Tak tak tak tak.
Suara sepatu hills milik seorang perempuan cantik sedang menuruni anak tangga. Ia setengah berlari kala melihat jam yang melingkar di tangannya sudah mengarah ke angka 8.
''Sayang, pelan-pelan. Kau bisa terjatuh jika berlari seperti itu,'' ucap seorang lelaki dengan usia yang lebih dari setengah abad.
''Aku buru-buru Dad, ada pertemuan dengan klien penting pagi ini,'' ucap perempuan itu.
Ya perempuan itu adalah Kala, Kala Senja namanya. Dia wanita cantik dengan segudang prestasi. Dulu di usianya yang masih 21 tahun, ia sudah bisa menggantikan ayahnya untuk memegang perusahaan besar milik keluarganya.
''Kamu tidak sarapan dulu Nak? Mommy sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu,'' ucap Mommy Neli.
''No Mom, aku akan terlambat jika sarapan dulu. Mommy bisa menaruhnya di tempat bekal biar aku makan di kantor saja,'' ucap Kala. Ia hanya meminum segelas susunya dan langsung membersihkan bibirnya dengan tisu.
''Kala berangkat dulu,'' pamit Kala pada Mommy dan Daddynya. Tak lupa ia mencium pipi kedua orang tuanya dan langsung menyambar kotak bekal yang sudah di siapkan oleh Mommynya.
''Anak itu,'' gumam Mommy Neli lirih. Ia memandang anak semata wayangnya sambil menggelengkan kepalanya.
''Bagaimana dengan temen Mommy?'' tanya Daddy Anwar tiba-tiba.
''Teman Mommy? Memangnya teman Mommy kenapa?'' tanya Mommy Neli mengeryit dahi. Ia tidak tau kemana arah pertanyaan suaminya.
''Itu, anak teman Mommy yang mau di jodohkan sama Kala. Dia mau kan?'' tanya Daddy Anwar.
''Entahlah, anaknya masih muda Dad. Umurnya masih 25 sementara anak Daddy sudah kepala tiga,'' Mommy Neli mengangkat tiga jarinya dengan lesu.
''Tapi putri Daddy wajahnya tidak boros kok. Buktinya dia masih sama seperti abg abg. Kalau orang yang tidak tau pasti mereka menyangka Kala masih berumur 25 tahun kebawah,'' ucap Daddy Anwar yang tidak mau anaknya di jelek-jelekkan.
''Tapi aku tidak yakin anak temenku mau. Dia seorang dokter spesialis. Wajahnya juga sangat tampan Dad, aku hanya takut jika ia nggak mau sama Kala karna umur Kala yang lebih tua darinya,'' ujar Mommy Neli sendu.
''Kita belum mencobanya Mom. Siapa tau mereka berjodoh,'' ucap Daddy Anwar.
Kala sudah beberapa kali di jodohkan dengan teman sesama bisnisnya ataupun orang pilihan kedua orang tuanya. Namun Kala seakan anti kepada lelaki. Ia menolak keras jika itu menyangkut seorang laki-laki yang akan mendampinginya kelak. Entah apa yang membuat anak dari Anwar Wirawan itu seperti trauma kepada lelaki. Padahal selama ini banyak lelaki yang mau menjadi suami Kala, dengan wajahnya yang ayu serta kepintarannya di bidang bisnis membuat Kala bernilai plus di mata lelaki, namun Kala yang tidak mau untuk berhubungan dengan laki-laki manapun.
''Bas, kita langsung ke restoran JJ ya,'' ucap Kala pada supirnya. Selama ini ia tidak pernah mengendarai mobilnya seorang diri karena sang ayah melarangnya. Kemana pun ia pergi, Kala harus di antar oleh sopir pribadi sekaligus bodyguardnya.
''Baik Bu,'' ucap Bastian.
*
*
Sore haripun menyapa, Kala segera membereskan berkas-berkas yang berserakan di mejanya. Jam pun menunjukkan pukul 5 sore dan itu artinya ia harus pulang.
''Huh, lelah sekali,'' gumamnya. Ia bersandar ke kursinya sebentar sambil melihat layar ponselnya yang disana ada foto dirinya dan seorang lelaki yang tengah tertawa. Ia selalu ikut tersenyum saat melihat orang itu tersenyum.
''Lelahku hilang saat melihatmu,'' gumam Kala.
*
*
Ting.
Bunyi pesan masuk ke dalam ponsel Kala.
