Sisi lain Yovandra

Yovan mengantar Aletta kembali ke rumahnya, dia kini tengah serius menyetir mobilnya. Sedangkan Aletta, duduk di sebelahnya sembari menatap ke arah jendela luar. Sementara Qiara, dia asik menikmati mobil mahal milik papa barunya itu.

"Waaahh kelen kali, biaca pake angkot yang cuhu na dali angin glatis. Cekalang pake cuhu AC. Nda cia-cia aku culuh Mama nikah cama Papa na Atap lumah. Kenapa nda dali dulu ci Atap lumah buat dlama pingcan na." Celoteh Qiara dalam hatinya.

Karena suasana mobil yang sunyi, membuat Yovan membuka suara. Dia melihat Qiara yang sedang senyum-senyum sendiri sambil membayangkan sesuatu. "Qia senang enggak naik mobil?" Tanya Yovan.

Qiara mengangguk antusias, "Biacana naik angkot, atau nda ojek motol. Bolo-bolo takci, kata Mama habis duitna." Celoteh Qiara. Aletta menoleh, dia menatap tajam putrinya yang telah membongkar sesuatu yang membuat dirinya merasa tak enak pada Yovan.

"Begitu kah? Selama ini kamu bekerja atau ...,"

"Ya, aku bekerja. Hanya sebagai kasir di Butik Flow," ujar Aletta.

Yovan mengangguk pelan, dia menghentikan mobilnya di lampu merah. Pria itu seperti memikirkan sesuatu, jari jemari tangannya mengetuk stir mobilnya. Tak lama, Yovan menoleh. Matanya menatap Aletta yang sedang menengok ke arah Qiara.

"Jika aku minta kamu berhenti dari pekerjaanmu, apa ... kamu mau menurutinya?"

Sontak, Aletta langsung menoleh. Matanya langsung bersitatap dengan mata Yovan. Sejenak, mereka menyelami perasaan satu sama lain. Hingga Qiara yang berada di tengah-tengah mereka pun mengerjapkan matanya bingung. "Kenapa liat-liatan begitu?" Pekik Qiara yang mana membuat Aletta langsung memundurkan dirinya.

"Ehm ... kalau soal pekerjaan, sepertinya tidak bisa kak. Aku juga harus menghidupi Qiara, tak mungkin jika aku berhenti kerja." Tolak Aletta.

Mendengar itu, Yovan menghela nafas kasar. "Apa kamu lupa? Sekarang kamu istriku, dan kamu sudah menjadi tanggung jawabku. Semua keperluanmu dan Qiara, aku yang tanggung. Tak perlu khawatir," ujat Yovan.

Aletta terdiam, dia masih tampak ragu untuk melepas kerjaannya. Dirinya juga tidak tahu, apalah dia akan terus menjalani pernikahannya dengan Yovan. Secara, dia menikah dengan Yovan hanya karena Altaf.

"Kak, aku tidak mau ambil resiko. Biarkan aku tetap bekerja, dan soal Altaf. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan tetap berusaha melengkapi kasih sayang untuk nya." Ujar Aletta tanpa menatap Yovan yang kini sedang memejamkan matanya.

Yovan kembali membuka matanya, dia melihat lampu sudah hijau. Sehingga, dirinya pun memutuskan untuk melajukan mobilnya. Tak lagi ada pembicaraan di antara mereka, hingga mobil yang Yovan kendarai memasuki sebuah gang. "Yang mana rumahnya?" Tanya Yovan, nada pria itu terdengar sangat dingin. Membuat Aletta sedikit terkejut karena perubahan nada suara Yovan.

"Ya-yang biru itu kak, setelah belokan." Jawab Aletta dengan gugup.

"Tapi kakak parkirnya di depan lapangan saja, jangan di depan rumah." Pinta Aletta.

Yovan langsung mengangguk, dia tak banyak bertanya. Setelah dia menghentikan mobilnya, Aletta langsung membuka sabuk pengamannya. "Kakak ikut masuk?" Tanya Aletta sembari menatap wajah Yovan yang tak menatapnya.

"Duluan saja, aku ingin menghubungi seseorang." Jawab Yovan sembari mengambil ponselnya yang ada di saku jas nya.

Aletta mengangguk kaku, dia pun keluar dari mobil Yovan. Sementara Qiara, dia juga ikut menyusul sang mama keluar dari mobil itu. Setelah kepergian keduanya, Yovan menghubungi seseorang. Tampak, raut wajah pria itu terlihat serius.

