KALA SENJA
Tak tak tak tak.
Suara sepatu hills milik seorang perempuan cantik sedang menuruni anak tangga. Ia setengah berlari kala melihat jam yang melingkar di tangannya sudah mengarah ke angka 8.
''Sayang, pelan-pelan. Kau bisa terjatuh jika berlari seperti itu,'' ucap seorang lelaki dengan usia yang lebih dari setengah abad.
''Aku buru-buru Dad, ada pertemuan dengan klien penting pagi ini,'' ucap perempuan itu.
Ya perempuan itu adalah Kala, Kala Senja namanya. Dia wanita cantik dengan segudang prestasi. Dulu di usianya yang masih 21 tahun, ia sudah bisa menggantikan ayahnya untuk memegang perusahaan besar milik keluarganya.
''Kamu tidak sarapan dulu Nak? Mommy sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu,'' ucap Mommy Neli.
''No Mom, aku akan terlambat jika sarapan dulu. Mommy bisa menaruhnya di tempat bekal biar aku makan di kantor saja,'' ucap Kala. Ia hanya meminum segelas susunya dan langsung membersihkan bibirnya dengan tisu.
''Kala berangkat dulu,'' pamit Kala pada Mommy dan Daddynya. Tak lupa ia mencium pipi kedua orang tuanya dan langsung menyambar kotak bekal yang sudah di siapkan oleh Mommynya.
''Anak itu,'' gumam Mommy Neli lirih. Ia memandang anak semata wayangnya sambil menggelengkan kepalanya.
''Bagaimana dengan temen Mommy?'' tanya Daddy Anwar tiba-tiba.
''Teman Mommy? Memangnya teman Mommy kenapa?'' tanya Mommy Neli mengeryit dahi. Ia tidak tau kemana arah pertanyaan suaminya.
''Itu, anak teman Mommy yang mau di jodohkan sama Kala. Dia mau kan?'' tanya Daddy Anwar.
''Entahlah, anaknya masih muda Dad. Umurnya masih 25 sementara anak Daddy sudah kepala tiga,'' Mommy Neli mengangkat tiga jarinya dengan lesu.
''Tapi putri Daddy wajahnya tidak boros kok. Buktinya dia masih sama seperti abg abg. Kalau orang yang tidak tau pasti mereka menyangka Kala masih berumur 25 tahun kebawah,'' ucap Daddy Anwar yang tidak mau anaknya di jelek-jelekkan.
''Tapi aku tidak yakin anak temenku mau. Dia seorang dokter spesialis. Wajahnya juga sangat tampan Dad, aku hanya takut jika ia nggak mau sama Kala karna umur Kala yang lebih tua darinya,'' ujar Mommy Neli sendu.
''Kita belum mencobanya Mom. Siapa tau mereka berjodoh,'' ucap Daddy Anwar.
Kala sudah beberapa kali di jodohkan dengan teman sesama bisnisnya ataupun orang pilihan kedua orang tuanya. Namun Kala seakan anti kepada lelaki. Ia menolak keras jika itu menyangkut seorang laki-laki yang akan mendampinginya kelak. Entah apa yang membuat anak dari Anwar Wirawan itu seperti trauma kepada lelaki. Padahal selama ini banyak lelaki yang mau menjadi suami Kala, dengan wajahnya yang ayu serta kepintarannya di bidang bisnis membuat Kala bernilai plus di mata lelaki, namun Kala yang tidak mau untuk berhubungan dengan laki-laki manapun.
''Bas, kita langsung ke restoran JJ ya,'' ucap Kala pada supirnya. Selama ini ia tidak pernah mengendarai mobilnya seorang diri karena sang ayah melarangnya. Kemana pun ia pergi, Kala harus di antar oleh sopir pribadi sekaligus bodyguardnya.
''Baik Bu,'' ucap Bastian.
*
*
Sore haripun menyapa, Kala segera membereskan berkas-berkas yang berserakan di mejanya. Jam pun menunjukkan pukul 5 sore dan itu artinya ia harus pulang.
''Huh, lelah sekali,'' gumamnya. Ia bersandar ke kursinya sebentar sambil melihat layar ponselnya yang disana ada foto dirinya dan seorang lelaki yang tengah tertawa. Ia selalu ikut tersenyum saat melihat orang itu tersenyum.
''Lelahku hilang saat melihatmu,'' gumam Kala.
*
*
Ting.
Bunyi pesan masuk ke dalam ponsel Kala.
''Jika sudah beres pekerjaannya langsung pulang ya Nak, nanti malam akan ada tamu penting di rumah kita,'' isi pesan dari sang ibu.