''Jika sudah beres pekerjaannya langsung pulang ya Nak, nanti malam akan ada tamu penting di rumah kita,'' isi pesan dari sang ibu.
''Huh, siapa lagi tamunya. Atau jangan-jangan Daddy dan Mommy merencanakan sesuatu?'' batin Kala. Ia sudah hafal dengan tak tik kedua orang tuanya.
Setelah di rasa lelahnya sedikit menghilang, ia pun menyambar tas kerjanya dan melangkah keluar dari ruangan.
''Cantika aku pulang dulu,'' pamitnya kepada sekretarisnya.
''Baik Bu, hati-hati di jalan,'' ucap Cantika sambil menunduk hormat.
Kala terus berjalan dengan elegan menuju ke loby. Bastian sudah standby disana. Kala segera masuk ke dalam mobil setelah Bas membukakan pintu mobilnya.
''Kita langsung pulang ya Bas,'' ucap Kala dan di angguki oleh Bastian. ''Baik Bu,'' ucap Bastian.
Sesampainya di mobil ia membuka ponselnya dan banyak chat dari teman-temannya.
''Mungkin setelah tamu itu pulang aku bisa keluar bersama teman-temanku. Aku rindu dengan mereka,'' batinnya.
Setelah beberapa saat, mobil milik Kala sudah sampai di depan rumah mewah 3 lantai itu. Ia segera turun dari dalam mobil dan melihat Mommy dan Daddy nya berada di depan pintu.
''Mom Dad,'' sapa nya. Ia heran mengapa kedua orang tuanya ini berada di sini. Padahal biasanya mereka tidak pernah seperti ini.
''Hai sayang bagaimana keadaan kantor?'' tanya Daddy Anwar basa basi.
''Tidak usah Kala jawab pasti Daddy sudah tau jawabannya,'' ucap Kala sambil tersenyum.
''Kamu pasti capek ya. Kamu mandi dulu terus istirahat sebentar, nanti malam ada temen Mommy yang akan datang kesini, kita bisa makan malam bersama-sama,'' ucap Mommy Neli.
''Temen Mommy, siapa? Kalian tidak sedang merencanakan sesuatu kan?'' ucap Kala penuh selidik. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian.
''Kita masuk dulu, nggak enak ngobrol sambil berdiri seperti ini,'' Daddy Anwar mengajak anak dan istrinya masuk ke dalam rumah. Sesampainya di ruang keluarga, Kala di beritahu jika ia akan di kenalkan dengan anak teman Mommynya yang seorang dokter. Jelas Kala menolaknya mentah-mentah.
''Kala nggak mau!'' tolaknya.
''Kala sayang, umur kamu sudah 30 tahun dan kamu seorang perempuan sayang. Kamu mau nunggu apalagi? Kamu cantik, kamu kaya, semua sudah kamu dapatkan Nak,'' ucap Daddy Anwar.
''Tapi aku tidak minat menikah Mom, Dad!'' jawab Kala.
''Kamu anak satu-satunya kami. Jika kamu tidak ingin menikah siapa yang akan meneruskan perusahaan sebesar ini? Daddy membangunnya dengan susah payah sayang,'' ucap Daddy Anwar sementara Mommy Neli hanya diam. Ia tidak yakin rencanyanya yang sudah beberapa kali ini akan berjalan mulus.
''Sumbangkan saja ke panti asuhan atau orang yang lebih membutuhkan. Beres kan,'' jawab Kala dengan santai.
''Kala, usia Daddy dan Mommy semakin hari semakin bertambah. Daddy dan Mommy hanya ingin yang terbaik untuk dirimu. Mumpung Daddy dan Mommy masih sehat, kami ingin segera menimang cucu Ka,'' ucap Daddy Anwar dengan mata berkaca-kaca, Mommy Neli berusaha mengelus punggung suaminya agar lebih tenang.
''Apa yang kamu tunggu? Apa kamu menunggu usia 40, 50, atau 60 tahun baru mau menikah. Daddy sangat menyayangkan sifat egoismu itu Ka,'' Daddy Anwar bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan anak dan istrinya. Kala melihat Daddynya seperti ini merasa tak tega.
''Maafin aku Dad. Aku hanya ingin menunggu seseorang, aku yakin dia kembali,'' batin Kala.
*
*
Hai bestie-bestieku tercintahhh.
