Sky langsung menghempaskan ponselnya ke atas ranjang. Yang ia takutkan akhirnya terjadi.
''Akhhhhhhh,'' Sky menjambak rambutnya dengan kasar. Penyesalan tinggallah penyesalan. Mau tidak mau ia harus merelakan Kala.
''Kenapa aku menyesal tidak mengeluarkannya di dalam. Aku tidak rela jika Kala bersanding dengan lelaki lain. Apakah aku sudah mulai jatuh hati kepadanya?'' gumam Sky bertanya-tanya pada dirinya.
Saat ini fikirannya pun kacau, pesan dari Kala hanya ia baca, tapi enggan untuk ia balas. Sampai malam harinya pun Kala mencoba menelpon dan mengirim pesan pada Sky, namun Sky tidak mau mengangkat dan membaca pesannya.
''Sky, apa kamu sedang sibuk sampai tidak ada waktu untukku?'' batin Kala. Ia menatap jendela kamarnya dengan tatapan sendu. Seharian ini tidak berkomunikasi dengan Sky membuat Kala tidak lagi bersemangat bekerja.
Hari pun berganti, Kala masih sama seperti kemarin yaitu menunggu balasan pesan dari Sky namun Sky tidak ada mengirimkannya pesan sekalipun.
''Apa aku datang ke rumah sakit saja ya, Sky pasti ada disana,'' ucap Kala. Ia pun membereskan meja kerjanya dan segera menyambar tas nya. Ia ingin pulang lebih awal dan menemui Sky.
''Cantika, saya pulang dulu,'' pamit Kala pada Cantika.
''Tapi Bu, jam 3 nanti ada meeting dengan PT. Angkasa,'' ucap Cantika.
''Undur meetingnya. Saya harus pulang sekarang,'' ucap Kala bergegas melangkah dan masuk ke dalam lift. Cantika hanya menghela nafasnya dengan kasar.
''Bu Kala akhir-akhir ini pulang awal terus,'' gumam Cantika yang merasa bebannya lebih berat.
*
*
Sesampainya di Stars Hospital Kala segera masuk dan mencari ruangan Dokter Sky.
''Sus saya mau tanya, ruangan Dokter Sky dimana ya?'' tanya Kala pada suster yang sedang lewat.
''Ruangan Dokter Sky ada di lantai 2 Bu. Anda bisa menaiki lift, sesampainya di lantai 2 belok kiri. Di situ ruangan Dokter Sky,'' ucap Suster itu.
''Terima kasih ya Sus,'' ucap Kala. Ia segera berjalan menuju lift dan memencet tombol lantai 2. Sesampainya di lantai 2 ia belok kiri dan disana tertera nama Dokter Sky pimpinan rumah sakit Stars Hospital.
Tok tok tok.
Kala mengetuk pintu ruangan Sky. Tak berselang lama, suster pun membuka pintu itu.
''Ada yang bisa kami bantu Ibu?'' tanya Suster yang membukakan pintu.
''Saya mau bertemu dengan dokter Sky. Apa beliau ada di dalam?'' tanya Kala. Sebenarnya hatinya merasa kesal karna sejak tadi ia di panggil Ibu. Apakah wajahnya sudah setua itu, batinnya.
''Oh dokter Sky masih memeriksa pasien Bu. Ibu bisa menunggunya disana,'' tunjuk suster itu pada bangku di ruang tunggu.
Kala pun mendesah berat. ''Mereka tidak tau saja siapa aku. Aku ini calon istri dari pemilik rumah sakit ini,'' gerutu Kala sambil duduk di kursi ruang tunggu itu.
Hampir setengah jam ia menunggu, namun Sky belum menampakkan batang hidungnya juga. Kala yang kesabarannya hanya setipis tisu di belah 2 pun segera berjalan menuju ruangan Sky.
''Sky!!'' pekik Kala membuat Sky langsung membuka matanya. Ya, Sky baru saja memejamkan matanya dan bersandar di kursi.
''Kala,'' ucap Sky.
''Kata sustermu kamu sedang memeriksa pasien. Tapi kenapa kamu malah enak-enakkan tidur dan tidak menyuruhku masuk ke dalam sini. Aku menunggumu di luar sudah lebih setengah jam Sky,'' omel Kala.
''Ngapain kamu kesini?'' tanya Sky dengan raut wajah datar.
''Pertanyaanmu sunggu tidak bermutu,'' Kala masih berdiri di depan pintu sambil bersedekap dada. Ia pun menatap Sky dengan wajah yang memendam kesal.
