Berikan cinta untuk mereka

Malam hari, Yovan membawakan makan malam yang dirinya beli dari luar. Karena rumah sakit tempat Altaf di rawat dekat dari restoran sushi, Yovan pun memutuskan untuk membeli sushi saja.

"Ini untukmu dan juga Qiara, hanya ini yang ku dapat. Yang lainnya agak jauh," ujar Yovan sembari memberikan dua kotak sushi.

Aletta mengangguk, tak masalah dengan sushi. DIrinya bisa nakan sushi, tetapi putrinya. Aletta belum pernah mengenalkan makana khas jepang itu pada putrinya.

"Itu apa mama?" Tanya Qiara saat melihat makanan yang masih asing di matanya.

"Ini semacam ... Qiara makan ikan pakai nasi. Cuman bedanya, nasinya di roll saja dengan isian ikan. Enak kok, Qiara mau coba?"

Qiara menatap tak yakin dengan makanan itu, tetapi penjelasan sang mama terlihat menggiurkan. Menangkap kebingungan Qiara, Altaf pun menyahut.

"Ikan na Ikan calmon, kata papa bica buat pintal. Makan lah, bial otakmu pintalan cedikit." Sahut Altaf yang mana membuat Qiara mendelikkan mata padanya.

"Ayo sini cobain." Aletta menyumpitkan satu sushi dan menyodorkan nya di depan mulut Qiara. Qiara memundurkan wajahnya, dia masih ragu dengan makanan di hadapannya.

"Jadi pintal memangna kalau makan ini?" Tanya Qiara dengan ragu.

"Iya, nanti pintar. Bisa loncat kelas Qiara kalau pintar," ujar Aletta yang mana membuat Qiara akhirnya yakin.

"Mau ku jadi pintal!" Seru Qiara dan membuka mulutnya lebar-lebar dan melahap sushi itu.

Yovan dan Altaf mengamati raut wajah Qiara yang terkesan sedang berusaha memakan sushi itu. Terlihat sekali saat ini Qiara sedang tertekan. "Gimana? Enak kan?" Tanya Aletta dengan senyum mengembang.

Qiara mencoba tersenyum, "E ... HWEEK!" Qiara menadahkan kedua tangannya di depan mulutnya, dia mengeluarkan sushi yang belum sempat dirinya telan. Dengan mata berkaca-kaca. Qiara menyodorkan sushi itu ke arah Aletta.

"Nda enak hiks ... nda cukaaa ... biallah b0doh aku nda papa. Nda mau makan, menyakitkan kali lacana." Mendengar itu, Aletta tertawa kecil. Dia mengambil tisu dan mengambil sushi yang Qiara muntahkan. Memang putrinya tidak bisa di paksa untuk memakan makanan aneh seperti ini. Sebab, sejak kecil Qiara hanya di kenalkan makanan sederhana saja. Wajar saja, apabila putrinya itu tidak suka.

"Biar aku belikan di kantin rumah sakit saja." Saran Yovan.

"Eh enggak usah kak, tadi kak Yovan bawa roti. Biar Qiara makan roti saja," ujar Aletta yang tak enak hati.

"Enggak papa, biar aku belikan. Mungkin malam ini di kantin ada menu ayam. Aku belikan itu, gak papa kan? Atau mau yang lain? Biar ku hubungi sekretarisku untuk membawanya kesini?" Yovan sudah bersiap mengeluarkan ponselnya.

"Eh enggak usah kak! Gak papa, makanan yang ada di kantin saja. Gak usah repot-repot," ujar Aletta yang tak enak hati.

"Enggak repot, Qia putriku juga kan? Seorang putri tidak akan merepotkan Papa nya." Sahut Yovan sembari tersenyum. Yovan menempelkan ponselnya di telinganya, matanya beralih menatap Qiara yang sedang meminum air putih untuk menetralkan rasa tidak enak di mulutnya.

"Apa makanan yang Qia mau hm?" Tanya Yovan sembari menunggu panggilannya terjawab.

"Mau mi lebus." Jawab Qiara setelah meminum airnya.

"Pentecan nda pintal, mi lebus lupana pikilanmu!" Seru Altaf yang mana membuat Qiara mendelik.

"CILIK AJA CI KELJANAAA! HELAN." KEsal Qiara.

"Qia." Tegur Aletta sembari menggelengkan kepalanya, tak baik jika putrinya berteriak di rumah sakit.

"Dia duluan." Seru Qiara tak mau di salahkan.

Tatapan Aletta beralih menatap Yovan, "Tolong, belikan sate saja kak. Qia suka sate ayam," ujar Aletta.

Mendengar itu, Yovan melengkungkan senyuman nya. Dia senang karena Aletta akhirnya mau mengutarakan keinginannya. "Halo Riko, tolong kamu belikan saya sate ayam. Tidak usah banyak, tiga puluh tusuk saja. Iya, bawa ke rumah sakit. Terima kasih."

Mendengar tiga puluh tusuk, sontak Aletta pun protes. Jumlah tiga puluh itu sangat banyak, dan putrinya pasti tidak akan menghabiskannya. "Kak! Itu terlalu banyak, putriku tidak akan habis!" Seru Aletta.

