Saling memberi cinta

Tatapan Yovan beralih pada Aletta yang sedang mengamati interaksi keduanya. Dia heran, mengapa eskpresi yang Qiara berikan terkesan belum pernah melihat coklat berbentuk telur itu. Padahal, coklat itu adalah favorit banyak anak-anak termasuk Altaf. Sangat jarang anak-anak yang tidak mengetahui jenis coklat itu.

"Apa kau tidak pernah membelikannya makanan seperti ini?" Tanya Yovan dengan kening mengerut. Menurutnya, coklat yang dirinya pegang adalah coklat murah. Biasanya, dia bahkan membelikan coklat yang lebih mahal dari itu untuk putranya.

Aletta melihat coklat yang ada di tangan Yovan. seketika dia menggelengkan kepalanya. "Menurutku rasa dan harga sangat tidak cocok dengan harga yang lumayan mahal. Mending aku menabung uangnya untuk bayaran sekolah Qiara, lebih berguna." Jawab Aletta.

Yovan tertegun, dia menatap coklat yang ada di tangannya. Lalu, tatapannya beralih pada Qiara yang menatap penuh binar ke arah coklat itu.

"Sesulit apa kehidupan mereka? Xyan ... kau benar-benar harus membayar mahal atas kehidupan Aletta dan putrimu." Batin Yovan dengan amarah yang terpendam.

Yovan kembali menatap ke arah Qiara, dia menyodorkan coklat itu pada bocah menggemaskan itu. Putri sampingnya tersebut menyambutnya dengan baik. Mata bulatnya berbinar terang, dia pun menjauh untuk mulai menikmati coklat itu. Yovan tersenyum tulus, dia merasa senang saat melihat putri sambungnya itu tersenyum.

"Aku akan membelikan Qia pakaian untuk ganti malam nanti, dan juga ...." Yovan menyodorkan uang pada Aletta yang mana membuat Aletta syok.

"Kak!" Kaget Aletta.

"Simpanlah, sebagai nafkah pertama dariku setelah kita menikah." Terang Yovan.

"Tapi aku akan kerja, kita menikah bukannya hanya karena Altaf? Kakak tidak perlu membiayai ku dan juga Qiara. Cukup uang mas kawin pernikahan kita tadi saja. Bukankah kita bukan seperti pasangan istri pada umumnya? Kita menikah hanya untuk melengkapi cinta mereka." Seru Aletta dengan perasaan tak enak.

Hati Yovan sedikit sakit mendengarnya, tetapi dia mencoba untuk tersenyum agar Aletta tak merasa bersalah. Pria itu menatap uangnya dan beralih menatap wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. "Terimalah, jangan membuatku menjadi suami jahat karena tidak memberimu nafkah. Kita memang menikah karena Altaf, tapi ... kewajibanku sebagai suamimu tetap berlaku." Pinta Yovan.

Aletta ragu untuk menerimanya, dia kerasa tak pantas. Namun, melihat tatapan sendu Yovan. Membuat dirinya kerasa kasihan dan tak tega. Akhirnya, Aletta pun mengambil uang itu dengan perasaan yang gugup. Apalagi, saat mendapati senyuman tulus dari pria di hadapannya saat ini.

"Terima kasih." Lirih Aletta.

"Kalau kurang, kamu bisa minta kembali padaku. Kalau gitu, aku pergi dulu sebentar. Titip Altaf." Pinta Yovan. Kemudian, pria itu pun beranjak pergi dari ruang rawat putranya

Setelah Yovan keluar dan menutup kembali pintu ruang rawat Altaf. Sejenak, pria itu menyandarkan tubuhnya pada pintu dengan keadaan jantung yang berdebar. Entah mengapa, detak jantungnya selalu tidak normal ketika berada di dekat Aletta. Apa mungkin, karena wanita itu adalah cinta pertamanya?

"Sepertinya aku harus periksa keadaan jantungku sekarang." Gumam Yovan.

Yovan berjalan santai keluar dari rumah sakit. Sesampainya di lobi rumah sakit, sejenak pria itu menghentikan langkahnya. Dia menatap ke sekitar yang sedang ramai orang berlalu lalang. Tatapannya pun terhenti kala melihat seorang kakek tua yang sedang membantu nenek tua berjalan. Yovan menduga, jika pasangan orang tua itu adalah suami istri.

"Sudah sangat berumur, tapi mereka tetap romantis sekali. Apa aku dan Aletta, bisa seperti mereka nantinya? Saling mencintai sampai usia kami tak muda lagi." Batin Yovan.

Yovan terdiam, dia teringat dengan Aletta. Perasaannya dengan Aletta tetap sama, dia mencintai wanita itu. Walaupun, sudah bertahun-tahun lamanya. Tetap saja, cintanya untuk wanita itu belum pudar juga.

"Apa aku bisa membuat Aletta keluar dari trauma pernikahan yang dia dapatkan? Xyan benar-benar menorehkan luka yang dalam untuknya, pantas saja Aletta begitu takut untuk menikah lagi." Lirih Yovan.