Ini karya baru othor ya. Semoga kalian semua suka. Kalau ada salah mohon koreksi.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Malam itu, suasana mendadak sunyi. Dua keluarga itu berperang pada fikirannya masing-masing.
''Huh,'' Anwar menghela nafasnya dengan kasar.
''Jeng Neli, sebenarnya saya menginginkan sekali perjodohan ini di lanjutkan. Saya akan berusaha meyakinkan anak saya, agar dia mau menerima perjodohan ini,'' ucap Anne teman sosialita Mom Neli.
''Sama Jeng, saya juga mengharapkan perjodohan ini di lanjutkan. Tapi anak-anak kita sangat sulit sekali di atur,'' wajah Mom Neli berubah sendu.
Tak tak tak.
Suara sepatu terdengar menuruni anak tangga. Semua orang yang ada di meja makan pun melihat ke arah tangga itu.
''Itu dia anaknya,'' gumam Mom Neli. Ia pun segera memanggil anak semata wayangnya itu.
''Kala, gabung sini dulu Nak,'' panggil Mom Neli selembut mungkin agar Kala mau mendengarkan ucapannya.
''Iya Mom,'' Kala mendekat. Ia melihat wanita dan lelaki yang seumuran orang tuanya ada di sana.
''Kenalkan, ini Tante Anne, dan ini Om George,'' ucap Mom Neli mengenalkan orang yang ada di depannya ini.
''Hallo Om, Tante. Saya Kala, putri tunggal Daddy Anwar dan Mommy Neli,'' ucap Kala mengenalkan dirinya kepada Anne dan George.
''Kamu cantik sekali sayang, Sky pasti beruntung mempunyai calon istri yang cantik dan pintar seperti dirimu,'' ucap Tante Anne membuat Kala menatap ke arah Mommynya.
''Apa maksudnya Mom?'' tanya Kala pura-pura tidak tau. Sebenarnya ia tau jika wanita dan lelaki di depannya ini adalah calon mertuanya kalau ia menyetujui perjodohan ini.
''Duduk Ka,'' Kala pun duduk di kursinya. Ia menatap mereka berempat bergantian.
''Tante Anne dan Om George ini adalah orang tua Sky, orang yang akan menjadi suamimu Ka,'' ucap Mom Neli lembut.
''Kapan aku mengiyakan perjodohan ini Mom?'' tanya Kala pelan.
''Kami tidak memaksamu sayang. Bagaimana kalau kamu dan Sky berkenalan terlebih dahulu. Kalau kalian merasa suka satu dengan yang lain, kalian bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, tapi kalau kalian tidak bisa menyukai satu sama lain, kalian bisa berteman saja,'' ucap Tante Anne langsung mendapat pelototan tajam dari Mom Neli. Bagaimana bisa calon besannya ini berkata seperti itu, yang ada Kala membuat celah agar Sky tidak menyukainya.
''Benarkah? Kalau gitu saya setuju Tante,'' ucap Kala dengan wajah berbinar. Ia tidak usah susah payah menolak perjodohan ini. Yang ada nanti malah Sky yang akan mengundurkan diri lebih dulu.
''Iya, bagaimana kalau besok kamu bertemu Sky. Biasanya ia libur kalau akhir pekan,'' ucap Tante Anne.
''Hem, boleh deh. Tak kenal maka tak sayang, bukannya begitu?'' ucap Kala. Mommy dan Daddy nya hanya menghela nafas panjangnya. Yang ada perjodohan ini akan batal seperti perjodohan sebelum-sebelumnya.
''Tante akan atur dimana kalian ketemunya ya, biar ada kesannya gitu. Masa iya pertemuan pertama nggak ada kesan sama sekali,'' ucap Tante Neli dan di jawab anggukan kecil oleh Kala.
Sementara para lelaki-lelaki di depannya ini tidak ada yang berkomentar apapun. Daddy Anwar masih kesal kepada anaknya ini.
*
*
Malam pun tiba, malam ini Kala dan Sky akan bertemu di restoran bintang 5 yang sudah di pesankan oleh Tante Anne. Kala tidak keberatan sama sekali, ia akan berdandan cantik malam ini.
''Ini pakailah,'' Mom Neli membawa sebuah dress dengan panjang di bawah lutut tanpa lengan, Kala pun menerima Dress itu.
''Mommy sampai mempersiapkannya sedetail ini,'' ucap Kala tersenyum kecut.
