Mendengar teriakan Gracia , semua diam membisu dan menelan ludah kasar. Entah kenapa mereka tiba-tiba merinding.Tak terkecuali ketua Hendra yang berdiri tepat di depan Gracia .
"Aku belum selesai bicara,paman. Seharusnya kau pertimbangkan lagi jika mau berkhianat. Kau juga tau,siapapun yg mengusikku tidak pernah bisa kembali dengan selamat,itu berlaku untuk siapapun tak terkecuali pengkhianat seperti diri mu."Selesai mengucapkan itu, Gracia mengeluarkan tenaga dalamnya.
Wushhh.... Angin kencang menerpa tubuh Hendra hingga memaksanya mundur beberapa langkah.
' Sialan!! Aku baru tau dia juga menguasai tenaga dalam. Aku terjebak. Seberapa banyak lagi rahasia mu yang tidak ku tahu nona?' batin Hendra geram.
" Hhahaha.. Bagaimana paman? Kau suka hadiahku?" tanya Gracia sinis menyadari ekspresi Hendra yang tampak terkejut.
"Ternyata rumor yang beredar memang benar. Bahkan lebih dari kebenaran. Julukan reinkarnasi Dewi perang ternyata sangat cocok untuk mu. Tidak ada gunanya lagi banyak bicara." Hendra dengan cepat menarik pistol dari balik jasnya.
Dorr.. Dorr.. Dorr..
Tiga peluru melesat cepat mengincar jantung,kepala dan perut Gracia .
Bukan Gracia namanya jika tidak mampu menangkis ketiganya. Dengan gesitnya Gracia melenggak lenggokkan tubuhnya menghindari peluru tanpa bergeser sedikitpun dari pijakannya.
"Ck ck ck. Kau gegabah selali pman.Bagaimana jika aku terlambat bergerak? Kepalaku sudah pecah pastinya. Tapi sayangnya kau bukan tandinganku. Kau lihat heels yang kupakai. Hanya dengan ini maka leher mu akan berlubang dan matamu sudah menggelinding seperti kelereng." kata Gracia mengakat kaki nya memperlihatkan keruncingan sepatu high heels yang dia pakai.
"Sombong sekali kau gadis kecil. Baiklah,kalau begitu siapa yang harus kuhajar terlebih dahulu?" tanya Hendra sangat kesal merasa diremehkan oleh seorang gadis.
"Huuu takut. Paman kejam sekali.. Aku hanya akan mengajakmu bermain." Ucap Gracia pura-pura ketakutan.
Gracia menjentikkan jari,lalu Zhan menghampiri dan memberikan remote kecil padanya.
klikk
Tanah yang Hendra pijak tiba-tiba bergetar dan perlahan mulai naik sebuah jeruji persegi mengurung Hendra didalamnya.Ternyata Gracia menghempaskan tenaga dalamnya memang sengaja agar Hendra terdorong masuk dalam perangkapnya.
"Apa maksu..." kalimat Hen terpotong saat Gracia mengatakan sesuatu.
"Hallo,Leo.Apa kau lapar?" tanya Gracia menatap lurus kedepan.
Hendra yang merasa ditatap Gracia mengkerut kan dahi tak mengerti.
'grrrrr'
Suara itu mengagetkan Hendra.Dia baru sadar ternyata dia tak terkurung sendiri,melainkan dengan seekor harimau.
"Bagus. Aku punya tikus pengganggu. Tolong bersihkan untukku."Seolah mengerti maksud Gracia ,Leo menatap tajam pada Hendra.
"Grrrrrr"
" Baiklah kemari kucing sialan" teriak Hendra menutup rasa takutnya.
Dorr..Dorr..
Peluru peluru melesat cepat tapi tak berhasil mengenai Leo. Saat menyadari Hendra kehabisan peluru,Leo melompat dan mendaratkan cakaran di tangan Hendra.
' Sialan.. Peluruku habis. Aku tidak mungkin melawannya dengan tangan kosong' batin Hendra ketakutan, ia bingung harus bagaimana melawan seekor harimau dengan tangan kosong.
sretttt.. cleb..
Leo menyeret dan menggigit leher Hen.. namun terhenti saat Gracia mencegahnya.
"Jangan makan dia dulu Leo. Bawa dia kemari."Leo akhirnya menahan hasratnya untuk memakan Hendra,lalu menyeretnya kehadapan Gracia setelah jeruji nya turun.
"How is Uncle?Are you satisfied playing with my cat?" tanya Gracia .
Melihat Hendra diam saja,Gracia mengangkat dagunya dengan katana agar menghadap ke wajahnya.
"P-puass.. A-aaku sangat puas,nona. To-tolong maafkan ke-kelancanganku. Be-beri aku kesempatan untuk menebus dosa ini"Sekujur tubuhnya bergetar hebat menahan rasa sakit dan takut.
"Kenapa aku harus percaya pada pengkhianat?" Gracia semakin menekan katana tersebut pada leher Hendra.
