Mendengar akan ada syarat yang harus dia penuhi,tubuh Hendra tambah gemetar takut itu hal yang tidak masuk akal baginya. Sebab, siapapun yang berurusan dengannya tidak akan dibiarkan lolos begitu saja.
"A..Apa syaratnya,nona?" Tanya Hendra penuh kecemasan.
"Listen to me, Uncle. 7 Hari. Aku ingin dalam waktu 7 hari kau mengumpulkan semua bukti penggelapan dana yang dilakukan Fazriel selama ini. Jika kau gagal, kau harus menyerahkan diri padaku" Kata Gracia menjelaskan syaratnya.
"Baik, baik, akan aku kumpulkan semuanya" jawab Hendra cepat karena itu sangat mudah baginya.'Fazriel sialan tunggu saja kau' batin Hendra penuh dendam.
"Ingat paman,jangan macam-macam."Hendra hanya mengangguk pasrah. Baginya,selamat dari mulut harimau itu sudah sebuah keberuntungan.
"Fino,bawa dia ke rumah sakit.." titah Gracia .
"Baik bos" jawab Fino cepat,lalu memapah Hendra kedalam mobil.
"Leo,come here. Bantu pengawal ku membereskan kekacauan ini lalu kembali ke kandangmu" ucap Gracia seraya mengelus kepala kucing besarnya.
"....."
Leo hanya diam tak mengeluarkan sedikitpun suara,hanya memasang wajah memelas.Gracia mengerti maksudnya. Gracia tersenyum geli.
"Ukhhh singkirkan ekspresi jelekmu itu,kucing nakal" kata Gracia cengengesan.
Tapi Leo malah semakin memelas hingga berbaring dan menutupi mata dengan sebelah kaki nya seperti anak kecil yang sedang menangis.Melihat itu Gracia tertawa geli melihat kucing besarnya selalu begitu saat ingin sesuatu dari Gracia .
" Baiklah baiklah. kau ambil yang kau mau,aku tak bisa menemanimu bermain. Nanti aku kemari membawa makanan enak untukmu" Kata Gracia . Leo menurunkan tangan yang menutupi matanya lalu berdiri menjilat tangan Gracia dan langsung lari masuk kedalam markas.
"Dasar kucing nakal.." gumam Gracia melihat tingkah Leo yang selalu menggemaskan saat bersamanya.
"Kalian bertiga pimpin pasukan biasa yang tersisa bantu Leo membersihkan mayat-mayat ini." titah Gracia pada yang lainnya.
"Siap" jawab ketiga nya serempak lalu pergi ke dalam markas.
Ting..
Sebuah pesan masuk ke ponsel Gracia ,sedikit senyuman terlukis di bibirnya.
"Ayo ke bandara,Zhan." Ajak Gracia setelah membaca isi pesannya.Zhan hanya mengangguk lalu mulai melaju menuju bandara.
Selama perjalanan Gracia tak habis pikir orang kepercayaan nya akan berkhianat. Memang belakangan ini Gracia sudah merasakan ada yang tidak beres di perusahaan nya. Gracia tak menyangka orang yang mengacau ternyata sahabatnya sendiri. Banyak dana yang tiba-tiba berkurang bahkan tidak masuk ke data proyek.
Tapi fikiran nya yang kusut tiba-tiba hilang setelah melihat sesosok pria yang sudah ia rindukan. Senyumnya mengembang bahkan pupil mata nya melebar.Setelah mobil berhenti, Gracia buru-buru keluar mobil sebelum sempat dibuka oleh Zhan. Pria itu tersenyum melihat Gracia berlari ke arah nya.
"Kakaaakkkkkk" teriak Gracia sambil berlari tak peduli dengan tingginya sepatu heels yang dia pakai.
"Wah wah wah kenapa seperti tidak bertemu bertahun-tahun saja sayang?" tanya Farka geli melihat tingkah laku Gracia yang langsung lari dan melompat ke dalam pelukannya dengan erat.
"Ishhhh, kenapa kau lama sekalii? Kau bilang hanya mengontrol saja? Kau bermain wanita ya disana?" bentak Gracia melepas pelukan dan memukul bahu kakaknya.Farka meringis menerima pukulan Gracia di bahunya.
"Sudah sudah. Kau ini kenapa? Aku mana mungkin bermain wanita di sana? Mengurus adikku saja uangku habis padahal kau punya banyak uang tapi justru uangku yang habis,mana bisa aku bermain-main disana. Hhahaha" Farka mengejek adiknya yang tidak suka pergaulan bebas dengan alasan kehabisan uang.
"Kau ini! Siapa juga yang mau uangmu hah?" teriak Gracia kesal.
"Hhahaha... Aku hanya bercanda" kata farka tertawa geli melihat ekspresi kesal Gracia .
"Lalu kenapa lama sekali?โ tanya Gracia kembali dengan lembut.
" Ayo, kakak ceritakan di mobil saja. Apa kau tidak lelah berdiri saja?" kata farka menunjuk mobil.
"Yasudah, kakiku juga sakit habis lari tadi." kata Gracia pelan namun tetap terdengar jelas bagi Farka.