"Halo, bilang pada owner butik Flow. Minta padanya untuk memecat Aletta hari ini juga." Ujar Yovan dengan menatap tajam ke arah depan.

Saat berjalan menuju rumahnya, tak sengaja Qiara melihat anak-anak yang sedang bermain. Anak-anak itu tak lain adalah anak tetangga Qiara. Melihat mereka bermain dengan seru, jiwa anak-anak Qiara pun menuntunnya untuk menghampiri mereka. "Kalian lagi main apa?" Tanya Qiara.

Terdapat, empat anak sedang bermain lompat tali. Ke empatnya beralih menatap Qiara yang sedang menatap mereka. "Kita lagi main lompat tali, kamu gak boleh ikut." Seru seorang anak perempuan berkuncir dua.

"Kenapa?" Tanya Qiara dengan polosnya.

"Kata mamaku, kamu itu gak punya papa. Kita cemua punya papa, jadi kamu nda boleh ikut." Seru seorang anak laki-laki bertubuh gendut.

Mendengar itu, sontak Qiara menatap tajam pada anak laki-laki itu.

"HEEEHH! GENTONG AIL! QIA PUNYA PAPA YAH! JANAN CEMBALANGAN KALAU NGOMONG!" Teriak Qiara yang mama membuat ke empat anak itu tertawa.

"Mana papa mu? Kamu kan selalu bilang, besok papa ku datang. Tapi sampai sekarang, papa mu gak datang. Kata temen-temen, papa kamu gak sayang kamu. Makanya kamu di tinggalin sama mama kamu." Seru anak perempuan yang lebih tinggi dari yang lainnya

Qiara mengepalkan tangannya, matanya menatap tajam ke arah ke empat anak itu.

"QIA PUNYA PAPA!" Teriak Qiara, dan karena kesal. Akhirnya Qiara mendorong seorang anak perempuan berambut pendek hingga terjatuh dan menangis.

"HUAAA!"

"Qia nakal! aku aduin mama nya!" Sentak anak laki-laki itu, dan berlari untuk mengabarkan pada mama temannya. Qiara terdiam, dia menatap anak yang sedang menangis itu tanpa ekspresi apapun.

"Siapa yang buat anak saya nangis hah?!" Qiara menoleh, dia menatap seorang wanita yang datang pada nya dengan menatap tajam ke arahnya.

"Dia bibi, dia yang buat Tia nangis. Dia yang sudah dorong Tia." Seru anak laki-laki itu.

"Ooohh jadi kamu! Berani kamu sakitin anak saya hah?!" Sentak wanita itu. Walau mulut Qiara tajam, dan yang namanya anak kecil, pastilah takut pada orang dewasa Seperti saat ini, Qiara tengah tertunduk dengan tubuh gemetar. Dia bahkan hampir menangis saat wanita itu membentaknya.

"Dasar! Berani sekali kamu ...,"

"Maaf, kenapa ibu memarahi anak saya yah?" Aletta yang mendengar suara keributan pun akhirnya datang menemui wanita tersebut.

"Heh Letta! Ajarin anak kamu cara berprilaku yang baik! Dia baru saja mendorong putriku! Apa kamu tidak bisa mendidiknya huh?! pantas saja suamimu meninggalkanmu, jadi ibu saja kamu tidak becus!"

Aletta hanya diam, dia tak suka keributan. Dia beralih menatap putrinya yang menunduk ketakutan. Mulut para tetangganya sangat tajam, membuat Aletta yang seorang janda di anggap buruk bagi mereka.

"Maaf bu, mungkin putri ibu duluan yang memancing emosi anak saya." Ujar Aletta membela putrinya, yang mana membuat wanita tersebut menatapnya marah.

"Kamu pikir anak saya tukang cari masalah hah?! Kamu dan anak kamu lah yang bermasalah! Memang pantas suamimu meninggalkan kamu! atau jangan-jangan, Qia ini bukan anak suamimu yah! Tapi anak har ...,"

"Berani sekali anda menghina istri dan putri saya!"

Tatapan mereka langsung beralih pada Yovan, terlihat pria tampan itu menatap tajam wanita tersebut. Terlihat, Yovan berjalan mendekati Qiara dan membawanya ke dalam gendongannya. Merasa mendapat perlindungan, Qiara langsung memeluk leher Yovan dan menumpahkan tangisnya yang sejak tadi tertahan.

