Belati Berdarah..

"Farka.." panggil Paman Dani sambil menatapnya serius.

"Hmm" jawabnya singkat tanpa menoleh sedikitpun.

"Kau kan memasang pelacak dimobil Gracia . Kenapa tidak di lacak saja?" ujarnya dengan semangat.

"Darimana paman tau?" tanya Farka kaget.

"Aku melihatnya saat kau memasang di bawah kemudinya"jawab Paman Dani tanpa merasa bersalah.

"Ckk.. Kau ini! Huftt... Meskipun ada, Gracia tak sebodoh itu paman. Aku sudah mencoba mengeceknya dan aku tidak bisa menemukannya." jawab Farka lesu karena pelacaknya sudah tidak terdeteksi.

"Ooo.. Jadi kakak yang memasang pelacak itu?" tanya Gracia ketus sambil melotot dan berkacak pinggang mengejutkan Farka dan Paman Dani.

"Ehh.. Hhehe.." Farka cengengesan karena kaget dan malu karena ketahuan.

Melihat respon kakaknya Gracia semakin memelototkan matanya. Tersadar dari kagetnya, Farka kembali ingat kelakuan adiknya yang membuatnya hampir mati menunggu.

"Hey! Harusnya aku yang marah padamu! Kemana saja kau ini? Cuma belanja saja kenapa sampai larut begini hah? Apa belanjanya begitu banyak? Dan kenapa kau kusut sekali? Rambut dan baju mu kenapa kusut dan kotor? Apa terjadi sesuatu pada mu? Apa kau terluka? Dimana?" tanya Farka berturut-turut sambil memutar-mutar tubuh Gracia yang penuh oli dan tanah.

"Iishhh... Bisakah kau berhenti memutar-mutar tubuhku dan bertanya satu per satu ? Kau membuatku pusing saja" Bentak Gracia .

Farka berhenti memutar-mutar tubuh Gracia setelah tak menemukan luka parah dan hanya dapat goresan-goresan di kakinya. Farka berkacak pinggang dan menatap Gracia tajam. Paman Dani tak kalah penasaran setelah melihat Gracia pulang larut malam dengan penampilan yang acak-acakan.

"Ishh menyebalkan sekali kalian ini!" gerutu Gracia melihat tatapan kedua pria di depannya.

Gracia meletakkan katananya lalu duduk di depan Farka yang sedang berdiri menatapnya.

"Singkatnya, sore tadi aku mau pulang tapi Hendra mengajakku bertemu. Aku menyuruh pengawal ku pulang duluan karena aku rasa tidak akan lama. Setelah pertemuan singkat dengan Hendra, aku langsung pulang tapi di tengah jalan aku melihat ada mobil seorang pemuda mogok. Aku membantu membetulkan mobilnya dulu, sedikit lama. Tapi dia berinisiatif mengantarku pulang sebagai tanda terimakasih awalnya aku menolaknya tapi karena memang sudah larut akhirnya dia tetap mengantarku." kata Gracia menjelaskan.

"Lalu dimana pemuda itu?" tanya Paman Dani karena tak melihat seorang pun ikut masuk.

"Saat sampai di depan gerbang utama aku mengajaknya mampir dulu tipi dia menolak. Katanya harus ke rumah sakit menemani ibunya." sahutnya pelan.

"Lalu kenapa kakimu lecet begitu?" tanya Farka mengangkat-angkat kaki Gracia yang tergores.

"Heyy lepaskan! Aku terpeleset setelah membetulkan mobilnya" jawab Gracia dengan kesal.

"Lalu ram.."

"Kenapa rambutku kusut? Karena aku membetulkan bagian bawah mobilnya juga. Aku berbaring di jalan makannya rambutku kusut dan pakaian ku kotor." kata Gracia memotong pertanyaan Farka dan menjelaskannya.

"Kau ini ada-ada saja! Memangnya dia tidak bisa membetulkan mobilnya sendiri? Dia kan laki-laki!" bentak Farka menyalahkan pria yang dimaksud Gracia .

