Eps 7

''Pesankan aku baju!'' perintah Kala.

''Ck, menyusahkan saja,'' gerutu Sky. Namun jari-jarinya segera mencari baju yang cocok untuk di pakai Kala. Ia juga memesan makanan untuk mereka santap.

''Tunggu beberapa menit, pesanan akan di antar,'' ucap Sky tanpa melihat ke arah Kala.

''Bagaimana bisa aku menikah dengan kulkas 2 pintu itu. Yang ada aku akan mati kedinginan karna sikapnya yang tidak ada hangat-hangatnya itu,'' gumam Kala sambil melihat ke arah Sky yang tengah bermain ponsel.

''Kenapa kamu menatapku seperti itu?'' tanya Sky tanpa melihat ke arah Kala, namun Sky tau jika Kala saat ini memperhatikan dirinya.

''Siapa juga yang menatapmu. Jadi orang jangan terlalu percaya diri,'' ucap Kala sambil duduk di sofa itu.

Tak berselang lama, pesanan Sky telah tiba. Ia segera membuka pintu kamar hotel dan mengambil pesanannya.

''Pakai ini,'' Sky melempar paperbag yang di dalamnya ada pakaian wanita. Kala yang sigap pun menangkap paperbag itu.

''Aku akan mencobanya. Jika pakaian ini tidak pas di tubuhku, aku tidak mau pakai,'' ucap Kala bergegas ke kamar mandi dan memakai pakaian yang di belikan oleh Sky.

''Wah, selera dia bagus juga. Bra dan cd yang dia belikan kenapa pas gini, bajunya juga gitu. Pasti dia sering membelikan wanitanya baju. Jadi dia tidak perlu susah payah memilihkan aku baju,'' ucap Kala. Ia pun keluar dari kamar mandi dengan dress tanpa lengan yang di pakainya. Tak lupa dress itu juga terlalu pendek jika di pakai oleh Kala, padahal di gambar tadi dress yang di beli oleh Sky di bawah lutut.

Sky yang melihat pun menelan salivanya susah payah.

''Kenapa dia jadi se se xy itu. Astaga, sepertinya aku salah membelikan ia baju,'' ucap Sky dalam hatinya.

''Bagaimana Sky, apa dress ini bagus di badanku?'' tanya Kala sambil memutar tubuhnya di depan Sky. Sky yang sejak tadi tergoda dengan ke se xy an Kala hanya mampu berdehem pelan.

''Ehm, baju itu cocok di tubuhmu,'' Sky lalu memutuskan pandangannya dari tubuh Kala. Ia tidak mau mengulangi kejadian tadi malam. Yang ada nanti ia malah di cap menjadi dokter mesum oleh orang yang ada di depannya ini.

''Aku mandi dulu, jika kamu lapar, kamu bisa makan terlebih dahulu,'' ucap Sky berlalu meninggalkan Kala yang tengah menatapnya.

Tatapan Kala beralih ke arah meja sofa. Ia melihat ada beberapa makanan yang membuat cacing di perutnya meronta.

''Wah ini sepertinya enak,'' gumam Kala mendekat dan duduk di sofa.

''Sepertinya Sky belum makan. Apa aku tunggu dia aja ya,'' gumamnya. Ia pun mengurungkan niatnya untuk makan terlebih dahulu. Ia memilih menunggu Sky yang saat ini berada di dalam kamar mandi.

Tak berselang lama, pintu kamar mandi terbuka. Kala melihat Sky yang keluar kamar mandi hanya melebarkan matanya. Bagaimana tidak berekspresi seperti itu jika Sky saat ini hanya memakai celana panjangnya tanpa memakai bajunya. Perutnya yang rata dan six pack membuat Kala ingin meraba kembali perut itu. Rasanya pikiran kotor itu hinggap kembali ke dalam otaknya.

''Astaga aku memikirkan apasih,'' batinnya.

''Sky pakai bajumu dan ayo kita makan,'' ajak Kala yang sudah tidak tahan ingin mengisi perutnya.

''Hem,'' hanya deheman saja yang mewakili jawaban Sky. Setelah memakai bajunya, Sky pun ikut duduk di samping Kala.

Mereka sarapan tanpa ada yang bicara sepatah kata. Hingga pertanyaan Kala membuat Sky tersedak makanannya.

''Sky, kapan kita akan menikah?'' tanya Kala.

Uhuk uhuk uhuk.

''Sky, pelan-pelan. Minumlah,'' Kala meyodorkan 1 botol air mineral yang sudah ia buka di depan Sky. Sky pun mengambilnya dan meneguknya hingga habis setengah.