"Percaya lah nona.. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Saya mohon." Dengan putus asa, Hendra hanya bisa memohon agar nyawanya terselamatkan.
"Katakan padaku siapa yang memintamu melakukan pengkhianatan ini padaku?" tanya Gracia tegas tanpa melepas katana dari dagu Hendra.
"Fa-Fazriel yang menyuruhku melakukan ini,nona." kata Hen ragu sebab Fazriel adalah
Gracia hampir saja menusuk leher Hendra mendengar nama sahabatnya disebut.
"A-akaan aku ce-ceritakan semuanya,nona. Be-begini..."
................
6 bulan yang lalu, Fazriel meminta Hendra menemuinya di cafe.
"Ada apa,Faz?" tanya Hendra penasaran.
"Aku sudah tak sanggup berada di ujung telunjuk Gracia . Bocah itu sudah keterlaluan. Dia selalu seenaknya menyuruhku melakukan apapun yang dia mau tanpa melihat kondisiku. Terlambat satu menit saja katananya sudah ada di leherku. Untung saja ada si bodoh Zhan yang bisa membuat emosi nya mereda" kata Fazriel mengeluarkan isi hati nya.
"Aku tau. Aku juga merasakan hal yang sama,tapi kita harus ingat jasanya. Dia yang memberikan kita pekerjaan,hidup kita jadi tidak susah seperti dulu."jawab Hendra.
"Ya memang benar.Tapi ini semua sudah cukup bagiku. Aku ingin memberinya pelajaran agar tak seenaknya memerintah,bahkan jika bisa akan kubunuh.. Aku ingin kau melakukannya untukku." ucap Fazriel tegas di akhir kalimatnya.
Brakk
Hendra menggebrak meja refleks. Orang-orang Disana kaget melihat sikap Hendra yang tiba-tiba itu.Hendra terkejut sendiri melihat respon orang-orang.
"M..Maafkan aku. Silahkan kalian lanjut makannya" kata Hendra malu, lalu kembali duduk dan menarik nafas menenangkan diri nya sendiri.
"Apa kau sudah gila Hen? Kau li.."
"Kau yang gila Fazriel. Kau juga tau kemampuan dia. Dia bahkan mampu menundukkan hewan buas dan menjadikannya hewan peliharaan. Aku tidak mau ikut campur" Bentak Hendra setengah berbisik, ia tak mengerti apa yang ada di otak temannya itu hingga berfikir untuk membunuh Gracia .
"Bagaimana dengan satu apartemen ku,satu villa di puncak dan satu pesawat pribadi. Jika kau berhasil membunuhnya kau akan mendapatkan semua itu dan kita akan terbebas dari tekanan" Fazriel tersenyum licik.
"Ahh.. ekhmm.. Baiklah aku setuju jika kau bisa menjamin keselamatan ku.." kata Hendra salah tingkah mendengar imbalannya.
' Hehh.. Dasar mata duitan,mudah sekali dijadikan boneka. Semoga kebodohan mu selalu begini agar aku untung besar. Hhahaha' batin Fazriel gembira melihat bujukannya berhasil.
"Baiklah. Kau tenang saja. aAku akan membantu persiapannya" sahut Hendra dengan semangat.
................
"....jadi begitu.Setelah itu aku menyiapkan pasukan dan rencana penyerangan sedangkan Fazriel menggelapkan dana di anak perusahaan Arcelio Group yang dia awasi agar dia untung besar" Hendra menutup ceritanya dengan membocorkan tindakan Fazriel.
"Aku tak menyangka kau akan tergiur dengan jumlah kecil. Apa kurang uang yang rutin ku berikan untukmu? Apa kau yakin Fazriel tidak akan membunuhmu setelah kau berhasil melenyapkan diriku?" ucap Gracia sungguh menyayangkan atas keputusan yang Hendra ambil.
Hendra hanya menunduk malu menyadari kebodohannya.' Fazriel.. lihat saja akan ku balas kelicikan mu.Kau akan membayar lebih dari ini' batin Hendra geram.
"Dari mana kau punya nyali mengkhianati nona? Heh sungguh menggelikan. Nona berjasa pada nyawamu tapi kau malah ingin membunuhnya.Bajingan" bentak Zhan geram dengan kelakuan Hendra.
"Maafkan aku. Aku terlalu bodoh" kata Hendra lemah sambil terisak.
"Hehh sadar juga.. Kau harus bertanggung jawab atas perilaku mu hari ini pada nona.." kata Zhan dingin.Sementara Hendra hanya mengangguk lemas.
"Paman,Kau tau sendiri kan aku tidak suka memberi kesempatan kedua,tapi kali ini aku akan membebaskan mu,dengan syarat..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Li yang
oohhhh si mata duitan ternyata
2024-02-18
2
Dhina โ
nanti lanjut lagi ๐๐
2020-10-29
2
chonurv
nanti kalau punya singa namanya Tiger ya
2020-09-12
2