"Tanyakan saja padanya! Kenapa kau bertanya padaku? Kalau dia bisa, sudah dia betulkan dan tidak menghalangi jalanku!" jawab Gracia setengah berteriak.

"Sudah sudah sebaiknya kau pergi bersihkan dirimu lalu tidur. Ini sudah larut malam." kata paman Dani melerai keduanya.

Gracia mengangguk lalu bergegas ke kamarnya setelah memberikan pesanan kakaknya. Setelah mandi, Gracia berbaring berusaha untuk tidur. Tapi Gracia tak berhasil tertidur, tak sedikitpun ada rasa kantuk yang ia rasakan.

"Kenapa tiba-tiba banyak sekali pertanyaan di kepalaku?" tanyanya pada diri sendiri.

Gracia kembali menyalakan lampunya. Terlihat sudah pukul 01:35 dini hari, tapi Gracia sama sekali tak mengantuk. Gracia akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang pribadinya. Ia menempelkan telapak tangannya di salah satu sudut kanan kamarnya. Tak lama kemudian sebagian dinding itu sedikit mundur dan bergeser ke belakang dinding sebelahnya layaknya sebuah pintu biasa.

Orang biasa tidak akan bisa menemukan ruang rahasia itu. Hanya Gracia dan Farka yang bisa mengoperasikannya. Orang akan mengira tidak ada pintu lagi disana,hanya ada dinding biasa. Itu karena pintu rahasia ini memang di desain khusus dan mirip dengan dinding pada umumnya.Pintu itu juga hanya bisa dibuka oleh sidik jari telapak tangan Gracia atau Farka.

Setelah masuk ke dalam, Gracia menata ulang senjatanya. Berharap Gracia akan lelah dan tidur. Pandangan Gracia tiba-tiba berhenti pada saat melihat sebuah belati berukuran sedang berlumuran darah menancap di tengah kubus kaca yang besar.

Gracia mengambil sebuah kursi lalu duduk di depan belati tersebut. Melihat darah di belati tersebut, hati Gracia seperti tersayat sayat. Gracia merubah posisi duduknya. Kini ia duduk bersimpuh di lantai dan merebahkan kepalanya di atas kursi berbantalkan tangannya.

Semakin lama Gracia menatap belati itu, hati Gracia tersayat semakin dalam. Ingatannya kembali ke masa dimana dirinya masih kecil. Tatapan matanya semakin nanar berair. Pandangannya perlahan kabur hingga matanya menutup rapat di tengah tangisnya.

***

Malam berganti pagi.

Semua orang sudah berkumpul hendak memulai sarapannya. Tapi ada satu kursi yang masih kosong.

"Far,kenapa adikmu bel turun juga? Ini sudah menjelang siang" tanya Bi Meta sedikit khawatir karena tak biasanya Gracia terlambat sarapan.

"Kalian sarapan duluan saja. Biar aku yang melihat Gracia ke kamarnya." kata Farka lalu bergegas ke kamar Gracia .

Farka juga merasa heran. Tak biasanya Gracia terlambat begini,pikir Farka heran. Semua orang mulai menyantap sarapannya,tanpa Farka Dan Gracia .

"Yah, perasaan ku tidak enak sekali. Apa terjadi sesuatu ya pada Gracia ?" keluh Bi Meta pada suaminya.

"Ayah juga. Sudahlah habiskan dulu sarapannya. Farka sedang melihat Gracia ." kata paman Dani menenangkan istrinya yang tampak gelisah.

Farka sampai di depan pintu kamar Gracia .

Tok tok tok

"Grace.. Gracia .. " panggil Farka berulang kali di depan pintu.

"Apa dia belum bangun? Coba sekali lagi" gumam Farka.

Tok tok tok

"Grace... Apa kau sudah ba.... Ehh pintunya terbuka?! Bukankah biasanya Gracia mengunci kamarnya?!" tanya Farka heran.

"Kalau begitu aku masuk saja" lanjutnya lalu masuk kamar.

Perasaan Farka mendadak kacau. Khawatir, kaget dan heran saat melihat tempat tidur Gracia kosong. Farka semakin panik.