''Kamu tadi tanya apa?'' tanya Sky menatap Kala yang berada di samping.

''Aku rasa kamu tidak tuli,'' ucap Kala santai, namun Sky terlihat kesal saat Kala menjawab seperti itu.

''Ulangi lagi!'' perintah Sky. Ucapannya yang datar membuat Kala menghela nafas panjangnya dan mengulangi pertanyaannya.

''Kapan kamu akan menikahiku?'' tanya Kala kembali:

''Apa kamu benar-benar mau menikah denganku?'' tanya Sky memastikan.

''Ya mau tidak mau bukankah harus seperti itu? Aku tidak mau jika anak ini tidak mempunyai ayah,'' ucap Kala lirih.

''Tapi orang tua kita pasti akan curiga jika kita tiba-tiba ingin menikah Ka. Apalagi kemarin-kemarin kamu menolak keras untuk di jodohkan denganku,'' ucap Sky.

''Terus bagaimana Sky. Aku nggak mau jika aku hamil tanpa suami. Ini semua gara-gara kami Sky!!'' rengek Kala dengan bibirnya yang manyun ke depan.

''Bagaimana kalau kita tunangan dulu. Itu mungkin tidak akan menimbulkan kecurigaan,'' ucap Sky.

''Sky, aku nggak mau kalau perutku membesar tapi aku belum punya suami. Aku ini seorang pembisnis, bagaimana reaksi rekan bisnisku jika mengetahui aku hamil tanpa suami,'' gerutu Kala.

''Kan kamu belum tentu hamil Ka. Bagaimana jika kamu tidak jadi hamil?'' tanya Sky balik.

Kala pun terdiam. Benar yang di ucapkan Sky. Ini semua belum tentu terjadi.

''Ka,'' panggil Sky membuat Kala mengakhiri lamunannya.

''Gimana?'' tanya Sky.

''I don't know, tapi bagaimana jika aku benar-benar hamil?'' ucap Kala dengan lirih. Ia benar-benar dilema saat ini.

''Solusinya hanya tunangan Ka. Jika dalam waktu 1 bulan kamu tidak telat datang bulan, itu artinya kamu tidak hamil. Tapi, jika dalam 1 bulan kamu telat datang bulan, aku akan segera menikahimu,'' ucap Sky.

''Tapi----

Sky menjeda ucapannya.

''Tapi apa Sky?'' tanya Kala penasaran.

''Tapi bagaimana nasibmu jika kamu tidak jadi hamil dan tidak menikah denganku. Apa ada lelaki yang mau sama wanita yang sudah tidak perawan sepertimu. Kalau aku sih nggak kelihatan ya, kalau kamu kan sudah jebol,'' ucap Sky dengan begitu bar-bar nya.

Kala pun merenung kembali. Benar yang di ucapkan Sky barusan. Mahkota yang selama ini ia jaga untuk kekasih masa lalunya kini sudah di ambil oleh orang yang ada di depannya ini. Jika nanti masa lalunya kembali apa ia akan mau dengannya yang sudah bekas orang lain, batin Kala.

''Itu bisa di urus belakangan Sky. Sudah jangan di bahas lagi, yang penting siapkan pertunangan kita dulu. Menikah atau tidaknya, itu urusan belakangan,'' ucap Kala yang tidak mau berfikir terlalu jauh.

Mereka pun akhirnya mengakhiri percakapannya. Sky dan Kala sama-sama merenungi nasib mereka sambil mengunyah makanan mereka dengan malas.

Tiba-tiba pesan masuk ke ponsel Sky.

''Ka, aku harus ke rumah sakit. Ada pasien darurat yang memerlukan aku. Kamu nggak pa-pa kan aku tinggal sendiri. Nanti aku janji akan kembali ke sini setelah pulang dari rumah sakit,'' ucap Sky menatap Kala yang saat ini juga tengah menatapnya.

''Pergilah, aku akan beristirahat saat kamu pergi,'' ucap Kala.

*

Terpopuler

Comments

Spyro

Spyro

Jebol dong 😂 Heh itu mahkota wanita loh Sky, bukannya tanggul 😂🤣 ampun dah 😌

2023-12-29

0

Nenieedesu

Nenieedesu

Favorit banget ini cerita kak bagus seru juga. nanti aku lanjut bacanya lagi kak jangan lupa mampir dinovel aku kak

2023-12-14

0

auliasiamatir

auliasiamatir

nikah aja deh hamil gak hamil itu lebih baik buat kala

2023-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!