''Mommy hanya ingin kamu bahagia Ka. Mana ada orang tua yang mau anaknya menderita. Kamu tidak punya adik atau kakak, kamu hanya anak tunggal. Jika kamu enggan untuk menikah, siapa yang akan meneruskan ini semua? Siapa yang akan merawatmu saat kamu sudah berumur? Fikirkan ini baik-baik Ka,'' ucap Mom Neli. Ia pun langsung meninggalkan Kala agar otaknya bisa berfikir.
Kala hanya membuang nafasnya kasar.
''Fikiran orang dulu memang beda!'' gerutunya.
Setelah selesai berdandan cantik, Kala segera keluar dari kamarnya dan turun ke lantai dasar. Di sana Mommy dan Daddynya tersenyum melihat kecantikan Kala.
''Anak Daddy cantik sekali. Kamu sangat pantas bersanding dengan Sky yang sangat tampan sayang,'' puji Daddy Anwar.
''Hem,'' Kala hanya berdehem pelan, ia tidak berniat memprotes ucapan Daddynya.
''Aku berangkat dulu,'' ucap Kala berpamitan, setelah itu ia segera melangkahkan kakinya menuju mobilnya.
''Semoga sukses sayang,'' ucap Mommy Neli setengah berteriak. Kala hanya tersenyum tipis dan segera masuk ke dalam mobil.
''Restoran Mawar ya Bas,'' ucap Kala. Di sepanjang perjalanan ia hanya diam dan melihat keluar jendela mobil.
''Andai kau sudah kembali, aku tidak perlu bersusah payah seperti ini. Sampai kapanpun aku akan selalu menunggumu, karena itu janjiku padamu. Aku yakin, saat ini kau sedang berjuang agar kamu bisa menikahiku. Aku sangat merindukanmu,'' batinnya. Ia memejamkan matanya sejenak, hingga tanpa sadar mobil yang di tumpanginya sudah sampai di restoran mawar.
''Sudah sampai Bu,'' ucap Bastian membukakan pintu mobilnya. Kala pun membuka matanya dan segera turun.
''Aku masuk dulu Bas,'' ucap Kala dan di angguki oleh Bastian.
Kaki jenjangnya berjalan masuk ke dalam restoran. Seorang pelayan pun menyapanya.
''Atas nama Mbak Kala?'' tanya Pelayan itu.
''Iya,'' jawab Kala.
''Mari saya antar Mbak, Pak Sky sudah menunggu anda,'' ucap Pelayan itu dan di angguki oleh Kala. Ia pun mengikuti pelayan itu dari belakang. Dari jauh ia melihat seorang pria yang tengah duduk di kursinya.
''Silahkan Mbak,'' ucap pelayan itu.
''Terima kasih,'' ucap Kala, pelayan itu pun segera pergi dari sana.
''Maaf jika anda menunggu lama,'' ucap Kala sambil menarik kursi dan mendaratkan bokongnya disana.
''Tidak apa,'' ucap pemuda yang bernama Sky.
Sky George, seorang pemuda tampan dengan prestasi yang sangat membanggakan. Di umurnya yang masih berusia 25 tahun ia sudah menjadi dokter spesialis di rumah sakit keluarganya.
''Sky,'' Sky mengulurkan tangannya ke arah Kala. Kala pun menerima uluran tangan Sky.
''Kala,''
''Mama sudah cerita banyak tentang kamu,'' ucap Sky menatap Kala dengan tatapan datarnya, seolah ia tidak tertarik sama sekali dengan wanita di depannya ini.
''Benarkah? Jadi aku tidak perlu sudah payah bercerita kepadamu. Apakah Tante Anne juga bercerita jika aku tidak ingin di jodohkan denganmu?'' tanya Kala dengan sikap elegannya. Tutur bicaranya pun pelan, namun mampu membuat lawan bicaranya seperti tidak bisa berkutik.
''Tidak!'' ucap Sky.
''Oh tidak ya, berarti Mamamu belum bercerita banyak dong,'' ucap Kala tersenyum tipis.
''Jadi begini Sky. Aku sama sekali tidak menginginkan hubungan yang terikat, di usiaku yang sudah menginjak kepala tiga ini aku hanya ingin fokus pada pencapaianku. Kamu mengerti kan maksudku?'' tanya Kala.
''Apa? Mama menjodohkan aku dengan tante-tante modelan kayak gini? Yang benar saja sih Ma. Di saat umurku masih 25 tahun, dan aku harus menikah dengan orang yang lebih tua dariku 5 tahun. Astaga, memang tidak ada wanita lain yang lebih muda dan lebih cantik,'' gerutunya dalam hati.
