“Lihatlah kehidupan seorang antagonis. Nyatanya dia protagonis...

“Lihatlah kehidupan seorang antagonis. Nyatanya dia protagonis yang sebenarnya. Topeng seseorang sangatlah berbahaya, untuk itu lain kali cobalah melirik jalan tikus agar kamu paham apa yang terjadi.”

“Rea!!”

Suara itu menghentikanku yang akan berdiri. Masih ditempat dimana Edo dan aku bicara. Dia Aca. Entah apa yang membuatnya mendatangiku dengan suara emas miliknya, mungkin membicarakan tentang Sekar dan masalahnya. Jujur, setelah kejadian di roftoop waktu pertama kali dan terakhir kali aku bertemu dengannya. Kali ini aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan dengan menemuiku.

Aca berada di hadapanku rambutnya tergerai indah ada satu jepit pelangi yang tertata disana, tidak lupa dengan tas biru yang berada di gendongannya. Bajunya tidak tertata rapi ditambah sepatunya seperti gulali.

“Masih ingat gue kan. Gue Aca, orang yang di roftoop waktu itu.” Aca berkata menggebu seolah takut aku tidak mendengarnya.

“Iya,” aku menjawab datar.

“Berkat lo, berkat lo. Makasih banget ngasih gue saran waktu itu. Ternyata benar kata lo, gue harusnya main cantik bukan malah bully dia terang-terangan.” Aca membayangkan apa yang sudah dilaluinya selama dua bulan yang telah berlalu.

Flasback on

Aca berjalan menuju ruang keluarga dengan iringan gelak tawa diruang tamu, ia sudah terbiasa dengan itu. Inilah kehidupan seorang Aca yang sebenarnya, kehidupan seorang Antagonis yang mungkin tidak pernah menjadi protagonis dalam hidupnya. Ketika tepat ia memasuki rumah maka tawa itu akan mati seperti halnya ia adalah orang luar yang tidak pantas mendengar atau bahkan melihat mereka tertawa, sedangkan mereka adalah keluarga yang sangat bahagia.

Bukankah ini konyol. Aca seharusnya anak tunggal dan posisi anak saat ini tergantikan olehnya, dia Sekar. Posisi dimana seharusnya ia yang berada di tengah-tengah orang tuanya saat ini, dimana ia yang seharusnya mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Tapi malah berbanding terbalik.

Dulu sebelum ada Sekar, semua itu milik Aca. Setelah kedatangan Sekar, Aca bagaikan orang asing yang dirumahnya sendiri seperti orang yang tak kasat mata. Tidak ada kepedulian dimata kedua orang tuanya kecuali ketika Sekar mengadu pada orang tua Aca, baru disaat itu Aca akan mendapat kesempatan berbicara dengan orang tuanya walau sekedar argumen.

Walaupun setelah ada Sekar dirumah ini, Aca sangat beruntung ketika Sekar menuduhnya orang tuanya tidak akan bermain tangan sekalipun. Orang tuanya hanya akan memarahinya dengan lembut. Tapi inilah yang membuat seorang Aca tersingkirkan, Aca benci hal ini karena seolah apa yang dikatakan Sekar semuanya benar hingga orang tuanya menganggap jika Aca orang yang salah tanpa mencari kebenarannya terlebih dulu.

Aca benci ketika semua kesalahan yang tidak pernah dilakukannya mengarah padanya. Karena itu juga Aca memutuskan menjadi seorang antagonis, tapi ia sangat beruntung ketika orang tuanya tahu kala ia melakukan ini mereka juga tidak bermain tangan walau mungkin respect mereka terhadap Aca berkurang setiap harinya.

Tanpa memperdulikan mereka bertiga, Aca bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai atas dan menghempaskan dirinya ke kasur empuknya. Dia menatap langit-langit kamarnya mengenang kembali apa yang dikatakan Rea padanya.

“Maksud gue, ubah cara lo untuk melawannya. Cari tau apa kelemahan terbesarnya, walau hanya secuil. Bisa dibilang bermain dengan cantik. Mengubah metode perlawanan.” -1

“Dia sama saja bermuka dua seperti Sekar. Kalau lo mau tau, di wajah polosnya tersimpan kelicikan yang tertutup sempurna. Ubah metode lo, jangan bully dia. Lo akan tahu apa yang terjadi selanjutnya.” -2

“Ya, dan sementara itu. Lo bisa ngambil bukti kelicikan nya. Sekolah banyak cctv. Lo tinggal ngambil sesuka lo bukti itu karena bokap lo donatur sekolah, kecuali gudang yang nggak ada cctv nya. Mungkin dia akan beraksi disana. Lo kaya, pasti bisa beli pengintai buat mengintai. Kamera kecil mungkin akan cukup.” -3

Jika dipikir pendapat Rea sangat masuk akal. Aca bangkit dari tidurnya berjalan menuju meja kecil yang ada di sana, ia mengobrak-abrik laci dan menemukan sebuah buku notes dan mulai merencanakan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Mulai saat itu Aca memutuskan mengikuti Sekar setiap sekar akan pergi bahkan berangkat dan pulang sekolah ia senantiasa mengikuti.

