Perasaan aneh Aletta

Yovan menatap Qiara yang sudah tertidur di pelukannya, putri sambungnya itu terlihat sangat lelap. Perlahan, Yovan mengelus pipi gembul Qiara yang terasa lembut di tangannya. Pria itu kini merasa bahagia, karena dia bisa memiliki seorang putri.

"Sekarang, kamu telah memiliki Papa. Papa Yovan, bukan Xyan. Dia tidak berhak untuk kembali menemui mu, dia sudah membuangmu bersama dengan ibumu. Papa akan berusaha membuatmu dan mamamu bahagia. Sekarang, kalian masuk dalam dunia Papa." Batin Yovan.

Yovan sedikit menundukkan kepalanya, dia meng3cup kepala Qiara dengan lembut. Lalu, matanya beralih menatap jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam. Yovan terbiasa tidur di atas jam dua belas malam, wajar jika saat ini dirinya belum mengantuk sama sekali.

Perlahan, Yovan menarik dirinya dari Qiara, dengan hati-hati dia beranjak dari brankar itu. Lalu, Yovan beralih menatap Aletta. Terlihat Aletta tidur sembari memeluk Altaf. Dengan berhati-hati, Yovan berjalan menuju brankar Altaf untuk melihat Aletta dan Altaf lebih dekat.

Pemandangan di hadapannya saat ini tak pernah Yovan bayangkan sebelumnya. Dirinya pikir, dia bisa memberikan cinta yang Altaf butuhkan. Cinta seorang ibu yang anaknya itu inginkan. Pria itu juga mengingat bagaimana dia mengurus Altaf kecil dulu seorang diri, tanpa bantuan siapapun.

Melihat Altaf yang kini sudah tumbuh dengan baik tanpa seorang ibu, membuat Yovan berpikir jika dia bisa membesarkan Altaf seorang diri. Tanpa menyadari, jika putranya juga merindukan sosok seorang ibu.

"Haaah ... aku pikir, Altaf bisa tumbuh seperti ku." Lirih Yovan.

Yovan memutus kan untuk keluar dari ruang rawat putranya, dia memilih untuk duduk di kursi tinggu yang ada di depan ruang rawat Altaf. Sejenak, Yovan merenung. Dia pun menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

"Kak Yovan." Yovan kembali membuka matanya, dia terkejut mendapati Aletta yang datang menghampirinya. Wanita itu duduk tepat di sebelahnya dan menatapnya dengan tatapan bingung.

"Ada apa? Kenapa Kak Yovan belum tidur?" Tanya Aletta dengan tatapan khawatir.

"Tidak ada. Hanya belum mengantuk saja." Jawab Yovan dengan santai.

Aletta tak lagi banyak bertanya, dia menyandarkan tubuhnya dan memandang lurus ke arah depan. Keduanya sama-sama diam, hingga salah satu dari mereka membuka suara. "Terima kasih atas bantuanmu Aletta," ujar Yovan sembari menatap ke arah wajah cantik wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

"Bantuanku tidak ada apa-apanya. Aku hanya memberikan kasih sayang, seperti kakak yang menyayangi putriku." Balas Aletta dengan tersenyum tipis.

Yovan menghela nafas pelan, "Kita sudah sepakat bukan, jika kita akan memberikan cinta untuk mereka? Jadi, jangan selalu berkata putrimu. Qiara juga putriku," ujar Yovan.

Aletta menggaruk pelipisnya dengan canggung, dia sudah biasa membahasakan kata putriku untuk Qiara. "Maaf." Ujar Aletta dengan suara rendah.

"Ya, tak masalah." Sahut Yovan.

Keduanya kembali hening, hingga Yovan kembali membuka suaranya.

"Sesuai kesepakatan, aku tidak akan menuntut cintamu. Kamu hanya perlu memberikan kasih sayangmu pada putraku. Aku tahu batasanku, kau tak perlu takut. Setelah Altaf di perbolehkan pulang, tinggallah di rumahku. Aku juga sudah mengajukan pernikahan kita secara resmi. Biar tak menyulitkanmu kedepannya," Perkataan Yovan membuat Aletta sedikit merasa aneh, entah mengapa hatinya merasa ada yang beda ketika Yovan berkata jika pria itu tak akan menuntut cinta darinya.

"Apa seterusnya akan seperti ini?" Tanya Aletta yang mana membuat Yovan mengerutkan keningnya.

"Eh ehm ... maksudku, kau pasti akan menemukan wanita yang kamu cintai nantinya. Kak Yovan, jika kamu sudah mendapatkan wanita itu. Bilang padaku, aku akan segera pergi dari ...,"

"Tidak, aku sudah tidak memiliki tujuan untuk mencari cinta. Hidupku sekarang sepenuhnya adalah untuk putraku. Kau tenang saja, aku tidak akan kembali mencintai kecuali ...." Aletta penasaran dengan perkataan Yovan selanjutnya, hingga Yovan kembali melanjutkan perkataannya setelah dia menatap Aletta dengan tatapan lekat.

