Penyesalan Farka..

"Cukup! Ini adalah rumah Gracia,bukan rumahku." kata Farka memotong deretan pertanyaan Damar.

Damar tersedak nafasnya nya sendiri mendengar pernyataan Farka. "Kau jangan bercanda! Bagaimana anak sekecil Gracia bisa membangun rumah sebesar ini?" tanya Damar sedikit membentak tak percaya.

"Hahhh.. Baiklah akan aku ceritakan, dengarkan ceritaku baik-baik. Nama aslinya adalah Chiyo Rin Xia. Tujuh tahun yang lalu saat Gracia berusia 10 tahun,dia mengalami peristiwa yang sama denganmu. Dia juga mengganti namanya menjadi Gracia Arcelio sejak saat itu. Orangtuanya dibunuh orang. Kejadiannya begitu cepat dan diluar dugaan mereka. Setelah orangtuanya meninggal,Gracia memutuskan untuk pergi dari negerinya. Tapi sayangnya Gracia terpisah dari keluarga tantenya saat di bandara. Setelah itu aku tidak tahu dia hidup dimana. Tapi katanya dua minggu setelah terpisah dari keluarganya, Gracia bertemu denganku. Saat itu aku sedang dihajar habis-habisan oleh preman karena tidak memberikan uang. Gracia yang kebetulan lewat membantuku menghajar mereka habis-habisan. Ditengah pertarungan itu aku tak sadarkan diri. Saat aku bangun, aku sudah ada di tengah kebun tebu. Aku melihat Gracia tergeletak disampingku penuh luka dan memar. Aku mengobati lukanya dengan tanaman herbal yang ada disana.

Sejak saat itu kami hidup bersama sebagai kakak beradik. Tempat yang sekarang menjadi markas Gracia adalah tempat kejadian saat itu. Kami hidup di ruang bawah tanah. Entah siapa yg membuatnya tapi itu cukup luas dan nyaman.

Tanpa aku tahu, Gracia ternyata diam-diam bergabung dengan geng mafia. Saat aku mengetahuinya, Gracia sudah menjadi ketuanya. Yang ku tahu, Gracia menjadi ketuanya karena bakat dan kemampuannya yang melebihi semua anggotanya di usia sebelia itu. Lalu seluruh anggotanya sepakat mengangkat Gracia sebagai ketua, lagipula ketua saat itu sudah tua. Dan yang membuatku sempat tak percaya adalah ketuanya sendiri yang mengusulkan hal itu. Setelah itu, kehidupan kami perlahan mulai menjadi lebih baik.

Satu tahun kemudian, kami bertemu Bu Meta dan Pak Dani di jalan. Mereka di usir dari rumah dengan tuduhan mencelakai anak kakaknya. Mereka di usir tanpa membawa apapun oleh kakak iparnya.

Hati Gracia sangat mulia,mereka dibawa pulang oleh Gracia. Gracia mulai menabung dan membangun rumah ini. Lalu satu tahun kemudian rumah ini selesai dibangun sesuai keinginan Gracia. Kami tinggal bersama sampai saat ini. Kami memang bukan keluarga sedarah Gracia, tapi kami sangat menyayanginya. Kalau bukan karena dia, mungkin kami jadi gelandangan sekarang."

Farka tak henti-hentinya meneteskan air mata mengingat kehidupan mereka selama ini. Damar dibuat haru dan terkagum-kagum dengan cerita Farka.

"Lalu kondisinya kenapa?" tanya Damar masih penasaran dengan penyebab kondisinya yang sekarang.

"Ini salahku. Aku tak memperhatikan kesehatannya. Satu bulan yang lalu dia memintaku memantau pembangunan salah satu anak perusahaan Arcelio Group di Negara B. Aku kira dia benar-benar memintaku melakukannya hanya karena bisnis. Tapi ternyata dia menutupi deritanya dariku. Lalu tiga hari yang lalu markasnya mendapat serangan dan itu dilakukan sahabatnya sendiri. Aku yakin hal itu yang membuat fikirannya kacau. Esoknya aku berlatih fisik dengannya mengelilingi rumah 8 putaran. Aku kira Gracia pura-pura lemah dan parahnya lagi kemarin malam dia pulang larut malam dengan penampilannya yang kusut" Farka menjelaskan dengan penuh rasa bersalah.