''Huh, siapa lagi tamunya. Atau jangan-jangan Daddy dan Mommy merencanakan sesuatu?'' batin Kala. Ia sudah hafal dengan tak tik kedua orang tuanya.
Setelah di rasa lelahnya sedikit menghilang, ia pun menyambar tas kerjanya dan melangkah keluar dari ruangan.
''Cantika aku pulang dulu,'' pamitnya kepada sekretarisnya.
''Baik Bu, hati-hati di jalan,'' ucap Cantika sambil menunduk hormat.
Kala terus berjalan dengan elegan menuju ke loby. Bastian sudah standby disana. Kala segera masuk ke dalam mobil setelah Bas membukakan pintu mobilnya.
''Kita langsung pulang ya Bas,'' ucap Kala dan di angguki oleh Bastian. ''Baik Bu,'' ucap Bastian.
Sesampainya di mobil ia membuka ponselnya dan banyak chat dari teman-temannya.
''Mungkin setelah tamu itu pulang aku bisa keluar bersama teman-temanku. Aku rindu dengan mereka,'' batinnya.
Setelah beberapa saat, mobil milik Kala sudah sampai di depan rumah mewah 3 lantai itu. Ia segera turun dari dalam mobil dan melihat Mommy dan Daddy nya berada di depan pintu.
''Mom Dad,'' sapa nya. Ia heran mengapa kedua orang tuanya ini berada di sini. Padahal biasanya mereka tidak pernah seperti ini.
''Hai sayang bagaimana keadaan kantor?'' tanya Daddy Anwar basa basi.
''Tidak usah Kala jawab pasti Daddy sudah tau jawabannya,'' ucap Kala sambil tersenyum.
''Kamu pasti capek ya. Kamu mandi dulu terus istirahat sebentar, nanti malam ada temen Mommy yang akan datang kesini, kita bisa makan malam bersama-sama,'' ucap Mommy Neli.
''Temen Mommy, siapa? Kalian tidak sedang merencanakan sesuatu kan?'' ucap Kala penuh selidik. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian.
''Kita masuk dulu, nggak enak ngobrol sambil berdiri seperti ini,'' Daddy Anwar mengajak anak dan istrinya masuk ke dalam rumah. Sesampainya di ruang keluarga, Kala di beritahu jika ia akan di kenalkan dengan anak teman Mommynya yang seorang dokter. Jelas Kala menolaknya mentah-mentah.
''Kala nggak mau!'' tolaknya.
''Kala sayang, umur kamu sudah 30 tahun dan kamu seorang perempuan sayang. Kamu mau nunggu apalagi? Kamu cantik, kamu kaya, semua sudah kamu dapatkan Nak,'' ucap Daddy Anwar.
''Tapi aku tidak minat menikah Mom, Dad!'' jawab Kala.
''Kamu anak satu-satunya kami. Jika kamu tidak ingin menikah siapa yang akan meneruskan perusahaan sebesar ini? Daddy membangunnya dengan susah payah sayang,'' ucap Daddy Anwar sementara Mommy Neli hanya diam. Ia tidak yakin rencanyanya yang sudah beberapa kali ini akan berjalan mulus.
''Sumbangkan saja ke panti asuhan atau orang yang lebih membutuhkan. Beres kan,'' jawab Kala dengan santai.
''Kala, usia Daddy dan Mommy semakin hari semakin bertambah. Daddy dan Mommy hanya ingin yang terbaik untuk dirimu. Mumpung Daddy dan Mommy masih sehat, kami ingin segera menimang cucu Ka,'' ucap Daddy Anwar dengan mata berkaca-kaca, Mommy Neli berusaha mengelus punggung suaminya agar lebih tenang.
''Apa yang kamu tunggu? Apa kamu menunggu usia 40, 50, atau 60 tahun baru mau menikah. Daddy sangat menyayangkan sifat egoismu itu Ka,'' Daddy Anwar bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan anak dan istrinya. Kala melihat Daddynya seperti ini merasa tak tega.
''Maafin aku Dad. Aku hanya ingin menunggu seseorang, aku yakin dia kembali,'' batin Kala.
*
*
Hai bestie-bestieku tercintahhh.
Ini karya baru othor ya. Semoga kalian semua suka. Kalau ada salah mohon koreksi.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
R.F
semangat selalu kak
2024-01-06
0
Atha Diyuta
aku subs ,mampir juga ya ka
2024-01-05
0
Spyro
Wah siapa yang ditunggu Kala ya?
Second Chance hadir 😊
2023-12-29
1