"Hhahaha... Salahmu sendiri. Kakak gendong saja kalau begitu. Kemari." kata farka merentangkan tangan.
"TIDAK" bentak Gracia malu karena dilihat orang-orang lalu bergegas menuju mobil meninggalkan Farka yang tertawa puas mengerjai adiknya.
Gracia berjalan cepat menuju mobil diikuti Farka."Sekarang katakan" celetuk Gracia .
"Saat penerbangan cuacanya buruk. Disana tiba-tiba terjadi badai. Walaupun tidak terlalu besar tapi sangat beresiko jika memaksakan penerbangan, makannya jadi lama begini". kata Farka menjelaskan.
"Oohhh" jawab Gracia singkat.
Sesaat setelah itu suasana nya menjadi hening.
"Kakak tau? Ternyata Fazriel yang menggelapkan dana di salah satu anak perusahaanku. Aku hampir tidak percaya,tapi paman Hendra tidak mungkin berbohong di tengah mulut harimau." kata Gracia mengeluarkan apa yang menjadi beban fikiran nya saat ini. "Menurut kakak bagaimana?" lanjutnya.
"Sudahlah Ina. Kita tunggu beberapa saat lagi. Kita lihat dulu sejauh mana nyali nya baru kita bertindak." sahut Farka lembut.
"Gracia kakak bukan ina" bentak Gracia kesal karena kakaknya salah menyebut namanya.
"Aihh salahmu sendiri punya nama susah sekali disebut." kata farka,menggaruk kepala yang tak gatal.
"Mau bagaimana lagi. Ini nama dari ayahku. Lagi pula tidak ada susahnya menyebut Gracia ." jawab Gracia ketus.
"Bagaimana kalau dipanggil Grace saja? selain mudah juga bernada lembut" usul Farka.
"Hmm bagus juga. Baiklah panggil Grace juga tak apa, tapi terdengar seperti laki-laki ." katanya semangat mendengar nama panggilannya.
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah.Mereka langsung masuk ke ruang keluarga untuk beristirahat sedangkan barang-barang Farka dibereskan oleh pelayan.
Farka tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung duduk tegak menatap Gracia ragu untuk mengatakannya.Merasa sedang diperhatikan, Gracia menatap balik.
"Kenapa?" tanya Gracia heran, tak biasanya sang kakak menatapnya seperti itu.
"Emmm.. Apa kau masih pacaran dengan si bodoh itu?" tanya Farka hati-hati.
"Yaa. Tapi belakangan ini Nugi susah sekali dihubungi. Saat bisa mengobrol dia selalu meminjam uangku" Gracia menunduk sedih mengingat kelakuan kekasihnya.
"Hmm. Sepertinya kau harus cepat-cepat putuskan dia, Grace" Saran Farka.
"Memangnya kenapa? hanya meminjam saja tidak apa-apa kan?" tanya Gracia penasaran.
Mendengar pertanyaan itu,Farka semakin ragu takut jika yang ia katakan akan membuatnya terpuruk.
"Karena kakak punya calon yang cocok untukmu"kata Farka mengurungkan niatnya memberitahu sebuah kebenaran.
' Nanti pasti kuberitahu saat sudah punya cukup bukti. Bersabarlah Grace. Akan kuusahakan yang terbaik untukmu' Batin Farka.
"Siapa?" tanya Gracia singkat.
"Dia berasal dari AT,sama sepertimu. Dia tinggal disini juga.Kemarin aku bertemu dengannya saat penerbangan ditunda." kata Farka menjelaskan. "Dia sangat tampan loh,Grace" lanjutnya setengah berbisik.
"Ishh, apaan? Aku nggak peduli. Katakan saja siapa namanya" kata Gracia ketus.
"Ohh...Hhihi.. Namanya Damaresh. Baguskan?" tanya Farka.
"Hmm lumayan. Nama Damaresh" gumamnya sambil menopang dagu.
"Yaa..Namanya sangat bagus,tak seperti namamu" ejek Farka.
"Memangnya kenapa namaku ?" tanya Gracia mengembungkan pipinya.
"Emmm.. Misterius. Sebenarnya nama aslimu yang aneh, ayah memberi nama Chiyo Rin Xia. Chiyo Artinya seribu generasi. Rin artinya dingin dan Xia adalah margamu. Aneh sekali. Entah kenapa Ayahmu memberikan nama seperti itu. Lalu kenapa juga kamu mengganti namanya jadi Gracia ? Itu jauh berbeda sekali dengan nama aslimu" kata Farka terheran-heran.
"Ahh. Iya dulu ayah pernah memberiku sebuah buku, sepertinya buku itu sudah sangat tua, tapi yang membuatku bingung tidak boleh dibuka sebelum usiaku 18 tahun dan ada nama yang sama denganku di sana dengan tulisan berwarna emas kemerahan. Kalau tidak salah judulnya emmm.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Li yang
kenapa tuh si nugi
2024-02-18
2
chonurv
mobil mewah hm
2020-09-12
2
๐ซBad Mood ๐ฐ
Lanjuut thor
salam dari Baby I Watch You ๐
2020-09-12
2