"Jika kamu membiarkanku masuk ke dalam duniamu."

Aletta merasa seperti tersihir saat Yovan berkata seperti itu. Apalagi, jarak wajahnya dan Yovan terlihat sangat dekat hingga membuatnya nyaris menahan nafas. Melihat keterdiaman Aletta, Yovan kembali menarik dirinya. Dia tersenyum melihat Aletta yang terdiam karena perkataannya.

"Tidak perlu di pikirkan, sudah ku bilang. Aku tidak akan melewati batas." Lirih Yovan sembari menatap ke arah lantai.

"Sudah malam, sebaiknya kita kembali ke ruangan." Ajak Yovan. Yovan pun beranjak dari duduknya, dia memasuki ruangan Altaf lebih dulu. Dan meninggalkan Aletta yang masih terdiam karena perkataannya. Selepas kepergian Yovan, Aletta mengusap kasar wajahnya.

"Ada apa denganku." Lirih Aletta.

.

.

.

Pagi ini, Aletta berniat ingin pulang ke rumahnya. Dia harus membersihkan dirinya dan juga mengambil pakaian ganti. Qiara juga harus sekolah, walau pun anak itu tidak menginginkannya. Sedangkan Altaf, Yovan meminta suster untuk menjaga putranya sementara waktu sampai dirinya kembali.

Namun, kepulangan Aletta justru di tangisi oleh Altaf. Dia memegang erat tangan Aletta dan enggan untuk melepasnya.

"Mama dicini aja, culuh Qia yang pulang." Rengek Altaf. Qiara yang sedang meminum susu kotak, seketika melotot saat mendengar perkataan Altaf.

"HEEE! INI MACIH PAGI YAH! CUDAH KAU PANCING EMOCIKU!" Teriak Qiara yang mana membuat Altaf menangis kuat.

"HUAAA!" Aletta pusing, kedua anak itu selalu ribut. Dia juga heran mengapa Qiara bisa sangat sinis ketika bersama dengan Altaf.

"Nanti kan Mama balik lagi kesini sayang, sudah yah ... jangan menangis. Nanti kepalanya sakit, makin lama nanti Altaf pulangnya." Bujuk Aletta.

Cklek!

Terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, Yovan melongokkan kepalanya dan menatap Aletta yang sedang menenangkan Altaf. "Letta, bisa kau kemari sebentar?" Pinta Yovan. Aletta mengangguk, dia mendekati Yovan yang sepertinya membutuhkan bantuan. Selepas kepergian Aletta, Qiara kembali menatap Altaf yang sedang membersihkan l3ndir hidungnya dengan tisu.

"Heh atap lumah! Kau dengal ini, nda akan balik lagi mamaku. Nda bica ketemu lagi kamu dengan mamaku, atap lumah." ledek Qiara. Yang satunya senang meledek, dan yang satunya lagi mudah terhasut. Jadilah, tiada hari tanpa keributan.

"EKHEE! MAAA!" Tangis Altaf kembali lecah, membuat Aletta menoleh pada putranya itu.

"Qia." Tegur Aletta, dia sudah tahu penyebab Altaf menangis.

"Dia duluan." Seru Qiara tak mau di salahkan.

Yovan keluar dari kamar mandi, dia sudah rapih dengan celana biru dongker dan kemeja putihnya. Matanya menatap Altaf yang masih menangis. "Mama dan Papa akan kembali, sudah jangan menangis. Papa yang akan antar mama, kamu disini sama suster dulu yah." Bujuk Yovan. Mendengar itu, Altaf menghentikan tangisnya. Dia mengambil tisu dan mengusap wajahnya yang basah.

"Heeehh ... belhenti nanis dia lupana." Gumam Qiara yang terkejut kala Altaf berhenti menangis.

Altaf menoleh pada Qiara yang juga tengah menatapnya. Bocah laki-laki itu menatap Qiara dengan tatapan meledek. "Papaku ikut, nda bica kau bawa kabul Mamaku." Seru Altaf yang mana membuat Yovan dan juga Aletta menggelengkan kepalanya.

Qiara menyipitkan matanya, "Heleh, ku bawa kabul juga Papamu. Pintal kali aku, habiclah cudah, teltekan kali dilimu. HAHAHA!"

"Ekhee! Maaa!"

"Qiaaa." Tegur Aletta.

"Dia duluan." Seperti biasa, itulah jawaban Qiara.

Terpopuler

Comments

INDRA PURNAMA

INDRA PURNAMA

baca novel nya bikin ketawa trus lucu ya Qiara brantem trus SM altaff

2024-04-16

5

Ulil Zamhariroh

Ulil Zamhariroh

author orang Batak kah
kenapa bahasa nya seperti orang Batak
kata kau nya selalu di depan
maaf jika aku salah

2024-05-09

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh ini bocil kok jail banget.. ampun deh Qiara.. *teltekan sekali hidupku* 😂😂😂🙏

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!