Hingga dua minggu berlalu Aca tidak mendapat satu bukti pun, sedikit berputus asa jika saja ia tidak melihat adegan Sekar dan teman-temannya yang tengah membuat rencana untuknya.

Di kamar mandi kotor dengan debu dimana-mana, tumpukan kayu tidak berguna berantakan didalamnya Aca bersembunyi di balik rerumputan dekat kamar mandi itu. Samar tapi Aca masih bisa mendengar dan segera menyakalan rekam suara diponselnya.

“Duh, gimana nih. Udah dua minggu Aca sialan itu nggak bully gue, kalau begini terus gue nggak punya cara buat narik perhatian orang tuanya.” Sekar berkata membuat Aca terkaget. Apa yang dikatakan Rea benar, Sekar itu teratai putih.

Jika saja Aca mengetahuinya dari awal ia tidak akan repot untuk membullynya dan membiarkan Sekar malu dengan sendirinya. Tentang Ronald, dia teman Aca. Aca akan membiarkan begitu saja tentang Ronald dan untuk berteman, so sorry Aca tidak akan mau berteman dengan orang yang tidak mempercayainya sama sekali.

Sekali teman tidak percaya pada temannya maka akan terus seperti itu tanpa bisa diubah. Bisa diubah tapi akan sulit, ketika ia ingin berubah mereka akan kembali seperti semula.

“Gampang. Lo tinggal pura-pura dibully, lagipula mereka orang bodoh akan percaya kalau lo di bully dia.” Yang berbicara Desi. Aca masih mengenal suaranya.

“Bener juga. Jangan salahin gue, salahin aja Ronald yang nyuruh gue berbuat seperti itu sama Aca.” Sekar berkata sambil menatap kedepan lama.

“Sebenernya gue masih nggak percaya sih, Ronald yang notabenya sahabat Aca yang nyuruh lo kayak gini lebih tepatnya kerjasama untuk hancurin seorang Aca,” Desi menimpali sambil terkekeh.

“Yah. Sayangnya ada orang bodoh seperti Ronald yang mengutamakan rasa iri karena nggak punya orang tua dan memilih menghancurkan kebahagiaan sahabatnya. Miris sekali.” Sekar menatap langit yang tampak cerah. “Kita lakuin drama kita di gudang saat istirahat sekolah,” lanjutnya.

Mereka pergi tanpa mengetahui jika ada seseorang yang tengah menahan isak tangisnya. Aca. Dia tidak ingin percaya bahwa sahabat kecilnya ikut dalam rencana ini, rasa sesak yang belum pernah Aca lalui masuk dalam relung hatinya menatap kepergian Sekar dan Devi nanar.

Aca kini mengubah rencannya, tadinya ia pikir hanya Sekar yang memiliki niat jahat padanya namun ternyata sahabat kecilnya pun ikut andil dalam kehancurannya. Rencana kini berubah, lebih baik mengirim mata-mata secara langsung karena tidak mungkin Aca menangani dua masalah sekaligus. Tentu saja ia menemukan bukti dengan tepat dan segera membongkar kelakuan busuk mereka di hadapan orang tuanya hasilnya orang tua Aca mengirim Sekar keluar negeri dan memintanya untuk tidak kembali.

