Bab 11

Jika senja mengalah pada malam, aku mengalah pada perasaan.

...~Ruby~...

.......

.......

...✨✨✨...

Hari terus berganti, tanpa terasa dua hari sudah berlalu semenjak kepulangan Grisella ke indonesia, selama itu juga Lucas selalu menghabiskan waktunya dengan Grisella bahkan dia memilih mengabaikan pekerjaannya yang menggunung demi Grisella.

Kabar kepulangan Grisella juga sudah sampai di telinga keluarga Lucas, terutama sang mamah yang langsung meminta Lucas dan Ruby datang ke mansion mereka nanti malam.

Sambil menunggu hari berlalu, Ruby memilih bersiap untuk mengunjungi tempat kecelakaan kedua orangtuanya, dia baru sempat melaksanakan niatnya hari ini sebab beberapa hari yang lalu dia sibuk dengan meeting serta berkas yang perlu dia teliti ulang dan tanda tangani.

Dia bahkan menghabiskan waktunya hanya ke kantor, butik dan latihan boxing setiap harinya. Dia tidak perduli kemana Lucas pergi dan apa yang dia lakukan bagi Ruby kegiatannya lebih penting dari pada mengurusi Lucas yang sudah dua hari tidak pulang ke mansion.

Saat ini Ruby sedang mematut dirinya di depan cermin, dia memakai hoodie berwarna hitam yang di padukan dengan celana jeans berwarna senada serta sepatu sneaker berwarna biru tua.

"Sepertinya sudah cukup," gumam Ruby.

Dia berjalan menuju ranjang untuk mengambil ranselnya, dan kunci mobil sebelum keluar dari kamarnya.

Tap. Tap. Tap.

Langkah kaki Ruby menggema di mansion yang masih sunyi, jam baru menunjukan pukul 06.15 menit hanya ada beberapa maid yang sedang membersihkan lantai satu termasuk bi Ira.

"Pagi, Bi," sapa Ruby saat melihat bi Ira berjalan mendekatinya.

"Selamat pagi, Nona, anda mau kemana?" ujar bi Ira yang melihat penampilan Ruby sudah rapi.

"Saya ada keperluan di luar, saya titip rumah ya Bi," sahut Ruby yang langsung di angguki bi Ira.

Setelahnya Ruby kembali melanjutkan langkah menuju pintu keluar mansion, dia tidak bisa menunda lagi rencananya sebab bisa saja semua itu ada campur tangan dari orang terdekatnya.

Brum. Brum. Brum.

Mobil sport milik Ruby melaju dengan kecepatan sedang, selama dalam perjalanan pikirannya terus berkelana dan menimbang-nimbang seperti apa insiden sebenarnya yang merenggut nyawa orang tua Ruby, dua tahun yang lalu dan membuat dirinya terbelenggu dengan pernikahan tidak sehat seperti sekarang.

Hingga beberapa saat kemudian dia telah tiba di lokasi kejadian dua tahun yang lalu, Ruby memarkirkan mobilnya di sisi jalan sambil mengamati sekitarnya.

Lokasi yang menjadi tempat kecelakan orang tua Ruby terbilang sangat sepi, bahkan di sana jarang di lalui kendaran atau pun orang lewat .

"Kalau orang tua Ruby mengalami kecelakaan di sini, terkesan sangat janggal kecuali kecelakaan itu di sengaja," gumam Ruby merasa ada yang janggal.

Dia akhirnya keluar dari mobil dan bersandar di depan mobil, Ruby mengamati area sekitarnya yang banyak di tumbuhi pohon ilalang yang sudah menjulang tinggi. Namun saat dia sedang serius melihat sekitarnya tiba-tiba sebuah suara membuatnya terkejut.

"Neng, lagi ngapain disini?" ujar seorang pria paruh baya, yang sedang membawa rumput satu karung di pundaknya.

Ruby menoleh, dia mengernyit heran dengan kedatangan pria tersebut, "Saya cuma singgah sebentar buat istirahat, Pak."

"Oh begitu, kalo bisa jangan lama-lama di sini sendirian Neng, takutnya ada kejadian kaya dulu."

Mendengar hal tersebut, jiwa penasaran Ruby bangkit dia ingin mengetahui kejadian apa yang pria paruh baya itu katakan, Ruby berharap hal itu bisa menjadi petunjuk untuknya menguak kematian orang tuanya.

"Kalo boleh saya tau, kejadian apa yang bapak maksud?" ujar Ruby mulai mengorek informasi.