Tak lama, Yovan memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya menuju parkiran mobil. Dia akan pulang sebentar untuk berganti pakaian dan membeli pakaian ganti untuk Qiara dan juga Aletta. Namun, hatinya belum merasa tenang sebelum putranya sadar. Hanya Altaf yang Yovan miliki saat ini. Dia sangat menyayangi putranya, tetapi sikap cuek san dinginnya membuat dia tak terlalu memahami apa yang putranya inginkan.

Dengan adanya Aletta, Yovan berharap wanita itu bisa melengkapi kasih sayang untuk putranya. Altaf adalah dunianya, Yovan akan melalukan apapun untuk dunianya. Termasuk, memaksa Aletta menikah dengannya. Walaupun dia tahu, jika Aletta masih belum siap untuk menikah kembali.

.

.

.

Qiara asik menikmati coklatnya, dirinya sedang menjaga Altaf sendirian. Sementara Aletta sedang berada di kamar mandi. Saat ini, posisi Qiara duduk di kursi tepat di sebelah brankar Altaf. Sesekali anak menggemaskan itu menatap Altaf yang masih memejamkan matanya. Jangan lupakan masker oksigen yang terpasang apik di mulut dan hidungnya.

"Udah nda ada colona, tapi tetep pake maskel juga." Celoteh Qiara.

Setelah coklatnya habis, Qiara menaruh bungkusan nya di atas nakas. Lalu, anak itu kembali menatap Altaf dengan mata jernihnya. "Heh atap lumah! Nda capek kau tidul telus? Bangun buluan! Nanti ku ambil lagi mama ku, balu tau laca! Cudah baik ku belikan mama ku, dali pada kau pelgi ke dunia belbeda." Ujar Qiara dengan omong kosongnya.

Altaf yang belum sadar pun hanya diam, hal itu membuat Qiara menghela nafas pelan. Dia bosan sendirian tanpa adanya teman bermain. Maka dari itu, dia menjaili Altaf. Walau dia tahu, jika Altaf belum lah jiga sadar.

"Bangun! Ku ambil balik mama ku benelan nih!" Seru Qiara.

"Qia nda main-main loh! Benelan ini!" Seru Qiara kembali.

"Nda pelcaya dia." Gumam Qiara.

Tak lama, suara pintu kamar mandi terbuka. Mendengar itu, senyum Qiara merekah. Dia melirik ke arah Altaf yang masih terbaring memejamkan matanya. Otak kecilnya merencanakan hal yang ajaib. Tak lama, suara teriakan keras membuat Aletta syok mendengarnya.

"MAAA! AYO PULANG! NDA UCAH JADI MAMA NA ALTAP! DIA LEBIH CUKA JADI CET ...,"

Suara monitor berbunyi nyaring, membuat Aletta yang panik segera menekan tombol merah yang ada di dekat ranjang. Sementara Qiara, dirinya masih syok dengan apa yang terjadi. Aletta pun panik, dia memencet tombol darurat yang ada di dekat ranjang pasien. Lalu, mendekati putrinya yang masih mematung di tempat.

"Qiara, sini sayang." Aletta mengambil putrinya menggendong nya.

Tak lama, dokter datang bersama dua orang suster. Mereka langsung mengecek keadaan Altaf. Terlihat, dokter membuka baju pasien milik Altaf dan mengecek keadaannya dengan stetoskop. Lalu, seorang suster menyuntikkan sesuatu di selang infus Altaf.

"Ma." Cicit Qiara yang terlihat khawatir.

Aletta mengelus kepala putrinya, dia juga syok dengan apa yang terjadi dengan Altaf. Hatinya sungguh khawatir, dia takut kondisi Altaf memburuk. Apalagi Qiara, dia sangat merasa bersalah. Sebab, karena teriakannya tadi membuat Altaf seperti sekarang ini.

"Atap lumah! Kalau mau ganti lumah, janan cekalang. Cudah ku lelakan mamaku nikah cama papamu. Kalau kamu ganti lumah, cia-cia peljuanganku." Batin Qiara, matanya memerah menahan tangis. Dia tak tega melihat Altaf yang terus menerus kesakitan.

"Dok! Pasien sadar!" Seru seorang suster yang mana membuat Aletta membulatkan matanya.

Aletta berjalan mendekat, dia menurunkan Qiara dan menatap Altaf yang sedang membuka matanya. Tak terasa air mata Aletta luruh. Dirinya seakan tak percaya jika Altaf akan sadar secepat ini. Perasaannya membuncah bahagia, melihat anak laki-laki itu kembali menatapnya dengan sorot matanya yang teduh.

"Altaf." Lirih Aletta.

___

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

keren Qiara ... dah buat Altaf sadar

2024-05-12

1

Sri Puji

Sri Puji

😅😅😅🤦‍♀️🤦‍♀️

2024-04-18

3

Debbie Teguh

Debbie Teguh

caedelnya bikin nagih wkwkwk

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!