".Gracia .. Gracia aa.. Kamu dimana?" teriak Farka mondar mandir mengecek setiap ruangan disana.

Farka tidak menemukan Gracia di kamar mandi dan ruang wardrobe. Farka menyadari sesuatu. Dia segera membaik badan dan betapa terkejutnya saat melihat ruang senjata Gracia terbuka.

Farka segera berlari dengan perasaan yang semakin kacau. Jantung Farka berdetak cepat, khawatir jika terjadi hal buruk pada adiknya. Tubuh Farka bergetar hebat, jantungnya seperti mau loncat saat melihat Gracia tergeletak di lantai dengan sebuah belati berlumuran darah di tangannya.

"Gracia aa..." teriak Farka segera memeluk Gracia .

"Apa yang kamu lakukan Grace? Kamu kenapa? Bangun Grace, bangun" kata Farka menepuk-nepuk pipi Gracia pelan berharap bisa terbangun. Farka tak sempat berfikir jernih saat melihat Gracia tergeletak dengan sebuah belati.

"Astaga badannya dingin sekali." gumam Farka Lalu memeluk Gracia erat-erat berharap suhu tubuhnya membaik.

"Gracia , bangun Grace. Jangan membuatku takut " teriak Farka menggoyang-goyangkan badan Gracia pelan sambil terus terisak menangis.

Terpopuler

Comments

E.Widianto

E.Widianto

semangat up kak๐Ÿ’ช

jangan lupa feedback ke ceritaku ya,judulnya..

"santri rock'n roll"