"Dua tahun yang lalu di sini ada pasangan suami istri yang meninggal, Neng. mobil mereka di tabrak dari belakang sampai menabrak batang pohon yang ada di situ." ujar pria itu seraya menunjuk pohon yang masih berdiri hanya saja kulit batang pohonnya sudah terkelupas.

'Jadi kemungkinan besar, dugaan aku benar.' Batin Ruby semakin yakin.

Ruby kembali bertanya pada pria paruh baya tersebut, "Bagaimana Bapak, bisa tau tentang kejadian dua tahun yang lalu?''

"Kebetulan saat kecelakaan terjadi saya sedang mengambil rumput di sekitar sini, Neng. Tapi saya tidak berani mendekat soalnya waktu kecelakaan terjadi tiba-tiba dari mobil yang menabrak keluar orang-orang berbaju hitam yang langsung membawa pasang suami istri itu serta mobil mereka pergi."

Penjelasan pria paruh baya tersebut mampu membuat Ruby menarik kesimpulan, jika kecelakan yang sedang mereka bicarakan jelas orang tuanya sendiri.

"Apa Bapak tau, seperti apa wajah mereka?" ujar Ruby, dia sudah menemukan sedikit petunjuk di sini.

Pria paruh baya tersebut mengangguk ragu, "Saya kurang yakin, Neng. Soalnya saya cuma melihat sekilas tapi di antara orang-orang yang berpakaian serba hitam itu, ada satu mobil lagi yang datang di belakang mereka. waktu orang tersebut keluar dia terlihat seperti pengusaha pakaiannya juga bagus, raut wajahnya tegas dan ada tato di bagian lengannya "

"Kira-kira Bapak, ingat nggak tato itu seperti apa?" ujar Ruby lagi.

"Iyah, seingat saya tato itu bergambar ular bertuliskan ZD," jawab pria tersebut.

Mendengar penjelasan panjang lebar dari pria paruh baya itu, membuat Ruby sedikit lega. meski dia belum tau siapa dalang di balik pembunuhan yang di samarkan menjadi kecelakaan itu, tapi sekarang Ruby bisa memulai pencarian dari tato yang tadi di sebutkan oleh pria paruh baya di hadapannya.

Pria paruh baya itu menepuk pundak Ruby, saat melihat Ruby diam saja.

Pluk.

Ruby menoleh, "Ada apa, Pak ?"

"Neng, jangan suka melamun nggak baik, mending Neng pergi dari sini, soalnya jalanan di sini biasanya jarang di lalui orang nggak bagus kalo, Neng, kelamaan berdiam diri di sini."usul pria tersebut.

Ruby mengangguk patuh, "Makasih atas cerita Bapak barusan."

Pria tersebut tersenyum ramah, "Sama-sama Neng, saya juga masih terngiang-ngiang sama kejadian itu padahal udah lama."

'Kenapa Ruby asli nggak nyari tau dari awal sih? bikin pusing aja.' batin Ruby kesal.

Dia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran pemilik tubuh, di saat kejanggalan tentang kematian orangtuanya ada di depan mata justru dia sibuk mengejar cinta tidak berguna dari Lucas.

Ruby yang terlalu larut dalam memikirkan berbagai kemungkinan di otaknya, kembali di kejutkan saat mendengar suara pria paruh baya itu berpamitan.

"Neng, saya pamit dulu yah kasian kambing saya sudah pada kelaparan," ujar pria tersebut ramah.

"Hati-hati di jalan, Pak." Sahut Ruby sopan.

Pria tersebut mengangguk dan berlalu dari hadapan Ruby, setelah kepergian pria tadi Ruby berjalan menuju pohon yang batangnya sudah berantakan.

Dia berharap ada sesuatu yang bisa dia temukan di sana, tapi hasilnya nihil tidak ada apa pun di tempat itu.

"Mereka sudah membersihkannya dengan baik," gumam Ruby.

Kini satu-satunya petunjuk yang dia miliki adalah tato, dia harus mencari tau siapa pemilik tato tersebut dan motif apa yang membuatnya membunuh kedua orangtuanya.

.......

.......

.......

GRISELLA MONIKA.

SATRIA BLANSKI

SENO FERNANDES.

DELVIN SINAGA.

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

kak othor nya pinter pilihin cowo2 yg keceh badai .... 😍🤤
buat cewe2nya ? sutralah .... 😅

2024-05-09

0

Safeiru

Safeiru

cowok rambut putih kenapa selalu cakep sih

2024-05-04

0

dk

dk

karakter2 nya 👍👍👍

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!