"Astaga! Kau bilang kemarin malam?" tanya Damar terkejut.

"Ya.kenapa?" tanya Farka heran.

"Apa adikmu bercerita tentang mobil yang mogok malam kemarin?" tanya Damar lagi sedikit cemas.

"Ya. Jangan-jangan kau.." ucapannya terhenti seketika.

"Benar. Kemarin aku bertemu dengannya di mall, aku kira dia bukan adikmu. Lalu aku melihat dia bertemu seseorang di cafe. Saat keluar ekspresinya buruk sekali. Sepertinya barusan sudah membahas sebuah masalah. Saat aku pulang, mobilku mogok, adikmu kebetulan lewat lalu membantuku. Aku memang tak tahu urusan otomotif karena dari kecil aku hanya bergelut dengan berkas-berkas." kata Damar menjelaskan dengan sangat hati-hati takut Farka akan memarahinya.

"Kau!" bentak Farka melotot.

"Sorry..Sorry.. Gue gak tau dia sakit. Kakak juga gak tau kan? Kita sama-sama salah." ujar Damar tak mau disalahkan. Farka menghembuskan nafas kasar mendengar ucapan Damar.

"Huhhh.. Oke. Gue mau ngasih tau sesuatu sama Lo tentang Gracia. Ikut gue" ajak Farka.

Farka menaiki lift menuju kamar Gracia. Baru saja pintu lift terbuka, deretan pertanyaan bermunculan di kepala Gracia.

"Kenapa hanya ada dua pintu disini?" tanya Damar heran.

"Ini adalah kamar tamu khusus pilihan Gracia dan yang itu adalah kamar Gracia. Selain gue, paman dan bibi, tidak ada yang berani menginjakkan kaki di lantai ini." jawab Farka menunjuk kamar satunya.

"Apa? kalau begitu aku?" tanya Damar sedikit terkejut.

"Kau disini denganku. Ayo masuk."ajak Farka seraya membuka pintu.

" Kamar Gracia paling besar dan berbeda dari kamar lainnnya. Kau pasti heran kenapa kamar seorang gadis hanya bercat putih tanpa warna lain." kata Farka menebak fikiran Damar. Damar mengangguk. Memang aneh,pikir Damar.

"Hidup Gracia tak sempurna. Harta kekayaan dan jabatan dimana-mana hanya sebuah hiburan bagi Gracia. Dia hanya merindukan kehadiran sosok orang tuanya. Sosok yang bisa membuatnya tersenyum dan tertawa bahagia, bukan senyum dan tawa sinisnya. Dia sangat merindukan kasih sayang dan dukungan. Karena itulah hidupnya sangat hampa ditengah ramainya dunia, seperti cat ini."

Farka menatap nanar seisi kamar sambil menjelaskan semuanya. Damar mengelus punggung Farka mencoba menyemangatinya.

"Kak,kenapa dinding sebelah sana retak?" tanya Damar ditengah sedihnya Farka.

"Hehh.. Ternyata matamu cukup tajam. Kemari, akan kutunjukkan."ajak Farka lalu membuka pintu rahasia itu.

Alangkah terkejutnya Damar saat melihat dinding itu bergeser. Ia berlari dan meraba dua dinding yang berdempetan itu.

"Ini... Ini...Astaga.." Damar mundur beberapa langkah lalu berhenti saat punggungnya terasa menabrak sesuatu.

"Ini adalah ruang rahasia Gracia. Ruang senjata pribadi milik Gracia. Kau adalah orang luar pertama yang tahu, dan aku harap kau juga orang terakhir yang tahu rahasia ini. Kau harus merahasiakan ini dari siapapun" ujar Farka menatap Damar dengan Serius

"Ini...Bagaimana..Akhhh.. Baru kali ini aku melihat senjata sebanyak dan seantik ini secara langsung. Apa.. Apa ini miliknya juga?" tanya Damar menyelidik tanpa mempedulikan ucapan Farka barusan.

