Dia menginginkan Aletta sebagai ibunya! Bukan karena aku mencintainya! Apa kau paham sampai sini?!" Sentak Yovan, tanpa sadar perkataannya justru membuat hati Aletta merasa tersentil.

Sadar akan ucapannya, seketika Yovan beralih menatap kearah Aletta. Tampak Aletta menunduk dan tak lama menoleh padanya dengan melemparkan sebuah senyuman yang terkesan di paksa. "A-aku mau melihat anak-anak dulu." Pamit Aletta, dia langsung buru-buru beranjak. Menghiraukan Yovan yang memanggilnya

"Letta! Letta! ck!" Yovan berdecak sebal, dia beralih menatap Zion yang menatapnya dengan tatapan penuh selidik.

"Apa?" Sewot Yovan.

Tiba-tiba, Zion beranjak dari duduknya dan berpindah duduk di sebelah Yovan. Lalu, pemuda itu berbisik pada Yovan. "Jujur saja, kau mencintainya kan?" Tanya Zion sembari menaik turunkan alisnya.

"Apa sih! Kamu itu baru 19 tahun, mana ngerti soal cinta." Ketus Yovan.

"Ngaku aja, aku tuh bisa baca isi hati seseorang." Bisik Zion yang mana membuat Yovan memutar bola matanya malas.

"Memangnya apa yang kamu tahu dari isi hatiku hah?!" Sinis Yovan.

Zion menggesekkan kedua telapak tangannya. Kemudian, dia menadahkan kedua tangannya di depan Yovan. "Seratus dulu, nanti aku terawang." Seru Zion dengan senyum mengembang.

"Mirip setan kamu yah." Kesal Yovan sembari beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja. Meninggalkan Zion yang terbengong dengan ucapan kakak tirinya itu.

"Dih, ganteng gini di bilang setan. Apa kabar muka dia. Udah datar, galak, dingin, gak ada ramahnya. Kok mau yah kak ... siapa tadi namanya? Oh, LETTA! Iya, kenapa kak Letta mau sama Yovan." Gerutu Zion.

Yovan datang menghampiri Aletta yang sedang duduk di ranjang baru Qiara. Tampak, wanita itu tengah tersenyum saat melihat putrinya bermain dengan mainan kitchen set yang Yovan berikan untuknya.

"Janan campe gocong di bilangna! Kenapa gocong telus cih!" Omel Qiara pada Altaf yang sedang memanggang daging mainan.

"Gocong mana na? Ini kan api na cuman lampu, nda ada api na." Ujar Altaf dengan bingung.

"Ini tuh gocooong! Nda liat apa gocong ini!" Unjuk Qiara dengan penuh emosi. Altaf menggaruk kepalanya yang tak gatal, matanya tak salah melihat. Dia melihat dengan jelas jika daging itu tak berubah warna sejak tadi. Bagaimana bisa di katakan gosong.

"Cakit matamu lupana, olang nda ada belubah walna juga. Hiiihh, cetles kali." Gerutu Altaf.

Melihat perdebatan keduanya, Aletta tersenyum. Perdebatan kedua anak itu terlihat sangat menghiburnya. Dia bahkan sampai lupa dengan apa yang Yovan katakan padanya tadi.

"Ekhem!"

Ketiganya menoleh pada Yovan, terlihat Aletta langsung beranjak berdiri dan menatap Yovan yang tengah berjalan ke arahnya. "Letta, maaf soal tadi. Aku gak bermaksud untuk berbicara seperti itu," ujar Yovan dengan nada rendah.

Aletta menggeleng, "Tidak masalah. Bukankah itu juga kebenarannya? Tidak usah di pikirkan," ujar Aletta. Wanita itu pun kembali duduk dan memantau kedua bocah yang kembali fokus bermain

Melihat Aletta yang duduk, membuat Yovan ikut duduk di samping wanita itu. Dia menatap wajah cantik istrinya yang tanpa menggunakan make up apapun. Wajah cantik natural Aletta membuat Yovan selalu memuji wanita itu dalam hatinya.

"Letta, bagaimana jika kita saling menyembuhkan?" Tanya Yovan yang mana membuat Aletta menatap padanya dengan tatapan bingung.

"Hah? Maksudnya?" Bingung Aletta.

Yovan menunduk, entah mengapa saat ini dia gugup. "Ehm begini, bagaimana kalau kita mencoba untuk kembali membuka hati?" Terang Yovan. Aletta terkejut dengan penuturan Yovan, permintaan Yovan sangat melenceng dari kesepakatan awal mereka.

"Aku tau, tapi ... bukankah tidak ada salah nya kalau aku. ..,"

"ALTAF!"

Mereka semua terkejut dengan sentakan seseorang, tatapan mereka langsung beralih pada Zion yang masuk ke dalam kamar Qiara dengan senyum merekah.

"EKHEEE! PAAAA!" Altaf langsung berlari ke arah Yovan. Namun, belum sampai ke arah Yovan. Zion sudah lebih dulu menangkap anak itu ke dalam gendongannya.

"Kenapa kamu menjauhi Om hm? Om tampan mu ini baru pulang dari luar negri. Kau tidak kangen Om mu ini hm?" Seru Zion dan meng3cup pipi Altaf dengan brutal. Hingga membuat anak itu terlihat tertekan.

Melihat Zion yang melakukan Altaf seperti itu, membuat Qiara langsung berlari ke arah sang mama. Raut wajahnya terlihat ketakutan, kedua tangannya memegangi pipi gembulnya. "Mama." Panggil Qiara dengan tatapan takut.

"Hm?" Sahut Aletta sembari menatap putrinya itu.

"Kempecin dulu pipiku, nda mau Qia teltekan cepelti atap lumah." Panik Qiara.

"Kempesin gimana? Kan pipi Qia bukan ba ...,"

"Waaahh. .. siapa itu? Dedek gemes yah, sini sama om."

Qiara menarik baju sang mama, dia berusaha untuk naik ke atas pangkuan Aletta. Raut wajahnya sudah panik saat Zion meletakkan Altaf kembali. "EKHEEE! NDAAA! CELAMATKAN PIPIKUUU!"

.

.

.

Malam hari, Yovan menemani Qiara sampai bocah menggemaskan itu tertidur. Setelah tertidur, Yovan pun memutuskan untuk menyusul Aletta yang berada di kamar Altaf. Keduanya bertukar tugas, Qiara yang di temani oleh Yovan. Sementara Altaf di temani oleh Aletta.

Sesampainya di kamar Altaf, dirinya melihat Aletta yang sedang membenarkan selimut anak itu. Altaf pun juga sudah tertidur, sama seperti Qiara.

"Letta." Panggil Yovan. Aletta menoleh, dia segera menghampiri Yovan yang berdiri di ambang pintu.

"Qiara juga sudah tidur, ayo ke kamar kita." Ajak Yovan yang mana membuat Aletta membulatkan matanya.

"Kamar kita?" Kaget Aletta. Yovan menaikkan satu alisnya, "Ya, kamar kita. Aku serius dengan ucapan ku siang tadi. Mari, kita saling menyembuhkan."

Deghh!

Terpopuler

Comments

Aira Zaskia

Aira Zaskia

😂😂

2024-04-19

2

nananas

nananas

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-03-23

1

Rita

Rita

🤣🤣😅🤣😅😅om heboh cekali dilimu sampe teltekan aku

2024-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!