aku tunggu kedatangannya ya..makasih๐Ÿ™๐Ÿ™

2020-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pengkhianat
3 Buku Keramat
4 Janji Ayah
5 Pemuda Menyebalkan
6 Siasat Hendra..
7 Belati Berdarah..
8 Grace Kritis?!..
9 Penyesalan Farka..
10 Tak Kunjung Sadar
11 Ocehan Damaresh
12 Hanya Butuh Pewarna
13 Rencana I
14 Rencana II
15 Bukti dan Saksi
16 Tanda Yang Aneh
17 Pemurnian Jiwa..
18 Rencana III
19 Senjata Makan Tuan
20 Wanita Yang Dicari
21 Kabar Baik..
22 Masalah Perusahaan..
23 Dunia Tipu Muslihat
24 Rahasia..
25 Pembangunan Taman
26 Warna Baru..
27 Keluarga Sesungguhnya..
28 Tuan-V #1( Dimulainya Pertaruangan 'Kecil' )
29 Tuan-V #2_Amarah Blood One
30 Tuan-V #3_Formasi
31 Tuan-V #4_Bangkit
32 Tuan-V #5 ( Berakhirnya Pertarungan 'Kecil' )
33 Kesempatan
34 Ch.34 Setan Kodok
35 Rencana Menuju Pulau Teratai Api 1
36 Rencana Menuju Pulau Teratai Api 2
37 Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 1
38 Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 2
39 Perjalanan I [Keberangkatan]
40 Perjalanan II [Desa Barat Baru]
41 Perjalanan III [Sebuah Kekacauan]
42 Perjalanan IV [ Serangan Pertama ]
43 Perjalanan V [ Pertemuan Kembali ]
44 Perjalanan VI [ Hutan Hitam ]
45 Perjalanan VIII [ Terpecahnya Misteri ]
46 Akhir Perjalanan
47 Pulau Teratai Api [ Part 1 ]
48 Pulau Teratai Api [ Part 2 ]
49 Pulau Teratai Api [ Part 3 ]
50 Pulau Teratai Api [Part 4]
51 Pulau Teratai Api [ Part 5 ]
52 Pulau Teratai Api [ Part 6]
53 Pulau Teratai Api [ Part 7 ]
54 Pulau Teratai Api [ Part 8 ]
55 Pulau Teratai Api [ Part 9 ]
56 Pulau Teratai Api [ Part 10 ]
57 Kemurkaan Farka
58 Three Horse Mafia
59 Rasa Bersalah
60 Kelemahan Yang Mematikan
61 Arcelio Show Kembali?
62 Arcelio Show 2
63 Kepergian Leo
64 Arcelio Show 3
65 WS Group
66 WS Group 2
67 Konferensi Pers
68 Jamuan Makan Malam
69 Alasan Riza
70 Sutradara Mahendra
71 Jebakan Melisa
72 Warning 21+
73 Situasi Memburuk
74 Dendam Lama??
75 Zhan Si Bujang Tua
76 Kepulangan Aisyah
77 Persiapan Perang Farka
78 Drama Di Lobi
79 Romansa Kuno Pertama
80 Berangkat Ke AS
81 Hari Malang Karyawan
82 Tempat Syuting Baru
83 Bujang Tua Paling Pengertian
84 Melapor Pada Tuan Besar
85 Serangan Pertama
86 Bandara Bersimbah Darah
87 Sambutan Hangat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Mula
2
Pengkhianat
3
Buku Keramat
4
Janji Ayah
5
Pemuda Menyebalkan
6
Siasat Hendra..
7
Belati Berdarah..
8
Grace Kritis?!..
9
Penyesalan Farka..
10
Tak Kunjung Sadar
11
Ocehan Damaresh
12
Hanya Butuh Pewarna
13
Rencana I
14
Rencana II
15
Bukti dan Saksi
16
Tanda Yang Aneh
17
Pemurnian Jiwa..
18
Rencana III
19
Senjata Makan Tuan
20
Wanita Yang Dicari
21
Kabar Baik..
22
Masalah Perusahaan..
23
Dunia Tipu Muslihat
24
Rahasia..
25
Pembangunan Taman
26
Warna Baru..
27
Keluarga Sesungguhnya..
28
Tuan-V #1( Dimulainya Pertaruangan 'Kecil' )
29
Tuan-V #2_Amarah Blood One
30
Tuan-V #3_Formasi
31
Tuan-V #4_Bangkit
32
Tuan-V #5 ( Berakhirnya Pertarungan 'Kecil' )
33
Kesempatan
34
Ch.34 Setan Kodok
35
Rencana Menuju Pulau Teratai Api 1
36
Rencana Menuju Pulau Teratai Api 2
37
Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 1
38
Persiapan Menuju Pulau Teratai Api 2
39
Perjalanan I [Keberangkatan]
40
Perjalanan II [Desa Barat Baru]
41
Perjalanan III [Sebuah Kekacauan]
42
Perjalanan IV [ Serangan Pertama ]
43
Perjalanan V [ Pertemuan Kembali ]
44
Perjalanan VI [ Hutan Hitam ]
45
Perjalanan VIII [ Terpecahnya Misteri ]
46
Akhir Perjalanan
47
Pulau Teratai Api [ Part 1 ]
48
Pulau Teratai Api [ Part 2 ]
49
Pulau Teratai Api [ Part 3 ]
50
Pulau Teratai Api [Part 4]
51
Pulau Teratai Api [ Part 5 ]
52
Pulau Teratai Api [ Part 6]
53
Pulau Teratai Api [ Part 7 ]
54
Pulau Teratai Api [ Part 8 ]
55
Pulau Teratai Api [ Part 9 ]
56
Pulau Teratai Api [ Part 10 ]
57
Kemurkaan Farka
58
Three Horse Mafia
59
Rasa Bersalah
60
Kelemahan Yang Mematikan
61
Arcelio Show Kembali?
62
Arcelio Show 2
63
Kepergian Leo
64
Arcelio Show 3
65
WS Group
66
WS Group 2
67
Konferensi Pers
68
Jamuan Makan Malam
69
Alasan Riza
70
Sutradara Mahendra
71
Jebakan Melisa
72
Warning 21+
73
Situasi Memburuk
74
Dendam Lama??
75
Zhan Si Bujang Tua
76
Kepulangan Aisyah
77
Persiapan Perang Farka
78
Drama Di Lobi
79
Romansa Kuno Pertama
80
Berangkat Ke AS
81
Hari Malang Karyawan
82
Tempat Syuting Baru
83
Bujang Tua Paling Pengertian
84
Melapor Pada Tuan Besar
85
Serangan Pertama
86
Bandara Bersimbah Darah
87
Sambutan Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!