''Oh, Iya aku lupa. Maaf aku belum berbicara kepada orang tua kita. Aku masih sibuk dan mungkin minggu depan aku baru bisa bertemu mereka karna saat ini mereka sedang ada di Korea,'' ucap Sky.
''Aku tidak bertanya,'' ucap Kala ketus.
''Hey, kamu kenapa?'' tanya Sky yang melihat Kala tidak biasa saja. Mungkin ini efek datang bulan, batinnya.
''Sky, aku kemari tidak ingin membahas itu. Tapi aku ingin membahas kenapa kamu tidak mau mengangkat teleponku dan membaca pesanku?'' tanya Kala menatap Sky dengan tajam.
''Oh, aku sedang sibuk Ka, aku jarang buka hp,'' ucapnya santai.
Kala pun mengeluarkan ponselnya yang ada di dalam tas. Ia mengecek terakhir kali Sky aktif baru beberapa menit yang lalu, tapi pesannya dari kemarin belum di baca oleh Sky.
''Lihat! Apa ini yang namanya sibuk?'' tanya Kala mendekat dan memperlihatkan terakhir kali aktif beberapa menit yang lalu.
Sky hanya mendesah pelan. ''Apa itu penting bagimu? Bukankah sekarang ada Andreas yang memperhatikanmu?'' tanya Sky.
''Ya, ya tapi kan----'' ucapan Kala menggantung. Entah apa yang ia pikirkan tadi. Kenapa ia malah datang kesini dan memarahi Sky karna tidak membalas pesannya dan mengangkat teleponnya. Ia seperti wanita yang selalu ingin di perhatikan oleh kekasihnya.
''Aku sibuk Ka. Mending kamu pulang,'' usir Sky.
''Skyyy!!'' Kala menatap tajam Sky. Bagaimana bisa lelaki itu mengusirnya.
''Oke aku akan pulang dan mengadukan ini semua kepada Tante Anne,'' Kala bangkit dari duduknya dan siap melangkah,namun tanganya tiba-tiba di tarik oleh Sky dan membuat tubuh Kala terjatuh di pangkuan Sky.
''Kenapa harus ngadu ke Mama. Kita sudah tidak ada hubungan apapun Ka. Kamu lupa?'' tanya Sky menatap manik Kala dalam-dalam.
''Sejak kapan? Bahkan cincin kita masih kamu pakai. Itu artinya kita masih saling berhubungan kan,'' ucap Kala.
''Kamu sendiri yang bilang jika kamu tidak hamil kamu tidak menginginkan pertanggung jawabanku. Dan sekarang kamu sedang datang bulan kan. Itu artinya aku tidak perlu tanggung jawab, bukannya begitu?'' tanya Sky.
Kala hanya diam. Yang di ucapkan Sky memang benar. Tapi kenapa hatinya merasa tidak rela jika hubungan mereka berakhir seperti ini.
''Sekarang pulanglah, aku tidak mau merebut kekasih orang. Aku akan bicara secepatnya dengan Mama dan Papa,'' ucap Sky. Tiba-tiba bibir Kala menyambar Bibir Sky begitu saja. Ia tidak mau Sky berkata seperti itu lagi. Entah keberanian Kala darimana namun ia sangat gemas dengan bibir Sky yang selalu berkata datar.
Sky hanya diam, ia bingung harus membalas atau melepaskan. Namun Kala malah memperdalam ciumannya.
''Kala jangan disini,'' bisik Sky. Entah mengapa jiwa lelakinya langsung bangkit jika Kala seperti ini.
Kala malah mengalungkan tangannya di leher Sky.
''Kenapa? Apa kamu punya kekasih di rumah sakit ini sehingga kamu takut mereka tau?'' tanya Kala membuat Sky menggelengkan kepalanya cepat.
''Disini ada suster yang tiba-tiba masuk,'' ucap Sky langsung menggendong Kala menuju pintu di sebelahnya. Sky pun langsung membawa Kala menuju ruang pribadinya dan membaringkan tubuh Kala di kasurnya.
''Sky kita ada dimana?'' tanya Kala.
''Di ruang pribadiku. Aku tidur disini jika aku malas pulang,'' ucap Sky ikut merebahkan tubuhnya di samping Kala.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Vincar
Don't worry, kalau jodoh udah pasti berjodoh.
Mawar meluncur 🌹
2023-12-07
0
💞Amie🍂🍃
Ohh no, Aku menyayangkan jika hubungan mereka kandas
2023-11-23
1
Zenun
ya iya sih, tapi kan dah dipake gimana tuh
2023-11-14
1