''Ya aku mengerti, aku pun juga begitu,'' ucap Sky datar.
''Terus apa rencanamu selanjutnya?''
*
*
''Jadi apa rencanamu selanjutnya?''
''Aku tidak merencanakan apapun karna mau tidak mau aku harus menikah denganmu,'' ucap Sky lesu.
''Apa?! Kenapa kamu tidak punya rencana? Kita bisa menolaknya sama-sama karna kita tidak saling menyukai,'' ucap Kala kaget dengan jawaban Sky.
''Aku punya alasan sendiri kenapa aku tidak menolaknya,'' ucap Sky datar.
''Jadi kamu menerima perjodohan ini?'' tanya Kala dengan tatapan tak percayanya saat Sky menganggukkan kepalanya.
''Aku nggak mau!'' ucap Kala sambil bersedekap dada.
''Walaupun kamu tidak menginginkannya, kita pasti akan menikah. Kamu tidak tau siapa orang tuaku Ka. Dia akan menghalalkan segala cara, demi kepentingannya,'' batin Sky menatap Kala dengan tatapan datarnya.
''Terserah kamu, mau tidak mau bukan urusanku,'' ucap Sky.
''Lelaki ini benar-benar buatku jengkel. Kenapa aku bisa semarah ini dengan seorang laki-laki. Biasanya lelaki akan menyerah jika aku menolaknya. Tapi apa jawaban lelaki ini,'' batin Kala kesal.
''Baiklah, jika kamu nggak mau menolak perjodohan ini biarkan aku yang menolaknya,'' ucap Kala geram.
''Silahkan kalau kamu bisa,'' ucap Sky dengan tatapan acuh.
''Kalau tidak ada yang ingin di sampaikan, aku pergi dulu,'' ucap Sky berlalu meninggalkan Kala yang tengah menatapnya dengan tatapan tak percaya. Bagaimana bisa ada seorang lelaki yang memperlakukan ia seperti ini. Demi apapun, ini baru pertama kali Kala rasakan.
''Awas saja kau!'' ucap Kala geram. Ia segera menyambar tasnya dan ikut meninggalkan restoran itu. Sesampainya di parkiran, Kala sudah tidak melihat orang yang tadi ia temui. Entah kemana hilangnya ia tidak peduli.
''Kita pulang Bas,'' ucapnya pada Bas yang setia menunggunya.
''Baik Bu,'' ucap Bas sambil membukakan pintu mobil.
Mobil Kala melaju membelah jalanan kota. Ia masih geram dengan lelaki yang ia temui tadi. Bagaimana bisa ada lelaki semenyebalkan itu. Bagaimana jika ia tetap menikah dengan lelaki itu, yang ada ia akan mati sebelum waktunya.
''Nggak enggak, kenapa aku membayangkan yang tidak-tidak. Itu semua tidak akan terjadi Kala,'' batin Kala sambil menggelengkan kepalanya agar fikiran itu pergi dari otaknya.
Tak berselang lama, mobil Kala telah sampai di teras rumah, tanpa menunggu Bas membukakan pintu, Kala sudah lebih dulu turun dan berjalan masuk ke dalam rumah.
''Bagaimana sayang? Sky tampan kan?'' tanya Mommy Neli yang saat itu tengah duduk di ruang tamu. Kala menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum ia menjawab pertanyaan sang Ibu.
''Kok kamu diam aja?'' tanya Mom Neli mendekat. Kala pun langsung memandang wajah sang Mommy dengan kesal.
''Tampan? Tampan darimananya coba, katanya seorang dokter tapi penampilannya kayak brandalan. Aku nggak mau nikah sama cowok modelan kayak gitu. Udah rambutnya panjang di warna ash grey di cepol pula. Nggak-nggak pokoknya aku nggak mau nikah sama dia!'' sungut Kala.
''Ya ampun sayang, sekarang jaman sudah modern. Dia anak muda, jadi wajar dong kayak gitu. Mommy juga pernah ketemu sama dia. Dia sangat tampan kok,'' ucap Mon Neli yang tetap memuji Sky.
''Terserah Mom mau bilang apa, pokoknya aku nggak mau!'' ucap Kala.
''Sampai kapan kamu mau seperti ini Ka. Kalau kamu nggak mau di jodohin sama Sky, oke nggak pa-pa. Mommy nggak akan atur hidupmu lagi. Mom and Dad akan ke Australia dan menetap disana,'' ancam Mom Neli, Kala yang mendengar ucapan Mommynya menatap Mommynya tidak percaya.