Farka mengangguk membenarkan dugaan Damar. Mendapat anggukan dari Farka, Damar terduduk lemas.

'Bagaimana aku kalah dalam segala hal oleh gadis kecil?Malunya diriku' batin Damar malu dan kagum bersamaan.

"Senapan-senapan dan pistol-pistol ini diberikan seseorang padanya. Sedangkan samurai-samurai ini, Gracia yang merancang sendiri bentuk dan ukurannya. Dan yang terakhir, tiga pedang naga. Dua peninggalan orangtuanya dan satu miliknya sendiri. Keluarga Gracia sangat kental dengan sejarah dan legenda di zaman kuno,menyangkut leluhurnya. Gracia bilang pedang pedang ini adalah berkat dari leluhurnya. Terlihat sederhana tapi tak mudah dibuat, bahkan pandai besi profesional sekalipun tidak sanggup membuatnya saat diminta Gracia untuk merancangnya. Akhirnya Gracia membuatnya sendiri selama satu tahun untuk sepuluh buah pedang"kata Farka menunjuk jejeran pedang dalam sebuah etalase besar.

"Kenapa banyak darah mengering di ruangan ini?" tanya Damar bergidik melihat beberapa senjata dilumuri darah yang sudah mengering.

Mendengar pertanyaan itu, Farka tersenyum sinis.