"Putri kita." Sahut Yovan dengan tatapan tajam. Seketika, Aletta meneguk kasar ludahnya, tatapan Yovan sangat menakutkan menurutnya saat ini.

.

.

.

Selepas makan makan malam, Aletta mengajak putrinya tidur. Di ruang rawat Altaf, sudah tersedia brankar lain untuk Aletta tidur bermalam bersama putrinya. Sementara Yovan, memilih untuk tidur di sofa. "Altaf mau tidul cama Mama juga." Ujar Altaf ketika Aletta merebahkan dirinya bersama Qiara.

Mendengar itu, Qiara menoleh dengan tatapan sinis. "Qia lagi ngantuk kali, janan pancing emoci Qia loh!" Ancam Qia dengan tatapan kesal.

"Ma ...." Altaf meminta bantuan pada Aletta

Aletta beralih menatap Yovan yang sedang memainkan ponselnya sembari duduk di sofa, sepertinya pria itu belum menyadari apa yang kedua bocah itu perdebatkan. Wanita itu bingung, dia takut kedua bocah itu akan kembali ribut.

"Kau tidul cama Papa caja, bial Mama tidul dengan Altaf." Saran Altaf yang mana membuat Qiara membelalakkan matanya.

"Heeehh! Kenapa kau yang atul-atul Qia atap lumah?! Enak kali ngomona. Teltekan kali diliku." Seru Qiara tak suka.

Qiara menoleh pada Aletta yang sudah terkihat mengantuk, "Ma, becok pulang caja. Libet kali atap lumah." Pinta Qiara yang mana membuat Altaf melototkan matanya.

"Ada apa?"

Qiara dan Aletta sontak menoleh pada Yovan, terlihat pria itu menaruh ponselnya dan beranjak menuju brankar Altaf. Tangannya di raih oleh putranya dengan menatap nya tatapan memelas. "Paa, Altaf mau tidul cama Mama." Rengek Altaf

"Heeeh! cudah ku bilang! Tidul cendili! Janan manja!" Kesal Qiara.

Aletta mengangkat pandangannya, dia menatap Yovan yang juga tengah menatapnya. Kedua orang dewasa itu terlihat lelah, karena sedari tadi kedua bocah itu selalu berdebat. "Begini saja, malam ini Qiara tidur sama Papa bagaimana?" Saran Yovan.

Qiara mengerjapkan matanya, mata bulatnya menatap Yovan yang tengah menunggu jawaban darinya. Dirinya merasa bahunya di elus oleh sang kama, sehingga dia pun mengalihkan tatapannya pada wanita itu. "Mama." Cicit Qiara.

Aletta ingat sekali, jika Qiara ingin di temani tidur oleh papanya. Bahkan setiap malam, putrinya selalu berkata hal yang sama. Dirinya teringat kejadian yang bahkan, baru saja terjadi kemarin malam.

"Malam ini tidul cama Mama, becok tidul cama papa." Celoteh Qiara sebelum kantuk menjemputnya.

"Qia, kan Mama sudah bilang. Qia hanya punya Mama, tidak ada papa. Kita bisa bahagia berdua," ujar Aletta yang sedih setelah mendengar perkataan putrinya.

Qiara mendongak, dia mengerjapkan matanya saat melihat mata sang mama berkaca-kaca. "Mama nda bica belikan Papa untuk Qia?"

Jantung Aletta seperti di remas, permintaan putrinya terdengar sangat sederhana. Namun, terlalu berat untuk ia penuhi. Rusaknya pernikahannya dengan Xyan membuat luka mendalam bagi Aletta. Aletta kembali tersadar, saat ini yang putri nya butuhkan bukan hanya dirinya. Melainkan sosok papa yang akan memanjakannya. Melindunginya dan memberikannya cinta.

Disaksikan olehnya sendiri, bagaimana Yovan mengelus kepala Qiara dan menatap nya dengan tatapan hangat seorang ayah. Yang mana, seharusnya hal itu di lakukan oleh Xyan sebagai ayah kandungnya. Hati Aletta, merasakan debaran aneh yang terasa asing dalam hatinya.

"Aletta." Panggil Yovan saat melihat Aletta yang tengah melamun.

"Eh iya?!" Sahut Aletta dengan terkejut.

"Qiara sudah mau, aku minta tolong ... tidurlah dengan Altaf. Sampai dia sembuh, aku akan memberikan pengertian lebih padanya untuk tak selalu menuntut apa yang dia inginkan," ujar Yovan.

Aletta menggeleng, "Tidak, keinginan Altaf adalah keinginan sederhana seorang anak. Mari kita sepakat untuk ...,"

"Berikan cinta untuk mereka."

Terpopuler

Comments

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

berikan cinta untuk mereka,& mari kita saling mencintai,aturan gitu van..wkwkwkwkwkwk

2024-04-29

3

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

🥰🥰🥰🥰🥰

2024-05-12

0

Cherry🍒

Cherry🍒

yaawoh anak ini heh tiap Eps bikin ngakak

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!