"Tak apa, aku disini." Bisik Yovan sembari merangkul pinggang istrinya yang terlihat kaget dengan kedatangan Yovan.

Yovan kembali menatap ke arah wanita tersebut, dengan tegas dia pun membela Aletta serta Qiara. Dia tak terima Aletta dan Qiara di hina begitu saja. Baginya, Aletta dan Qiara sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Dalam artian, siapapun yang menyakiti dua wanita itu. Artinya, orang itu akan berurusan dengannya.

"Anda ... suami dari wanita ini?! Bukannya dia janda?!" Pekik wanita tersebut.

"Sekali lagi anda menyebut istri saya janda, saya akan pastikan, anda ... tidak akan bisa lagi menggunakan mulut anda untuk berbicara." Balas Yovan yang mana membuat Aletta langsung menatap tak percaya pada Yovan.

Terpopuler

Comments

Cherry🍒

Cherry🍒

tiap Eps gak kuat gak komen ah jari ini hahaha

2024-04-30

0

Aira Zaskia

Aira Zaskia

🤣🤣🤣

2024-04-19

2

Sri Puji

Sri Puji

😂😂😂😂🤩🤩

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan, kisah yang sama
2 Pertemuan yang tak terduga
3 Menikah demi anak
4 Berikan cinta untuk putraku
5 Saling memberi cinta
6 Kondisi Altaf yang membaik
7 Berikan cinta untuk mereka
8 Perasaan aneh Aletta
9 Sisi lain Yovandra
10 Altaf minta adek
11 Pertama kalinya ke rumah suami
12 CELAMATKAN PIPIKU!
13 Jawaban Aletta
14 Salah ajaran
15 Saya ayah dari suami kamu
16 Perdebatan Abian dan Yovan
17 Kehebohan akibat handuk
18 Perkara panggilan, jadi salah paham
19 Panggilan baru
20 Kepergok anak sendiri
21 Gara gara soklin
22 First time, tidur berempat
23 Pernikahan manis
24 Live IG Zion
25 Menjenguk Papa Abian
26 Perdebatan bocah
27 Mimisan
28 Sahabat yang datang?
29 Dokter ganteng
30 Pertemuan yang tak terduga
31 Hak suami
32 Karena, cintaku habis di kamu
33 Saling mencintai
34 Tingkah jail dua bocah
35 Persoalan tentang kehamilan
36 Kemarahan Altaf
37 Tak pernah salah
38 Ambil darah
39 Suara yang sangat di kenal
40 Kemunculan Xyan
41 Aku tahu
42 Si pengacau suasana
43 Curhatan suami
44 Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45 Hemofilia
46 Tap Tap layalna
47 Menginginkan penerus
48 Gelisah
49 Alma
50 Manjanya Qiara
51 Saling terikat
52 Kamu bukan ayah biologis Qiara
53 Apa cucahna ci buat adek?
54 Cala belhitung yang benal
55 Bertemu kembali
56 Gara gara angin
57 Hadiah yang indah
58 Rasa sakit yang mendalam
59 Akhirnya Xyan mengetahui nya
60 Dia putriku!
61 Penyesalan Xyan
62 Aku ada bersamamu
63 Dokter tampan idaman Qia
64 Perdebatan
65 Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66 Harapan yang belum tercapai
67 Pilihan berat
68 Pelempuan celalu benal
69 Berdamai
70 Belbeda daliku
71 Bulan madu
72 Saling terikat hati
73 Malam romantis Letta dan Yovan
74 Menerima
75 Kecemburuan Qia
76 Tua kali mamaku
77 Masih di mansion Daddy
78 Hamil
79 Long time no see
80 Kenyataan yang tidak di ketahui
81 Lacakan!
82 Keberhasilan Altaf
83 Makam kakek nenek
84 Kontraksi
85 Kelahiran baby boy
86 Keributan di rumah sakit
87 Kamar Lucan
88 Mujaeeell!!
89 Manjanya Delano
90 Repotnya jadi mama
91 Cimpan ail matamu
92 Persoalan mengurus anak
93 Mutiara
94 Makam Yuni
95 Rumah Mutiara
96 Bahagia
97 Ekstra part
98 Dua
99 Tiga
100 Ibu kandung Altaf
101 Kelembutan hati Altaf
102 Anthony
103 Dedek nda di cayang
104 Gandengan pak dokter