Episodes
1 “Ha... Ha... Aku ingin sekali tertawa jika mengingat bahwa dunia sangat lucu”
2 “Lebih baik jika kita hidup sebagai simulasi dari sebuah komputer..."
3 “Banyaknya keinginan yang hanya bisa kuraih dalam sebuah fiksi.” 
4 “Dari banyaknya orang yang ku takuti, kenapa harus kamu yang membuatku..."
5 “Keinginan yang membara membuatku maju sedikit demi...
6 “Kini adalah masaku, masa dimana untuk memulai semuanya...
7 “Aku mulai merasakan kehidupan yang melegakan, semoga...
8 “Sedikit kata tentang belenggu. Aku masih terlalu awam untuk...
9 "2"
10 “kini aku mengerti. Kadang kalanya menggertak orang merupakan...
11 "Mengubah beberapa sifat untuk membuat seseorang nyaman...
12 “Awal baru dan perjalanan baru untuk mengubah hidupku...
13 “Semuanya bukan tentang kata motivasi. Motivasi bisa...
14 “Kita tidak dapat mengulang masalalu tapi kita bisa memper...
15 "Bersama denganmu membuatku sedikit tidak nyaman. Jangan...
16 “Fiksiku terlalu tinggi dan kini aku tertampar.”
17 “Lihatlah kehidupan seorang antagonis. Nyatanya dia protagonis...
18 "2"
19 “Banyak orang yang sama seperti Cila. Ketika dia salah tapi tidak
20 “Lo yakin kalau mereka semua akan melakukan semua itu...
21 "Tingkahnya membuatku bingung. Sebenarnya apa..."
22 “Camping yang sungguh membagongkan. Aku masih tidak...
23 “Tanpa sadar aku ikut masuk dalam kerumunan, canda tawa...
24 “Mempunyai kalian berdua sudah cukup untukku sebagai...
25 “Kenangan ini akan selalu berada di pikiranku. Kalian berdua...
26 “Dia mendekatiku bagaikan aku makanan lezat yang dapat
27 “Aku masih bingung dengan keputusanku karena Jalan apa...
28 “Kata “ikhlas” memang mudah tapi sulit untuk hati kita. Tapi aku
29 “Antagonis yang bertindak bagai protagonis. Mungkin...
30 “Mengerti dan tidak mengerti cara menggiring bola dan
31 “Kejadian itu membuatku harus mencari jalan memutar. Aku...
32 "Jangan cari masalah denganku, aku bukan orang yang...
33 “Terpaksanya aku harus menggunakannya, entah kemana lagi...
34 "Dia mengintai seperti mata-mata, tapi aku tidak dapat melihatnya. Bahkan...
35 “Cilia Rakit. Itu namaku, betapa aku berharap bahwa sahabatku...
36 “Jangan salahkan aku jika kamu tidak bisa lepas dariku setelah
37 "Apa kataku, dia tetap mengintai bahkan setelah kita sampai
38 "Seluruh tubuhku terasa ringan setelah masalah ini terpecahkan. Aku...
39 "Nyatanya jadi babu seorang Raka Adijaya sangat mengerikan. Dia
40 "Kini, aku menjalani hariku tanpa rasa khawatir karena sepertinya aku...
41 “Antagonis muncul dengan sangat cepat. Dia... Aku sudah...
Episodes

Updated 41 Episodes

1
“Ha... Ha... Aku ingin sekali tertawa jika mengingat bahwa dunia sangat lucu”
2
“Lebih baik jika kita hidup sebagai simulasi dari sebuah komputer..."
3
“Banyaknya keinginan yang hanya bisa kuraih dalam sebuah fiksi.” 
4
“Dari banyaknya orang yang ku takuti, kenapa harus kamu yang membuatku..."
5
“Keinginan yang membara membuatku maju sedikit demi...
6
“Kini adalah masaku, masa dimana untuk memulai semuanya...
7
“Aku mulai merasakan kehidupan yang melegakan, semoga...
8
“Sedikit kata tentang belenggu. Aku masih terlalu awam untuk...
9
"2"
10
“kini aku mengerti. Kadang kalanya menggertak orang merupakan...
11
"Mengubah beberapa sifat untuk membuat seseorang nyaman...
12
“Awal baru dan perjalanan baru untuk mengubah hidupku...
13
“Semuanya bukan tentang kata motivasi. Motivasi bisa...
14
“Kita tidak dapat mengulang masalalu tapi kita bisa memper...
15
"Bersama denganmu membuatku sedikit tidak nyaman. Jangan...
16
“Fiksiku terlalu tinggi dan kini aku tertampar.”
17
“Lihatlah kehidupan seorang antagonis. Nyatanya dia protagonis...
18
"2"
19
“Banyak orang yang sama seperti Cila. Ketika dia salah tapi tidak
20
“Lo yakin kalau mereka semua akan melakukan semua itu...
21
"Tingkahnya membuatku bingung. Sebenarnya apa..."
22
“Camping yang sungguh membagongkan. Aku masih tidak...
23
“Tanpa sadar aku ikut masuk dalam kerumunan, canda tawa...
24
“Mempunyai kalian berdua sudah cukup untukku sebagai...
25
“Kenangan ini akan selalu berada di pikiranku. Kalian berdua...
26
“Dia mendekatiku bagaikan aku makanan lezat yang dapat
27
“Aku masih bingung dengan keputusanku karena Jalan apa...
28
“Kata “ikhlas” memang mudah tapi sulit untuk hati kita. Tapi aku
29
“Antagonis yang bertindak bagai protagonis. Mungkin...
30
“Mengerti dan tidak mengerti cara menggiring bola dan
31
“Kejadian itu membuatku harus mencari jalan memutar. Aku...
32
"Jangan cari masalah denganku, aku bukan orang yang...
33
“Terpaksanya aku harus menggunakannya, entah kemana lagi...
34
"Dia mengintai seperti mata-mata, tapi aku tidak dapat melihatnya. Bahkan...
35
“Cilia Rakit. Itu namaku, betapa aku berharap bahwa sahabatku...
36
“Jangan salahkan aku jika kamu tidak bisa lepas dariku setelah
37
"Apa kataku, dia tetap mengintai bahkan setelah kita sampai
38
"Seluruh tubuhku terasa ringan setelah masalah ini terpecahkan. Aku...
39
"Nyatanya jadi babu seorang Raka Adijaya sangat mengerikan. Dia
40
"Kini, aku menjalani hariku tanpa rasa khawatir karena sepertinya aku...
41
“Antagonis muncul dengan sangat cepat. Dia... Aku sudah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!