''Mom, please,'' ucap Kala memohon.
''Untuk apa Mommy disini, nggak ada guna. Mending di Australia disana ada sepupu kamu yang mudah di atur,'' ucap Mom Neli.
''Ck, tapi Kala udah janji sama seseorang Mom,'' keluh Kala.
''Mom nggak akan memaksamu lagi. Tunggulah cintamu itu sampai kamu ubanan sekalipun dia tidak akan pernah kembali,'' ucap Mom Neli.
''Dia pasti kembali Mom, dia udah janji sama aku,'' ucap Kala.
''Mana buktinya? Sampai sekarang dia tidak menampakkan diri juga kan? Usiamu tambah hari bertambah tua Ka, jika kamu tidak setuju dengan perjodohan ini, terserah!'' Mom Neli pergi dari hadapan Kala, sementara Kala bingung harus bagaimana.
''Aku harus bagaimana? Aku nggak mau di tinggal Mom dan Daddy ke Australia. Cukup waktu kecilku tanpa mereka, tapi sekarang aku tidak bisa hidup tanpa mereka,'' gumam Kala sedih.
''Tapi bagaimana janjiku dengannya. Aku merasa mengkhianati cinta yang pernah kita bangun semasa dulu,'' batin Kala.
*
*
Di lain tempat, Sky baru saja sampai di rumahnya. Wajah datar dan senyum mahal itu selalu menghiasi hari-harinya.
''Sky, bagaimana makan malam kamu dengan Kala?''tanya Mama Anne yang tiba-tiba ada di ruang keluarga, entah darimana munculnya.
''Lancar Ma,'' jawabnya singkat.
''Dia cantikkan?'' tanya Mama Anne.
''Hem, semua wanita cantik Ma. Kalau laki-laki ya tampan,'' ucap Sky datar.
''Terus, gimana kesan pertamanya kalian bertemu? Kalian cocok lo,'' ucap Mama Anne.
''Nggak ada kesannya. Ya udah ya Ma, Sky istirahat dulu. Besok ada jadwal praktek pagi,'' ucap Sky menaiki anak tangga tanpa menoleh lagi ke arah sang Mama yang tengah memperhatikan dirinya.
''Anak itu,'' gumam Mama Anne.
''Mau nggak mau Sky harus menikah dengan Kala. Mereka sangat cocok. Aku nggak sabar mau menimang cucu,'' ucapnya.
Saat Mama Anne berbicara sendiri, Ia di kejutkan dengan kedatangan anak sulungnya yang saat ini menjadi polisi di luar provinsi.
''Bintang! Ya ampun, kenapa pulang tidak mengabari Mama terlebih dahulu Nak. Mama rindu sekali denganmu,'' Mama Anne memeluk anak sulungnya dengan erat. Hampir 1 tahun ia tidak berjumpa dengan anaknya ini.
''Kejutan Ma. Bintang juga kangen banget sama Mama. Oh iya, Papa dan Sky mana?'' tanya Bintang melepas pelukan sang Mama.
''Sky ada di kamarnya, kalau Papa keluar menemui temannya,'' ucap Mama Anne.
''Em, Bintang punya kejutan lagi Ma,'' ucap Bintang sambil tersenyum penuh arti ke Mama Anne.
''Kejutan apa Nak? Jangan bilang kalau kamu sudah menemukan tambatan hati kamu,'' tebak Mama Anne.
''Bukan Ma, Bintang di pindah tugaskan di Bogor. Sekarang Bintang lebih dekat sama keluarga, jadi kita bisa sering bertemu,'' ucap Bintang.
Ya, Bintang dan Sky adalah adik kakak. Bintang lebih dulu lahir, jarak mereka terpaut 6 tahun. Sejak kecil, Bintang bercita-cita ingin menjadi polisi, setelah ia mendaftar di kepolisian, akhirnya ia di terima karna Bintang memiliki banyak prestasi akademik maupun non akademik.
''Benarkah? Wah, Sky dan Papa harus tau ini. Sebentar, Mama telpon Papa dulu,'' ucap Mama Anne yang tidak sabar memberitahukan kepada suaminya tentang kabar baik ini.
*
*
Hai bestieku semuanya. Jangan lupa tinggalkan jejak yaa. Semoga suka di cerita ini☝
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!