Terpopuler

Comments

Li yang

Li yang

keren ya senjatanya kya gudang profesional

2024-02-18

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pengkhianat
3 Buku Keramat
4 Janji Ayah
5 Pemuda Menyebalkan
6 Siasat Hendra..
7 Belati Berdarah..
8 Grace Kritis?!..
9 Penyesalan Farka..
10 Tak Kunjung Sadar
11 Ocehan Damaresh
12 Hanya Butuh Pewarna
13 Rencana I
14 Rencana II
15 Bukti dan Saksi
16 Tanda Yang Aneh
17 Pemurnian Jiwa..
18 Rencana III
19 Senjata Makan Tuan
20 Wanita Yang Dicari
21 Kabar Baik..
22 Masalah Perusahaan..
23 Dunia Tipu Muslihat
24 Rahasia..
25 Pembangunan Taman
26 Warna Baru..
27 Keluarga Sesungguhnya..
28 Tuan-V #1( Dimulainya Pertaruangan 'Kecil' )
29 Tuan-V #2_Amarah Blood One
30 Tuan-V #3_Formasi
31 Tuan-V #4_Bangkit
32 Tuan-V #5 ( Berakhirnya Pertarungan 'Kecil' )
33 Kesempatan
34 Ch.34 Setan Kodok
35 Rencana Menuju Pulau Teratai Api 1
36 Rencana Menuju Pulau Teratai Api 2
37 Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 1
38 Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 2
39 Perjalanan I [Keberangkatan]
40 Perjalanan II [Desa Barat Baru]
41 Perjalanan III [Sebuah Kekacauan]
42 Perjalanan IV [ Serangan Pertama ]
43 Perjalanan V [ Pertemuan Kembali ]
44 Perjalanan VI [ Hutan Hitam ]
45 Perjalanan VIII [ Terpecahnya Misteri ]
46 Akhir Perjalanan
47 Pulau Teratai Api [ Part 1 ]
48 Pulau Teratai Api [ Part 2 ]
49 Pulau Teratai Api [ Part 3 ]
50 Pulau Teratai Api [Part 4]
51 Pulau Teratai Api [ Part 5 ]
52 Pulau Teratai Api [ Part 6]
53 Pulau Teratai Api [ Part 7 ]
54 Pulau Teratai Api [ Part 8 ]
55 Pulau Teratai Api [ Part 9 ]
56 Pulau Teratai Api [ Part 10 ]
57 Kemurkaan Farka
58 Three Horse Mafia
59 Rasa Bersalah
60 Kelemahan Yang Mematikan
61 Arcelio Show Kembali?
62 Arcelio Show 2
63 Kepergian Leo
64 Arcelio Show 3
65 WS Group
66 WS Group 2
67 Konferensi Pers
68 Jamuan Makan Malam
69 Alasan Riza
70 Sutradara Mahendra
71 Jebakan Melisa
72 Warning 21+
73 Situasi Memburuk
74 Dendam Lama??
75 Zhan Si Bujang Tua
76 Kepulangan Aisyah
77 Persiapan Perang Farka
78 Drama Di Lobi
79 Romansa Kuno Pertama
80 Berangkat Ke AS
81 Hari Malang Karyawan
82 Tempat Syuting Baru
83 Bujang Tua Paling Pengertian
84 Melapor Pada Tuan Besar
85 Serangan Pertama
86 Bandara Bersimbah Darah
87 Sambutan Hangat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Mula
2
Pengkhianat
3
Buku Keramat
4
Janji Ayah
5
Pemuda Menyebalkan
6
Siasat Hendra..
7
Belati Berdarah..
8
Grace Kritis?!..
9
Penyesalan Farka..
10
Tak Kunjung Sadar
11
Ocehan Damaresh
12
Hanya Butuh Pewarna
13
Rencana I
14
Rencana II
15
Bukti dan Saksi
16
Tanda Yang Aneh
17
Pemurnian Jiwa..
18
Rencana III
19
Senjata Makan Tuan
20
Wanita Yang Dicari
21
Kabar Baik..
22
Masalah Perusahaan..
23
Dunia Tipu Muslihat
24
Rahasia..
25
Pembangunan Taman
26
Warna Baru..
27
Keluarga Sesungguhnya..
28
Tuan-V #1( Dimulainya Pertaruangan 'Kecil' )
29
Tuan-V #2_Amarah Blood One
30
Tuan-V #3_Formasi
31
Tuan-V #4_Bangkit
32
Tuan-V #5 ( Berakhirnya Pertarungan 'Kecil' )
33
Kesempatan
34
Ch.34 Setan Kodok
35
Rencana Menuju Pulau Teratai Api 1
36
Rencana Menuju Pulau Teratai Api 2
37
Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 1
38
Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 2
39
Perjalanan I [Keberangkatan]
40
Perjalanan II [Desa Barat Baru]
41
Perjalanan III [Sebuah Kekacauan]
42
Perjalanan IV [ Serangan Pertama ]
43
Perjalanan V [ Pertemuan Kembali ]
44
Perjalanan VI [ Hutan Hitam ]
45
Perjalanan VIII [ Terpecahnya Misteri ]
46
Akhir Perjalanan
47
Pulau Teratai Api [ Part 1 ]
48
Pulau Teratai Api [ Part 2 ]
49
Pulau Teratai Api [ Part 3 ]
50
Pulau Teratai Api [Part 4]
51
Pulau Teratai Api [ Part 5 ]
52
Pulau Teratai Api [ Part 6]
53
Pulau Teratai Api [ Part 7 ]
54
Pulau Teratai Api [ Part 8 ]
55
Pulau Teratai Api [ Part 9 ]
56
Pulau Teratai Api [ Part 10 ]
57
Kemurkaan Farka
58
Three Horse Mafia
59
Rasa Bersalah
60
Kelemahan Yang Mematikan
61
Arcelio Show Kembali?
62
Arcelio Show 2
63
Kepergian Leo
64
Arcelio Show 3
65
WS Group
66
WS Group 2
67
Konferensi Pers
68
Jamuan Makan Malam
69
Alasan Riza
70
Sutradara Mahendra
71
Jebakan Melisa
72
Warning 21+
73
Situasi Memburuk
74
Dendam Lama??
75
Zhan Si Bujang Tua
76
Kepulangan Aisyah
77
Persiapan Perang Farka
78
Drama Di Lobi
79
Romansa Kuno Pertama
80
Berangkat Ke AS
81
Hari Malang Karyawan
82
Tempat Syuting Baru
83
Bujang Tua Paling Pengertian
84
Melapor Pada Tuan Besar
85
Serangan Pertama
86
Bandara Bersimbah Darah
87
Sambutan Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!