105 Sakit hatinya Qia
106 Putri ku
107 Sakitnya
108 Bertemu dokter kesayangan
109 BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110 Apesnya Qia
111 Perdebatan Delano dan Lucan
112 Mama gak sayang Altaf?
113 Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114 Demam
115 Kasih sayang seorang ibu
116 Zion dan Mutia
117 Sikap aneh Aletta
118 Bertemu lagi
119 Cinta untuk mereka
120 Halo semua
121 Perbocilan cadel kembali hadir!!
122 KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dua kehidupan, kisah yang sama
2
Pertemuan yang tak terduga
3
Menikah demi anak
4
Berikan cinta untuk putraku
5
Saling memberi cinta
6
Kondisi Altaf yang membaik
7
Berikan cinta untuk mereka
8
Perasaan aneh Aletta
9
Sisi lain Yovandra
10
Altaf minta adek
11
Pertama kalinya ke rumah suami
12
CELAMATKAN PIPIKU!
13
Jawaban Aletta
14
Salah ajaran
15
Saya ayah dari suami kamu
16
Perdebatan Abian dan Yovan
17
Kehebohan akibat handuk
18
Perkara panggilan, jadi salah paham
19
Panggilan baru
20
Kepergok anak sendiri
21
Gara gara soklin
22
First time, tidur berempat
23
Pernikahan manis
24
Live IG Zion
25
Menjenguk Papa Abian
26
Perdebatan bocah
27
Mimisan
28
Sahabat yang datang?
29
Dokter ganteng
30
Pertemuan yang tak terduga
31
Hak suami
32
Karena, cintaku habis di kamu
33
Saling mencintai
34
Tingkah jail dua bocah
35
Persoalan tentang kehamilan
36
Kemarahan Altaf
37
Tak pernah salah
38
Ambil darah
39
Suara yang sangat di kenal
40
Kemunculan Xyan
41
Aku tahu
42
Si pengacau suasana
43
Curhatan suami
44
Pertemuan kembali Qiara dan Xyan
45
Hemofilia
46
Tap Tap layalna
47
Menginginkan penerus
48
Gelisah
49
Alma
50
Manjanya Qiara
51
Saling terikat
52
Kamu bukan ayah biologis Qiara
53
Apa cucahna ci buat adek?
54
Cala belhitung yang benal
55
Bertemu kembali
56
Gara gara angin
57
Hadiah yang indah
58
Rasa sakit yang mendalam
59
Akhirnya Xyan mengetahui nya
60
Dia putriku!
61
Penyesalan Xyan
62
Aku ada bersamamu
63
Dokter tampan idaman Qia
64
Perdebatan
65
Tingkah menggemaskan dua bocil cadel
66
Harapan yang belum tercapai
67
Pilihan berat
68
Pelempuan celalu benal
69
Berdamai
70
Belbeda daliku
71
Bulan madu
72
Saling terikat hati
73
Malam romantis Letta dan Yovan
74
Menerima
75
Kecemburuan Qia
76
Tua kali mamaku
77
Masih di mansion Daddy
78
Hamil
79
Long time no see
80
Kenyataan yang tidak di ketahui
81
Lacakan!
82
Keberhasilan Altaf
83
Makam kakek nenek
84
Kontraksi
85
Kelahiran baby boy
86
Keributan di rumah sakit
87
Kamar Lucan
88
Mujaeeell!!
89
Manjanya Delano
90
Repotnya jadi mama
91
Cimpan ail matamu
92
Persoalan mengurus anak
93
Mutiara
94
Makam Yuni
95
Rumah Mutiara
96
Bahagia
97
Ekstra part
98
Dua
99
Tiga
100
Ibu kandung Altaf
101
Kelembutan hati Altaf
102
Anthony
103
Dedek nda di cayang
104
Gandengan pak dokter
105
Sakit hatinya Qia
106
Putri ku
107
Sakitnya
108
Bertemu dokter kesayangan
109
BAB 107 BISA DI BACA ULANG YAH
110
Apesnya Qia
111
Perdebatan Delano dan Lucan
112
Mama gak sayang Altaf?
113
Keributan Lucan dan Delano membuat Qia pusing
114
Demam
115
Kasih sayang seorang ibu
116
Zion dan Mutia
117
Sikap aneh Aletta
118
Bertemu lagi
119
Cinta untuk mereka
120
Halo semua
121
Perbocilan cadel kembali hadir!!
122
KARYA BARU: ISTRI DADAKAN MR. GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!